Kestabilan Emulsi Sea
Kestabilan Emulsi Sea
KIMIA FISIKA
KESTABILAN EMULSI
Disusun Oleh :
Kelompok A 9 & A 11
Elkana Hosanasea (6103009009)
Mellysa (6103009067)
Grace Purwanegara (6103009097)
Martha Lud Milla (6103009126)
Febe Yunike (6103009129)
Medium pendispersi
Emulsifier
Zat Terdispersi
Kestabilan yang dicapai suatu emulsi dapat dirusak dengan menambahkan zat yang dapat
menaikkan tegangan permukaan luarnya. Salah satu contoh yang dapat menaikkan tegangan
permukaan luar suatu sistem emulsi adalah minyak. Penambahan minyak ke dalam suatu
sistem emulsi menyebabkan tegangan permukaan luar menjadi lebih besar daripada
tegangan permukaan dalam sehingga emulsifier yang melapisi molekul zat terdispersi pecah
dan emulsi menjadi tidak stabil.
Stabilitas emulsi dihitung dengan rumus :
Stabilitas Emulsi = {(10-a)/10} x 100%
Dimana A adalah volume krim yang terpisah dari emulsi dan angka 10 menunjukkan volume
larutan yang digunakan dalam percobaan.
Emulsi dapat dirusak dengan cara pemanasan, pembekuan, penggojogan, centrifuge (cream
dalam milk), penambahan elektrolit, dekstruksi emulgator dengan zat-zatkimia (HCl+
airsabun ).
(Sukardjo.1997)
III.Alat bahan
1. Alat
■ Pengaduk
■ Gelas ukur
■ Jangka sorong
■ Penggaris logam
■ Pipet volume 10 ml
■ Kertas aluminium foil
■ Oven
■ Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
■ Beaker gelas 100 ml
■ Pipet tetes
■ Vortex
2. Bahan
■ Larutan garam NaCl 5%, 10%, 15%
■ Santan kelapa
■ Aquades
IV. Cara Kerja
Mencatat dan mengamati krim yang terbentuk tiap 10 menit dalam 1 jam, dan pada
hari ke-2 dan hari ke-3
↓
Menghitung volume krim yang terpisah dengan rumus:
↓
Menghitung stabilitas emulsi dengan rumus :
Stabilitas emulsi = (A/10) x 100%
↓
Mengulangi lagi dengan cara yang sama, tetapi
dengan penambahan larutan garam NaCl 5%, 10%, dan 15%
Tinggi Air (cm) Tinggi Krim (cm) Jari-jari
Sampel Tabung
H0 H1 H2 H0 H1 H2 tabung
Minyak I 5.90 6.18 6.60 0.34 0.54 0.86 1.32
Kelapa II 5.70 6.12 5.91 0.20 0.56 0.72 1.31
Larutan I 7.26 7.22 7.41 - 1.52 1.61 1.30
Garam
II 7.14 7.10 7.32 - 0.96 1.60 1.30
1%
I 6.76 6.74 6.93 - 0.11 0.25 1.36
Lesitin
II 7.10 7.13 7.14 - 0.27 0.36 1.33
Asam I 7.30 7.41 7.15 - 1.61 2.15 1.32
Cuka 5% II 6.70 7.20 7.10 - 2.70 2.70 1.31
Contoh Perhitungan :
Luas permukaan tabung = (π x D 2)/4
Volume krim (V) = Luas permukaan x tinggi krim
Stabilitas emulsi = {(10 – V)/10} x 100 %
Sampel minyak kelapa I hari ke- 0
Luas permukaan = (π x 1,322)/4
= 1,3690 cm2
Volume krim = 1,3690 x 0.34
= 0.46546 cm3
Stabilitas Emulsi = {(10 – 0.46546)/10} x 100 %
= 95,34%
Santan kelapa
Pada hari pertama pengamatan terbentuk krim sebanyak 9,3056 cm3 pada menit ke-10
dan 6,4318 cm3 pada menit ke-60. Sedangkan pada hari ke-2 sebanyak 3,4212 cm 3 dan pada hari ke-
3 sebanyak 0,2737 cm3. Dari hasil pengamatan ini, menandakan bahwa santan kelapa bersifat tidak
stabil. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya volume krim yang dihasilkan seiring
berjalannya waktu selama waktu penyimpanan santan kelapa. Sehingga kestabilan emulsinya relative
rendah
Komposisi santan kelapa per 100 gram
Air 67,62 gram
Protein 2,29 gram
Lemak 23,84 gram
Karbohidrat 5,54 gram
Abu 0,71 gram
www.calories-count.com
VI. Kesimpulan
Santan kelapa yang dibiarkan pada suhu kamar selama selang waktu tertentu akan
menyebabkan kestabilan emulsinya dapat menurun.
Dengan penambahan lesitin menyebabkan kestabilan emulsi santan kelapa lebih stabil,
sehingga tegangan permukaan dalam santan kelapa lebih besar dibandingkan tegangan
permukaan luar santan kelapanya.
Dengan penambahan larutan garam menyebabkan kestabilan emulsi santan kelapa tidak
stabil, sehingga tegangan permukaan dalam santan kelapa lebih kecil dibandingkan
tegangan permukaan luar santan kelapanya.
VII. Jawaban Pertanyaan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi?
→ Pengaruh viskositas.
Emulsi dengan partikel yang makin halus menunjukkan viskositas yang makin besar
dibandingkan dengan emulsi emulsi yang partikelnya kasar. Untuk mendapatkan emulsi
yang stabil/menaikkan stabilitas emulsi dengan cara menambahkan zat-zat yang dapat
menaikkan viskositasnya dari fase luar.
→ Pemakaian alat khusus untuk mencampur emulsi.
Untuk membuat emulsi yang stabil, umumnya proses pengadukan dilakukan dengan
menggunakan alat listrik. Penggunaan alat dapat mempercepat distribusi fase internal ke
dalam fase kontinu dan peluang terbentuknya emulsi yang stabil lebih besar.
→ Perbandingan optimum fase internal dan fase kontinu.
Suatu produk emulsi mempunyai nilai perbandingan fase dalam dan fase luar yang
berbeda-beda. Umumnya emulsi yang stabil memiliki nilai range fase dalam antara 40-
60% dari jumlah seluruh bahan emulsi yang digunakan.