Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN TEORI DAN METODOLOGI SEJARAH

‘ORGANISASI RESIMEN MAHASISWA BATALYON 102 MAHA BHAKTI


UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN 1990-2010’

Dosen :

Yelda Syafrina S.Pd. MA

Disusun Oleh :

YUVI HIDAYAT

17046096

PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pertahanan, keamanan, stabilitas dan dinamisasi merupakan salah satu elemen yang
erat dalam pelaksanaan pembangunan suatu bangsa dan negara. Oleh karena itu tanggung
jawab terhadap segala bentuk pertahanan dan keamanan bangsa menjadi salah satu
kewajiban seluruh individu warga negara. Untuk berperan aktif untuk menciptakan suatu
kondisi pertahanan dan keaman negara yang stabil, diperlukan peran serta warga negara
dalam menciptakan suasana yang aman, tertib dan selalu mendukung proses pembangunan
bangsa dan negara. Hal tersebut di atur dalam Undang-Undang dasar 1945 pasal 30 ayat (1)
tentang pertahanan dan keamanan negara, bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Sehubungan dengan hal tersebut, tidak terlepas dengan penanaman konsep terhadap
nilai-nilai nasionalisme dan pacasilaisme, warga negara diharapkan dapat mewujudkan secara
nyata konsep nasionalisme pada kegiatan berbangsa dan bernegara. Berkaitan dengan konsep
pertahanan dan keamanan negara juga dikaitkan dengan doktrin “Bela Negara” dalam
implementasi Sishankamrata (Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta).
Jadi dalam hal ini penulis ingin mengkaji dan menelusuri tentang Resimen Mahasiswa
dengan seiring perkembangan jaman, dan seiring perkembangan zaman benwa terus berganti
di setiap masa dan mengalami peningkatan dan kemunduran atas keberadaanya. Kemudian
pada masa orde baru peran dan tugas pokok menwa berubah sesuai kebijakan pemerintah
pada masa tersebut. Resimen Mahasiswa merupakan wadah bagi mahasiswa yang ingin ikut
dalam upaya pembelaan negara dimana anggota menwa yang berstatus mahasiswa aktif
mereka juga dibekali ilmu olah keprajuritan yaitu seorang resimen mahasiswa adalah
pemuda-pemudi yang melatih dan mempersiapkan dirinya untuk upaya pembelaan negara
dan apabila di butuhkan mereka dapat membantu untuk siap tempur angkat senjata melawan
musuh negara.
Pada masa pemerintahan orde baru mahasiswa disini memiliki peran penting dalam
upaya keamanan dan pertahanan negara. Para mahasiswa masa tersebut diwajibkan
memgikuti wajib latih mahasiswa yang di beri nama “WALAWA” atau wajib latih
mahasiswa dengan pertama di adakan di bandung pada tanggal 13 Juni 1959, disanalah awal
cikal bakal resimen mahasiswa sekarang.
Diantaranya adalah beberapa penugasan dan operasi militer yang melibatkan menwa.
Pada tahun 1964 tepatnya tanggal 1 Juni 1964 Menwa Mahasurya jawa timur di bentuk
dengan di komandani oleh ketua Presdisium sdr. Ben. L. Tikoalu. Beliau adalah seorang
anggota sipil dan masih berstatus mahasiswa aktif fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.
Penelitian tentang menwa telah banyak di tuliskan oleh beberapa penulis sebelumnya.
Namun yang membedakan penulisan ini adalah objek penelitiannya. penelitian ini penulis
ingin mengkhususkan mengenai Resimen Mahasiswa Batalyo 102 Maha Bhakti Universitas
Negeri Padang tahun 1990- 2010. Objek ini menurut penulis sangat menarik untuk di bahas
karena keberadaanya masih yang masih exis sampai sekarang khususnya di Sumatra Barat,
kemudian penulis juga akan mengangkat tentang pembahasan yang dulunya Resimen
Mahasiswa di bawah naugan SKB III Mentri (Surat Keputusan Bersama III Mentri) yaitu
departemen ( Menhan, Mendikbud,Mendagri) yang sekarang sayangnya di kembalikan ke
Perguruan Tinggi masing-masing tahun 2000.
Sehubungan dengan pembahasan di atas izinkan penulis untuk mendeskripsi kan atau
memaparkan mengenai Resimen Mahasiswa Batalyon 102 Maha Bhakti Universitas Negeri
Padang tahun 1990-2010

BAB II
ISI

B. Rumusan Masalah dan Pembatasan.


1. Rumusan masalah
1. Bagaimana Exsistensi Organisasi Resimen Mahasiswa Batalyon 102 Maha Bhakti
Univesitas Negeri Padang Setelah di cabutnya SKB III mentri tahun 2000.
2. Bagaimana pendapat Alumni yang telah di besarkan oleh Resimen Mahasiswa pasca
dicabutnya SKB III Mentri

2. Batasan
Pada penelitian mengenai Resimen Mahasiswa UNP ini masalah di batasi pada
perkembangan organisasi Menwa UNP dengan batas tahun 1990 sampai 2010, peneliti
mengambil batasan tahun tersebut karena SKB III Menteri di cabut tahun 2000 dan karena
itu penulis ingin melihat exsistensi menwa UNP dari 10 tahun sebelum di cabutnya SKB
III Mentri dan 10 tahun setelah di cabutnya SKB III mentri.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini mengenai untuk mengetahui perkembangan atau keadaan
organisasi resimen Mahasiswa UNP setelah di cabutnya SKB III Mentri pada tahun
2000, dan bagaimana cara mempertahankan esistesi memwa pada perubahan
dinamika politik dan negara ini untuk menwa UNP itu sendiri,

2. Manfaat penelitian
a. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan bermamfaat untuk memberikan
sumbangan kajian terhadap penelitian Menwa unp atau penelitian untuk Menwa
di perguruan tingggi lainya selanjutnya dan pemahaman serta pengetahuan
terhadap organisasi Resimen Mahasiswa.
b. Secara praktis, agar penelian tersebut dapat menambah pemahaman lebih jauh dari
Resimen Mahasiswa khususnya menwa UNP, menambahkan motivasi kepada
adek -adek yang ingin bergabung di Menwa UNP.

BAB III

D. Tinjauan Pustaka
1. Studi relevan
Kajian atau penelitian terdahulu mengenai organisasi resimen mahasiswa di kota
malang tahun 1998-2015 skripsi jurusan sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Malang yang berjudul Eksistensi Resimen Mahasiswa pada masa revormasi di kota
Malang TAHUN 1998-2015 yang di skripsi oleh Bayu Sulisto Pratomo yang membahas
tentang Resimen Mahasiswa telah banyak mengalami perubahan seiring dengan
berakhirnya orde baru, tuntutan di hapusnya Dwi Fungsi ABRI pada awal masa
reformasi dan di anggap menwa sebagai perpanjangan tangan militer di perguruan
tinggi.
Kajian serupa juga sama dengan penelitian oleh Jeppi Asmaidi Rahmatullah
2019 mahasiswa STKIP PGRI SUMATERA BARAT berjudul skripsi Organisasi
resimen mahsiswa Batalyon 102 MAHA BHAKTI Universitas Negeri Padang tahun
2007- 2017. penelitian ini lebih fokus kepada alumni yang sukses di masyarakat, ada
juga di militer, kepala pemerintah daerah, menjadi ketua organisasi PGRI, dan guru dan
dosen, salah satunya bapak Zainal Aqil S.Pd dan Letkol Laut (purn) Dr. H. Fauzi Bahar
M.Si sebagai wali kota Padang. Resumen Mahasiswa UNP juga sebagai teladan karena
diangap sebagi orang yang di siplin yang tinggi.
Kemudian penelitian terkait dari Resimen Mahasiswa juga skripsi dari Amalia
Lailatul Fazriah mahasiswa jurusan sejarah di Universitas Negeri Surabaya yang
berjudul Resimen Mahasiswa 804 Universitas Negeri Surabaya tahun 1994-2000.
penelitian tersebut menbahas khususnya Menwa universitas surabaya, dengan rumusan
masalah kenapa SKB III mentri di cabut dari Resimen Mahasiswa Indonesia dan di
kembalikan ke perguruan tinggi masing-masing dan apa kebijakan rektor terhadap
resien Mahasiswa pasca di kembalikannya Menwa ke pergurua tinggi masingg-masing.
Buku buku dari kantor menwa di sumatra barat yang banyak terdapat di kartor
tersebut dengan buku yang berjudul setengah abad Resimen Mahasiswa

2. Kerangka konseptual
Konseptual
a. Organisasi
Organisasi merupakan sebuah struktur yang terorganisir sedemikian rupa serta
memiliki hubungan satu sama lain, tujuan yang sama dan harus di capai oleh suatu
organisasi. Pergertian organisasi menurut Prof. Dr. Mr.s. Pradjudi Atmosudiro adalah
struktur mengenai pembagian kerja dan hubungan yang saling terkait antara pemegang
kekuasaan tertinggi dengan sekelompok orang yang bekerja sama dengan dengan tujan
yang sama, sedangkan menurut Soejono Soekanto, organisasi formil dibentuk dengan
tujuan tertentu yang telah di rumuskan terlebih dahulu.
b. Exsistensi
Secara etimologi exsistensi berasal dari kata existere yang artinya menonjol, bertahan
dan ada. Exsistensi adalah proses yang bersifat dinamis, tidak bersifat kaku dan
berhenti serta mengalami kemajuan tergantung kepada kemampuan dalam bertahan
dan mempertahankan potensi dan elemen yang di milikinya. Pengertian ini
menunjukan bahwa existensi berkaitan dengan proses yang panjang untuk menjadi dan
kemampuanya untuk bertahan dan tetap ada, pada organisasi, exsistensi di defenisikan
sebagai aktifitas organisasi pada suatu keadaan yang berkembang dan relatif stabil.
Dalam perkembanganya terdapat beberapa indikator yang dapat mempertahankan
exsistensi organisasi yakni, recuitmen anggota, aktifitas organisasi dan kebijakan dari
pemerintah.

c. Peran organisasi

Salah satu gagasan yang paling mendasar dalam teori organisasi modren ialah “bentuk
mengikuti fungsi “ yaitu bahwa orang tidak akan dapat mendasain organisasi yang
efektif tampa memperkirakan dengan teliti dengan hal yang menjadi tugas atau tujuan
organisasi.

E. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, metode
sejarah dikenal juga metode kritik sumber dan dokumenter. metode sejarah terdiri dari
serangkaian kerja dan teknik-teknik pengujian otoritas (keaslian) sebuah informasi. Metode
penulisan sejarah ini terdiri dari empat tahab, yaitu heuristik atau pengumpulan data, kritik,
interpretasi dan penulisan.
Tahapan pertama Heuristik, yaitu pengumpulan data penelitian, baik sumber primer
maupun sekunder, sumber primer yaitu berupa buku-buku jurnal atau karangan-karangan
ilmiah yang relevan dengan penelitian penulis yang sudah teruji kebenaranya, sumber
sekunder yaitu sumber yang di dapat dari infornasi dari informan atau wawancara atau benda-
benda yang berhubungan dengan penelitian yang dapat menjadi tambahan sumber penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mewawancarai beberapa orang, diantaranya opsi yaitu
komandan Menwa UNP selaku kepala organisasi Menwa UNP, kemudian senior atau alumni
yang atif sekitar tahun 1990-1998 yang tahu keadaan menwa sebelum di cabutnya SKB III
Mentri, salah satunya babak Letkol Laut (purn) Dr. H. Fauzi Bahar. M.Si selaku alumni yang
sukses di Resimen Mahasiswa UNP. Beliau banyak tau tentang seluk beluk resimen
Mahasiswa UNP pada masa orde baru.
Kemudian tahap yang kedua yaitu kritik sumber yaitu data yang di kumpulkan
krmudian di seleksi di pertimbangkan apakah sesuai dengan materi yang di butuhkan dan
besa di uji kebenaranya. Kritik sumber di lakukan dengan 2 cara yaitu keritik external dan
internal. Keritik external dilakukan dengan dengan pengujian terhadap keaslian data melalui
triangulasi data terhadap sumber-sumber yang di peroleh baik melalui wawancara di
lapangan maupun dokumen resmi. Sedangkan kritik internal yaitu menguji keslian informasi ,
baik sumber dokumen maupun wawancara dengan hasil wawancari dari informan.
Tahapan ke tiga yaitu diadakanya analisis data. Pada tahap ini data-data di peroleh di
lapangan dan studi keputusan di analisa terhadap data yang sudah di peroleh baik dari
literatur buku tulisan maupun dokumen dll.

Anda mungkin juga menyukai