Anda di halaman 1dari 10

Definisi :

Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti


kehilangan komponen darah elemen tak adekuat atau
kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah yang mengakibatkan penurunan kapasitas
pengangkut oksigen darah. Anemia adalah istilah yang
menunjukkan rendahnya hitungan sel darah merah dan
kadar hemoglobin serta hematokrit dibawah normal.
Anemia bukan merupakan penyakit, merupakan
Manifestasi Klinis: pencerminan keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan
Penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi apabila
(syaraf) yang dimanifestasikan dalam terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk
perubahan perilaku, anoreksia, perkembangan mengangkut oksigen ke jaringan.
kognitif yang abnorma pada anak,
abnormalitas pertumbuhan, pucat pada
kelopak mata bawah, 4L (lemah, letih, lesu,
lelah), kurang tenaga, kepalanterasa melayang. ANEMIA Etiologi :
Asupan besi yang kurang pada jeniis makanan Fe non-heme,
Diagnosa: muntah berulang pada bayi, dan pemberian makanan tambahan
1. Perubahan perfusi jaringan b/d yang tidak sempurna, Malabsorbsi pada enteritis dan proses
penurunan komponen seluler yang malnutrisi (PEM), Kehilangan atau pengeluaran besi berlebihan
Faktor Predisposisi :
diperlukan untuk pengiriman pada perdarahan saluran cerna kronis seperti pada diventrikulum
Status hematologic wanita hamil, Berat badan
oksigen/nutrient ke sel. Meckel, poliposis usus, alergi susu sapi, dan infestasi cacing,
lahir rendah, Partus (dimana terjadi kelahiran
2. Kurang nutrisi dsri kebutuhan tubuh Kebutuhan besi yang meningkat oleh karena pertumbuhan yang
abnormal dan pengikatan tali pusar terlalu dini),
b/d ketidak adekuatan masukan cepat pada bayi dan anak, infeksi akut berulang, dan infeksi
Pemberian makanan yang tidak adekuat karena
sekunder akibat: kurang stimulasi menahun, Depo besi yang kurang seperti pada berat badan lahir
ketidaktahuan ibu, perilaku pemberian makan,
emosional/sensoris atau kurang rendah, kembar, Kombinasi dari etiologi di atas
keadaan social, jenis makanan, Infeksi menahun
pengetahuan tentang pemberian
dan infeksi akut berlangsung, Infestasi parasit,
asuhan.
seperti ankilostoma, trichuris trichiura, dan
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan
amuba.
tidak adekuatnya pertahanan sekunder
(penurunan hemoglobin)
DampakHospitalisasi: PemeriksaanPenunjang:
1. Hb <10 gr/dl
1. Kecemasankarnaperpisahan: responkecemasankarenaperpisahan 2. Eritrositmenurun<4.0 ml/
pada anak yang dirawat pada tingkatusiaprasekolah 3-6 tahun, mm2
menlakuntukmkan, sukartidur, menangis, marah dan
PemeriksaanFisik:
menolakuntukkooperatifselamatindakankeperawatan
1. Inspeksi
2. Kehiangankendali (lost of control) disebabkan oleh Dipsnea, pucat pada membrane mukosa, jaundice,
pembatasanaktivitasfisik, perubahanrutinitas dan konjungtivaanemis, penurunankesadaran,
adanyaketergantunganegosentris kelemahan, keletiha,. Kulitkering, CRT >2 detik,
skleraikterik
3. Mekanismekopinganak pada hospitalisasi. Mendidikanaktentang 2. Palpasi
yang diharapkanselamaprosedur dan tentang orang-orang Terdapatyeritekan pada
disekitarnya dan perawatan yang diibatkan, menyediakanmateri ANEMIA jantungkurangsuplaioksigen, turgor kulit tidak
dan kesepatanuntukbermainsecara dramatic, dan elastis, takikardi, suhutubuhmenigkat
terapeutiksehinggamerekaberhasilmengatasiketakutan dan
fantasimerekabahwadirawatmerupakanhukuman

Intervensi:

1. Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.
- Observasi TTV (TD, suhu, RR, nadi)
- Monitor adanyadaerahtertentu yang pekaterhadappanas/dingin, tajam/tumpul
- Batasipergerakan pada kepala, leher, punggung
- Monitor adanyalesi/laserasi
- Berikanoksigensesuaiindikasi
2. Kurang nutrisi dsri kebutuhan tubuh b/d ketidak adekuatan masukan sekunder akibat: kurang stimulasi emosional/sensoris atau kurang
pengetahuan tentang pemberian asuhan.
- Kajikarakteristikfeses
- Berika ASI eksklusifatau susu secukupnya pada anaksebagaimakanansuplemensetelahmakananpadat
- Observasimual dan muntah
- Catatmasukanmakanananak
- Observasipemeriksaan lab: Hb, Ht, trombosit, albumin
- Anjurankeluargaunuk tidak memberikankonsumsiobatbersama susu
3. Resikotinggiinfeksiberhubungan tidak adekuatnyapertahanansekunder (penurunanhemoglobin)
- Observasihasilleukosit
- Ukur TTV setiap 8 jam (TD, nadi
- Tempatkaanak pada isolasibilamemungkinkan
- Pertahankan Teknik aseptic pada setiaprosedurperawatan
- Observasihasilpemeriksaanleukosit
Patofisiologi

Kegagalansumsumtulang/kehilangansel
darahmerahsecaraberlebihan

Destruksiseldarahmerah

Anemia

Viskositasdarahmenurun

Resistensialirandarahperifer

Penurunan transport
oksigenkejaringan

Hipoksia, pucat, lemas

Beban jantungmeningkat

Kerjajantungmeningkat PayahJantung
Rencana Keperawatan
Nama Klien (usia) : : Jenis kelamin :
Ruang praktek : Diagnosa Medis :

Dx. Keperawatan, Rencana Keperawatan


No Tujuan
Intervensi dan Rasional Paraf
dan Kriteria Hasil

1 Perubahan perusi jaringan Ukur tanda-tanda vital, observasi


berhubungan dengan pengisian kapiler, warna memberikan informasi tentang keadekuatan perfusi
penurunan komponen seluler kulit/membrane mukosa, dasar jaringan dan membantu kebutuhan intervensi.
yang diperlukan untuk kuku
pengiriman oksigen / nutrisi dispnea, gemericik menunjukkan CHF karena regangan
Auskultasi bunyi napas
ke sel. jantung lama/peningkatan kopensasi curah jantung.
Tujuan : Observasi keluhan nyeri dada, iskemia seluler mempengaruhi jaringan
palpitasi miokardial/potensial resiko infark.
setelah dilakukan tindakan
Evaluasi respon verbal melambat,
keperawatan selama 3 x 24 mengindikasikan gangguan perfusi serebral karena
agitasi, gangguan memori,
jam anak menunjukkan perfusi hipoksia
bingung
yang adekuat
Evaluasi keluhan dingin,
vasokonstriksi (ke organ vital) menurunkan sirkulasi
KH: pertahankan suhu lingkungan dan
perifer
tubuh supaya tetap hangat.
 Tanda-tanda vital Observasi hasil pemeriksaan mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan
stabil laboratorium darah lengkap pengobatan/respons terhadap terapi.
 Membran mukosa meningkatkan jumlah sel pembawa oksigen,
Berikan transfusi darah
berwarna merah memperbaiki defisiensi untuk mengurangi resiko
lengkap/packed sesuai indikasi
muda perdarahan
 Pengisian kapiler Berikan oksigen sesuai indikasi memaksimalkan transpor oksigen ke jaringan
 Haluaran urine
adekuat Siapkan intervensi pembedahan transplantasi sumsum tulang dilakukan pada kegagalan
sesuai indikasi. sumsum tulang/ anemia aplastik
Rencana Keperawatan
Nama Klien (usia) : : Jenis kelamin :
Ruang praktek : Diagnosa Medis :

Dx. Keperawatan, Rencana Keperawatan


No Tujuan
Intervensi dan Rasional Paraf
dan Kriteria Hasil

1 Perubahan nutrisi kurang dari Observasi dan catat masukan makanan mengawasi masukan kalori atau kualitas
kebutuhan tubuh anak kekurangan konsumsi makanan
berhubungan dengan Berikan makanan sedikit dan frekuensi makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan
kegagalan untuk mencerna sering meningkatkan asupan nutrisi
atau ketidak mampuan
gajala GI menunjukkan efek anemia (hipoksia)
mencerna makanan / absorpsi Observasi mual / muntah, flatus.
pada organ
nutrisi yang diperlukan untuk
meningkatkan napsu makan dan pemasukan oral.
pembentukan sel darah merah
Bantu anak melakukan oral higiene, Menurunkan pertumbuhan bakteri,
(SDM) normal.
gunakan sikat gigi yang halus dan lakukan meminimalkan kemungkinan infeksi. Teknik
Tujuan : penyikatan yang lembut perawatan mulut diperlukan bila jaringan rapuh /
luak / perdarahan.
Setelah dilakukan tindakan
Observasi pemeriksaan laboratorium : Hb, mengetahui efektivitas program pengobatan,
keperawatan 3 x 24 jam anak
Ht, Eritrosit, Trombosit, Albumin mengetahui sumber diet nutrisi yang dibutuhkan
mampu mempertahankan
Berikan diet halus rendah serat, hindari
berat badan yang stabil bila ada lesi oral, nyeri membatasi tipe makanan
makanan pedas atau terlalu asam sesuai
yang dapat ditoleransi anak.
KH: indikasi
Berikan suplemen nutrisi mis : ensure,
meningkatkan masukan protein dan kalori.
 Asupan nutrisi Isocal
adekuat
 Berat badan normal
 Nilai laboratorium
dalam batas normal
Albumin : 4 – 5,8
g/dL
 Hb : 11 – 16 g/dL
 Ht : 31 – 43 %
 Trombosit : 150.000
– 400.000 µL
 Eritrosit : 3,8 – 5,5 x
1012

Rencana Keperawatan
Nama Klien (usia) : : Jenis kelamin :
Ruang praktek : Diagnosa Medis :

Dx. Keperawatan, Rencana Keperawatan


No Tujuan
Intervensi dan Rasional Paraf
dan Kriteria Hasil

3 Resiko infeksi berhubungan Ukur tanda – tanda vital setiap 8 jam demam mengindikasikan terjadinya infeksi.
dengan penurunan daya tahan Tempatkan anak di ruang isolasi bila
tubuh sekunder leucopenia, memungkinkan dan beri tahu keluarga mengurangi resiko penularan mikroorganisme
penurunan granulosit (respons supaya menggunakan masker saat kepada anak.
inflamasi tertekan) berkunjung
Tujuan : Pertahankan teknik aseptik pada setiap
mencegah infeksi nosokomial
prosedur perawatan.
setelah dilakukan tindakan
lekositosis mengidentifikasikan terjadinya
keperawatan 3 x 24 jam infek
infeksi dan leukositopenia mengidentifikasikan
tidak terjadi Observasi hasil pemeriksaan leukosit.
penurunan daya tahan tubuh dan beresiko
KH: untuk terjadi infeksi

 Tanda – tanda vital


dalam batas normal
 Leukosit dalam batas
normal
 Keluarga
menunjukkan
perilaku pencegahan
infeksi pada anak
Daftar Pustaka

Muscari. (2005). Panduan Belajar=keperawatanpediatrikedisi 3. EGC. Jakarta

Ngastiyah. 2005. Perawatananaksakit. Edisi 2. EGC. Jakarta

Nursalam. 2005. Asuhankeperawatanbayi dan anak. Edisipertama. Salembamedika. Jakarta

Wong, D. L. 2003 pedomankliniskeperawatanpediatrik. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai