Abstrak
Teknologi saat ini merupakan hasil dari pengembangan dari berbagai aspek ilmu
pengetahuan. Perpaduan ilmu pengetahuan tersebut menghasilkan berbagai teknologi yang
dapat diterapkan ke berbagai bidang dan mempermudah kegiatan manusia. Ilmu fisika adalah
salah satu yang mempengaruhi perkembangan teknologi hingga saat ini, sebagai contoh yaitu
magnet. Magnet dibentuk oleh pergerakan muatan listrik yang menghasilkan gaya muatan
listrik yang bergerak dan menimbulkan medan magnet. Pemanfaatan magnet dapat digunakan
dalam berbagai hal. Pengembangan gaya magnet bersama bahan superkonduktor untuk
menghasilkan Electrodynamic Suspension maupun pemanfaatan gaya tolak dari magnet yang
menghasilkan Electromagnetic Suspension teknologi dikenal sebagai Magnetic levitation atau
maglev. Cara kerja Maglev dapat diterapkan dalam bidang transportasi yang daplikasikan
pada kereta api.
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam paper ini “ Penerapan mekanisme serta cara kerja maglev
dapat diaplikasikan dalam alat transportasi kereta api super cepat “.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari Penulisan Paper ini untuk mengetahui penerapan mekanisme serta cara
kerja dari maglev yang dapat diaplikasikan dalam alat trasnportasi kereta api super cepat.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan paper ini adalah
Kereta maglev ini melayang sekitar 10 cm -15 cm di atas relnya. Hal ini
menyebabkan tidak adanya gaya gesek antara rel dengan kereta yang dapat menghambat
pergerakan kereta sehingga kereta dapat melaju dengan cepat mencapai 500 km/jam (310
mph).
maka bahan superkonduktor akan memiliki resistansi nol (0) dan akan menolak medan
magnet disekitarnya
Pada gerbong kereta bagian bawah terdapa Levitation Magnets yang berhadapan
dengan magnet yang terdapat pada rel, magnet ini saling tolak-menolak sehingga membuat
kereta melayang di atas relnya. Pada bagian rel kereta terdapat beam sebagai dinding
pemandu, levitation and guidance coil (kumparan penuntun kereta), propulsion coil
(kumparan penggerak kereta) dan wheel support path (bagian rel pendukung).
Arus listrik yang diberikan ke kumparan pada dinding jalur pemandu secara berganti-
ganti mengubah polaritas kumparan magnet. Perubahan polaritas ini menyebabkan medan
magnetik di depan kereta menarik kereta ke depan, sementara medan magnet di belakang
kereta menambahkan gaya dorong ke depan.
Polaritas kumparan yang berubah menghasilkan gaya megnet yang saling tarik menarik
dan saling tolak menolak, seperti pada gambar A di atas interaksi antara magnet pada rel
dengan kereta menghasilkan gaya tarik oleh magnet tidak sejenis di bagian depan terhadap
gerbong yang menarik kereta ka arah depan (ditunjukkan oleh garis hijau) dan magnet di
bagian belakang menghasilkan gaya tolak terhadap magnet sejenis pada gerbong yang
menjadi gaya dorong dalam pergerakan kereta (ditunjukkan oleh garis biru). Pada gambar B
ditunjukkan system yang membuat kereta tetap melayang di atas rel nya dengan gaya tolak
yang dihasikan oleh magnet superkonduktor dari bagian badan kereta terhadap guideway nya,
magnet pada sisi jalur pemandu menjaga agar kereta tetap melayang, apabila posisi kereta
turun maka magnet berlawan pada sisi dinding pemadu bagian atas dengan magnet pada sisi
gerbong akan menarik gerbong ke atas (ditunjukkan oleh garis hijau) dan magnet bagian
bawah dinding pemandu yang sejenis dengan magnet pada sisi gerbong akan menolaknya
(ditunjukkan oleh garis biru) sehingga posisi gerbong akan tetap terangkat atau melayang di
atas rel nya. Selain itu dinding jalur pemandu ini juga berfungsi mempertahankan posisi
kereta di jalur guideway nya, saat kereta oleng ke kiri maka dinding pemandu sebelah kiri
akan memiliki sifat magnet yang akan menolak kereta dan sifat magnet pada dinding sebelah
kanan akan menarik kereta, sehingga posisi kereta selalu dipertahankan. System ini lebih
stabil karena daya angkat pada system tidak hanya dihasilkan dari rel atau guideway nya saja
tetapi juga dihasilkan dari gerbong kereta itu sendiri.
Kecepatan kereta Maglev ini dari awal bergerak hingga akhir memiliki kecepatan yang
bervariasi. Variasi kecepatan ini diatur dengan mengatur frekuensi dari arus bolak-balik yang
melalui kumparan.
Cara penghentian dari kedua system kereta maglev ini sama seperti dengan cara ia
bergerak yaitu menggunakan induksi magnetic pada kumparan dengan memberikan tolakan
antara kutub yang sama. Pada saat akan berhenti medan magnet dari kumparan ini dirubah
atau dibalik, sehingga akan menimbulkan efek pengereman dan kereta akan berhenti. Maglev
train memiliki system control (control room) yang terhubung dengan control pusat melalui
system transmisi radio yang berfungsi menjaga keselamatan kereta, mengatur perpindahan
jalur rel. Kereta maglev ini memiliki system rem dinamis, dengan bantalan rem untuk
berhenti, untuk kebutuhan darurat setiap gerbong dilengkapi dengan empat cakram per
sebagai rodanya, dan bantalan rem cadangan. Struktur atau bentuk dari bagian depan kereta
ini dirancang seperti mulut lumba-lumba yang ramping untuk mengurangi hambatan udara
(drag udara), sehingga maglev train dapat meluncur seperti peluru.
Kesimpulan
Magnetically levitation atau maglev ini bekerja dengan prinsip hukum lenz, efek
meissner, medan magnetik serta induksi magnetik. Pada kereta maglev, terdapat dua
teknologi yang banyak digunakan dalam pengaplikasiannya dalam industri yaitu
elektromagnetic suspension (EMS), serta Electrodynamic Suspension (EDS). Cara kerja
dari kereta maglev yang menggunakan EMS adalah dengan memanfaatkan gaya tarik
magnet, sedangkan pada kerta maglev EDS memanfaatkan gaya tolak magnet.
Dengan memanfaatkan gaya tarik dan gaya tolak magnet, kereta maglev dapat
melayang atau mengambang sekitar 10cm dari rel sehingga tidak ada gaya gesek. Dengan
begitu kecepatan kereta maglev dapat sangat cepat karena tidak ada penurunan percepatan
akibat gaya gesek yang bisa ditimbulkan pada kereta konvensional. Kecepatan yang
dihasilkan dari teknologi maglev ini dapat membawa kereta maglev melaju hingga 500
km/jam, dengan kecepatan tersebut maka perjalanan jauh seperti dari jakarta ke bandung
dapat ditempuh hanya dalam waktu 30 menit. Selain itu, penggunaan tenaga listrik dalam
kereta maglev juga membuat kereta ini tidak menimbulkan polusi serta dapat menghemat
biaya perawatan rel karena tidak menyentuh jajur rel. Kelemahan maglev adalah biaya
investasi yang besar dalam membangun kereta serta jaringan rel , serta kebisingan yang
dihasilkan kereta ini sama seperti kebisingan yang ditimbulkan oleh pesawat jet.
Berikut 10 Daftar Kereta Maglev Tercepat di Dunia
1. Shanghai Maglev di China
Kereta AVG Italo disebut-sebut sebagai kereta tercepat di Eropa. Kereta ini sanggup
dipacu hingga kecepatan maksimum 360 kilometer per jam. Yang mengejutkan, ketika
dilakukan test drive, kecepatan AGV Italio ternyata sanggup dipacu hingga menembus rekor
574 kilometer per jam. Adapun saat ini, AGV melayani rute Rome dan Naples.
Kereta cepat yang menghubungkan Barcelona dan Madrid ini sanggup dipacu hingga
kecepatan maksimum 350 kilomter per jam. Kereta Talgo 350 menawarkan kenyamanan dan
juga keamanan maksimal dengan pembagian empat gerbong untuk kelas club, kelas utama,
kelas bistro serta kelas coach.
6. E5 Series Shinkansen Hayabusa di Jepang
Kereta cepat yang menghubungkan Tokyo dengan kota Aomory ini sanggup dipacu
hingga kecepatan maksimum 320 kilometer per jam. Sehingga hanya butuh waktu 2 jam 56
menit saja untuk menempuh rute tersebut. Uniknya, kereta ini memiliki 'hidung mancung'
yang cukup menonjol untuk meredam suara dan getaran. Kereta cepat ini sanggup
mengangkut 731 penumpang sekali jalan.
TGV Duplex yang melayani sejumlah kota besar di Perancis ini sanggup dipacu
hingga kecepatan 320 kilomter per jam. Kereta yang sanggup mengangkut 508 penumpang
tersebut, disebut-sebut sebagai kereta ternyaman di Eropa. Saat ini, kereta buatan perusahaan
Alstrom tersebut, memliki tiga gerbong utama yang terbadi atas kelas standar, kelas utama
dan kelas TGV pro.
9. ETR 500 Frecciarossa Train di Italia
Ini merupakan kereta tercepat di Italia yang dioperasikan oleh perusahaan Trenitalia.
Kereta yang sanggup dipacu hingga kecepatan 300 kilomter per jam ini melayani rute Milan -
Roma dan Naples dengan 72 koneksi setiap harinya. ETR 500 Frecciarossa merupakan hasil
konsorsium perusahaan AnsaldoBreda, Bombardier dan Alstom. Saat ini ETR 500
Frecciarossa memiliki empat gerbing utama yang terbagi atas kelas premium, kelas bisnis,
kelas eksekutif dan kelas standar.
THSR 700T merupakan kereta yang menghubungkan Kota Taipei dan Kaoshiung,
Taiwan. Kereta hasil konsorsium Kawasaki, Nippon Sharyo dan Hitachi ini sanggup dipacu
hingga kecepatan 300 kilometer per jam. Dengan teknologi canggih dan dukungan sisi
keamanan, THSR 700T memiliki satu gerbong kelas bisnis dan 11 kelas standar. Untuk kelas
bisnis, memiliki 66 tempat duduk sementara kelas standar totalnya memiliki 923 tempat
duduk.