PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Resimen Mahasiswa merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa yang dimana telah
banyak dan tau banyak dalam bela negara dan pengimplementasian, sebuah tugas
yang besar sebagai mahasiswa sekaligus menjadi anggota MENWA yang dimana
dituntut memiliki wawasan Bela Negara dan juga Wawasan Nusantara maka dari
demikian makalah ini tersusun untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Dalam lingkup yang luas Bela Negara di zaman sekarang bukan lagi dengan
mengangkat senjata dan mengusir penjajah dari dalam negeri tetapi bagaimana kita
bisa memaksimalkan profesi kita demi kemajuan negara kita, mengikuti ajang
kejuaraan dunia dengan membawa nama negara merupakan sebuah
pengimplementasian paling nyata di zaman abad 20an.
BAB II
Page | 1
PEMBAHASAN
SEJARAH MENWA
2.1 PENGERTIAN
2. Sebagai wadah penyaluran potensi mahasiswa dalam rangka mewujudkan hak dan
kewajiban warga Negara dalam Bela Negara.
Page | 2
Tugas pokok Resimen Mahasiswa Indonesia meliputi:
1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta membantu terlaksananya
kegiatan dan program lainnya di Perguruan Tinggi.
9. Menyampaikan saran dan pendapat kepada instansi terkait sesuai dengan tugas
pokoknya.
Page | 3
UUD NO. 29 1955 Surat keputusan terbentuknya MENWA dan yang menjadi
pelopor berdirinya Resimen Mahasiswa/ WALAWA ialah Jend Besar A. H. Nasution.
Dimana saat di tahun 50an negara sangat genting/ rawan perang ialah DITI (Darul
Islam Tentara Indonesia) yang merupakan pemberontak di saat itu dan di saat itu pula
timbul inisiatif untuk membuat WALAWA yang sekarang dikenal dengan nama
Resimen Mahasiswa.
Tanggal 13 Juni - 14 September 1959 diadakan wajib latih bagi para
mahasiswa di Jawa Barat. Mahasiswa yang memperoleh latihan ini siap
mempertahankan NKRI bersama TNI guna mencegah semua ancaman dan siap
melakukan pertempuran dengan menggunakan senjata. Mahasiswa-mahasiswa
walawa (WAJIB LATIH) dididik di Kodam VI/ Siliwangi dan para walawa diberi hak
mengenakan lambang Siliwangi. Walawa dipersiapkan sebagai perwira cadangan
untuk mendukung TNI bila terjadi keaadaan genting pada NKRI.
Pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta, Komando Pimpinan Besar
Revolusi Presiden RI Bung Karno mencetuskan Trikora. Seluruh rakyat menyambut
komando ini dengan gegap gempita dengan semangat revolusi untuk merebut Irian
Barat; termasuk juga mahasiswa wajib latih (Walawa).
Isi Trikora:
1. Panjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat
2. Gagalkan Negara Boneka Papua
3. Adakan Mobilisasi Umum
Pada 20 Mei 1962 anggota Resimen Mahasiswa Angkatan 1959 dilantik oleh
Pangdam VI/SLW menjadi bagian organik dari Kodam VI/SLW.
Page | 4
Dalam rencana kerja empat tahunnya tercantumlah pembentukan kader inti
dan ini sudah terlaksana sejak permulaan semester 2 tahun ajaran 1962-1963.
termasuk pembentukan kader inti putri. Mahasiswa/i Jabar (Bandung khususnya)
mengikuti Latihan di Bihbul, tempat penggodokan prajurit-prajurit TNI. (Sekarang
Secaba Dam III/ Slw, Bihbul). Satuan-satuan inti dari Yon mahasiswa dari beberapa
universitas dan akademi dikirim ke tempat ini di bawah asuhan pelatih-pelatih dari
RINSIL.
BAB III
PEMBAHASAN
Page | 5
BELA NEGARA
3.1 Pengertian
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang[1].
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang
paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga
negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.[2]
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara.
Unsur Dasar Bela Negara
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara
1. Melestarikan budaya
2. Belajar dengan rajin bagi para pelajar
3. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
4. Mencintai produk-produk dalam negeri
Page | 6
Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) dan Singapura memberlakukan wajib militer
bagi warga yang memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu
seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan
relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer
warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris,
bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan.
Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya
Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian
dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National Guard.
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel,
wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional.
Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan,
kadang-kadang disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit
personel militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka
sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat
pertahanan negara.
Berikut tujuan dan fungsinya:
Tujuan ;
- Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
- Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
- Melestarikan budaya
- Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Fungsi :
- untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman;
- untuk menjaga keutuhan wilayah negara;
- merupakan panggilan sejarah;
- merupakan kewajiban setiap warga negara.
BAB IV
Page | 7
PEMBAHASAN
TATA CARA UPACARA MILITER TUM
4.1 Pengertian
Tata : mengatur, menata, menyusun
Upa : rangkaian
Cara : tindakan, gerakan
Jadi Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerkan yang dirangkaikan dan
ditata dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah
pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan salah satu pancaran
peradaban bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain.
Sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia telah melaksanakan upacara,
upacara selamatan kelahiran, upacara selamatan panen.
Perwira
Bintara
Tamtama
3. Pasukan bersenjata.
4. Barisan non TNI : Polri, PNS, Pelajar
TUM (Tata Upacara Militer) ini sudah ditetapkan dalam Surat Keputusan
bernomor Skep/292/IX/2004 tanggal 6 September 2004. Dalam Upacara militer ini
Page | 8
terdapat petugas-petugas upacara yaitu Inspektur Upacara, Perwira Upacara, dan
Komandan Upacara.
Inspektur Upacara (Irup).
Pejabat yang bertugas menyusun rencana upacara & dalam jalannya upacara
1. Acara persiapan.
Pasukan berada di luar lapangan dan diberi aba-aba oleh Paup untuk masuk
kedalam lapangan diiringi genderan dari satuan musik/gersang.
Setelah pasukan masuk ke dalam lapangan, pasukan diistirahatkan oleh
komandan pleton.
Lalu Danup memasuki lapangan upacara, pasukan disiapkan oleh Komandan
Pleton.
Danup mengambil alih pasukan.
Komandan Pleton kembali ke samping kanan barisan.
Danup menghunus pedang.
2. Acara Pendahuluan.
3. Acara Pokok.
Penghormatan pasukan.
Laporan Danup kepada Irup bahwa upacara siap dilaksanakan.
Pemeriksaan pasukan (acara tertentu).
Pengibaran Sang Merah Putih.
Mengheningkan cipta.
Pembacaan teks Pancasila (diikuti seluruh peserta upacara).
Page | 9
Pembacaan UUD 45, Pengucapan Sapta Marga, Pengucapan Panca Prasetya
Korpri.
Amanat.
Andhika Bhayangkari.
Laporan Danup kepada Irup bahwa upacara selesai.
Penghormatan pasukan kepada Irup.
4. Acara Penutup.
4.4 APEL
Adapun tata cara Apel terbagi atas 2, yaitu yang pertama ada yang memakai
komandan upacara dan yang kedua memakai piket (perwira upacara), untuk
penggunaannya yang pertama biasanya jika apel tidak terlalu menghitungkan jumlah
peserta upacara dan yang kedua biasanya jika ingin mengetahui jumlah peserta
upacara. Untuk pelaksanaanya sebagai berikut.
1. Pertama memakai komandan upacara
- Apel persiapan
Danton menyiapkan dan meluruskan barisannya
Danup memasuki lapangan upacara menghadap ke peserta apel
Penghormatan kepada danup dipimpin oleh danton
Danup mengambil alih peserta apel dan menyiapkan lalu
mengistirahatkan kembali kemudian danup balik kanan membelakangi
peserta apel
Laporan Paup kepada Pembina apel bahwa apel siap dimulai lalu
Pembina apel memasuki lapangan upacara danton menyiapkan
barisannya
- Apel pendahuluan
Laporan danup kepada Pembina apel bahwa apel siap
Penghormatan umum kepada Pembina apel
- Apel pokok
Amanat Pembina apel barisan di istirahatkan
Pembacaan doa
- Apel penutupan
Page | 10
Laporan danup kepada Pembina apel bahwa apel telah dilaksanakan
Penghormatan umum kepada Pembina apel
Laporan perwira upacara kepada Pembina upacara bahwa upacara telah
dilaksanakan
Lalu penghormatan kepada Pembina apel lalu memberikan jalan
kepada Pembina apel lalu mengikutinya
Barisan dapat dibubarkan
2. Kedua memakai piket (perwira upacara)
- Apel persiapan
Piket memasuki lapangan menghadap ke peserta apel lalu
mengintruksikan apel mulai
Danton menyiapkan barisannya di depan pleton masing-masing lalu
balik kanan
Piket balik kanan lalu laporan kepada Pembina apel diawali
penghormatan bahwa jumlah seluruh peserta sekian siap mengikuti
apel
Lalu setelah laporan diterima piket mengambil tempat di belakang
pembina apel
- Apel pendahuluan
Lalu Pembina mengatakan apel mulai laporan
Danton memimpin penghormatan kepada Pembina apel
Lalu masing-masing danton maju ke depan Pembina apel secara
bersamaan
Danton laporan dengan cara lapor jumlah: sekian, kurang: sekian,
hadir: sekian, keterangan: sakit atau dinas dalam
Lalu Pembina apel menerima laporan dan meninstrusikan kembali
kesamping kanan barisan
- Apel pokok
Amanat pembina apel barisan diistirahatkan piket memberikan naskah
yang dibaca oleh Pembina apel
Setelah selesai piket mengambil kembali naskah
- Apel penutupan
Danton memimpin penghormatan kepada Pembina apel
Pembina apel meninggalkan lapangan upacara dengan balik kanan
Perwira upacara laporan bahwa apel telah dilaksanakan diawali
penghormatan setelah laporan diterima piket memberikan jalan lalu
mengikutinya
Barisan dapat dibubarkan
Page | 11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Resimen Mahasiswa (disingkat Menwa) adalah salah satu kekuatan sipil
yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). UUD NO. 29
1955 Surat keputusan terbentuknya MENWA dan yang menjadi pelopor berdirinya
Resimen Mahasiswa/ WALAWA ialah Jend Besar A. H. Nasution. Dimana saat di
tahun 50an negara sangat genting/ rawan perang ialah DITI (Darul Islam Tentara
Indonesia) yang merupakan pemberontak di saat itu dan di saat itu pula timbul
inisiatif untuk membuat WALAWA yang sekarang dikenal dengan nama Resimen
Mahasiswa.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya. Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun
oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang,
suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan
mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerkan yang dirangkaikan dan
ditata dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah
pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan salah satu pancaran
peradaban bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain.
Daftar Pustaka
Page | 12
https://lemustar47.wordpress.com/2011/01/21/pengertian-tujuan-tugas-pokok-dan-fungsi-
menwa/
https://id.wikipedia.org/wiki/Resimen_mahasiswa
http://www.kodam17cenderawasih.mil.id/pengetahuan/militer/tum-tata-cara-upacara-
militer/
http://brainly.co.id/tugas/368218
Page | 13