Pengertian PHB TR
Pengertian PHB TR
Pengertian PHB TR
PERBAIKAN PHBTR
Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah
Managemen Pemeliharaan dan Perbaikan Tenaga Listrik pada semester VI
Program Studi D3 Teknik Listrik Departemen Teknik Elektro
Disusun oleh:
(121321064)
Syarat-syarat umum :
Secara umum sebuah PHB harus disusun dan dipasang sedemikian rupa
sehingga terlihat rapi dan teratur, selain itu keberadaan PHB juga menentukan
bahwa pemeliharaan, pemeriksaan dan pelayanan harus dapat dilaksanakan
dengan mudah dan aman. Selanjutnya sesuai dengan syarat pengoperasian
kemudahan pengamatan pengukuran, penekanan tombol, pemutaran atau
pelayanan saklar, maka perkerjaan-pekerjaan ini harus dapat dilakukan dari
bagian depan, tanpa alat bantuan, seperti tangga atau alat-alat lainnya.
Sehubungan dengan itu syarat PHB juga menentukan bahwa di bagian
depan, lorong dan sisi kiri kanan PHB harus terdapat ruang bebas selebar
sekurang-kurangnya 0,75 meter untuk tegangan rendah atau 1 meter pada
tegangan menengah dan tinggi PHB sekurang-kurangnya 2 meter. Lorong yang di
sisi kanan kirinya terdapat instalasi listrik tanpa dinsing pengaman, lebarnya harus
sekurang-kurangnya 1,5 meter.
Di sekitar PHB tidak boleh diletakkan barang yang mengganggu
kebebasan bergerak. Untuk pemasangan pada dinding di tempat-tempat umum
lemari dan kotak PHB harus dipasang pada ketinggian sekurangkurangnya 1,2
meter dari lantai. Pada instalasi perumahan ketinggian ini ditetapkan 1,5 meter
dari lantai.
Syarat PHB menetapkan bahwa lemari dan kontak hubung bagi tidak boleh
dipasang di kamar mandi, tempat cuci tangan, di atas kompor atau di atas bak air.
2 Bentuk PHB
1. Bentuk Tertutup
2. Bentuk Terbuka
Keterangan Gambar:
1. Saklar Utama
2. NH Fuse Jurusan
3. Volt Meter
4. Fuse Kontrol
5. Kabel Juruan
5 Fungsi PHB TR
Fungsi atau kegunaan PHB TR adalah sebagai penghubung dan pembagi
atau pendistribusian tenaga listrik dari out put trafo sisi tegangan rendah TR ke
Rel pembagi dan diteruskan ke Jaringan Tegangan Rendah (JTR) melalui kabel
jurusan (Opstyg Cable) yang diamankan oleh NH Fuse jurusan masing-masing.
Untuk kepentingan efisiensi dan penekanan susut jaringan (loses) saat ini
banyak unit PLN yang mengambil kebijaksanaan untuk melepas atau tidak
memfungsikan rangkaian pengukuran maupun rangkaian kontrolnya, hal ini
dimaksudkan agar tidak banyak energi listrik yang mengalir ke alat ukur maupun
kontrol terbuang untuk keperluan kontrol dan pengukuran secara terus menerus,
sedangkan untuk mengetahui besarnya beban maupun tegangan, dilakukan
pengukuran pada saat di perlukan saja dan bisa menggunakan peralatan ukur
portable seperti AVO atau Tang Ampere saja.
6 Konstruksi PHB TR
Menurut Konstruksinya PHB TR dibagi menjadi 2 (dua) macam konstruksi yaitu :
1. Konstruksi PHB TR 2 Jurusan
2. Konstruksi PHB TR 4 Jurusan
7 Pengoperasian PHB TR
Untuk mengoperasikan PHB TR baru harus mengikuti prosedur yang
sudah ditetapkan oleh manajemen dalam hal ini adalah unit operasi Jaringan
Tegangan Rendah (JTR) dalam bentuk Standing Operation Procedure (SOP).
Adapun pembuatan SOP bisa mengambil contoh dari beberapa referensi
antara lain:
Instruction Manual Books
Data Spesifikasi peralatan PHB TR
Operation Guidance
Kondisi Jaringan
Pengalaman (Experience)
Dan lain-lain
8 Konstruksi PHB TR Berdiri (Standing)
9 Pemeliharaan PHB TR
Sebagaimana pengoperasian PHB TR pada kegiatan pemeliharaanpun diperlukan
langkah-langka atau prosedur pemeliharaan rutin periodik dan berkala yang
disahkan oleh manajemen unit setempat sebagai prosedur tetap dalam bentuk
SOP.
Langkah-langkah pemeliharaan antara lain :
Persiapan Pemeliharaan
Pemeriksaan dan Pengukuran
Pemeriksaaan Pemeliharaan
Pemeriksaan Hasil Pemeliharaan
Pembuatan Laporan Pemeliharaan