Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Resimen Mahasiswa merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa yang dimana telah
banyak dan tau banyak dalam bela negara dan pengimplementasian, sebuah tugas
yang besar sebagai mahasiswa sekaligus menjadi anggota MENWA yang dimana
dituntut memiliki wawasan Bela Negara dan juga Wawasan Nusantara maka dari
demikian makalah ini tersusun untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Dalam lingkup yang luas Bela Negara di zaman sekarang bukan lagi dengan
mengangkat senjata dan mengusir penjajah dari dalam negeri tetapi bagaimana kita
bisa memaksimalkan profesi kita demi kemajuan negara kita, mengikuti ajang
kejuaraan dunia dengan membawa nama negara merupakan sebuah
pengimplementasian paling nyata di zaman abad 20an.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di makalah ini sebagai berikut:
1. Cikal bakal terbentuknya Resimen Mahasiswa dan siapa yang memplopori?
2. Fungsi dan tugas yang di emban oleh seorang resimen mahasiswa!
3. Bagamana cara membela negara di jaman sekarang?
4. Kader bela negara merupakan komponen cadangan yang disiapkan negara disaat
diperlukan!
5. Tata cara upacara militer dan petugas-petugas didalamnya!
6. Fungsi dari Tata Cara Upacara Militer!

1.3 Maksud Dan Tujuan


Selain maksud dari tugas yang diberikan kepada saya tugas ini bermaksud
untuk bias menjadi baha pelajaran kedepannya sebagai referensi, adapun teori-teori
yang terdapat didalamnya bisa diimplementasikan ke dalam kehidupan nyata
merupakan maksud yang tersirat,
Tujuan dari makalah ini bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran
dalam berbangsa dan bernegara dimana didalam pacasila dan uud1945 telah di
jelaskan. sebuah langkah yang baik bisa mengetahui Bela Negara dalam artian luas
dimana didalamnya terdapat contoh-contoh bela negara sebagai berikut:
Contoh-Contoh Bela Negara :
1. Melestarikan budaya
2. Belajar dengan rajin bagi para pelajar
3. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
4. Mencintai produk-produk dalam negeri

BAB II

Page | 1
PEMBAHASAN
SEJARAH MENWA
2.1 PENGERTIAN

Resimen Mahasiswa (disingkat Menwa) adalah salah satu kekuatan sipil


yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Menwa juga
merupakan salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan militer
(unsur mahasiswa). Markas komando satuan Menwa bertempat di perguruan tinggi di
kesatuan masing-masing yang anggotanya adalah mahasiswa atau mahasiswi yang
berkedudukan di kampus tersebut. Menwa merupakan komponen cadangan
pertahanan negara yang diberikan pelatihan ilmu militer seperti penggunaan senjata,
taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer,
penyamaran, navigasi dan sebagainya.

Anggota menwa (wira) di setiap perguruan tinggi atau kampus membentuk


satuan-satuan yang merupakan salah satu bagian organisasi mahasiswa / mahasiswi di
unit kegiatan mahasiswa (UKM). Menwa diberikan wewenang dan tanggung jawab
yang berbeda dengan UKM lain dan berada langsung dibawah rektorat

Resimen Mahasiswa Indonesia adalah:


1. Sebagai wadah, yang merupakan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah
perluasan wawasan dan peningkatan keikutsertaan dalam upaya bela negara dan
penguatan ketahanan nasional.

2. Sebagai perorangan, yang merupakan mahasiswa terlatih olah keprajuritan yang


telah mengikuti latihan dasar Resimen Mahasiswa Indonesia dan menjadi bagian dari
komponen pertahanan negara.

3. Sebagai organisasi, yang merupakan pusat aktifitas anggota Resimen Mahasiswa


Indonesia yang terdiri dari tingkat Nasional, tingkat provinsi dan tingkat
kabupaten/kota serta di Perguruan tinggi.

Tujuan Resimen Mahasiswa Indonesia adalah:


1. Mempersiapkan mahasiswa yang memiliki pengetahuan, sikap disiplin, fisik dan
mental serta berwawasan kebangsaan agar mampu melaksanakan tugas Tri Dharma
Perguruan Tinggi dan menanamkan dasar-dasar kepemimpinan dengan tetap mengacu
pada tujuan pendidikan nasional.

2. Sebagai wadah penyaluran potensi mahasiswa dalam rangka mewujudkan hak dan
kewajiban warga Negara dalam Bela Negara.

3. Mempersiapkan potensi mahasiswa sebagai bagian dari potensi rakyat dalam


Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (SISHANRATA).

Page | 2
Tugas pokok Resimen Mahasiswa Indonesia meliputi:
1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta membantu terlaksananya
kegiatan dan program lainnya di Perguruan Tinggi.

2. Merencanakan, mempersiapkan dan menyusun seluruh potensi mahasiswa untuk


memantapkan ketahanan nasional, dengan melaksanakan usaha dan atau kegiatan bela
negara.

3. Membantu terwujudnya penyelenggaraan fungsi perlindungan masyarakat


(LINMAS), khususnya Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP)

4. Membantu terlaksananya kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan dalam


organisasi kepemudaan.

Resimen Mahasiswa Indonesia mempunyai fungsi:


1. Melaksanakan pembinaan anggota Resimen Mahasiswa Indonesia di Perguruan
Tinggi untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang akademik.

2. Melaksanakan pemeliharaan dan pemberdayaan serta peningkatan kemampuan baik


perorangan maupun satuan di bidang Bela Negara.

3. Melaksanakan pembinaan disiplin anggota Resimen Mahasiswa Indonesia, baik


sebagai mahasiswa maupun warga masyarakat.

4. Melaksanakan pembinaan struktur organisasi Resimen Mahasiswa Indonesia


sebagai satu kesatuan yang utuh.

5. Bersama dengan mahasiswa lainnya membantu terwujudnya kehidupan kampus


yang kondusif.

6. Membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan dan program civitas akademika serta


menumbuhkan dan meningkatkan sikap Bela Negara dikehidupan Perguruan Tinggi.

7. Membantu memotivasi masyarakat untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam


pembangunan nasional dibidang kepemudaan dalam upaya penanggulangan
penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda.

8. Membantu TNI/POLRI dalam pelaksanaan pembinaan pertahanan dan keamanan


Nasional.

9. Menyampaikan saran dan pendapat kepada instansi terkait sesuai dengan tugas
pokoknya.

2.2 Sejarah Menwa

Page | 3
UUD NO. 29 1955 Surat keputusan terbentuknya MENWA dan yang menjadi
pelopor berdirinya Resimen Mahasiswa/ WALAWA ialah Jend Besar A. H. Nasution.
Dimana saat di tahun 50an negara sangat genting/ rawan perang ialah DITI (Darul
Islam Tentara Indonesia) yang merupakan pemberontak di saat itu dan di saat itu pula
timbul inisiatif untuk membuat WALAWA yang sekarang dikenal dengan nama
Resimen Mahasiswa.
Tanggal 13 Juni - 14 September 1959 diadakan wajib latih bagi para
mahasiswa di Jawa Barat. Mahasiswa yang memperoleh latihan ini siap
mempertahankan NKRI bersama TNI guna mencegah semua ancaman dan siap
melakukan pertempuran dengan menggunakan senjata. Mahasiswa-mahasiswa
walawa (WAJIB LATIH) dididik di Kodam VI/ Siliwangi dan para walawa diberi hak
mengenakan lambang Siliwangi. Walawa dipersiapkan sebagai perwira cadangan
untuk mendukung TNI bila terjadi keaadaan genting pada NKRI.
Pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta, Komando Pimpinan Besar
Revolusi Presiden RI Bung Karno mencetuskan Trikora. Seluruh rakyat menyambut
komando ini dengan gegap gempita dengan semangat revolusi untuk merebut Irian
Barat; termasuk juga mahasiswa wajib latih (Walawa).
Isi Trikora:
1. Panjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat
2. Gagalkan Negara Boneka Papua
3. Adakan Mobilisasi Umum

Sejak Trikora bergema maka kewaspadaan nasional makin diperkuat, makin


memuncak sehingga timbul rencana pendidikan perwira cadangan di Perguruan
Tinggi.

Berdasarkan dua surat keputusan Pangdam VI Siliwangi, maka oleh pihak


Universitas pada 20 Januari 1962 dibentuk suatu badan koordinasi yang diberi nama
Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Dam VI Siliwangi
(disingkat BPP) Resimen Mahasiswa DAM VI/ Siliwangi, beranggotakan :

1. Prof. drg. R. G. Surya Sumantri ( Rektor Unpad) selaku Koordinator


2. Dr. Isrin Nurdin (Pembantu Rektor ITB) selaku Wakil Koordinator I
3. Drs. Kusdarminto (PR Unpar) selaku wakil Koordinator II
4. Major. Moch. Sunarman dari PUS PSYAD pada waktu itu selaku sekretaris.

Pada Februari 1962 diadakan Refreshing Course selama sepuluh minggu di


Resimen Induk Infantri dan dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari yang dikenal
dengan sebutan Latihan Pasopati.

Pada 20 Mei 1962 anggota Resimen Mahasiswa Angkatan 1959 dilantik oleh
Pangdam VI/SLW menjadi bagian organik dari Kodam VI/SLW.

Page | 4
Dalam rencana kerja empat tahunnya tercantumlah pembentukan kader inti
dan ini sudah terlaksana sejak permulaan semester 2 tahun ajaran 1962-1963.
termasuk pembentukan kader inti putri. Mahasiswa/i Jabar (Bandung khususnya)
mengikuti Latihan di Bihbul, tempat penggodokan prajurit-prajurit TNI. (Sekarang
Secaba Dam III/ Slw, Bihbul). Satuan-satuan inti dari Yon mahasiswa dari beberapa
universitas dan akademi dikirim ke tempat ini di bawah asuhan pelatih-pelatih dari
RINSIL.

12 Juni 1964 keluarlah Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen


Pertahanan dan Keamanan DR. A.H. Nasution Jenderal TNI yang mengesahkan Duaja
Resimen Mahawarman. Penyerahan Duaja dilakukan oleh Menko sendiri. Garuda
Mahawarman resmi berdiri berdampingan dengan Harimau Siliwangi.

Dengan semboyannya yang berbunyi Widya Castrena Dharma Sida yang


berarti Penyempurnaan ilmu pengetahuan dan keprajuritan dimana MENWA
merupakan organisasi yang sangat spesial di tahun 1960 karena dibawahi langsung
oleh TNI dan mendapat fasilitas 2 juta rupiah/ orang tetapi walaupun seperti itu
mereka mempunyai konsekuensi yang besar dalam hal ini adalah nyawa mereka.

BAB III
PEMBAHASAN

Page | 5
BELA NEGARA
3.1 Pengertian
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang[1].
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang
paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga
negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.[2]
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara.
Unsur Dasar Bela Negara
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara

Contoh-Contoh Bela Negara :

1. Melestarikan budaya
2. Belajar dengan rajin bagi para pelajar
3. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
4. Mencintai produk-produk dalam negeri

3.2 Tujuan Dan Fungsi


Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan
dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan
aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari
konsep ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai
pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer).

Page | 6
Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) dan Singapura memberlakukan wajib militer
bagi warga yang memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu
seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan
relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer
warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris,
bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan.
Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya
Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian
dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National Guard.
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel,
wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional.
Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan,
kadang-kadang disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit
personel militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka
sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat
pertahanan negara.
Berikut tujuan dan fungsinya:
Tujuan ;
- Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
- Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
- Melestarikan budaya
- Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Fungsi :
- untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman;
- untuk menjaga keutuhan wilayah negara;
- merupakan panggilan sejarah;
- merupakan kewajiban setiap warga negara.

BAB IV

Page | 7
PEMBAHASAN
TATA CARA UPACARA MILITER TUM

4.1 Pengertian
Tata : mengatur, menata, menyusun
Upa : rangkaian
Cara : tindakan, gerakan
Jadi Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerkan yang dirangkaikan dan
ditata dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah
pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan salah satu pancaran
peradaban bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain.
Sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia telah melaksanakan upacara,
upacara selamatan kelahiran, upacara selamatan panen.

4.2 Maksud dan Tujuan


a. untuk memperolah suasana yang khidmat, tertib, dan menuntut pemusatan
perhatian dari seluruh peserta, maka disusunlah petunjuk pelaksanaan kegiatan ini.
b. menjadikan sekolah memiliki situasi yang dinamis dalam segala aspek kehidupan
bagi para siswa, guru, pembina dan kepala sekolah. Sehingga sekolah memiliki
daya kemampuan dan ketangguhan terhadap gangguan-gangguan negatif baik dari
dalam maupun luar sekolah, yang akan dapat mengganggu kelancaran proses
belajar mengajar di sekolah.

4.3 Pelaksanaan TUM


Upacara Bendera sudah sering kita laksanakan dan memang benar-benar wajib
kita laksanakan sebagai seorang prajurit TNI / Militer. Pengertian upacara itu sendiri
adalah serangkain kegiatan yang diikuti oleh sejumlah peserta sebagian pasukan
upacara bersenjata maupun tidak bersenjata yang berbaris membentuk huruf U atau
segaris.
Adapun susunan pasukan dalam upacara militer yaitu berurutan dari hirarki
kepangkatan, berurutan dari pasukan bersenjata dan tidak bersenjata serta berurutan
dari golongan TNI sampai dengan non-TNI.
Urutan susunan pasukan dalam pacara militer yaitu :
1. Satuan musik/gersang.
2. Pasukan tidak bersenjata :

Perwira
Bintara
Tamtama

3. Pasukan bersenjata.
4. Barisan non TNI : Polri, PNS, Pelajar

TUM (Tata Upacara Militer) ini sudah ditetapkan dalam Surat Keputusan
bernomor Skep/292/IX/2004 tanggal 6 September 2004. Dalam Upacara militer ini

Page | 8
terdapat petugas-petugas upacara yaitu Inspektur Upacara, Perwira Upacara, dan
Komandan Upacara.
Inspektur Upacara (Irup).

1. Dipilih pejabat tertinggi dalam upacara.


2. Mengadakan pemeriksaan pasukan.
3. Mengesahkan rencana upacara.

Komandan Upacara (Danup).

1. Memimpin pasukan dan memimpin penghormatan kepada Irup.


2. Bertanggung jawab akan tata tertib upacara kepada Irup.

Perwira Upacara (Paup).

Pejabat yang bertugas menyusun rencana upacara & dalam jalannya upacara

Adapun susunan-susunan TUM dalam upacara terdiri dari :

1. Acara persiapan.

Pasukan berada di luar lapangan dan diberi aba-aba oleh Paup untuk masuk
kedalam lapangan diiringi genderan dari satuan musik/gersang.
Setelah pasukan masuk ke dalam lapangan, pasukan diistirahatkan oleh
komandan pleton.
Lalu Danup memasuki lapangan upacara, pasukan disiapkan oleh Komandan
Pleton.
Danup mengambil alih pasukan.
Komandan Pleton kembali ke samping kanan barisan.
Danup menghunus pedang.

2. Acara Pendahuluan.

Laporan Paup kepada Irup bahwa upacara siap dilaksanakan.


Selanjutnya Irup masuk lapangan.

3. Acara Pokok.

Penghormatan pasukan.
Laporan Danup kepada Irup bahwa upacara siap dilaksanakan.
Pemeriksaan pasukan (acara tertentu).
Pengibaran Sang Merah Putih.
Mengheningkan cipta.
Pembacaan teks Pancasila (diikuti seluruh peserta upacara).
Page | 9
Pembacaan UUD 45, Pengucapan Sapta Marga, Pengucapan Panca Prasetya
Korpri.
Amanat.
Andhika Bhayangkari.
Laporan Danup kepada Irup bahwa upacara selesai.
Penghormatan pasukan kepada Irup.

4. Acara Penutup.

Laporan Paup kepada Irup bahwa upacara selesai.


Irup meninggalkan lapangan upacara.
Danup menyarungkan pedang dan memberikan komando kepada Komandan
masing-masing pleton.
Danup meninggalkan lapangan upacara.
Pasukan meninggalkan lapangan upacara diiringi genderang dari satuan
musik/gersang.

4.4 APEL
Adapun tata cara Apel terbagi atas 2, yaitu yang pertama ada yang memakai
komandan upacara dan yang kedua memakai piket (perwira upacara), untuk
penggunaannya yang pertama biasanya jika apel tidak terlalu menghitungkan jumlah
peserta upacara dan yang kedua biasanya jika ingin mengetahui jumlah peserta
upacara. Untuk pelaksanaanya sebagai berikut.
1. Pertama memakai komandan upacara
- Apel persiapan
Danton menyiapkan dan meluruskan barisannya
Danup memasuki lapangan upacara menghadap ke peserta apel
Penghormatan kepada danup dipimpin oleh danton
Danup mengambil alih peserta apel dan menyiapkan lalu
mengistirahatkan kembali kemudian danup balik kanan membelakangi
peserta apel
Laporan Paup kepada Pembina apel bahwa apel siap dimulai lalu
Pembina apel memasuki lapangan upacara danton menyiapkan
barisannya
- Apel pendahuluan
Laporan danup kepada Pembina apel bahwa apel siap
Penghormatan umum kepada Pembina apel
- Apel pokok
Amanat Pembina apel barisan di istirahatkan
Pembacaan doa

- Apel penutupan

Page | 10
Laporan danup kepada Pembina apel bahwa apel telah dilaksanakan
Penghormatan umum kepada Pembina apel
Laporan perwira upacara kepada Pembina upacara bahwa upacara telah
dilaksanakan
Lalu penghormatan kepada Pembina apel lalu memberikan jalan
kepada Pembina apel lalu mengikutinya
Barisan dapat dibubarkan
2. Kedua memakai piket (perwira upacara)
- Apel persiapan
Piket memasuki lapangan menghadap ke peserta apel lalu
mengintruksikan apel mulai
Danton menyiapkan barisannya di depan pleton masing-masing lalu
balik kanan
Piket balik kanan lalu laporan kepada Pembina apel diawali
penghormatan bahwa jumlah seluruh peserta sekian siap mengikuti
apel
Lalu setelah laporan diterima piket mengambil tempat di belakang
pembina apel
- Apel pendahuluan
Lalu Pembina mengatakan apel mulai laporan
Danton memimpin penghormatan kepada Pembina apel
Lalu masing-masing danton maju ke depan Pembina apel secara
bersamaan
Danton laporan dengan cara lapor jumlah: sekian, kurang: sekian,
hadir: sekian, keterangan: sakit atau dinas dalam
Lalu Pembina apel menerima laporan dan meninstrusikan kembali
kesamping kanan barisan
- Apel pokok
Amanat pembina apel barisan diistirahatkan piket memberikan naskah
yang dibaca oleh Pembina apel
Setelah selesai piket mengambil kembali naskah
- Apel penutupan
Danton memimpin penghormatan kepada Pembina apel
Pembina apel meninggalkan lapangan upacara dengan balik kanan
Perwira upacara laporan bahwa apel telah dilaksanakan diawali
penghormatan setelah laporan diterima piket memberikan jalan lalu
mengikutinya
Barisan dapat dibubarkan

Page | 11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Resimen Mahasiswa (disingkat Menwa) adalah salah satu kekuatan sipil
yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). UUD NO. 29
1955 Surat keputusan terbentuknya MENWA dan yang menjadi pelopor berdirinya
Resimen Mahasiswa/ WALAWA ialah Jend Besar A. H. Nasution. Dimana saat di
tahun 50an negara sangat genting/ rawan perang ialah DITI (Darul Islam Tentara
Indonesia) yang merupakan pemberontak di saat itu dan di saat itu pula timbul
inisiatif untuk membuat WALAWA yang sekarang dikenal dengan nama Resimen
Mahasiswa.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya. Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun
oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang,
suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan
mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerkan yang dirangkaikan dan
ditata dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah
pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan salah satu pancaran
peradaban bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain.

Daftar Pustaka

Page | 12
https://lemustar47.wordpress.com/2011/01/21/pengertian-tujuan-tugas-pokok-dan-fungsi-
menwa/
https://id.wikipedia.org/wiki/Resimen_mahasiswa
http://www.kodam17cenderawasih.mil.id/pengetahuan/militer/tum-tata-cara-upacara-
militer/
http://brainly.co.id/tugas/368218

Page | 13

Anda mungkin juga menyukai