PENDAHULUAN
Masbabal.com 1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Gambar kereta api Meglev
Maglev atau letivasi magnet
adalah teknik mengangkat objek
menggunakan prinsip magnet
dalam Fisika Dasar. Dua kutub
magnet yang sama akan tolak
menolak dan yang berbeda akan
tarik menarik.
Kereta Maglev dapat bergerak
dikarenakan dibagian bawah
masing-masing kaki kereta
Maglev ada 2 bagian magnet
yaitu magnet penyokong (Support Magnet) adalah magnet yang menarik kereta agar
mengambang dan menggerakkannya. Sedangkan dibagian sisi-sisinya adalah magnet
penuntun (Guidance Magnet) menjaga kereta tetap di jalur rel. Magnet penyokong
dan penuntun ini di pasang pada kedua sisi sepanjang kaki kereta dan sistem control
elektronik memastikan kereta melayang.
3
Pada kerete Maglev sistem yang digunakan adalah tenaga elektromaknit antara
maknit superkondukting pada badan kereta dengan koil pada bantalan rel. Pada saat
maknit melewati dengan kecepatan tinggi, sebuah daya listrik muncul pada koil, yang
mengakibatkan terjadinya medan elektromaknit sementara. Hasilnya, terjadi dua
tenaga, yang saling mendorong dan menarik maknit superkondukting sehingga kereta
melayang diatas bantalan rel. Daya ini pula menyebabkan kereta dapat melaju dengan
kecepatan sangat tinggi.
Kereta maglev ketika bergerak dan mengerem di kendalikan oleh sistem SLLMotor.
Motor ini tidak terdapat dalam kereta maglev melainkan di relnya sendiri. Fungsinya
sama seperti seperti motor rotasi elektronik yg umum hanya saja lilitan dari motor di
rubah menjadi bagian dari rel sementara magnet dari motor menjadi bagian dari kereta
magnet. Medan magnetik yg menggerakkan kereta magnet dihasilkan oleh lilitan di
rel.
Kereta maglev saat berpindah jalur rel menggunakan sistem perpindahan jalur rel baja
yang bisa melengkung (bendable steel switches system). Pada saat menikung kereta
maglev bisa mencapai kecepatan 200km/jam dan 300-400km/jam ketika bergerak
lurus.
Terdapat tiga teknologi yang dipakai di kereta Maglev ini, yaitu :
1. Suspensi Elektrodinamik
Yaitu posisi kereta tergantung pada magnet elektrodinamik.
2. Suspensi Elektrodinamik
Yaitu posisi kereta tergantung oada elektromagnetik terkontrol.
3. Inductrack
Yaitu menggunakan magnet permanen dan diyakini lebih ekonomis disbanding
teknologi sebelumnya.
4
JR-Maglev
Pada awal perancangannya, kereta magnet ini hanya dirancang untuk kereta dalam kota
dengan kecepatan maksimal 60 km/jam. Namun, dalam uji coba dan pengembangannya,
kereta ini mampu meluncur hingga 400 km/jam, hampir setara dengan kecepatan kereta api
tercepat didunia Shinkansen, yaitu 581 Km/jam.
Berikut ini adalah gambar-gambar kereta Maglev
5
Birmingham International Maglev
6
stabil disbanding dengan cara EMS. Daya angkat yang dihasilkan tidah hanya
melalui Guideaway, akan tetapi juga dari kereta itu sendiri. Magnet superkonduktor harus
selalu didinginkan untuk menjaga kualitas magnet itu.
Dalam keadaan berhenti, kereta tidak terangkat, kereta baru terangkat ketika magnet
superkonduktor dinyalakan, kemudian didalamnya terdapat sensor yang mengatur posisi
kereta agar tepat berada di tengah jalur guideway yang kemudian akan dikunci oleh system ,
dan ini yang membuat teknologi ini lebih stabil, sebab kereta akan tetap melayang dan tidak
bergesekan dengan rel. magnet superkonduktor pada dinding rel akan membuat gaya menarik
dan mendorong, gaya inilah yang membuat kereta terus melaju.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari kereta maglevi di: Jepang merupakan Negara yang
maju dalam bidang teknologi, Jepang adalah penguasa terdepan teknologi untuk kereta api
super cepat di dunia. Kereta Jepang Shinkansen melayang 10 cm (3,9 in) diatas relnya.
Shinkansen menggunakan rodanya hingga mencapai kecepatan 100 km/jam (62 mph)
sebelum dia benar-benar melayang. Pada kecepatan tertentu, helium encer yang sangat dingin
digunakan untuk meminimalkan kehilangan energi pada bidang maknit. Sedangkan jenis
yang dibuat di Eropa menggunakan maknit biasa, tetapi membuatnya lebih cepat melayang
Sistem kendali pada Shinkansen MLX01 Maglev menggunakan sistem synchronous motor
(LSM). Sistem ini diperlukan untuk memasok listrik ke koil pada rel sehingga membuat
kereta melayang setinggi 10 cm diatas permukaan rel.
Pada kereta Maglev sistem yang digunakan adalah tenaga elektromaknit antara maknit
superkondukting pada badan kereta dengan koil pada bantalan rel. Pada saat maknit melewati
dengan kecepatan tinggi, sebuah daya listrik muncul pada koil, yang mengakibatkan
terjadinya medan elektromaknit sementara. Hasilnya, terjadi dua tenaga, yang saling
mendorong dan menarik maknit superkondukting sehingga kereta melayang diatas bantalan
rel. Daya ini pula menyebabkan kereta dapat melaju dengan kecepatan sangat tinggi.
Kereta maglev ketika bergerak dan mengerem di kendalikan oleh sistem SLLMotor. Motor
ini tidak terdapat dalam kereta maglev melainkan di relnya sendiri. Fungsinya sama seperti
seperti motor rotasi elektronik yg umum hanya saja lilitan dari motor di rubah menjadi bagian
dari rel sementara magnet dari motor menjadi bagian dari kereta magnet. Medan magnetik yg
menggerakkan kereta magnet dihasilkan oleh lilitan di rel.
Kereta maglev saat berpindah jalur rel menggunakan sistem perpindahan jalur rel baja yang
bisa melengkung (bendable steel switches system). Pada saat menikung kereta maglev bisa
mencapai kecepatan 200km/jam dan 300-400km/jam ketika bergerak lurus.
7
Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel,
sehingga tidak menimbulkan gesekan. Kereta Maglev dapat melayang kurang lebih 10mm di
atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik
dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan magnetik di dalam kereta. Akibat hal
tersebut, konsekuensinya secara teoritis tidak akan ada penggantian rel atau roda kereta
karena tidak akan ada yang aus (biaya perawatan dapat dihemat). Keuntungan sampingan
lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara tentunya masih
ada. Untuk itu dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis.
Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang fantastis ini, kebisingan (suara) yang
ditimbulkan disaat kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet, dan di
perhitungkan lebih mengganggu daripada kereta konvensional. Sebuah studi membuktikan
suara yang ditimbulkan oleh kereta meglev dengan kereta konvensional biasa lebih bising
sekitar 5dB yaitu 78% nya. Kekurangan lain kereta ini adalah di mahalnya investasi terutama
pengadaan relnya.
Akan tetapi jaman dan teknologi terus berkembang, kereta magnet ini tentu membuat suatu
terobosan baru untuk membuat energy ramah lingkungan, ditengah semakin langkanya bahan
bakar fosil yang terus dikuras dari perut bumi. Hanya tinggal menunggu waktu.
11
resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara tentunya masih ada. Untuk itu
dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis.
Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang fantastis ini, kebisingan
(suara) yang ditimbulkan disaat kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah
pesawat jet, dan di perhitungkan lebih mengganggu daripada kereta konvensional.
Sebuah studi membuktikan suara yang ditimbulkan oleh kereta meglev dengan kereta
konvensional biasa lebih bising sekitar 5dB yaitu 78% nya. Kekurangan lain kereta ini
adalah di mahalnya investasi terutama pengadaan relnya.
2.2.5 Indutrack dan Magnet Permanen
Sistem yang memanfaatkan kemagnetan magnet permanen disebut Indutrack.
Teknik ini memiliki kemampuan membawa beban yang berhubungan dengan
kecepatan kendaraan, karena ia tergantung kepada arus yang diinduksi pada
sekumpulan elektromagnetik pasif oleh magnet permanen. Dalam contoh, magnet
permanen berada di gerbong; secara horizontal untuk menciptakan daya angkat, dan
secara vertikal untuk memberikan kestabilan. Sekumpulan kabel putar berada di rel.
Magnet dan gerbong tidak membutuhkan tenaga, kecuali untuk pergerakan gerbong.
Inductrack pada awalnya dikembangkan sebagai motor magnetik dan penopang untuk
“flywheel” untuk menyimpan tenaga. Dengan sedikit perubahan, penopang ini
diluruskan menjadi jalur lurus. Inductrack menggunakan array Halbach untuk
penstabilan. Array Halbach adalah pengaturan dari magnet permanen yang
menstabilisasikan putaran kabel yang bergerak tanpa penstabilan elektronik. Array
Halback mulanya dikembangkan untuk pembimbing sinar dari percepatan partikel.
Mereka juga memiliki medan magnet di pinggir rel, dan mengurangi efek potensial
bagi penumpang.
Sekarang ini, NASA melakukan riset penggunaan sistem Maglev untuk
meluncurkan pesawat ulang alik. Untuk dapat melakukan ini, NASA harus
mendapatkan peluncuran pesawat ulang alik maglev mencapai kecepatan
pembebasan, suatu tugas yang membutuhkan pewaktuan pulse magnet yang rumit
atau arus listrik yang sangat cepat, sangat bertenaga.
12
líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani
pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Medan
magnet ini tidak terlihat tetapi bertanggung jawab untuk properti yang paling
menonjol dari magnet, yaitu kekuatan yang menarik pada bahan feromagnetik, seperti
zat besi, dan menarik atau mengusir magnet lainnya. Magnet bisa dalam wujud
magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang ada sekarang ini, hampir
semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong,
potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat
dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik
yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai
daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet
menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk
total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu
meter persegi.
14
Dengan demikian, menggunakan spesial relativitas, gaya magnet adalah manifestasi
dari gaya elektrostatik dari muatan listrik yang bergerak, dan bisa diperkirakan dari
pengetahuan tentang gaya elektrostatik dan gerakan muatan tersebut (relatif terhadap
seorang pengamat)
Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet dan bisa
menarik benda logam. Selain berasal dari batu yang dihasilkan oleh alam, magnet
juga bisa dibuat dengan menggunakan bahan-bahan lain. Bahan yang biasa dijadikan
magnet adalah besi. Besi lebih mudah untuk dijadikan magnet daripada baja. Tapi
sifat kemagnetan besi lebih mudah hilang daripada baja. Oleh sebab itu, besi lebih
sering digunakan untuk membuat elektromagnet. Namun magnet juga dapat kita buat
sendiri dengan cara dan bahan yang sangat sederhana. Salah satunya dengan cara
dialiri listrik satu arah, menggosok dan induksi. Bagaimana caranya? Perhatikan cara
dibawah ini!
1. Kabel yang berisi kawat tembaga (sehelai saja bila kabelnya rangkap dua).
2. Paku besar.
3. Baterai.
4. Paper klip atau logam kecil lainnya (paku payung, jarum, dll)
15
Cara Membuat:
Suatu bahan dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkan sebatang
magnet tetap secara berulang ulang pada bahan tersebut. Sifat kemagnetan bahan
memiliki kutub yang berlawanan dengan magnet penggosoknya.
16
Alat dan Bahan:
Magnet batang
1 buah Paku besar
Klip kertas
Cara Membuat:
Gosokkan magnet pada batang paku berulang-
ulang, dengan cara searah.
Coba tempelkan ujung paku pada klip kertas.
Amati apa yang terjadi?
Apakah klip kertas dapat menempel pada paku?
Cara Membuat:
Tempelkan 1 buah magnet batang pada salah satu ujung paku besar!
Dekatkan ujung paku yang lain pada klip kertas!
Amati apa yang terjadi,
Apakah klip kertas menempel pada ujung paku?
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori fisika yang terkait dengan prinsip kerja dari maglev train ini secara garis besar yaitu:
medan magnetic, induksi magnetic, hukum Lenz, superkonduktivitas bahna dan efek
meissner.
Sejarah perkembangan kereta api dimulai dengan ditemukannya lokomotif uap oleh Richard
Trevithick, yang kemudian lokomotif ini mengalami perkembangan dan modernisasi
sehingga menjadi kereta api. Kereta api juga mengalami perkembangan mulai dari kereta api
yang pertama yaitu kereta api dengan bahan bakar batu bara yang kemudian berkembang
menjadi kereta api listrik yang menggunakan tenaga listrik dalam perkembangannya dan
sekarang berkembang sebuah kereta api yang dapat melayang di atas relnya yang dikenal
dengan nama Magnetic Levitation Train.
Magnetic Levitation Train ini merupakan kerete api super cepat tanpa roda yang dapat
melayang atau mengambang kira-kira 10 cm di atas relnya dengan memanfaatkan gaya
magnet untuk melayang, menggerakkanya dan mengontrol jalannya kereta.
System kerja Maglev Train memanfaatkan sifat gaya magnet yaitu gaya terik magnet dan
gaya tolak magnet. Ada dua buah pengembangan system kerja dari Maglev Train ini, yang
pertama yaitu : Elektromagnetic Suspension (EMS) yang memanfaatkan gaya tarik magnet
dan yang kedua yaitu : Elektrodinamik Suspension (EDS) yang memanfaatkan gaya tolak
magnet.
Maglev Train ini memiliki beberapa kelebihan disbanding dengan kereta api konvensional
yaitu: dalam pergerakannya Maglev Train ini tidak bersentuhan dengan relnya (melayang),
sehingga tidak ada gaya gesek yang terjadi antara kereta dengan rel nya yang mengakibatkan
kereta dapat melaju dengan sangat cepat yaitu mencapai 500 km/jam, tidak menggunakan
bahan bakar fosil. Penghematan biaya perawatan karena tidak akan ada penggantian rel.
Namun ada beberapa kelemahan dari Maglev Train ini yaitu kebisingan yang dihasilkannya
saat bergerak hamper sama dengan kebisingan yang di timbulkan oleh sebuah pesawat jet dan
mahalnya investasi terutama dalam hal pengadaan rel.
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kereta_maglev
http://uniqpost.com/79901/kecepatan-kereta-api-jepang-maglev-tembus-500-kmjam/
http://fisika-indonesia.blogspot.com/2012/10/sistem-kerja-kereta-maglev-kereta.html?m=1
http://sains.kompas.com/read/2013/09/04/1954099/Dengan.Kereta.Maglev.Ini.Jakarta-
Yogya.Cuma.70.Menit
http://paramitapurnamas.blogspot.com/2013/11/inovasi-kereta-api.html
http://rezharejha.blogspot.com/2014/02/penggunaan-magnet-permanen-pada-kereta.html
19