Dental wax pada mulanya digunakan di kedokteran gigi sejak awal abad 18 sebagai
bahan cetak.Dalam perkembangan selanjutnya, malam digunakan untuk berbagai prosedur
klims dan laboratoris. Sebagai contoh, untuk membuat pola malam gigi tiruan cekat(wax
pattern),mereposisi gigi tiruan sebagian yang patah(sticky wax),dan membatasi cetakan sebelum
diisi gips (boxingin wax).
Dental wax di kedokteran gigi secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu
berdasarkan tempat digunakan dan fungsinya. Berdasarkan tempat digunakannya, dental wax
digunakan di klinik dan laboratorium. Berdasarkan fungsinya dental wax dibagi menjadi
pattern wax, processing wax, dan impression wax. Setiap dental wax memiliki fungsi yang
berbeda-beda.
Dalam kedokteran gigi ini maka perlu untuk mengetahui segala aspek dalam atu wax
terutama sifat sifatnya sehingga akan memudahkan dalam memanipulasi, dan menghasilkan
suatu hasil manipulasi yang maksimal. Pembuatan wax pun penting untuk diketahui karena
pada setiap wax, pembuatannya pun berbeda menyesuaikan komposisi yang ada di dalamnya
dan juga kesesuaiannya dengan kebutuhan.