Anda di halaman 1dari 2

Penerapan Kemagnetan di Bidang Teknologi

1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Beberapa contoh jenis pemeriksaan MRI sesuai dengan organ yang dilihat sebagai berikut.
a. Pemeriksaan kepala bertujuan untuk melihat kelainan pada kelenjar pituitari, lubang telinga dalam,
rongga mata, dan sinus.
b. Pemeriksaan otak bertujuan mendeteksi strok, gambaran fungsi otak, pendarahan, infeksi, tumor,
kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah seperti aneurisma, angioma, proses degenerasi, dan
atrofi.
c. Pemeriksaan tulang belakang bertujuan melihat proses degenerasi (HNP), tumor, infeksi, trauma,
dan kelainan bawaan.
d. Pemeriksaan musculoskeletal untuk organ (lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, pergelangan kaki,
dan kaki) bertujuan untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen, tumor, dan infeksi/
abses.
e. Pemeriksaan abdomen bertujuan melihat hati, ginjal, kantong dan saluran empedu, pankreas, limpa,
organ ginekologis, dan prostat.
f. Pemeriksaan toraks bertujuan melihat paru-paru dan jantung.
2. Kereta Maglev
Kereta maglev (magnetic levitation) merupakan kereta tercepat di dunia. Kecepatan kereta
maglev dapat mencapai 650 km/jam. Kereta maglev berjalan di atas rel magnetis tanpa menyentuh rel
tersebut karena adanya gaya tolakan magnet yang berada di badan kereta dan di rel. Oleh karena tidak
menyentuh rel, kereta maglev sangat hemat karena tidak ada energi yang terbuang akibat gaya gesekan.
Apabila magnet yang digunakan berasal dari bahan superkonduktor, energi yang diperlukan untuk
mempertahankan medan magnet sangat sedikit karena tidak terdapat hambatan listrik.
Kereta maglev mengambang kurang lebih 100 mm di atas rel magnetisnya. Dorongan ke depan
dilakukan melalui interaksi antara rel magnetis dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan
magnetik di dalam kereta.
Jajaran magnet di sepanjang dinding ini dihasilkan oleh arus listrik bolak-balik dari stasiun-stasiun
terdekat. Kutub selatan (S) di gerbong kereta paling depan ditarik oleh kutub utara dan ditolak oleh
kutub selatan dinding lintasan. Hal yang sama terjadi pada sisi kereta yang lain. Gaya tarik dan gaya tolak
yang bekerja bersamaan ini membuat kereta bergerak maju.
Arus listrik yang diberikan ke kumparan pada
dinding jalur pemandu secara berganti-ganti mengubah
polaritas kumparan magnet. Perubahan polaritas ini
menyebabkan medan magnet di depan kereta menarik
kereta ke depan, sementara medan magnet di belakang
kereta menambahkan gaya dorong ke depan. Perhatikan
gambar di samping. Kereta maglev mengambang di atas
suatu lapisan udara sehingga menghilangkan gesekan. Gambar  Mekanisme kerja kereta maglev
Dinding yang memagari lintasan kereta ini tidak Ilustrator: Jarot Raharjo
hanya berfungsi menarik dan mendorong kereta supaya
bergerak maju dan mengangkat kereta sehingga bisa melayang, tetapi juga berfungsi sebagai pengendali
arah laju kereta (guidance). Ketika kereta oleng ke kiri, gerakan kereta ini mengakibatkan kumparan
kawat dinding kiri dan kanan menjadi magnet. Misalnya gerbong kereta yang berhadapan dengan dinding
di sisi kiri memiliki kutub utara juga, maka akan terjadi tolak-menolak. Sebaliknya, gerbong kereta
yang berhadapan dengan dinding di sisi kanan memiliki kutub selatan sehingga terjadi tarik-menarik
antara kutub utara dinding dan kutub selatan kereta.
Gaya-gaya ini akan mengembalikan kereta pada
posisi sebelum oleng. Demikian juga jika kereta oleng ke
kanan, kereta akan dikembalikan ke posisi semula oleh
gaya magnet ini. Gaya magnet pada kereta mempertahan­
kan kereta tetap berada di lintasannya (stabil di tengah-
tengah lintasan), tidak akan keluar jalur. Perhatikan
gambar di samping untuk memahaminya.
Kereta maglev memiliki beberapa keunggulan dan
kekurangan. Keunggulan kereta maglev antara lain tidak Gambar  Pengendali arah laju kereta (guidance)
Ilustrator: Jarot Raharjo
perlu mengganti rel atau roda karena kereta mengambang
di atas rel sehingga biaya perawatan dapat dihemat. Keuntungan lainnya adalah tidak ada gaya gesekan
terhadap rel. Meskipun gaya gesekan udara masih bekerja, hal ini dapat dikurangi dengan mendesain
kereta yang lebih aerodinamis. Adapun kekurangan kereta maglev yaitu lebih bising daripada kereta
konvensional (lebih bising sekitar 5 dB atau sekitar 78%) dan membutuhkan biaya investasi sangat
mahal.

Anda mungkin juga menyukai