Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MK.

KESMAVET/ZOONOSIS

NAMA : ANUNG WIBAWATI

NIM : KMP. 1900079 LJ.EPID

1. SIKLUS PENULARAN BAKTERI LEPTOSPIRA

Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira yang dibawa


oleh hewan tertentu. ... Penularan pada manusia terjadi saat adanya kontak
langsung antara manusia dengan urine hewan yang terinfeksi, atau dengan
air, tanah, dan makanan yang telah terkontaminasi urine hewan yang
terinfeksi bakteri leptospira.

Cara Penularan Leptospirosis

Seseorang dapat tertular leptospirosis ketika mereka bersentuhan


dengan air atau tanah yang mengandung cairan tubuh, misalnya urine atau
darah, dari hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira. Hewan-hewan yang dapat
menyebarkan leptospirosis adalah tikus, anjing, dan hewan ternak, seperti
sapi atau babi.

Saat terjadi hujan lebat, urine hewan di tanah dan permukaan lainnya
dapat larut dalam genangan air atau banjir. Orang yang terpapar air tersebut,
misalnya saat berjalan menerobos banjir, berisiko terkena leptospirosis.

2. PATOGENESIS LEPTOSPIROSIS

Leptospira dapat masuk tubuh melalui kulit yang tidak intak atau
menembus jaringan mukosa seperti mukosa mulut, saluran cerna, saluran
hidung dan konjungtiva mata. Setelah menembus kulit atau mukosa,
leptospira akan ikut aliran darah sistemik dan terjadi replikasi serta
menyebar ke berbagai jaringan dan organ tubuh Kemudian terjadi respon
imun baik seluler maupun humoral (membentuk antibodi spesifik) yang
bertujuan membunuh leptospira (6) Ada 2 hipotesis yang diduga berperan
dalam pathogenesis Leptospirosis ini.

Pertama, adanya kontak langsung antara Leptospirosis yang


menyebabkan reaksi jaringan, karena Leptospira tipis dan mempunyai
motilitas yang tinggi sehingga dapat penetrasi membran mukus intak
atau luka kecil dikarenakan flagella periplasmik Kedua, pathogenesis
leptospirosis melalui reaksi imunologi.

Invasi Leptospira ini akan menimbulkan reaksi imun non spesifik


berupa inflamasi yang diikuti dengan pelepasan mediator kimiawi berupa
sitokin dan reaksi imun spesifik. Kemampuan invasi kuman Leptospira
disebabkan oleh sifatnya yang motil dan kemampuan kuman memproduksi
hemolisin, ensim seperti katalase, lipase, oksidase, hialuronidase,
transaminase, endotoksin dan spingomielinase yang berperan dalam
menentukan virulensinya (6) Tingkat keparahan Leptospirosis juga
tergantung dari jumlah organisme yang menginfeksi pertahanan respon
imun manusia atau hewan dan virulensi strain Leptospira yang menginfeksi.
Kemudian Leptospira akan menyebar keseluruh tubuh melalui peredaran
darah sampai ke cairan cerebrospinalis dan humour aqueus dalam bola
mata.

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM)

Proses penegakan diagnosis leptospirosis dapat dilakukan melalui gejala,


riwayat penyakit pasien, serta pemeriksaan fisik. Selain itu, beberapa tes
penunjang juga dapat dilakukan untuk membantu memastikan diagnosis
leptospirosis dan mengetahui tingkat keparahan yang dialami pasien. Tes
penunjang tersebut, antara lain:

 Tes urine, untuk melihat keberadaan bakteri leptospira dalam urine.


 Tes darah, untuk melihat adanya bakteri dalam aliran darah, dan
antibodi dalam tubuh. Pemeriksaan antibodi dalam darah perlu diulang
lagi dalam waktu 1 minggu untuk memastikan hasilnya, karena hasil
positif bisa saja ditunjukkan dari infeksi lain yang terjadi sebelumnya.
 Pemeriksaan fungsi ginjal, untuk melihat kondisi ginjal dan infeksi
bakteri ini pada ginjal.
 Pemeriksaan fungsi hati.
 Foto Rontgen paru, untuk melihat apakah infeksi sudah menyebar
hingga ke organ paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai