Intervensi:
1. Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.
- Observasi TTV (TD, suhu, RR, nadi)
- Monitor adanyadaerahtertentu yang pekaterhadappanas/dingin, tajam/tumpul
- Batasipergerakan pada kepala, leher, punggung
- Monitor adanyalesi/laserasi
- Berikanoksigensesuaiindikasi
2. Kurang nutrisi dsri kebutuhan tubuh b/d ketidak adekuatan masukan sekunder akibat: kurang stimulasi emosional/sensoris atau kurang
pengetahuan tentang pemberian asuhan.
- Kajikarakteristikfeses
- Berika ASI eksklusifatau susu secukupnya pada anaksebagaimakanansuplemensetelahmakananpadat
- Observasimual dan muntah
- Catatmasukanmakanananak
- Observasipemeriksaan lab: Hb, Ht, trombosit, albumin
- Anjurankeluargaunuk tidak memberikankonsumsiobatbersama susu
3. Resikotinggiinfeksiberhubungan tidak adekuatnyapertahanansekunder (penurunanhemoglobin)
- Observasihasilleukosit
- Ukur TTV setiap 8 jam (TD, nadi
- Tempatkaanak pada isolasibilamemungkinkan
- Pertahankan Teknik aseptic pada setiaprosedurperawatan
- Observasihasilpemeriksaanleukosit
Patofisiologi
Kegagalansumsumtulang/kehilangansel
darahmerahsecaraberlebihan
Destruksiseldarahmerah
Anemia
Viskositasdarahmenurun
Resistensialirandarahperifer
Penurunan transport
oksigenkejaringan
Beban jantungmeningkat
Kerjajantungmeningkat PayahJantung
Rencana Keperawatan
Nama Klien (usia) : : Jenis kelamin :
Ruang praktek : Diagnosa Medis :
1 Perubahan nutrisi kurang dari Observasi dan catat masukan makanan mengawasi masukan kalori atau kualitas
kebutuhan tubuh anak kekurangan konsumsi makanan
berhubungan dengan Berikan makanan sedikit dan frekuensi makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan
kegagalan untuk mencerna sering meningkatkan asupan nutrisi
atau ketidak mampuan
gajala GI menunjukkan efek anemia (hipoksia)
mencerna makanan / absorpsi Observasi mual / muntah, flatus.
pada organ
nutrisi yang diperlukan untuk
meningkatkan napsu makan dan pemasukan oral.
pembentukan sel darah merah
Bantu anak melakukan oral higiene, Menurunkan pertumbuhan bakteri,
(SDM) normal.
gunakan sikat gigi yang halus dan lakukan meminimalkan kemungkinan infeksi. Teknik
Tujuan : penyikatan yang lembut perawatan mulut diperlukan bila jaringan rapuh /
luak / perdarahan.
Setelah dilakukan tindakan
Observasi pemeriksaan laboratorium : Hb, mengetahui efektivitas program pengobatan,
keperawatan 3 x 24 jam anak
Ht, Eritrosit, Trombosit, Albumin mengetahui sumber diet nutrisi yang dibutuhkan
mampu mempertahankan
Berikan diet halus rendah serat, hindari
berat badan yang stabil bila ada lesi oral, nyeri membatasi tipe makanan
makanan pedas atau terlalu asam sesuai
yang dapat ditoleransi anak.
KH: indikasi
Berikan suplemen nutrisi mis : ensure,
meningkatkan masukan protein dan kalori.
Asupan nutrisi Isocal
adekuat
Berat badan normal
Nilai laboratorium
dalam batas normal
Albumin : 4 – 5,8
g/dL
Hb : 11 – 16 g/dL
Ht : 31 – 43 %
Trombosit : 150.000
– 400.000 µL
Eritrosit : 3,8 – 5,5 x
1012
Rencana Keperawatan
Nama Klien (usia) : : Jenis kelamin :
Ruang praktek : Diagnosa Medis :
3 Resiko infeksi berhubungan Ukur tanda – tanda vital setiap 8 jam demam mengindikasikan terjadinya infeksi.
dengan penurunan daya tahan Tempatkan anak di ruang isolasi bila
tubuh sekunder leucopenia, memungkinkan dan beri tahu keluarga mengurangi resiko penularan mikroorganisme
penurunan granulosit (respons supaya menggunakan masker saat kepada anak.
inflamasi tertekan) berkunjung
Tujuan : Pertahankan teknik aseptik pada setiap
mencegah infeksi nosokomial
prosedur perawatan.
setelah dilakukan tindakan
lekositosis mengidentifikasikan terjadinya
keperawatan 3 x 24 jam infek
infeksi dan leukositopenia mengidentifikasikan
tidak terjadi Observasi hasil pemeriksaan leukosit.
penurunan daya tahan tubuh dan beresiko
KH: untuk terjadi infeksi