Anda di halaman 1dari 2

Teks Ceramah

Budaya Konsumtif Masyarakat

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Yang terhormat Ibu Rini selaku guru Bahasa Indonesia
Yang saya banggakan teman-teman semua

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan karunia-Nya kita
bisa berkumpul di sini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, karena beliau telah menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang
diridhoi oleh Allah SWT. Semoga kita sekalian termasuk umatnya yang diberkahi. Amin ya rabbal
‘alamin. Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada hadirin yang berkenan hadir pada pagi hari ini,
semoga kehadirannya dicatat sebagai amal kebaikan oleh Allah SWT. Amin.

Hadirin wal hadirat yang dirahmati oleh Allah SWT.

Perkenankanlah saya berdiri disini untuk menyampaikan ceramah dengan tema ekonomi


masyarakat.

Dewasa ini, budaya masyarakat konsumtif seakan-akan telah menjadi suatu identitas baru yang
masuk dalam setiap lapisan struktur sosial yang ada dalam masyarakat. Budaya masyarakat konsumtif
itu sendiri merupakan suatu kencenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas dan
manusia lebih mementingkan faktor keinginan dari pada kebutuhan. Hal ini ditandai dengan adanya
kehidupan mewah dan berlebihan. Pola konsumsi seperti ini terjadi pada hampir semua lapisan
masyarakat, meskipun dengan kadar yang berbeda-beda. Remaja merupakan salah satu contoh yang
paling mudah terpengaruh dengan pola konsumsi yang berlebihan.

Hadirin wal hadirat yang dirahmati oleh Allah SWT.

Faktor yang memengaruhi budaya ini bisa dari segi perkembangan zaman, keadaan bangsa
hingga keadaan alam pada saat itu. Hal yang paling terlihat di era globalisasi ini adalah bagaimana
mudahnya bangsa kita menyerap perilaku konsumtif dari bangsa-bangsa lain. Proses penyerapan
perilaku ini bisa dipermudah dengan banyaknya media global yang ‘menyerbu’, seperti film, acara
televisi, buku, majalah, internet, dan sebagainya. Keinginan seseorang untuk tampil sama dengan apa
yang ia lihat di media tersebut mendorong sifat konsumtifnya, sehingga meski kondisi perekonomian
sebagian besar masyarakat Indonesia hingga saat ini belum bisa disebut mapan, orang-orang yang
memiliki sifat konsumtif tetap membeli apapun yang ia inginkan tanpa memerhatikan kondisi
keuangannya.
Budaya konsumtif yang mendarah daging khususnya di Indonesia pada saat ini bisa jadi
merupakan dampak jangka panjang dari kebiasaan-kebiasaan hedonistik yang dimiliki oleh generasi
sebelum kita, atau mungkin juga terjadi akibat kurangnya rasa peduli sebagian besar masyarakat
terhadap akibat negatif yang ditimbulkan dari budaya tersebut.

Hadirin wal hadirat yang dirahmati oleh Allah SWT.

Dampak negatif dari mendarah dagingnya budaya konsumtif bisa dikatakan bercabang dan ikut
mempengaruhi aspek-aspek lain dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, hubungan antara perilaku
konsumtif yang membudaya dan dampaknya terhadap perekonomian merupakan hubungan yang saling
mempengaruhi. Budaya konsumtif dalam suatu masyarakat dapat menjadi penyebab perekonomian
masyarakat tersebut memburuk.

Kita sebagai bagian dari generasi penerus sudah sepatutnya menyikapi fenomena ini dengan
baik. Menyikapi budaya konsumtif bisa dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi berkunjung ke
pusat perbelanjaan serta menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat. Selain itu, marilah kita
biasakan untuk hidup sederhana dan tidak terlalu mengikuti trend (khususnya kaum wanita) yang ada.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan saat ini, apabila terdapat beberapa patah kata uang kurang
berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Akhirul Kalam
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai