SELAI
STROBERI
(a.k.a Strawberry Jam)
nizarsky@gmail.com
PERHATIAN!
Apabila hendak mementaskan karya ini, diharap untuk menginformasikan kepada penulis terlebih
dahulu, sebagai pemberitahuan dan silaturahmi. Terima kasih.
1
DRAMATIC PERSONAE
Nina : gadis umur 19 th, buta karena kecelakaan bersama kekasihnya, pernah masuk rumah
sakit jiwa karena sering berbicara sendiri
Rudolf : pria umur 25 th, kakak Kila, seorang pemilik bakery yang hampir bangkrut
Laila : wanita umur 23 th, pembantu rumah tangga baru di rumah itu
2
BABAK I
DIDALAM PANGGUNG TERILIHAT NINA YANG BERBICARA ENTAH KEPADA SIAPA DI PINGGIR
JENDELA, DAN LAILA SEDANG MEMBERSIHKAN PERABOTAN RUMAH TANGGA YANG ADA DI RUANG
TAM
Benar, sayang. Aku rasa berlebihan rasanya apabila bunga mawar dianggap sebagai bunga paling
indah di dunia. Karena aku yakin, di dunia ini pasti ada bunga yang lebih indah daripada bunga
mawar. Kau setuhu?
LAILA AGAK GELISAH KARENA MAJIKANNYA MERACAU TIDAK JELAS, NAMUN TETAP BERUSAHA
MELANJUTKAN PEKERJAANNYA
Tentu saja, bunga anggrek hitam itu menurutku cukup cantik, cocok sekali untuk hiasan di toko
bungamu... tetapi aku rasa kau tidak perlu menjualnya sayang, karena bunga itu adalah bunga yang
sangat langka. Cukup jual saja bunga mawar yang jelek itu!
Nona Nina, aku membawakan makanan kesukaan anda, roti tawar dengan selai stroberi dan
tambahan empat puluh biji wijen. Apakah nona ingin memakannya sendiri? atau disuapi?
NINA
Jangan sekarang Bi!, apakah kau tidak tau aku sedang mengobrol!
BIBI ROHANA
Tetapi ini waktunya Nona makan, nona tidak makan sejak tadi pagi kan?
NINA
Bibi! Kenapa kau terus saja membantah! Aku sudah katakan sebelumnya kalau aku sedang berbicara
dengan Riki! Apakah kau sudah buta?! Dan kuberi tahu ya Bi!, kalau aku mengatakan bahwa aku
tidak mau makan! Maka aku mengatakan hal yang sebenarnya! Aku tidak mau makan!
Te..tetapi non...
NINA
Tapi? Kau masih sanggup berkata Tapi? Aku meragukan sopan santunmu Bi! Ingatlah kau hanyalah
pembantu di Rumah ini!
3
BIBI ROHANA TERTEGUN, KEMUDIAN PERGI DENGAN KESAL TANPA MENINGGALKAN SEPATAH
KATAPUN
NINA
Begitulah orang-orang disini Riki, mereka tidak punya sopan santun. Ya.. aku memakluminya karena
mereka memang putus sekolah, atau memang tidak bersekolah, jadi.. mereka tidak pernah belajar
sopan santun..
RUDOLF
Nina! Apa yang aku katakan kemarin? Apakah kau tidak bisa menjaga bicaramu?
NINA
RUDOLF
Apa yang kau coba ingatkan? Kau telah membentak orang yang sedang mengingatkanmu untuk
makan!
NINA
RUDOLF
Kau tidak perlu berbohong, Nina! Tetangga sebelah pun tahu bahwa kau membentak Bibi Rohana!
Lagi pula, tidak mungkin Bibi Rohana Menangis kalau kau tidak membentaknya!
NINA
Kakak...
RUDOLF
Kau tidak!.... ahhhh.. ayo, masuklah kekamarmu sekarang juga! (menyeret Nina)
RUDOLF
NINA
4
RUDOLF MENYERET NINA MENUJU KAMARNYA. SEMENTARA LAILA SEDANG MEMBERSIHKAN
RUANGAN, KEMUDIAN MASUKLAH GUNAWAN
GUNAWAN
Laila!
Kak Gunawan?
GUNAWAN (gembira)
LAILA
GUNAWAN
Aku dengar dari bibi rohana, bahwa kau ingin sekali sepatu kulit warna coklat yang ada di toko ujung
jalan, apakah itu benar?
LAILA
GUNAWAN
LAILA
Untukku?
GUNAWAN
Kak..
GUNAWAN
Walaupun aku sebenarnya harga sepatunya cukup mahal, dan aku tidak punya uang untuk
membelikannya dengan uang tunai, tetapi aku akan mengusahakannya dengan menyisihkan
sebagian gajiku...
Kak gunawan..
5
GUNAWAN
mungkin minggu depan aku akan ambil sepatu itu, dan setelahnya aku akan cicil dengan gajiku,
dan...
LAILA (menyela)
Kak Gunawan!!
GUNAWAN
Ya, bagaimana?
LAILA
Kakak tidak perlu membelikannya kak, aku sudah menghilangkan keinginanku terhadap sepatu itu.
GUNAWAN
Tapi.. Laila..
LAILA
Tidak usah kak, aku tahu perasaan kakak terhadapku, kakak pun juga sudah tahu perasaanku, aku
menghargai perasaan kakak. Tetapi maafkan aku kak, aku tidak bisa menerima perasaan kakak,
karena kakak sudah aku anggap sebagai kakak kandungku sendiri..
GUNAWAN
Laila.. aku tahu mungkin perasaanku ini tidak mungkin terbalas, tetapi aku mohon, setidaknya sekali
saja, aku ingin membahagiakanmu walaupun sekali saja.
LAILA
GUNAWAN (menyela)
GUNAWAN
Baguslah Laila, terima kasih.. kalau begitu, eh.. kau tahu kemana Bibi Rohana?
LAILA
GUNAWAN
6
Tidak enak kenapa?
Nona Nina..
GUNAWAN
LAILA
GUNAWAN
Ah.. ya.. kau belum tahu ya.. jadi ceritanya sangat panjang. Nona Nina dahulu memiliki seorang
kekasih yang bernama Riki, dia adalah seorang penjual bunga. Tetapi hubungan mereka berdua tidak
disetujui oleh Tuan Rudolf. Jadi mereka memutuskan untuk kabur dari rumah, tetapi ketika
diperjalanan, mereka diserang oleh sekawanan preman. Riki dan Nona Nina dibuang di sebuah
jurang, Riki tewas didalam ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit, sedangkan Nona Nina
beruntung karena masih bisa hidup, ya.. walaupun matanya kini tidak bisa melihat apa-apa
LAILA
Ya, dan setelah kejadian itu, kondisi mental Nona Nina sedikit terganggu, karena dia tidak bisa
menerima kenyataan bahwa Riki sudah tewas.... dan... (melihat sekitarnya)
LAILA (penasaran)
Dan apa?
GUNAWAN (membisik)
RUDOLF
Gunawan!
GUNAWAN (kaget)
Ya, Tuan?
RUDOLF
besok antarkan aku ke rumah temanku, ada urusan yang harus kuselesaikan disana
7
GUNAWAN
RUDOLF
GUNAWAN
Baik tuan. (berbisik kepada laila) Aku, pergi dulu ya.. (kembali berbicara kepada rudolf) permisi tuan
GUNAWAN PERGI MENUJU DAPUR UNTUK MENEMUI BIBI ROHANA, LAILA YANG MASIH MENJADI
PEMBANTU RUMAH TANGGA YANG BARU MASIH KAKU DAN DIAM SAJA MENGHADAPI TUANNYA
RUDOLF
Laila?
LAILA
Ya, t-tuan?
RUDOLF (tersenyum)
LAILA
RUDOLF
Tanyakan saja pada Bibi Rohana, dia sudah tahu segalanya di rumah ini
LAILA
Baik, tuan
RUDOLF
LAILA
RUDOLF
LAILA (bingung)
Terima kasih tuan.. aku tidak tahu kalau tuan memperhatikan aku selama ini..
8
RUDOLF
LAILA HANYA DIAM SAJA KARENA TIDAK TAHU HENDAK MENJAWAB APA
RUDOLF
Kalau begitu, istirahatlah saja Laila. Ini sudah malam, kenapa kau selalu membersihkan rumah saat
malam hari?
LAILA
Oh, tidak apa-apa tuan, aku hanya tidak suka melihat keadaan rumah yang kotor, tuan
RUDOLF
ya.. kalau begitu, baguslah. Pertahankan etos kerjamu itu. Aku masuk dulu
LAILA
Baik tuan
BABAK II
ESOK HARI HAMPIR SUBUH. KONDISI PANGGUNG GELAP, SUARA DERAP KAKI DAN TERIAKAN DAN
RACAUAN NINA. TAK LAMA KEMUDIAN SUARA BIBI ROHANA BERTERIAK HISTERIS MEMANGGIL
RUDOLF. SEKETIKA ITU SEMUA ORANG LANGSUNG BERKUMPUL DI RUANG TAMU
BIBI ROHANA
RUDOLF
Bibi Rohana
Gunawan, tuan!
RUDOLF
Bibi Rohana
Gunawan dibunuh!
Laila
Tidak mungkin!
9
(SEISI RUANGAN TERKEJUT)
RUDOLF
Aku tidak tau tuan!, tetapi aku takut kejadian ini hampir sama seperti kejadian sebeumnya!
RUDOLF
Apa maksudmu?
BIBI ROHANA
Nona Nina, Tuan!! (mendekat dan sedikit berbisik) aku takut ini sama seperti kejadian sebelumnya!
RUDOLF
BIBI ROHANA
RUDOLF LANGSUNG BERLARI MENUJU KAMAR GUNAWAN, SEMENTARA BIBI ROHANA SEKETIKA
BERUBAH EKSPRESI KETIKA RUDOLF BERLARI MENUJU KAMAR GUNAWAN.
BIBI ROHANA
BIBI ROHANA
LAILA
BIBI ROHANA
LAILA
Maksud Bibi?
10
NINA
RUDOLF
NINA
Aku tidak gila kak!, dan aku tidak buta! Selama ini Riki-lah yang menjadi mataku!
RUDOLF
NINA (membentak)
Riki belum mati kak! Dia ada disini, dan dia bilang dia membenci gunawan, jadi aku rasa dia memang
layak mati, dan sebenarnya aku pun tidak suka dengan dia!
RUDOLF
Kau gila! Besok kau akan kukirim ke rumah sakit itu lagi!
NINA (berteriak)
LAILA
RUDOLF
Tidak perlu, polisi hanya akan mengulur-ulur kasus ini dan tidak akan memberikan solusi apa-apa.
sebaiknya kita kuburkan saja mayatnya disebelah mayat Rina.
BIBI ROHANA
b-baik tuan
RUDOLF
t-tapi tuan!
11
RUDOLF
Kita tidak punya waktu lagi Bi, hanya kau yang bisa kupercayas saat ini!
b-baiklah tuan
RUDOLF
Dan, kau Laila, jaga Nina. Jangan sampai dia memegang benda tajam, atau apapun
LAILA
Baik, tuan
RUDOLF DAN BIBI ROHANA PERGI MENINGGALKAN RUANGAN. SEMENTARA LAILA MENDEKAT
KEPADA NINA YANG MENANGIS, DAN MENCOBA MENENANGKANNYA
LAILA
Tenanglah Nona
Tenanglah Nona, Riki masih pergi, nanti dia pasti akan kembali
NINA
Tahu apa kau? Hanya aku yang bisa merasakan kehangatan tubuh Riki, halus tangannya, suaranya,
dan segalanya! Hanya aku!
LAILA
NINA
Kau tidak tahu apa-apa! hanya dia yang mengerti tentang aku selama ini, tidak ada seorangpun yang
dapat menggantikannya! Tidak ada satupun!!
LAILA
Baiklah, kalau begitu. Mari kita ke kamar Nona saja, Riki pasti sedang berada disana menunggu Nona
NINA KEMUDIAN TERTAWA TERBAHAK-BAHAK. LAILA YANG SEMAKIN PANIK MEMBAWA NINA
PERGI MENUJU KAMARNYA SENDIRI
12
BABAK III
SIANG HARI, RUMAH NAMPAK SEPI, LAILA HENDAK MENUJU DAPUR STELAH USAI MENYIRAMI
TANAMAN, TIBA-TIBA DATANG TUKANG POS MEMBAWA PAKET
TUKANG POS
Permisi nona?
LAILA
TUKANG POS
LAILA (bingung)
TUKANG POS
Kalau begitu, ini dia paketnya Nona, dan tanda tangan disini (menyodorkan kertas dan bolpoin)
TUKANG POS
LAILA LANGSUNG MEMERIKSA PENGIRIM PAKET ITU, NAMUN TIDAK ADA ALAMAT PENGIRIM ATAU
SEBAGAINYA. TIBA-TIBA SAJA BIBI ROHANA KELUAR DENGAN MEMBAWA TAS BESAR BERISI
PAKAIAN
LAILA (heran)
Aku akan pergi dari sini, Laila. Kau harusnya juga pergi dari sini. Rumah ini sudah tidak aman lagi.
Karena rumah ini telah dipenuhi oleh iblis!
LAILA
Aku tahu, kematian Gunawan telah membuat Bibi takut, tetapi kenapa harus pergi?
13
BIBI ROHANA
Tidak, Laila. Tempat ini adalah empat yang terkutuk. Ikutlah aku, kita pergi dari rumah ini bersama-
sama
LAILA
Tunggu bibi!, Rumah ini masih memerlukan kita, kematian Gunawan mungkin mengerikan, tetapi itu
bukan alasan bagi bibi untuk pergi!
BIBI ROHANA
Laila! Aku telah tinggal di rumah ini bahkan sebelum kau ada disini! Ayolah, kau harus ikut denganku,
sebelum tuan Rudolf membunuh...
LAILA (terkejut)
BIBI ROHANA TERGELETAK TAK BERDAYA, SEMENTARA RUDOLF MUNCUL DENGAN TENANG
DENGAN MEMBAWA PISTOL YANG MASIH HANGAT DAN BERASAP DIUJUNGNYA
LAILA (menangis)
RUDOLF
Husss.. jangan berteriak Laila, aku hanya melakukan sesuatu yang harus dilakukan
LAILA
Dengan membunuh Bibi Rohana?! Tega sekali tuan melakukan ini? apa yang tuan inginkan?
RUDOLF (gugup)
LAILA
Ooh.. aku tahu.. jadi tuan juga yang membunuh Gunawan dan juga orang yang sebelumnya tinggal
disini?
RUDOLF
14
LAILA
Seharusnya aku tahu sejak awal, dan seharusnya aku bisa mencegah semua ini!
RUDOLF
Laila!
RUDOLF
LAILA
Jangan mendekat! Aku tidak sudi berdekatan dengan seorang pembunuh keji sepertimu!
RUDOLF
Paket itu berisi sepatu yang selama ini kau inginkan laila!
LAILA
RUDOLF (membentak)
Kenapa kau tidak mengerti? Selama ini aku mencintaimu Laila! Apa yang kau sukai dari Gunawan?
Lihatlah aku Laila, Lihat! Aku memiliki segala hal yang tidak dimiliki Gunawan! Kenapa kau lebih
memilihnya?!
LAILA
Jadi itu alasannya? Jadi itu alasan tuan membunuh Gunawan? Tuan cemburu buta terhadap
Gunawan yang sebenarnya tidak memiliki hubungan apa-apa denganku?!
RUDOLF (terkejut)
Jadi, maksudmu...
LAILA
Ya, gunawan memang mencntaiku tuan, tetapi aku tidak. Dan seharusnya sekarang dia masih berdiri
disini, masih tertawa, dan masih hidup! oh tuan.. dia adalah orang yang sangat baik! Bahkan lebih
baik daripada tuan! Tidak sepantasnya tuan mengadili nyawa seseorang dengan semau tuan. Tuan
telah mengorbankan nyawa seseorang hanya karena ketidak tahuan yang konyol! Dan tuan menjual
kejiwaan adik tuan sendiri? tuan adalah manusia yang paling buruk yang pernah aku temui!
15
LAILA
Bahkan seharusnya tuanlah yang harusnya mati, bukan Gunawan! Bukan Bibi Rohana! Dan Bukan
siapa-siapa!... tetapi tuan! Tuanlah....
RUDOLF
Sejak kecil aku telah hidup menderita. Hidup dengan seorang ayah yang sangat kasar, yang akan
seallu memukuliku apabila aku melakukan sedikit kesalahan saja. Beitu pula dengan adikku, ayahku
memperlakukannya dengan kasar. Aku tidak tega melihatnya kesakitan Laila! Aku sangat
menyayanginya! Aku tidak sanggup melihat dia disakiti lagi oleh pria bernama Riki yang selalu
membuat dia menangis. Perusahaanku hampir bangkrut, dan sifat adikku semakin berubah setelah
dia mengenal Riki. Aku tidak punya siapa-sia[a lagi, selain dia, Laila! Tidak ada satupun! Teman,
kekasih, orang tua, keluarga, tidak ada! Setiap hari aku hanya bisa menahan kata-kata dan
perasaanku tanpa ada siapapun yang mau mendengarkanku. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain
menyingkirkan Riki dari hidup Nina! Ya, aku sendiri yang membunuh Riki! Setelah dia dibuang
kejurang, aku menusukkan pisau ke tubuhnya berulang kali! Aku menyayatnya berulang-ulang kali!
Bahkan aku masih mendengar erangan kesakitan Riki pada saat itu, lidahnya aku potong sehingga dia
tidak bisa berbicara dengan jelas, kemudian aku benturkan ekpalanya berulang kali pada sebuah
batu! Itu semua aku lakukan karena aku menyayangi Nina! Aku merindukan adik kecilku..
Laila
RUDOLF
Setelah semua itu berlalu, aku kria aku akan mendapatkan adikku kembali, tetapi dia malah
kehilangan matanya dan mulai menjadi gila. Dia semakin jauh dariku. Entahlah Laila! Setelah itu aku
membunuh Rina karena mencoba melaporkanku kepada polisi! Kemudian... kau mulai masuk ke
rumah ini. disaat itulah aku merasa menemukan separuh jiwaku yang hilang, kehalusan tuturmu,
anggun, menawan, sopan. Tidak ada satupun wanita yang seperti dirimu laila! Aku mencintaimu
mellebihi siapapun! Bahkan melebihi bedebah gunawan itu!
Aku... aku mohon Laila.. aku sangat mencintaimu, aku.. aku tidak tau.. aku akan memberikanmus
egala sesuatu yang kau inginkan Laila.. tetapi jangna tinggalkan aku, aku tidak punya siapapun selain
dirimu!
LAILA
Tuan, Kalau aku tetap berada disisi tuan, apakah tuan akan mengentikan segala kengerian ini?
16
RUDOLF
EPILOG*
LAILA
Sudah aku katakan berulang kali, bahwa bunga mawar adalah bunga yang jelek. Sebelumnya
bukankah kita setuju bahwa akan kita memajang anggrek hitam di tempatmu, benar kan Riki?
(Surabaya, 24 Februari 2017. Setelah sekian bulan di angan-angan, akhirnya selesai juga)
17