Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak tidak hanya oleh orang
perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota
masyarakat.Untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak upaya yang harus
dilaksanakan, yang satu diantaranya adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Secara umum pelayanan kesehatan dibagi 2 yaitu pelayanan kesehatan personal atau
pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kedokteran
keluarga adalah termasuk dalam pelayanan kedokteran dimana pelayanan dokter
keluarga ini memiliki karakteristik tertentu dengan sasaran utamanya adalah
keluarga.1

1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam
Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/ Ilmu
Kedokteran Pencegahan/ Ilmu Kedokteran Komunitas.

1.3. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk para dokter muda, tenaga medis dan
masyarakat untuk menambah pengetahuan tentang prinsip pelayanan kedokteran
keluarga.
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang


memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggungjawab dokter
terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien
juga tidak boleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu. Dokter keluarga adalah dokter yang
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat
kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi
sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu aktif
mengunjungi penderita atau keluarganya. llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang
mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran tingkat yang orientasinya adalah untuk
memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh
kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor
lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.1

2.2 KARAKTERISTIK

a. Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang melainkan sebagai
anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat sekitarnya.
b. Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan memberikan perhatian
kepada penderita secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan
keluhan yang disampaikan.
c. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan mengenal serta mengobati
penyakit sedini mungkin.
d. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan berusaha
memenuhi kebutuhan tersebut sebaik-baiknya.
e. Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
3

bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan.2

2.3 TUJUAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA

TUJUAN UMUM
Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.

TUJUAN KHUSUS
a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif.
b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien.

MANFAAT
a. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya,
bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.
b. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin
kesinambungan pelayanan kesehatan.
c. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan
terarah,terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.
d. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan
suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan pelbagai masalah lainnya.
e. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanani maka segala keterangan
tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan ataupun keterangan keadaan
sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang dihadapi.
f. Akan dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit,
termasuk faktor sosial dan psikologis.
g. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tatacara yang lebih
sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan.
h. Akan dapat dicegah pemakaian pelbagai peralatan kedokteran canggih yang
4

memberatkan biaya kesehatan.2


2.4 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika
disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam :3

1. Kegiatan yang dilaksanakan


Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat pokok
yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh (comprehensive medical services).
Karakteristik :
- Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran
yang dikenal di masyarakat.
- Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun
terputus-putus melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan
berkesinambungan (continu).
- Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak
memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yang
disampaikan penderita saja, melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya.
- Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu
sisi saja, melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach)
yaitu sisi fisik, mental dan sosial (secara holistik).

2. Sasaran Pelayanan
Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit.
Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan
keluarga sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan pengaruhmasalah kesehatan
yang dihadapi terhadap keluarga dan harus memperhatikan pengaruh keluarga
terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga.
5

2.5 PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH


Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan yang berbeda tidak ada
upaya lain yang dapat dilakukan, kecuali berupaya menyediakan serta
menyelenggarakan pelbagai jenis pelayanan kedokteran yang sesuai dengan kebutuhan
dan tuntutan kesehatan setiap anggota keluarga tersebut. Pelayanan kedokteran yang
seperti ini, mencakup pelbagai jenis pelayanan kedokteran, populer dengan sebutan
pelayanan kedokteran menyeluruh.3

2.6 BATASAN
Jika menyebut pelayanan kedokteran menyeluruh banyak batasan yang pernah
dirumuskan. Beberapa diantaranya yang dipandang cukup penting adalah :
1.Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah mobilisasi semua sumber daya yang
diperlukan untuk melayani kesehatan penderita.
2.Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan yang dalam melakukan
pendekatan kepada pasien selalu berorientasi kepada keluarga, serta dengan bekerja
sama dalam tim, menyelenggarakan dengan tata cara mutahir,pelayanan kedokteran
terbaik yang tersedia .
3. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan yang tidak mengenal batas yang
tegas antara keadaan sehat dengan keadaan sakit, melainkan pelayanan yang
diselenggarakan pada setiap keadaan kesehatan, sesuai dengan kebutuhan pasien.
4. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah integrasi dari pelayana peningkatan derajat
kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosis penyembuhan penyakit serta pemulihan
kesehatan yang diselenggarakan secara terpadu untukmemenuhi kebutuhan kesehatan
perseorangan atau keluarga secara keseluruhan.
5. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah totalitas dari semua pelayanan kesehatan yang
diinginkan, yakni pelayanan peningkatan derajat kesehatan,pencegahan penyakit,
diagnosis, penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan.
6. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pendekatan total yang dilakukan oleh seorang
dokter terhadap pasiennya, yang tujuannya bukan untuk memastikan kelainan organik
6

serta pengobatan, melainkan menyelesaikan masalah emosional pasien, masalah keluarga


serta totalitas lingkungan sosio ekonomis pasien.

Jika diperhatikan keenam batasan diatas segera terlihat bahwa meskipun rurnusannya
agak berbeda, tetapi prinsip pokok yang terkandung di dalamnya hampir sama. Prinsip
pokok pelayanan kedokteran menyeluruh pada dasarnya adalah pelayanan yang
lengkap. Baik jika ditinjau dari sudut penyelenggara pelayanan (menerapkan semua
tata cara pelayanan yang dikenal), maupun jika ditinjau dari sudut pasien sebagai
pemakai jasa pelayanan (memenuhi semua kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien,
baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari anggota keluarga).4

2.7 KARAKTERISTIK PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH


1. Jenis pelayanan yang diselenggarakan
Pelayanan kedokteran yang menyeluruh tidak membatasi diri pada satu jenis
pelayanan kedokteran saja, melainkan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran
7

yang dikenal di masyarakat. Untuk ini banyak pembagian jenis pelayanan yang pernah
di kemukakan. Dua antaranya yang dipandang penting adalah :
a. Ditinjau dari kedudukannya dalam sistem kesehatan
Jika ditinjau dari kedudukannya dalam sistem kesehatan, pelayanan kedokteran
dibedakan atas tiga macam. Ketiga macam pelayanan tersebut adalah pelayanan
kedokteran tingkat pertama (primary medical care), pelayanan kedokteran tingkat
kedua (secondary medical care), serta pelayanan kedokteran tingkat ketiga
(tertiary medical care). Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan
kedokteran yang mencakup ketiga tingkat pelayanan kedokteran diatas.4
b. Ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit Jika ditinjau dari peranannya
dalam mencegah penyakit, pelayanan kedokteran dibedan atas lima macam .
Kelima macam pelayanan kedokteran tersebut adalah peningkatan derajat
kesehatan (health promotion), pencegahan khusus (specific protection), diagnosis
dini dan pengobatan tepat (early diagnosis and promt treatment), pembatasan
cacat (disability limitation), serta pemulihan kesehatan (rehabilitation), pelayanan
kedokteran menyeluruh adalah pelayanan kedokteran yang mencakup kelima
macam pelayanan kedokteran diatas.4

2. Tata cara pelayanan.


Pelayanan kedokteran menyeluruh tidak diselenggarakan secara tekotak-kotak
(fragmented) dan ataupun perputus -putus, melainkan diselenggarakan secara terpadu
(integrated) dan berkesinambungan (continous). Pengertian pelayanan terpadu disini
banyak macamnya. Yang terpenting adalah dari sudut pengorganisasiannya. Dalam arti
pelbagai jenis pelayanan kedokteran yang dikenal, harus berada dalam suatu
pengorganisasian yang utuh. Sedangkan pengertian pelayanan berkesinambungan ada
dua macam, yaitu :
a. Berkesinambungan dalam arti pemenuhan kebutuhan pasien. Seseorang yang berada
dalam keadaan sehat membutuhkan pelayanan peningkatan derajat kesehatan dan
8

pencegahan penyakit. Tetapi apabila telah jatuh sakit ia membutuhkan pelayanan


pengobatan. Sedangkan bagi yang telah sembuh dari penyakit, mungkin
memerlukan pelayanan pemulihan. Kesemua jenis pelayanan kedokteran yang
dibutuhkan ini harus tersedia secaraberkesinambungan.5
b. Berkesinambungan dalam arti waktu penyelenggaraan.Pelayanan berkesinambungan
yang dimaksudkan disini adalah Pelayanan yang harus tersedia pada setiap saat
yang dibutuhkan. Pelayanan kedokteran yang tidak tersedia pada setiap saat,
bukanlah pelayanan kedokteran berkesinambungan.5

3. Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan. Penyelenggaraan


pelayanan
kedokteran menyeluruh tidak memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan atau
masalah kesehatan yang disampaikan penderita saja, melainkan pada penderita sebagai
manusia seutuhnya, lengkap dengan pelbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Adanya perhatian yang bersifat menyeluruh ini dipandang penting,
bukan saja untuk lebih mempertajam diagnosis penyakit, tetapi juga pada waktu
mencari jalan keluar untuk mengatasi penyakit tersebut.5
4. Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan. Perumusan masalah dan atau penetapan
cara penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi penderita pada pelayanan
kedokteran menyeluruh, tidak didekati hanya dari satu sisi saja, melainkan dari semua
sisi yang terkait (comprehensive approach). Sisi yang dimaksudkan disini mencakup
bidang yang amat luas sekali.5
Yang terpenting diantaranya adalah sisi fisik, mental dan sosial, yang secara
keseluruhan disebut dengan pendekatan holistik (holistic approaches). Jika
diperhatikan keempat karakteristik pelayanan kedokteran menyeluruh segeralah mudah
dipahami bahwa yang dimaksud dengan pelayanan kedokteran menyeluruh tersebut
tidak lain adalah pelayanan kedokteran yang mencakup semua jenis pelayanan
kedokteran yang dikenal di masyarakat, dilaksanakan secara terpadu dan
9

berkesinambungan, memusatkan perhatiannya kepada pasien sebagai manusia


seutuhnya, serta pendekatan pelayanannya dilakukan secara holistik.5

`2.8 MANFAAT PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH


Apabila pelayanan kedokteran menyeluruh dapat dilaksanakan dengan baik, banyak
manfaat yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain adalah :
1. Terpenuhinya pelbagai kebutuhan dan tuntutan kesehatan karena pada kedokteran
menyeluruh tersedia semua jenis pelayanan kedokteran, menyebabkan apabila
pelayanan kedokteran tersebut berhasil diselenggarakan, akan dapat dipenuhi pelbagai
kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien beserta segenap anggota keluarganya. Setiap
anggota keluarga memang memiliki kebutuhan dan tuntutan kesehatan yang berbeda.
Pelbagai kebutuhan dan tuntutan yang berbeda ini hanya akan dapat dipenuhi, apabila
pelayanan kedokteran yang diselenggarakan adalah pelayanan kedokteran
menyeluruh.5
2. Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan, karena pada pelayanan kedokteran
menyeluruh tersedia semua jenis pelayanan kedokteran, menyebabkan pemanfaatan
pelayanan akan lebih mudah dilakukan. Setiap anggota keluarga yang membutuhkan
pelayanan kedokteran, siapapun orangnya atau apapun jenis pelayanannya, cukup
mendatangi pelayanan kedokteran menyeluruh tersebut. Para anggota keluarga yang
jatuh sakit tidak perlu berpindah-pindah tempat dan atau mencari-cari tempat
pelayanan kesehatan tertentu. Pelayanan kedokteran menyeluruh ibarat suatu toko
serba ada (departement store). Apapun yang dibutuhkan seseorang, pasti tersedia.5
3. Biaya kesehatan akan lebih terkendali, karena pelayanan kedokteran menyeluruh
diselenggarakan secara terpadu, menyebabkan kemungkinan terjadinya tumpang
tindih pelayanan kedokteran, yang sering meningkatkan biaya pelayanan kesehatan,
akan sangat berkurang. Keadaan yang seperti ini jelas mempunyai peranan yang amat
besar dalam turut mengendalikan biaya kesehatan. Tidak hanya untuk biaya langsung,
yakni biaya yang dikeluarkan pasien karena dimanfaatkannya pelayanan kesehatan,
10

tetapi juga biaya tidak langsung, seperti misalnya biaya transportasi yang dikeluarkan
pasien pada waktu berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan.5
4. Mutu pelayanan akan lebih meningkat, karena perhatian utama pelayanan kedokteran
menyeluruh adalah pada pasien sebagai manusia seutuhnya, serta pendekatan yang
dilakukan bersifat holistik, menyebabkan pelayanan kedokteran yang diselenggarakan
akan lebih mampu menyelesaikan pelbagai masalah kesehatan yang ditemukan.
Keadaan yang seperti ini jelas mempunyai peranan yang amat besar dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Di satu pihak, pasien akan merasa lebih puas
(patient satisfaction), dan di pihak lain, pertolongan kedokteran yang dilakukan akan
lebih efektif.5

2.9 SYARAT PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEDOKTERAN


MENYELURUH
Menyadari bahwa yang dimaksud dengan pelayanan kedokteran menyeluruh adalah
`pelayanan kedokteran yang dapat memenuhi semua kebutuhan dan tuntutan kesehatan
pasien yang menjadi tanggung jawabnya, serta menyadari pula bahwa tidak semua
jenis pelayanan kedokteran yang dibutuhkanoleh pasien tersebut dapat
diselenggarakan sendiri oleh seorang dokter keluarga, maka untuk dapat menjamin
tetap terselenggaranya pelayanan kedokteran menyeluruh, ada tiga syarat pokok yang
perlu diperhatikan. Ketiga syarat pokok yang dimaksud adalah :5
1. Membina hubungan dokter-pasien yang baik (doctor-patient relationship)
`2. Memahami pelbagai sumber kesehatan yang tersedia di masyakat (health
resources)
3. Minat terhadap perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

2.10 PRAKTEK DOKTER KELUARGA

Terlepas dari masih ditemukannya perbedaan pendapat tentang kedudukan dan


peranan dokter keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan, pada saat ini telah
11

ditemukan banyak bentuk praktek dokter keluarga. Bentuk praktek dokter keluarga
yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :6
1. pelayanan dokter keluarga sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit
(hospital based)
2. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter keluarga (family clinic)
3. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter keluarga
(family practice)

2.11 PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA


Untuk dapat menyelenggarakan praktek dokter keluarga sebagaimana dikemukakan
diatas, tentu perlu disediakan pelbagai peralatan dan tenaga pelaksanan yang memadai.
Peralatan dan tenaga pelaksana yang dimaksud adalah :6
1. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan pada praktek dokter keluarga pada dasarnya tidak berbeda
dengan peralatan pelbagai pelayanan kedokteran lainnya. Jika pelayanan dokter
keluarga tersebut dilaksanakan dalam bentuk klinik dokter keluarga, maka peralatan
yang dibutuhkan secara umum dapat dibedakan atas dua macam :
a. Peralatan medis
Karena praktek dokter keluarga melayani beberapa tindakan spesialistis
sederhana, maka pada praktek dokter keluarga perlu disediakan pelbagai peralatan
medis spesialistis yang dimaksud. Disamping, dibutuhkan pula pelbagai peralatan
pemeriksaan penunjang serta pertolongan gawat darurat. Di Amerika Serikat
sebagaimana yang dikemukakan oleh Djati Pratignyo (1983), peralatan medis yang
tersedia disuatu klinik dokter keluarrga cukup lengkap.2
Peralatan yang dimaksud telah mencakup pula laboratorium klinis, rontgen foto, EKG,
minor surgery set, sigmoiskop, audiometer, otoskop, visual chart, tonometer dan
ophtalmoskop.
b. Peralatan non-medis
12

The American Academy of General Practice (1960) menyebutkan peralatan


non medis pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik yang memiliki
sekurangkurangnya sebuah ruang tunggu, ruang konsultasi, ruang periksa, ruang
tindakan, ruang laboratorium, ruang rontgen (fakultatif), ruang administrasi, gudang
serta kamar mandi, yang luas lantai seluruhnya minimal antara 150 s.d 200 meter
persegi.

2. Tenaga pelaksana
Tenaga pelaksana yang dibutuhkan pada praktek dokter keluarga pada dasarnya
tidaklah berbeda dengan tenaga pelaksana pelbagai pelayanan kedokteran lainnya.
Tenaga pelaksana yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas
tiga macam :6
a. Tenaga medis
Tenaga medis yang dimaksudkan disini ialah para dokter keluarga (family
doctor/physician). Tergantung dari sarana pelayanan yang menyelenggarakan
pelayanan dokter keluarga serta beban kerja yang dihadapi, jumlah dokter keluarga
yang dibutuhkan dapat berbeda.Secara umum dapat disebutkan, apabila sarana
pelayanan tersebut adalah rumah sakit serta beban kerjanya lebih berat, maka jumlah
dokter keluarga yang dibutuhkan akan lebih banyak. Sedangkan jika pelayanan dokter
keluarga tersebut diselenggarakan oleh suatu klinik dokter keluarga, jumlah dokter
yang dibutuhkan umumnya lebih sedikit. Klinik dokter keluarga memang dapat
diselenggarakan hanya oleh satu orang dokter keluarga (solo practice) ataupun oleh
sekelompok dokter keluarga (group practice). Telah disebutkan, dari kedua bentuk ini,
yang dianjurkan adalah bentuk kedua, yakni yang diselenggarakan oleh satu kelompok
dokter keluarga.6
b. Tenaga paramedis
Untuk lancaranya pelayanan dokter keluarga, perlu mengikut sertakan tenaga
paramedis. Disarankan tenaga paramedis tersebut seyogoyanya yang telah
13

mendapatkan pendidikan dan latihan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga, baik


aspek medis dan ataupun aspek non medis. Jumlah tenaga paramedis yang diperlukan
tergantung dari jumlah dokter keluarga yang menyelenggarakan pelayanan dokter
keluarga secara umum disebutkan untuk setiap satu orang dokter keluarga, diperlukan
2 sampai 3 tenaga paramedis terlatih.6
c. Tenaga non-medis
Sama halnya dengan tenaga paramedis, untuk lancarnya pelayanan dokter keluarga,
perlu pula mengikutsertakan tenaga non-medis. Pada umumnya ada dua katagori
tenaga non-medis tersebut. Pertama, tenaga administrasi yang diperlukan untuk
menangani masalah–masalah administrasi. Kedua, pekerja sosial (social worker) yang
diperlukan untuk menangai program penyuluhan/nasehat kesehatan dan atau
kunjungan rumah misalnya. Jumlah tenaga non medis yang diperlukan tergantung dari
jumlah dokter keluarga, dibutuhkan sekurang-kurangnya satu orang tenaga
administrasi serta satu orang pekerja sosial.6

2.12 PELAYANAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA


Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga banyak macamnya.
Secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :7
1. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
2. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien
dirumah.
14

3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien


dirumah, serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.
Pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga pada
umumnya :
1. lebih aktif dan bertanggung jawab
2. Lebih lengkap dan bervariasi
3. Menangani penyakit pada stadium awal

2.13 PEMBIAYAAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA


Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga tentu diperlukan
tersedianya dana yang cukup. Tidak hanya untuk pengadaan pelbagai sarana dan
prasarana medis dan non medis yang diperlukan (investment cost), tetapi juga untuk
membiayai pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan (operational cost) semua
dana yang diperlukan ini dapat dibiayai oleh pasien dan atau keluarga yang
memanfaatkan jasa pelayanan dokter keluarga. Masalah kesehatan seseorang dan atau
keluarga adalah tanggung jawab masing-masing orang atau keluarga yang
bersangkutan. Untuk dapat mengatasi masalah kesehatan tersebut adalah amat
diharapkan setiap orang atau keluarga bersedia membiayai pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya.7
Mekanisme pembiayaan yang ditemukan pada pelayanan kesehatan banyak
macamnya. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam.
Pertama, pembiayaan secara tunai (fee for service), dalam arti setiap kali pasien datang
berobat diharuskan membayar biaya pelayanan. Kedua, pembiayaan melalui program
asuransi kesehatan (health insurance), dalam arti setiap kali pasien datang berobat
tidak perlu membayar secara tunai, karena pembayaran tersebut telah ditanggung oleh
pihak ketiga, yang dalam hat ini adalah badan asuransi. Tentu tidak sulit dipahami,
tidaklah kedua cara pembiayaan ini dinilai sesuai untuk pelayanan dokter keluarga.
Dari dua cara pembiayaan yang dikenal tersebut, yang dinilai sesuai untuk pelayanan
15

dokter keluarga hanyalah pembiayaan melalui program asuransi kesehatan saja.


Mudah dipahami, karena untuk memperkecil risiko biaya, program asuransi sering
menerapkan prinsip membagi risiko (risk sharing) dengan penyelenggara pelayanan,
yang untuk mencegah kerugian, tidak ada pilihan lain bagi penyelenggara pelayanan
tersebut, kecuali berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, dan atau
mencegah para anggota keluarga yang menjadi tanggungannya untuk tidaksampai
jatuh sakit. Prinsip kerja yang seperti ini adalah juga prinsip kerja dokter keluarga.7

BAB III
KESIMPULAN

Pelayanan kedokteran keluarga adalah termasuk dalam pelayanan kedokteran


dimana pelayanan dokter keluarga ini memiliki karakteristik tertentu dengan sasaran
utamanya adalah keluarga.1
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang
memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggungjawab
dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis
kelamin pasien juga tidak boleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu. Dokter
keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi
komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita
sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya
menanti secara pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.1
Tujuan khusus kedokteran keluarga adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga
akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif dan efisien. Ruang lingkup pelayanan
16

dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika disederhanakan secara umum
dapat dibedakan atas dua macam yaitu, kegiatan yang dilaksanakan dan sasaran
pelayanan.
Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pendekatan total yang dilakukan oleh
seorang dokter terhadap pasiennya, yang tujuannya bukan untuk memastikan kelainan
organik serta pengobatan, melainkan menyelesaikan masalah emosional pasien,
masalah keluarga serta totalitas lingkungan sosio ekonomis pasien.4
Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan. Perumusan masalah dan atau
penetapan cara penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi penderita pada
pelayanan kedokteran menyeluruh, tidak didekati hanya dari satu sisi saja, melainkan
dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach). Sisi yang dimaksudkan disini
mencakup bidang yang amat luas sekali.5
Yang terpenting diantaranya adalah sisi fisik, mental dan sosial, yang secara
keseluruhan disebut dengan pendekatan holistik (holistic approaches). Jika
diperhatikan keempat karakteristik pelayanan kedokteran menyeluruh segeralah mudah
dipahami bahwa yang dimaksud dengan pelayanan kedokteran menyeluruh tersebut
tidak lain adalah pelayanan kedokteran yang mencakup semua jenis pelayanan
kedokteran yang dikenal di masyarakat, dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan, memusatkan perhatiannya kepada pasien sebagai manusia
seutuhnya, serta pendekatan pelayanannya dilakukan secara holistik.5
17

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

1. Azwar, Azrul (1995): Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga, PT. Binarupa
Aksara, Jakarta.

2. Azwar, Azrul, Justam, Judil dan Bustami, Nilda S (1983) : Bunga rampai, dokter
keluarga; Kelompok Studi Dokter Keluarga, Jakarta.

3. Azwar, Azrul (1995): Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan; Yayasan


Penerbitan IDI; Jakarta.

4. Departemen Kesehatan RI (1989): Sistem Kesehatan Nasional, DEPKES RI, Jakarta.

5. Departemen Kesehatan RI (1986): Survai Nasional Kesehatan Rumah Tangga tahun


1985/1986, DEPKES RI, Jakarta.

6. Sudjoko Kuswadji (1996), Penjaminan Mutu Praktek Dokter Keluarga, Widya


Medika, Jakarta.

7. Sulastomo (1984), Bunga Rempa Pelayanan Kesehatan, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai