Anda di halaman 1dari 6

“Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Virus Corona dan Ilmu

Kimia”

Pengaruh globalisasi semakin terasa dengan semakin banyaknya saluran informasi


dalam berbagai bentuk seperti elektronik maupun non elektronik seperti surat kabar,
majalah, TV, telepon, Fax, komputer, internet, satelit, komunikasi dan sebagainya.
Teknologi komunikasi dan informasi yang terus berkembang cenderung akan
memengaruhi dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan dan pelatihan
yang akan semakin banyak diwarnai oleh oleh teknologi komunikasi dan informasi.

Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk
belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja kapan saja dan
dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa
mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi
dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan.

Dimasa yang sekarang ini telah terjadi pandemik yg menyerang dunia secara
global. Pandemi koronavirus 2019-20 adalah pandemi penyakit coronavirus
yang sedang berlangsung 2019 (COVID-19), yang disebabkan oleh sindrom pernapasan
akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Wabah ini pertama kali diidentifikasi
di Wuhan , Hubei , Cina, pada Desember 2019, dan diakui sebagai pandemik
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Pada 26 Maret, lebih
dari 471.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara dan wilayah,
menghasilkan lebih dari 21.200 kematian dan lebih dari 114.000 pemulihan. 

Virus ini biasanya menyebar selama kontak dekat dan melalui tetesan pernapasan


yang dihasilkan ketika orang batuk atau bersin. Tetesan pernapasan mungkin dihasilkan
selama bernafas tetapi virus tidak dianggap mengudara . Orang juga dapat menangkap
COVID-19 dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian wajah
mereka. Paling menular saat orang bergejala, meskipun penyebaran mungkin terjadi
sebelum gejala muncul. Waktu antara paparan dan onset gejala biasanya sekitar lima
hari, tetapi dapat berkisar 2 hingga 14 hari. Gejala umum termasuk demam , batuk ,
dan sesak napas. Komplikasi mungkin termasuk pneumonia dan sindrom gangguan
pernapasan akut. Tidak ada vaksin yang diketahui atau pengobatan antivirus khusus.
Pengobatan primer adalah terapi simtomatik dan suportif . Tindakan pencegahan yang
disarankan termasuk mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari
orang lain , dan memantau dan mengisolasi diri bagi orang yang mencurigai mereka
terinfeksi. 

Pandemi telah menyebabkan gangguan sosial ekonomi global yang


parah, penundaan atau pembatalan acara olahraga, agama, dan budaya , dan
kekhawatiran yang meluas akan kekurangan pasokan yang telah mendorong pembelian
panik . Teori informasi dan konspirasi yang keliru tentang virus telah menyebar secara
online, dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang Cina dan orang-
orang Asia Timur dan Asia Tenggara lainnya. 

Guna mencegah penyebaran virus korona (COVID-19), seluruh pihak termasuk


pemerintah maupun perusahaan telah menghimbau masyarakatnya untuk berusaha
melakukan pencegahan, seperti menjaga kebersihan hingga melakukan social
distancing dengan bekerja di rumah serta membatasi aktivitas di ruang publik.

Untuk itu beberapa sekolah mengharuskan siswanya untuk belajar di rumah.


Beberapa perkuliahan di kampus juga melakukan hal yang sama yaitu mengharuskan
mahasiswa kuliah dari rumah atau dengan kata lain menerapkan sosial distancing.
Social distancing merupakan salah satu langkah pencegahan dan pengendalian infeksi
virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat
ramai dan kontak langsung dengan orang lain. Ketika menerapkan social distancing,
seseorang tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 1
meter saat berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang sedang sakit atau
berisiko tinggi menderita COVID-19.

Dibidang pendidikan teknologi berperan penting untuk mencegah terjadinya


penyebaran virus corona, yaitu dengan memanfaatkan Teknologi daring. Tekonologi
Daring merupakan sebuah perkembangan teknologi yang sangat membantu kita dalam
berkomunikasi terutama untuk komunikasi dua arah pada jarak yang jauh. Teknologi
Daring ini merupakan sebuah komunkasi yang saling bertukar dan telah terhubung,
dapat digunakan  secara serempak yang melibatkan banyak orang atau hanya dengan 2
(dua) orang saja. Namun Teknologi Daring ini juga membutuhkan perngakat pendukung
seperti Komputer, Smartphone atau alat bantu lainya yang digunakan sebagai
perantaranya terutama harus terhubung dengan Internet.

Dalam bidang kimia TI memainkan peranan yang sangat penting dalam mengelola
pendidikan menjadi lebih relevan, memiliki daya tarik, dan mampu memberikan
motivasi terhadap mahasiswa. TI juga menawarkan sebuah peluang untuk
menghubungkan jurang pemisah antara masyarakat umum dan kalangan akademisi.
mahasiswa melalui TI mampu belajar bagaimana menemukan data, menginterpretasikan
sebuah model, dan sumber-sumber rujukan dari internet yang mengantarkan mereka
menjadi sukses baik di sekolah maupun di tempat bekerja. Salah satu keampuhan TI
dalam mengantarkan kesuksesan seorang mahasiswa terkait dalam kimia adalah bahwa
TI mampu merangsang aspek teoritis dan praktika dalam pengajaran dan pembelajaran
di bidang kimia.

Dalam bidang ilmu kimia yang banyak digunakan adalah ilmu kimia komputasi.


Seorang peneliti kimia komputasi tidak akan bekerja dengan zat-zat kimia di
laboratorium yang beberapa di antaranya berbahaya bagi tubuh apabila terpapar dalam
waktu yang lama dan dengan konsentrasi paparan yang tinggi. Seorang peneliti kimia
komputasi akan berkutat dengan gambar-gambar struktur menggunakan komputer dan
beberapa aplikasi penunjang penelitian kimia komputasi.

Kimia dapat juga berkolaborasi dengan ilmu biologi dan ilmu informatika
membentuk suatu cabang ilmu yang dinamai bioinformatika. Cabang ilmu kimia ini
adalah ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan
menganalisis informasi biokimia. Bidang ini mencakup penerapan metode-
metode matematika, statistika, daninformatikauntuk memecahkan masalah-masalah
biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi
yang berkaitan dengannya. Contoh topik utama bidang ini meliputibasis data untuk
mengelola informasi biologis, penyejajaran sekuens (sequence alignment), prediksi
struktur untuk meramalkan bentuk strukturprotein maupun struktur sekunderRNA,
analisis filogenetik, dan analisis ekspresi gen.
Penerapan TI dalam kimia meliputi beberapa hal yaitu penggunaan simulasi
(animasi multimedia) dan laboratorium virtual, pelaksanaan perkuliahan menggunakan
cara online (jarak jauh), penggunaan software pemodelan kimia, penggunaan sumber
dan media lainnya seperti kamera digital, peralatan kimia sensor, e-mikroskop, dan
sebagainya. Penggunaan TI dalam pembelajaran kimia meliputi : penggunaan buku teks
berbasis multimedia, penggunaan animasi yang menarik, dan aspek pengelolaan
pelayanan TI.

Format yang paling efektif dalam menentukan modul pembelajaran kimia secara
online untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kimia. Studi yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa siswa memiliki berbagai pilihan belajar serta lebih tertantang
dengan adanya animasi dan versi interaktif menggunakan modul pembelajaran kimia
online yang telah dirancang oleh peneliti dibandingkan dengan modul statis yang
sebelumnya digunakan. Hanya saja ada faktor yang menjadi pertimbangan dalam
investigasi ini berupa latar belakang pemahaman kimia siswa yang rata-rata sudah baik.
Seharusnya dilakukan terhadap berbagai tingkat pemahaman kimia untuk mendapatkan
kesimpulan yang lebih baik lagi.

Interaksi sosial, diskusi, dan aktivitas praktikum merupakan aspek yang sangat
penting dalam proses pendidikan yang secara kuat mendukung penerapan TI. Komputer
tidak lagi berjarak dengan siswa, berada di tempat yang jauh pada saat proses
pembelajaran sedang berlangsung melainkan sebagai hadir sebagai penguat dan
melengkapi proses pembelajaran. Ini sangat penting dilakukan untuk mengidentifikasi
sisi positif dan sisi negatif dari peralatan TI secara individu, pengawasan secara mudah
dilakukan di dalam kelas belajar, juga  untuk mengevaluasi kriteria dan mempertajam
hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan perangkat lunak (sofware)
pembelajaran.

Banyak sumber bahan belajar yang sangat cocok diambil dari internet, meskipun
dari sekolah juga menyediakan bahan belajar selain internet. Pembelajaran dengan
bantuan komputer dapat memvisualisasikan materi-materi kimia yang umumnya dalam
tataran mikroskopis. Media pembelajaran berbasis komputer dapat membantu dosen
mengemas pembelajaran dengan menarik, menyampaikan konsep laju reaksi secara
lebih konkrit dan meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Di sini akan
tercipta suatu pemahaman yang utuh yang tidak hanya sebatas penyampaian materi
secara konvensional.

Hal yang paling membantu dalam penggunaan TI adalah penyajian


proses kimia yang cukup berbahaya melalui laboratorium virtual. Sebelum siswa
melakukan kegiatan praktikum kimia secara langsung di dunia nyata, perlu pengenalan
secara virtual, seolah-seolah mereka berada di dunia nyata. Peranan TI dalam
menyediakan fasilititas belajar virtual adalah sebagai sarana untuk memperkaya
pemahaman siswa. Melakukan praktikum kimia berkali-kali untuk pemantapan adalah
sebagai sesuatu yang mahal, maka dengan adanya laboratorium virtual dapat membantu
meringankan biaya yang dikeluarkan tanpa kehilangan materi yang ingin disajikan.

Perlu diingat bahwa penggunaan laboratorium virtual sebaiknya dijadikan sebagai


pengayaan, bukan satu-satunya pilihan yang meniadakan model pembelajaran kimia
yang lain. TI tetap dipandang bukan untuk sebuah revolusi. Revolusi dapat diartikan
sebagai perubahan secara total yang meniadakan cara-cara sebelumnya. Jika TI
dianggap sebagai sebuah revolusi maka beberapa fungsi positif kehadiran TI akan
kehilangan maknanya. Laboratorium nyata (non-virtual) adalah tetap menjadi sebuah
keharusan disebabkan oleh ada hal-hal yang tidak diperoleh secara sempurna bila hanya
memakai model virtual.

Untuk mengoptimalisasikan penggunaan TI, kadang-kadang metode pembelajaran


menggunakan TI juga perlu dipadukan dengan metode tradisional (konvensional) untuk
mengekspoitasi manfaat dari setiap cara yang digunakan, misalnya siswa menggunakan
komputer untuk menghasilkan teks-teks yang atraktif dan diagram pada sebuah poster
pembelajaran. Akan tetapi dalam penyajian ini, cara tradisional masih diperlukan berupa
keterampilan untuk memilih, mengevaluasi, dan memvalidasi setiap informasi yang 
ditampilkan menggunakan komputer tersebut.

Penggunaan TI juga mampu menciptakan lingkungan belajar yang positif. Dalam


penggunaan TI, lingkungan belajar lebih terkesan sebagai “learner-centred”, dimana
siswa sebagai pusat pembelajaran. Proses pembelajaran konvensional umumnya lebih
mengarahkan kepada lingkungan dimana guru sebagai pusat lingkungan, disebut
“teacher-centred”. Selain itu, pemanfaatan TI juga mendorong sebuah lingkungan yang
berpusat pada pengetahuan (knowledge-centred). Masing-masing punya akses yang
sama terhadap ilmu pengetahuan sehingga tidak ada hal-hal yang ditutup-tutupi atau
tidak diajarkan. TI juga menawarkan sebuah lingkungan belajar yang berpusat pada
penilaian dan berpusat pada komunitas, yakni adanya kerja sama dan kooperasi.

Anda mungkin juga menyukai