Anda di halaman 1dari 15

KERETA MAGLEV

Abstrak

Teknologi saat ini merupakan hasil dari pengembangan dari berbagai aspek ilmu
pengetahuan. Perpaduan ilmu pengetahuan tersebut menghasilkan berbagai teknologi yang
dapat diterapkan ke berbagai bidang dan mempermudah kegiatan manusia. Ilmu fisika adalah
salah satu yang mempengaruhi perkembangan teknologi hingga saat ini, sebagai contoh yaitu
magnet. Magnet dibentuk oleh pergerakan muatan listrik yang menghasilkan gaya muatan
listrik yang bergerak dan menimbulkan medan magnet. Pemanfaatan magnet dapat digunakan
dalam berbagai hal. Pengembangan gaya magnet bersama bahan superkonduktor untuk
menghasilkan Electrodynamic Suspension maupun pemanfaatan gaya tolak dari magnet yang
menghasilkan Electromagnetic Suspension teknologi dikenal sebagai Magnetic levitation atau
maglev. Cara kerja Maglev dapat diterapkan dalam bidang transportasi yang daplikasikan
pada kereta api.

Pendahuluan
A. Latar Belakang

Perkembangan manusia semakin meluas, kepadatan kegiatan yang dilakukan manusia


dari perkembangan zaman juga semakin banyak dari hal yang mudah dilakukan hingga yang
hampir tidak mungkin untuk dilakukan. Kesulitan dalam melakukan dalam berbagai hal
mendorong kita sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan untuk membuat terobosan baru
untuk memudahkan kegiatan sehari hari. Hingga saat ini perkembangan teknologi
berkembang pesat seiring dengan banyaknya penemuan penemuan dalam berbagai bidang
ilmu. Ilmu fisika merupakan salah satu bidang keilmuan yang sangat banyak mempengaruhi
perkembangan teknologi saat ini, sebagai contoh penemuan magnet. Magnet atau magnet
adalah suatu benda atau objek yang memiliki gaya dalam medan dalam jarak tertentu untuk
menarik benda yang terbuat dari meta, medan ini disebut dengan medan magnet. Magnet
berasal dari bahasa yunani magnitis lithos yang memiliki arti batu magnesian. Magnesia
merupakan sebuah wilayah di yunani kuno dimana banyak ditemukan batu magnet sejak
zaman dahulu.

Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh manusia, dengan membuat medan


magnet menggunakan arus listrik sehingga menghasil medan magnet yang disebut
electromagnet. Dengan adanya elektromagnet ini
memungkinkan manusia untuk memanfaatkanya dalam berbagai bidang. Bidang
transportasi merupakan salah satu penerapan teknologi elektromanget. Magnet yang
diapudkan dengan berbagai teknologi lain seperti supekonduktor maupun elektromagnet
mampu membuat suatu benda melayang, fenomena ini disebut Magnetic Levitation atau
maglev. Dengan penggunaan maglev, memungkinkan terciptanya alat transportasi yang
memiliki gaya gesek yang rendah sehingga pengurangan kecepatan gerak benda dapat
dikurangi serta penggunaan energi juga lebih sedikit, hal ini menjadikan alat trasportasi
menjadi lebih efisien dalam penggunaan energi serta lebih cepat dalam bergerak. Sebagai
contoh adalah penerapan teknologi maglev pada kereta api super cepat di jepang. Dari hal
tersebut penerapan mekanisme serta cara kerja maglev dapat diaplikasikan dalam alat
transportasi kereta api super cepat sehingga ramah lingkungan dan efisien dalam waktu
perjalanan.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam paper ini “ Penerapan mekanisme serta cara kerja maglev
dapat diaplikasikan dalam alat transportasi kereta api super cepat “.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari Penulisan Paper ini untuk mengetahui penerapan mekanisme serta cara
kerja dari maglev yang dapat diaplikasikan dalam alat trasnportasi kereta api super cepat.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan paper ini adalah

1. Mengetahui penerapan maglev pada kereta api super cepat.

2. Mengetahui teknologi yang terdapat pada kereta maglev.


Pembahasan

A. Magnetiv Levitation Train


Magnetic levitation merupakan metode untuk membuat sebuah objek melayang di
udara tanpa bantuan selain medan magnet. Medan ini digunakan untuk menolak atau
meniadakan gaya tarik gravitasi. Magnetic levitation train atau yang sering disebut dengan
Maglev train adalah kereta api super cepat tanpa roda yang memanfaatkan gaya magnet
untuk melayang, menggerakkannya dan mengontrol jalannya kereta.

Gambar Kereta Maglev

Kereta maglev ini melayang sekitar 10 cm -15 cm di atas relnya. Hal ini
menyebabkan tidak adanya gaya gesek antara rel dengan kereta yang dapat menghambat
pergerakan kereta sehingga kereta dapat melaju dengan cepat mencapai 500 km/jam (310
mph).

B. Mekanisme dan Cara Kerja Kereta Maglev


System kerja Magnetic Levitation Train memanfaatkan 2 prinsip magnet yaitu gaya
tarik magnet dan gaya tolak magnet. Ada dua buah system kerja dari maglev train ini
sehingga ia dapat mengambang atau melayang di atas rel nya yaitu Electromagnetic
Suspension (EMS) yang dikembangkan di Negara Jerman dan Electrodinamic Suspension
(EDS) yang dikembangkankan di Negara Jepang. Pada saat sekarang ini ada sebuah system
baru yang sedang dikembangkan yaitu system Inductrack, yaitu menggunakan magnet
tetap, namun cara ini belum diterapkan.
1. Electromagnetic Suspension (EMS)

System kerja dari Electromagnetic Suspension (EMS) memanfaatkan gaya tarik


magnet. Dimana bagian-bagian pada rel kereta yaitu beam (balok rel) dan levitations rails
yang merupakan bagian rel penuntun. Bagian-bagian pada gerbong kereta yaitu support
magnet (magnet pendukung), guidance magnets (magnet penuntun),dan vehicle ( gerbong
kereta). Antara rel dengan gerbong terdapat air gap vertical dan air gap horizontal.

Gambar Schematic diagram of EMS Maglev system

Pada Electromagnetic suspension (EMS) magnet berada pada badan kereta.


Electromagnet pada badan kereta berintekasi dan menarik levitation rails pada guideway
(jalur pemandu), hal ini mempertahankan posisi kereta secara horizontal. Electromagnet pada
bagian bawah kereta dipasang mengarah langsung ke jalur pemandu, yang mengambangkan
kereta sekitar 1 cm di atas jalur pemandu dan menjaga kereta agar tetap mengambang bahkan
di saat kereta tidak bergerak. Saat bergerak dorongan kedepan didapatkan melalui interaksi
antara rel magnetic dengan mesin induksi. Namun cara ini kurang stabil sehingga jarak
antara rel dengan gerbong harus selalu di kontrol kerena ketika daya magnet berkurang
gerbong dapat turun dan menabrak rel.

Gambar Cara kereta EMS beroperasi.


2. Electrodinamic Suspension (EDS)
EDS (2 electrodinamic suspension) memanfaatkan gaya tolak magnet. System ini
menggunakan magnet superkonduktor. Superkonduktor memiliki sifat yang menarik yaitu
sifat Efek Meissner, yaitu efek pada bahan superkonduktor yang berada dibawah suhu
kritisnya(Tc). Bahan superkonduktor menjadi bagian pada badan kereta sedangkan magnet
terdapat pada relnya. Sistem EDS ini menggunakan nitrogen cair yang digunakan untuk
mendinginkan bahan superkonduktor sehingga bahan superkonduktor mencapai suhu di
bawah suhu kritis (Tc). Pada saat suhu bahan superkonduktor berada dibawah suhu kritisnya,

maka bahan superkonduktor akan memiliki resistansi nol (0) dan akan menolak medan
magnet disekitarnya

Gambar Electrodinamic Suspension System

Pada gerbong kereta bagian bawah terdapa Levitation Magnets yang berhadapan
dengan magnet yang terdapat pada rel, magnet ini saling tolak-menolak sehingga membuat
kereta melayang di atas relnya. Pada bagian rel kereta terdapat beam sebagai dinding
pemandu, levitation and guidance coil (kumparan penuntun kereta), propulsion coil
(kumparan penggerak kereta) dan wheel support path (bagian rel pendukung).

Gambar Schematic diagram of EDS Maglev system


Pada saat diam kereta magnet ini tidak melayang di atas rel melainkan diam berdiri
di atas rel nya. Saat akan bergerak magnet superkonduktor dinyalakan, kemudian kereta
mulai mengambang sekitar 100 mm di atas rel. Magnet superkonduktor mengatur posisi
kereta agar tepat berada di tengah jalur guideway kemudian computer pada sisitem control
mengunci posisi kereta dan mengstabilkan magnet superkonduktor agar posisi kereta tidak
berubah. Kemudian daya listrik diberikan ke kumparan dalam dinding-dinding jalur
pemandu yang menciptakan medan magnet yang dapat menarik dan mendorong kereta
sepanjang jalur pemandu.

Arus listrik yang diberikan ke kumparan pada dinding jalur pemandu secara berganti-
ganti mengubah polaritas kumparan magnet. Perubahan polaritas ini menyebabkan medan
magnetik di depan kereta menarik kereta ke depan, sementara medan magnet di belakang
kereta menambahkan gaya dorong ke depan.

Gambar Sistem control EDS system.

Polaritas kumparan yang berubah menghasilkan gaya megnet yang saling tarik menarik
dan saling tolak menolak, seperti pada gambar A di atas interaksi antara magnet pada rel
dengan kereta menghasilkan gaya tarik oleh magnet tidak sejenis di bagian depan terhadap
gerbong yang menarik kereta ka arah depan (ditunjukkan oleh garis hijau) dan magnet di
bagian belakang menghasilkan gaya tolak terhadap magnet sejenis pada gerbong yang
menjadi gaya dorong dalam pergerakan kereta (ditunjukkan oleh garis biru). Pada gambar B
ditunjukkan system yang membuat kereta tetap melayang di atas rel nya dengan gaya tolak
yang dihasikan oleh magnet superkonduktor dari bagian badan kereta terhadap guideway nya,
magnet pada sisi jalur pemandu menjaga agar kereta tetap melayang, apabila posisi kereta
turun maka magnet berlawan pada sisi dinding pemadu bagian atas dengan magnet pada sisi
gerbong akan menarik gerbong ke atas (ditunjukkan oleh garis hijau) dan magnet bagian
bawah dinding pemandu yang sejenis dengan magnet pada sisi gerbong akan menolaknya
(ditunjukkan oleh garis biru) sehingga posisi gerbong akan tetap terangkat atau melayang di
atas rel nya. Selain itu dinding jalur pemandu ini juga berfungsi mempertahankan posisi
kereta di jalur guideway nya, saat kereta oleng ke kiri maka dinding pemandu sebelah kiri
akan memiliki sifat magnet yang akan menolak kereta dan sifat magnet pada dinding sebelah
kanan akan menarik kereta, sehingga posisi kereta selalu dipertahankan. System ini lebih
stabil karena daya angkat pada system tidak hanya dihasilkan dari rel atau guideway nya saja
tetapi juga dihasilkan dari gerbong kereta itu sendiri.

Kecepatan kereta Maglev ini dari awal bergerak hingga akhir memiliki kecepatan yang
bervariasi. Variasi kecepatan ini diatur dengan mengatur frekuensi dari arus bolak-balik yang
melalui kumparan.

Cara penghentian dari kedua system kereta maglev ini sama seperti dengan cara ia
bergerak yaitu menggunakan induksi magnetic pada kumparan dengan memberikan tolakan
antara kutub yang sama. Pada saat akan berhenti medan magnet dari kumparan ini dirubah
atau dibalik, sehingga akan menimbulkan efek pengereman dan kereta akan berhenti. Maglev
train memiliki system control (control room) yang terhubung dengan control pusat melalui
system transmisi radio yang berfungsi menjaga keselamatan kereta, mengatur perpindahan
jalur rel. Kereta maglev ini memiliki system rem dinamis, dengan bantalan rem untuk
berhenti, untuk kebutuhan darurat setiap gerbong dilengkapi dengan empat cakram per
sebagai rodanya, dan bantalan rem cadangan. Struktur atau bentuk dari bagian depan kereta
ini dirancang seperti mulut lumba-lumba yang ramping untuk mengurangi hambatan udara
(drag udara), sehingga maglev train dapat meluncur seperti peluru.

Kesimpulan

Magnetically levitation atau maglev ini bekerja dengan prinsip hukum lenz, efek
meissner, medan magnetik serta induksi magnetik. Pada kereta maglev, terdapat dua
teknologi yang banyak digunakan dalam pengaplikasiannya dalam industri yaitu
elektromagnetic suspension (EMS), serta Electrodynamic Suspension (EDS). Cara kerja
dari kereta maglev yang menggunakan EMS adalah dengan memanfaatkan gaya tarik
magnet, sedangkan pada kerta maglev EDS memanfaatkan gaya tolak magnet.

Dengan memanfaatkan gaya tarik dan gaya tolak magnet, kereta maglev dapat
melayang atau mengambang sekitar 10cm dari rel sehingga tidak ada gaya gesek. Dengan
begitu kecepatan kereta maglev dapat sangat cepat karena tidak ada penurunan percepatan
akibat gaya gesek yang bisa ditimbulkan pada kereta konvensional. Kecepatan yang
dihasilkan dari teknologi maglev ini dapat membawa kereta maglev melaju hingga 500
km/jam, dengan kecepatan tersebut maka perjalanan jauh seperti dari jakarta ke bandung
dapat ditempuh hanya dalam waktu 30 menit. Selain itu, penggunaan tenaga listrik dalam
kereta maglev juga membuat kereta ini tidak menimbulkan polusi serta dapat menghemat
biaya perawatan rel karena tidak menyentuh jajur rel. Kelemahan maglev adalah biaya
investasi yang besar dalam membangun kereta serta jaringan rel , serta kebisingan yang
dihasilkan kereta ini sama seperti kebisingan yang ditimbulkan oleh pesawat jet.
Berikut 10 Daftar Kereta Maglev Tercepat di Dunia
1. Shanghai Maglev di China

Shanghai Maglev merupakan kereta tercepat di dunia dengan kecepatan maksimum


mencapai 431 kilometer per jam dan kecepatan rata-rata mencapai 251 kilometer per jam.
Kereta yang dioperasikan oleh Shanghai Maglev Transportation Development (SMTDC) ini
memiliki teknologi rel magnetik. Berbeda dengan kereta lainnya, kereta ini tak memiliki
roda, namun diganti dengan bantalan magnet super kuat. Sehingga ketika dipacu, maka kereta
akan melayang diatas lintasannya. Pendek kata, tidak terjadi kontak antara kereta dengan
jalur lintasan. Hasilnya, kereta ini hanya butuh waktu empat menit saja dari posisi berhenti
hingga mencapai kecepatan maksimum 431 kilometer per jam. Adapun Shanghai Maglev ini
mampu mengangkut 574 penumpang sekali jalan.

2. Harmony CRH 380A di China


Harmony CRH 380A ini merupakan kereta tercepat kedua di dunia dengan kecepatan
maksimum mencapai 380 kilomter per jam. Namun ketika dilaksanakan uji coba, kereta ini
sanggup dipacu hingga kecepatan 416,6 kilometer per jam. Kereta yang menghubungkan rute
Shanghai dan Nanjing ini memiliki bentuk yang unik dengan body dominasi alumunium alloy
yang membuat kereta ini bebas dari getaran. Dalam sekali jalan, Harmony CRH 380A
sanggup mengangkut 494 orang penumpang.

3. AGV Italo Italia

Kereta AVG Italo disebut-sebut sebagai kereta tercepat di Eropa. Kereta ini sanggup
dipacu hingga kecepatan maksimum 360 kilometer per jam. Yang mengejutkan, ketika
dilakukan test drive, kecepatan AGV Italio ternyata sanggup dipacu hingga menembus rekor
574 kilometer per jam. Adapun saat ini, AGV melayani rute Rome dan Naples.

4. Siemens Velaro E Spanyol


Velaro E melayani rute yang menghubungkan kota Madrid dan Barcelona. Kereta ini
sanggup dipacu hingga kecepatan 350 kilomter per jam.

5. Talgo 350 di Spanyol

Kereta cepat yang menghubungkan Barcelona dan Madrid ini sanggup dipacu hingga
kecepatan maksimum 350 kilomter per jam. Kereta Talgo 350 menawarkan kenyamanan dan
juga keamanan maksimal dengan pembagian empat gerbong untuk kelas club, kelas utama,
kelas bistro serta kelas coach.
6. E5 Series Shinkansen Hayabusa di Jepang

Kereta cepat yang menghubungkan Tokyo dengan kota Aomory ini sanggup dipacu
hingga kecepatan maksimum 320 kilometer per jam. Sehingga hanya butuh waktu 2 jam 56
menit saja untuk menempuh rute tersebut. Uniknya, kereta ini memiliki 'hidung mancung'
yang cukup menonjol untuk meredam suara dan getaran. Kereta cepat ini sanggup
mengangkut 731 penumpang sekali jalan.

7. Alstom Euroduplex di Perancis


Ini merupakan seri ketiga dari kereta cepat TGV duplex. Kereta tersebut melayani
rute yang menghubungkan Perancis, Swiss, Jerman dan Luxemburg dengan kecepatan
maksimum mencapai 320 kilometer per jam. Dibandingkan dengan SNCF TGV Duplex,
kereta ini memiliki kapasita tempat duduk lebih banyak yakni sanggup mengangkut sebanyak
1020 penumpang. Selain itu, kereta cepat generasi ketiga ini juga sudah menerapkan
pembaharuan pada sistem aerodinamis dan pemangkasan pada bobot kereta sehingga mampu
menekan konsumsi bahan bakar.

8. SNCF TGV Duplex di Perancis

TGV Duplex yang melayani sejumlah kota besar di Perancis ini sanggup dipacu
hingga kecepatan 320 kilomter per jam. Kereta yang sanggup mengangkut 508 penumpang
tersebut, disebut-sebut sebagai kereta ternyaman di Eropa. Saat ini, kereta buatan perusahaan
Alstrom tersebut, memliki tiga gerbong utama yang terbadi atas kelas standar, kelas utama
dan kelas TGV pro.
9. ETR 500 Frecciarossa Train di Italia

Ini merupakan kereta tercepat di Italia yang dioperasikan oleh perusahaan Trenitalia.
Kereta yang sanggup dipacu hingga kecepatan 300 kilomter per jam ini melayani rute Milan -
Roma dan Naples dengan 72 koneksi setiap harinya. ETR 500 Frecciarossa merupakan hasil
konsorsium perusahaan AnsaldoBreda, Bombardier dan Alstom. Saat ini ETR 500
Frecciarossa memiliki empat gerbing utama yang terbagi atas kelas premium, kelas bisnis,
kelas eksekutif dan kelas standar.

10.THSR 700T di Taiwan

THSR 700T merupakan kereta yang menghubungkan Kota Taipei dan Kaoshiung,
Taiwan. Kereta hasil konsorsium Kawasaki, Nippon Sharyo dan Hitachi ini sanggup dipacu
hingga kecepatan 300 kilometer per jam. Dengan teknologi canggih dan dukungan sisi
keamanan, THSR 700T memiliki satu gerbong kelas bisnis dan 11 kelas standar. Untuk kelas
bisnis, memiliki 66 tempat duduk sementara kelas standar totalnya memiliki 923 tempat
duduk.

Anda mungkin juga menyukai