NEGARA KESEJAHTERAAN
Disusun oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
PERAN PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN
NEGARA KESEJAHTERAAN
1
E. Utrecht, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, (Jakarta: Ichtiar, 1957), hlm.30.
2.Permasalahan
2
Azhary, Negara Hukum Indonesia, (Jakarta: UI-Press, 1995), hlm.116.
3
Ibid., hlm.69
4
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm.14.
pemerintah turut serta dalam kehidupan politik dan ekonomi masyarakatnya,
walaupun intervensi tersebut tidak terlalu dominan. Semata-mata intervensi
tersebut untk menciptakan kesejahteraan umum disamping menjaga ketertiban dan
keamanan (rust en orde).5Menurut Utrecht sejak negara turut serta terlibat dalam
hal kemasyarakatan termasuk ekonomi menimbulkan lapangan pekerjaan
masyarakat semakin luas. Oleh sebab itu Administrasi negara diserahi kewajiban
untuk melaksanakan ketertiban umum (bestuurszog).6 Adanya bestuurszog tersebut
membawa konsekuensi bagi administrasi negara yaitu kewenangan dalam
menjalankan tugasnya, administrasi negara berhak menentukan keputusan atas
inisiatif sendiri mengenai hal-hal yang genting dimana belum ada peraturan yang
mengaturnya (Freies Ermessen).
b.Pemerintah dalam Mewujudkan Negara Kesejahteraan
Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945 mengatakan bahwa Negara
Indonesia adalah negara hukum. Sebagai negara hukum artinya bahwa setiap
penyelenggaraan urusan pemerintahan haruslah berdasarkan pada hukum yang
berlaku (wetmatigheid van bestuur). Bagir Manan menyebutkan bahwa dimensi
sosial ekonomi dari negara yang berlandaskan hukum adalah kewajiban negara atau
pemerintahan dalam mewujudkan dan menjamin kesejahteraan sosial
(kesejahteraan umum) dalam suasana kemakmuran menurut asas keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.7
Kewajiban pemerintah dalam mewujudkan negara kesejahteraan yaitu tugas
pemerintah tidak hanya terbatas pada bidang pemerintahan saja melainkan harus
juga melaksanakan kesejahteraan sosial dalam rangka mewujudkan tujuan negara
yang dijalankan melalui pembangunan nasional.8 Sedangkan menurut BAB XIV
Pasal 33 dan 34 UUD 1945 menyatakan bahwa kewajiban negara dan pemerintah
adalah untuk mengatur dan mengelola perekonomian, cabang-cabang produksi, dan
5
Ridwan HR, op.cit., hlm.15.
6
E. Utrecht, op.cit., hlm.28-29.
7
Bagir Manan, Pemikiran Negara Berkonstitusi di Indonesia, Makalah pada Temu Ilmiah Nasional,
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung, 6 April 1999, hlm.2.
8
Sjachran Basah, Eksistensi dan Tolak Ukur Badan Peradilan Administrasi di Indonesia, (Bandung:
Alumni, 1985), hlm.2-3.
kekayaan alam dalam rangka mewujudkan Kesejahteraan Sosial, memelihara fakir
miskin dan anak-anak terlantar, serta memberikan jaminan sosial dan Kesehatan
bagi warga negara. Lebih lanjut mengenai Pasal 33 ayat (2) dan (3) mengatakan
bahwa :
Pasal 33 ayat (2) : Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Pasal 33 ayat (3) : Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
Hal ini menjelaskan bahwa berdasarkan konstitusi dinyatakan sejara jelas
tujuan dari Negara Indonesia adalah menciptakan kesejahteraan bagi warga
negaranya dan perekonomian yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara semata-mata karena negara ingin menjamin adanya suatu kesejahteraan
dan keadilan bagi seluruh warga negara. Karena jika kekayaan yang mendasar tidak
dikuasai oleh negara hal tersebut ditakutkan hanya akan memberi kekayaan kepada
mereka yang memiliki resources dan tidak adanya pendistribusian keadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Seperti yang kita ketahui peran pemerintah dalam mewujudkan negara
kesejahteraan sebenarnya telah tercermin pada pasal 33 ayat (2) dan (3). Dengan
menguasai kekayaan yang berhubungan sangat signifikan dengan hajat hidup orang
banyak pemerintah dapat mengatur sumber daya tersebut dan mendistribusikannya
secara adil dan merata. Contohnya adalah dengan adanya perusahaan BUMN.
BUMN atau badan Usaha Milik Negara adalah suatu badan usaha negara yang
bergerak dibidang vital seperti Pertamina, KAI, hingga PLN. Tujuan dari BUMN
adalah menciptakan pendistribusian sumber daya bagi seluruh masyarakat
Indonesia agar terciptanya kesejahteraan dan keadilan sosial. Oleh sebab itu peran
pemerintah dalam mewujudkan negara kesejahteraan di Indonesia telah terlaksana,
salah satu contohnya adalah dengan adanya BUMN sebagai badan usaha yang
tujuannya menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
4.Simpulan
References
Azhary. (1995). Negara Hukum Indonesia. Jakarta: UI-Press.
Basah, S. (1985). Eksistensi dan Tolak Ukur Badan Peradilan Administrasi di Indonesia.
Bandung: Alumni.
Manan, B. (1985). Eksistensi dan Tolak Ukur Badan Peradilan Administrasi di Indonesia.
Temu Ilmiah Nasional (pp. 2-3). Bandung: Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran.