Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


1. Definisi
Pencegahan dan pengendalian infeksi dalam bidang kedokteran gigi adalah
pengendalian atau pengawasan terhadap penularan penyakit yang diakibatkan
oleh tindakan medis di bidang kedokteran gigi. Dokter gigi harus dapat
memastikan seluruh tenaga pelayanan yang bekerja di dalam lingkungannya
mempunyai pengetahuan dan mendapatkan pelatihan yang adekuat tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. 6
Sepuluh faktor Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) menurut WHO
ialah, kebersihan tangan, penggunaan sarung tangan, penggunaan pelindung
wajah, gaun pelindung, pencegahan luka tusukan dan benda tajam lainnya,
kebersihan pernapasan dan etika batuk, kebersihan lingkungan, linen,
penatalaksanaan pembuangan limbah dan kebersihan peralatan perawatan
pasien.7 Beberapa pasien dengan kondisi tertentu beresiko tinggi untuk terkena
infeksi silang seperti, pasien anak, pasien usia lanjut dan pasien kompromis
medis.8
2. Tujuan
Pencegahan dan pengendalian infeksi pada kedokteran gigi bertujuan
untuk mengurangi resiko transmisi penyakit serta mencegah dan melindungi
operator, dan orang lain, termasuk keluarga, tenaga pelayanan kesehatan gigi
dan mulut, serta pasien lain dari obkjek infeksius selama perawatan. 9,10
Contohnya :11
a. Pemakaian isolator karet (Rubber dam) dan kumur-kumur dengan
antiseptik sebelum perawatan adalah upaya untuk mengurangi penyebaran
jumlah mikroorganisme dalam mulut

Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

4
b. Prosedur mencuci tangan, membersihkan, dan mendisinfeksi permukaan
akan mengurangi jumlah mikroorganisme yang ada dipermukaan benda-
benda akibat sentuhan
c. Menggunakan alat pelindung tubuh seperti masker, sarung tangan,
kacamata, dan baju pelindung dapat mengurangi jumlah mikroorganisme
yang mengontaminasi opertator
d. Mencuci dan mensterilsasikan instrument akan menghilangkan dan
mengurangi jumlah mikroba yang dapat menyebar dari satu pasien ke
pasien berikutnya.
3. Infeksi silang
Infeksi silang dalam kedokteran gigi adalah perpindahan penyebab
penyakit di antara pasien, dokter gigi, mahasiswa klinik, dan petugas
kesehatan dalam lingkungan pelayanan kesehatan gigi. Perpindahan infeksi
dari seseorang ke orang lain memerlukan adanya sumber infeksi, perantara
dan cara transmisinya.11
Salah satu infeksi yang disebabkan oleh infeksi silang adalah Infeksi
Nosokomial (INOS), infeksi nasokomial adalah infeksi yang didapat dari
rumah sakit. Kondisi ini merujuk pada keadaan bahwa pada saat pasien
masuk kerumah sakit, tidak sedang mengalami infeksi atau tidak dalam masa
inkubasi.8
a. Epidemiologi Infeksi Nasokomial
Infeksi nasokomial adalah infeksi yang berasal dari rumah sakit yang
muncul pertama kali pasien datang. Infeksi nasokimial ada 2 bentuk : 12
1) infeksi endogen atau auto-infeksi
Agen penyebab infeksi yang menginfeksi pasien saat masuk kerumah
sakit tetapi tidak menimbulkan tanda-tanda infeksi, selama di rumah
sakit infeksi berkembang.
2) kontaminasi silang diikuti dengan infeksi silang
Selama tinggal dirumah sakit pasien datang dan berkontak dengan
agen infektif, lalu menjadi terkontaminasi, dan kemudian
mengembangkan infeksi.
Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

5
b. Transisi dari kontaminasi ke infeksi
Apakah jaringan akan terinfeksi setelah terkontaminasi atau tidak,
tergantung dari interaksi antara organisme yang terkontaminasi dengan
host. Individu yang sehat mempunyai ketahanan yang normal terhadap
infeksi, pasien yang terkena penyakit, bayi yang baru lahir, dan lansia
mempunyai ketahanan yang lebih rendah dan cenderung untuk terinfeksi
setelah terkontaminasi. Tenaga medis dengan demikian cenderung terkena
infeksi dibanding dengan pasien.12
c. Pencegahan dan pengendalian infeksi silang
Pada tahun 2003, Center for Disease Control and Prevention (CDC)
dan Hospital Infection Control Practise Advisory Committee (HICPAC)
memperkenalkan standar tindakan pencegahan, Standard precaution terdiri
dari dua yaitu standar tindakan pencegahan dan transmission based
precautions. Yaitu standar tindakan pencegahan yang diaplikasikan
terhadap semua pasien dirancang untuk mereduksi resiko transmisi
mikroorganisme dari sumber infeksi yang diketahui dan tidak diketahui.2
Dasar-dasar tindakan pencegahan termasuk cuci tangan, pemakaian
alat pelindung diri (APD), manajemen lingkungan, penanganan dan
pembuangan secara tepat jarum, manajemen benda tajam. 2,9
Beberapa penerapan yang harus diperhatikan di klinik agar
kewaspadaan standar tetap terjaga adalah sebagai berikut : 9
1) kebersihan tangan
Kebersihan tangan merupakan salah satu cara untuk mengurangi
potensial patogen pada tangan dan faktor penting untuk mengurangi
resiko transmisi pada pasien.14 Hal yang sama juga disampaikan oleh
Kementerian Kesehatan yang menyatakan bahwa Kebersihan tangan
merupakan salah satu pilar terpenting dari upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi.9
a) pengertian kebersihan tangan :

Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

6
Merupakan suatu proses menghilangkan kotoran atau debris pada
kulit tangan dengan mengunakan sabun/antiseptik atau larutan
berbasis alkohol pada air mengalir.
b) tujuan mencuci tangan :
(1) menurunkan kejadian infeksi terkait dengan pelayanan
keseahatan atau Healthcare Associated Infections,
(2) menurunkan resistensi pengunaan antimikroba atau Multi Drug
Resistensi Organisme (MDRO),
(3) menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
c) indikasi mencuci tangan :14
(1) saat tangan tampak kotor,
(2) sebelum dan sesudah berkontak langsung dengan pasien,
(3) sebelum dan sesudah sarung tangan dilepaskan,
(4) dengan tangan kosong menyentuh peralatan dan bahan yang
terkontaminasi,
(5) setelah menyentuh darah, cairan tubuh, sekret,
(6) setelah berkontak dengan lingkungan kerja.
d) teknik mencuci tangan
(1) sanitasi tangan berbasis alkohol
Pertama letakan cairan pada tangan lalu gosokan kedua
tangan bersamaan sampai semua permukaan tertutupi dan
tangan terasa kering, lakukan selama 20 detik.
(2) sanitasi tangan dengan menggunakan sabun dan air
Pertama basahi tangan dengan air lalu letakan sabun cair
sesuai yang disarankan oleh pabrik pada tangan, gosokan
kedua tangan secara bersamaan selama 15 detik meliputi
seluruh permukaan tangan dan jari.15
Tahapan tindakan mencuci tangan menurut WHO sebagai
berikut :8

Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

7
a) basahi kedua tangan dengan air
mengalir, ambil sabun dan gosok
kedua telapak tangan secara
bersamaan
Gambar 1. Mencuci tangan pada telapak tangan

b) usap dan gosok kedua punggung


tangan secara bersamaan

Gambar 2. Mencuci tangan pada daerah diantara jari-jari

c) daerah di antara jari-jari dengan


genggaman yang lain

Gambar 3. Mencuci tangan di antara jari-jari dengan genggaman yang lain

d) bersihkan kuku-kuku jari dengan


cara mengatupkan tangan

Gambar 4. Mencuci telapak tangan pada bagian jari tangan yang berlawanan

e) ibu jari dibasuh oleh telapak


tangan yang berlawanan

Gambar 5. Mencuci ibu jari lalu dibasuh oleh telapak tangan yang
berlawanan

Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

8
f) ujung kuku/ujung jari digosokkan
melawan tapak tangan yang
berlawanan (4,5,6 diulangi untuk
tiap tangan bergantian)

Gambar 6. Mencuci ujung kuku/jari

2) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Tenaga pelayanan kesehatan gigi wajib menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) untuk melindungi dokter gigi dari kontak
dengan agen infeksius.9,16 Penyediaan peralatan dan bantuan
perlindungan diri bagi tenaga di puskesmas wajib dipenuhi. 9 Memilih
APD berdasarkan penilaian risiko:7
a) sarung tangan bersih, nonsteril
b) gaun/baju pelindung tahan air, bersih, nonsteril
c) masker, pelindung mata, dan pelindung wajah.
(1) sarung tangan
Sarung tangan harus selalu dipakai pada saat melakukan
tindakan yang kontak dengan saliva, darah, kulit yang tidak
utuh, dan benda yang terkontaminasi. Mikroorganisme patogen
yang ada dalam darah, saliva, dan plak gigi dapat
mengontaminasi tangan lalu dapat menginfeksi operator
melalui luka kulit.8
Sarung tangan harus diganti tiap pasien, lepaskan sarung
tangan dengan benar setelah digunakan dan segera lakukan
kebersihan tangan untuk menghindari perpindahan
mikroorganisme ke pasien lain atau permukaan lingkungan
kerja.

Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

9
Lepaskan sarung tangan jika sobek atau bocor dan lakukan
kebersihan tangan sebelum memakai kembali sarung tangan.
Tidak dianjurkan untuk mencuci, mendisinfeksi atau
mensterilkan ulang sarung tangan yang telah digunakan. 7,14,16
Cara melepaskan sarung tangan yang telah terkontaminasi
adalah dengan memegang bagian luar sarung tangan dengan
sarung tangan lainnya lalu lepaskan. Kemudian, pegang sarung
tangan yang telah dilepas dengan menggunakan tangan yang
masih memakai sarung tangan. Selipkan jari tangan yang
sudah tidak menggunkan sarung tangan dibawah sarung tangan
belum dilepas di pergelangan tangan. Lepaskan sarung tangan
di atas sarung tangan pertama dan buang sarung tangan di
tempat khusus untuk bahan infeksius.8
Sarung tangan juga harus dipakai ketika membersihkan
lingkungan permukaan kerja dan instrumen. jenis sarung
tangan yang dipakai harus sesuai dengan tugas, sebagai contoh,
pemakaian disposable latex atau nitril untuk membersihkan
dental unit selama pergantian pasien, untuk pembersihan
instrument gunakan sarung tangan tahan tusukan bukan
disposable latex.16
(2) gaun/baju pelindung
Aerosol gigi dan percikan dapat mengkontaminasi pakaian
yang digunakan dokter gigi dan stafnya, untuk mencegah
penyebaran infeksi ke anggota keluarganya pakaian kerja harus
dibuka diruang praktek dan dicuci terpisah dari pakaian biasa.
Pakaian pelindung yang terkena darah dan cairan lainnya harus
segera diganti, karena sangat berpotensi menular. Pakaian
pelindung juga harus dilepas ketika meninggalkan klinik dan
jangan digunakan di ruang makan atau kantor.8,13
(3) masker

Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

10
Tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut wajib
menggunakan masker pada saat melakukan tindakan, untuk
mencegah potensi infeksi akibat kontaminasi aerosol yang
berasal dari percikan air serta saliva dan darah dari pasien dan
sebaliknya. Masker harus sesuai dan melekat baik dengan
wajah sehingga menutup mulut dan hidung dengan baik. 9
Ganti masker diantara pasien atau jika masker lembab atau
basah dan terkontaminasi aerosol yang hebat. Masker akan
kehilangan kualitas perlindungannya jika basah, lalu lepaskan
masker jika tindakan telah selesai.8,9
Berikut ini adalah beberapa protokol dasar yang harus
diamati dalam pengunaan masker sebagai salah satu item alat
pelindung diri.16
Masker harus:
(a) dipasang dan dipakai sesuai petunjuk pabrik,
(b) menutupi hidung mulut, dagu, dan leher bagian atas.
Masker tidak boleh :
(a) disentuh oleh tangan ketika dipakai,
(b) dikenakan dileher sedangkan dokter gigi atau staff
pendukung klinis berjalan di sekitar tempat, tapi harus
dibuang dan diganti setelah selesai perawatan.
(4) kacamata pelindung
Pengunaan kacamata pelindung bertujuan untuk melindungi
membrane mukosa mata, selama prosedur perawatan gigi,
saliva, dan partikel kotoran yang besar yang berasal dari mulut
pasien akan menyemprot ke arah wajah operator. Partikel-
partikel ini mengandung sejumlah besar konsentrasi bakteri
dan secara fisik membahayakan mata. Sebagai contoh, virus
hepatitis B dapat masuk ke dalam tubuh melalui mata.8,16
Kacamata pelindung harus jelas, anti-kabut, bebas distorsi,
pas dan herus terlindung dari kedua sisi. Pasien harus diberi
Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

11
kacamata pelindung untuk meminimalkan risiko cedera
mungkin dari bahan kimia yang digunakan selama pengobatan
atau.percikan saliva dan darah.16
(5) manajemen limbah dan benda tajam
a) peraturan pembuangan limbah sesuai peraturan
yang berlaku.
b) pastikan bahwa tenaga medis yang menangani limbah
medis dilatih tentang penanganan limbah yang tepat,
metode pembuangan dan bahaya kesehatan,
c) gunakan kode warna dan label kontainer, warna kuning
untuk limbah infeksius dan warna hitam untuk limbah
non infeksius.
d) tempatkan limbah tajam (jarum, blade scapel,
orthodontic bands, pecahan instrumen metal dan bur)
pada tempat yang tepat yaitu tahan tusuk dan tahan
bocor, berikan kode warna kuning,
e) darah, cairan suction atau limbah cair lain di buang ke
dalam drain yang terhubung dengan sistem sanitari,
f) buang gigi yang dicabut ke limbah infeksius, kecuali
diberikan kepada keluarga.9
g) jarum bekas dibuang dengan cara dipatahkan, hati-hati
saat mematahkan jarum dan jangan mengarahkan ke
badan operator dan pasien.14
h) kegiatan yang merupakan sumber pencemaran Hg
dalam bidang kedokteran gigi adalah praktek dokter
gigi yang menggunakan amalgam sebagai bahan
penambal gigi yang seringkali penatalaksaan
pembuangan limbah tidak sesuai standart. 17
(6) pencegahan luka tusukan jarum dan benda tajam lainnya
a) jangan memberikan obat-obatan dari satu jarum suntik
ke beberapa pasien walaupun jarumnya sudah diganti.
Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

12
b) gunakan single dose vial untuk parenteral obat-obatan
jika memungkinkan.7
Praktek kedokteran gigi harus memiliki ruang akses yang
mudah dan instruksi tertulis yang jelas untuk mencegah cedera
benda tajam. Instruksi ini harus dipahami dan diikuti oleh
semua staff.16

(7) kebersihan pernapasan dan etika batuk


Seseorang dengan gejala gangguan napas harus diterapkan
langkah-langkah pengendalian seperti menutup hidung dan
mulut saat batuk/bersin dengan tisu dan masker,serta
membersihkan tangan setelah kontak dengan sekret saluran
napas.7
Tindakan fasilitas pelayanan kesehatan :7
a) menempatkan pasien dengan gejala gangguan
pernapasan akut setidaknya 1 meter dari pasien lain saat
berada di ruang umum jika memungkinkan,
b) letakkan tanda peringatan untuk melakukan kebersihan
pernapasan dan etika batuk pada pintu masuk fasilitas
pelayanan kesehatan,
c) pertimbangkan untuk meletakkan perlengkapan/
fasilitas kebersihan tangan di tempat umum dan area
evaluasi pasien dengan gangguan pernapasan.
(8) manajemen lingkungan
Dalam praktik kedokteran gigi, strategi pembersihan
lingkungan dapat dilakukan mulai dari lingkungan yang
memiliki pontensi tinggi berkontak langsung dengan pasien,
frekuensi tinggi daerah yang bersentuhan dengan tangan, dan
daerah yang berpotensi terkontamikasi dengan bagian tubuh
atau lingkungan yang mengandung mikroorganisme. 13

Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

13
(9) penanganan linen (kain alas instrumen ,kain sarung dental
unit).
a) segera ganti linen yang terkontaminasi dengan
darah,cairan tubuh atau bahan infeksius lainnya,
b) menganti linen disetiap pasien.9
(10) peralatan perawatan pasien
a) peralatan yang ternoda oleh darah, cairan tubuh, sekret,
dan ekskresi harus diperlakukan sedemikian rupa
sehingga pajanan pada kulit dan membran mukosa,
kontaminasi pakaian, dan penyebaran patogen ke
pasien lain atau lingkungan dapat dicegah,
b) bersihkan, disinfeksi, dan proses kembali perlengkapan
yang digunakan ulang dengan benar sebelum digunakan
kepada pasien lain.7
c) menggunakan alat pelindung diri yang sesuai saat
melakukan sterilisasi,
d) menggunakan monitor mekanik, kimia, dan biologis
sesuai dengan petunjuk produsen untuk memastikan
efektivitas proses sterilisasi.14
3) Kepatuhan kebersihan tangan
Patuh adalah suka menurut atau taat terhadap suatu perintah,
aturan, dan sebagainya yang mengatur. 18 Arti dari kepatuhan adalah
tingkat seseorang melaksanakan suatu cara dan berperilaku sesuai
dengan apa yang disarankan atau dibebankan kepadanya. 19
Kepatuhan kebersihan tangan adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk membersihkan tangan dengan mengikuti standar atau
aturan yang telah diatur dalam upaya pencegahan infeksi silang.
4. Penatalaksanaan Standar Prosedur Operasional di Rumah Sakit
a. Kebijakan
Kebijakan dan peraturan kontrol infeksi di rumah sakit adalah
peraturan rumah sakit dalam menjalankan operasional perusahaan , peran
Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

14
pegawai memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat signifikan. Oleh
karena itu diperlukan standar-standar operasi prosedur sebagai acuan
kerja secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumber daya manusia yang
profesional, handal sehingga dapat mewujudkan visi dan misi rumah
sakit.20
b. Standar Prosedur Operasional
Standar Prosedur Operasional adalah standar yang harus dijadikan
acuan dalam setiap pelayanan yang diberikan, standar prosedur
operasional bertujuan untuk meningkatkan pelayanan, menghindari
tuntutan malpraktik, dan memaksimalkan keselamatan pasien. 21 Petugas
melakukan pelayanan sesuai standar prosedur operasional sebesar 73,3%
dan standar prosedur operasional penting dalam pelayanan poli gigi
sebesar 66,6%. Standar prosedur operasional harus terpampang di
dinding pelayanan sebagai acuan tindakan pelayanan. 4
c. Evaluasi dan monitoring
Evaluasi dan Monitoring pada rumah sakit adalah suatu proses
pengumpulan dan menganalisis dari penerapan suatu program termasuk
mengecek secara teratur untuk melihat apakah kegiatan/program rumah
sakit berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat/ditemui dapat
diatasi. Kegiatan monitoring meliputi pengumpulan data dan analisis
terhadap indikator kinerja yang telah disepakati yang dilaksanakan secara
periodik untuk memperoleh informasi sejauh mana kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana.22

B. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan FKG Usakti


1. Definisi
Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Pendidikan FKG Usakti adalah
RSGM yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, yang
juga digunakan sebagai sarana proses pembelajaran, pendidikan dan
penelitian bagi profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi dan tenaga kesehatan

Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

15
lainnya, dan terikat melalui kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Trisakti.23
2. Profil RSGM
RSGM FKG Universitas Trisakti merupakan rumah sakit yang
menyelengarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat dan
juga digunakan sebagai sarana pembelajaran, pendidikan dan penelitian bagi
profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya yang
terkait melalui kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi. 24
3. Visi dan Misi
a. Visi
Visi dari RSGM FKG Usakti menjadikan rumah sakit gigi dan mulut
sebagai sarana perlayanan, pendidikan, dan penelitian, kesehatan gigi
dan mulut unggulan.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu,
terjangkau, dan merata
2) Menjadi wahana pendidikan profesi dan PPDGS penelitian, dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi
untuk tingkat D1, D3, S1,Profesi, S2, Spesialis, dan S3
3) Menjadi pusat rujukan tertinggi.
4. Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional di Bidang Kontrol Infeksi
Adapun tata laksana pelayanan medis Klinik Akademik RSGM FKG
Usakti tahun 2012 adalah sebagai berikut :25
a. Tata Laksana Pelayanan Medis Klinik Akademik RSGM FKG Usakti
1) sebelum melakukan perawatan :
a) mempersiapkan diri sebelumnya untuk tindakan perawatan yang
akan diberikan ke pasien (persiapan alat dan belajar teori
prosedur sebelum tindakan),
b) co-ass/koas wajib mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun
antiseptik,
c) menggenakan sarung tangan, masker, dan kaca mata pelindung,
Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

16
d) membersihkan dan mendesinfeksi dental unit dan peralatan yang
akan digunakan sebelum dan sesudah melakukan tindakan,
e) tahu, paham, dan mengerti dengan benar prosedur penggunaan
peralatan yang akan dipakai. Bila tidak mengerti, harap bertanya
kepada petugas yang terkait,
f) setiap sebelum melakukan tindakan perawatan pasien koas harus
lapor tindakan pekerjaan ke dosen dan asdos klinik.
2) selama melakukan perawatan :
a) bekerja secara asepsis untuk menghindari infeksi silang baik
antar pasien, pasien ke tenaga medis maupun dari tenaga medis
ke pasien,
b) selalu memperlakukan pasien sebagai penderita yang
membutuhkan pengobatan bukan obyek percobaan klinik,
c) berhati-hati dan cermat dalam bekerja terutama dalam hal
pengambilan bahan, pengadukan bahan dan pengaplikasiannya
agar tidak berceceran di meja dental unit, meja cabinet, dan
wastafel,
d) tidak membuang sisa bahan cetak ke dalam wastafel atau spuit
bowl,
e) bekerja dengan cermat dan rapi pada saat mencuci dental foto
sehingga sisa bahan developer tidak mengotori dinding di sekitar
wastafel dan dinding ruangan rontgen,
f) membuang limbah medis dan nonmedis pada tempat sampah
yang telah disediakan,
g) cermat dan hemat setiap menggunakan bahan-bahan.
3) Setelah perawatan :
a) mencuci bersih semua peralatan yang telah digunakan dengan
prosedur yang benar dan mengembalikan ke ruang alat,
b) membersihkan dan mendesinfeksi area kerja disetiap pasien,
c) mematikan dental unit setiap setelah selesai bekerja,

Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

17
d) meletakkan kembali peralatan yang telah dipakai pada
tempatnya,
e) mengembalikan Kartu Rekam Medis pasien setiap selesai
tindakan perawatan pasien ke ruang administrasi.
b. Tata Laksana Pengendalian Infeksi
1) memakai baju medis putih bersih atau baju medis warna khusus
2) memakai sepatu karet atau sepatu tertutup,
3) menggunakan kacamata pelindung,
4) memakai masker pelindung,
5) mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun anti septik dan
mengeringkannya,
6) memakai sarung tangan sesuai ukuran tangan,
7) menggunakan peralatan yang telah didesinfeksi dan sterilisaasi,
8) memakai alas meja kerja dengan alas disposable,
9) membersihkan dan mendesinfeksi area kerja dengan cairan
desinfekan sebelum dan sesudah penggunaan,
10) mengganti sucktion untuk setiap pasien,
11) membuang limbah medis dan non medis pada tempatnya.
c. Tata Laksana Desinfeksi dan Sterilisasi Peralatan
1) setiap peralatan set diagnostik (kaca mulut, sonde, pinset, excavator)
yang akan digunakan untuk tindakan perawatan dicuci terlebih
dahulu dengan sabun cuci, dikeringkan dam dimasukkan ke dalam
kantong mesipack untuk kemudian disterilisasi ke dalam autoklaf,
2) peralatan-peralatan lain yang akan digunakan untuk tindakan
perawatan sebelum dimasukan ke dalam kantong medipack, dicuci
terlebih dahulu dan kemudian disterilisasikan ke dalam mesin
autoklaf. Peralatan tersebut yang telah digunakan untuk tindakan
perawatan kemudian dicuci direndam dalam cairan disinfektan
selama 10 menit, dibilas dengan air yang mengalir dan kemudian
dicuci dengan air sabun, lalu dibilas kembali, dikeringkan lalu

Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

18
dimasukkan ke dalam katong medispack, selanjutnya disterilisai ke
dalam mesin autoklaf,
3) peralatan yang telah disterilisasi di letakkan ke dalam lemari tray
atau lemari lemari alat oleh petugas dan didata sesuai jumlah yang
terdapat didalam buku alat,
4) peralatan seperti handpiece highspeed, lowspeed, scaler, dll yang
tidak tahan panas dibersihkan dengan cara desinfektan setiap kali
akan digunakan dan setelah selesai tidakan perawatan pasien,
5) peralatan seperti bur, jarum endo, alat poles dibersihkan dengan
dimasukan ke dalam cairan desinfektan selama 10 menit, kemudian
dibilas dengan air dan disikat dengan sikat kecil yang telah diberi
sabun, dibilas kembali dan dikeringkan.

Gambaran Kepatuhan Kebersihan Tangan dalam Pencegahan Infeksi Silang Sebelum Pencabutan dan Pembersihan Karang Gigi
Reynaldi Rusli

19

Anda mungkin juga menyukai