Anda di halaman 1dari 40

Mesin Bensin

Mesin bensin
Untuk menghasilkan tenaga penggerak kendaraan,
mesin bensin mengulang 4 langkah berikut:
• Langkah hisap
• Langkah kompresi
• Langkah pembakaran
• Langkah buang
Campuran udara-bahan bakar dihisap ke silinder, di
tekan, di nyalakan dan meledak, kemudian di
keluarkan. Dengan mengulang 4 langkah tadi, mesin
bensin menghasilkan tenaga. Mesin jenis ini disebut
mesin 4-langkah
1. Katup intake
2. Busi
3. Katup exhaust
4. Ruang bakar
5. Piston

Langkah hisap
Katup exhaust tertutup dan katup intake terbuka.
Langkah piston kebawah akan menghisap campuran
udara-bahan bakar ke dalam silinder melalui katup
intake yang terbuka.

1
Mesin Bensin

Langkah kompresi
Piston menyelesaikan langkahnya ke bawah dan katup
intake tertutup. Campuran udara-bahan bakar yang
dihisap ke dalam silinder akan di tekan oleh piston
yang bergerak ke atas.

Langkah pembakaran
Saat piston hampir mencapai puncak, arus listrik
mengalir ke busi, sehingga tercipta percikan api busi.
Kemudian udara-bahan bakar mulai terbakar dan
meledak. Ledakan ini menyebabkan piston terdorong
kebawah dan memutarkan crankshaft.

Langkah buang
Katup exhaust terbuka saat piston hampir
menyelesaikan langkahnya ke bawah. Kemudian, gas
buang hasil pembakaran akan dikeluarkan dari silinder.

2
Mesin Bensin

Mekanisme katup
Katup intake dan exhaust terbuka dan tertutup sesuai
dengan putaran camshaft.

Camshaft berputar sekali (untuk membuka dan


menutup katup sekali) dengan 2 putaran crankshaft (2
gerakan bolak-balik (resiprokal) piston).

Langkah hisap

Langkah kompresi

3
Mesin Bensin

Langkah pembakaran

Langkah buang

Mesin
Mesin adalah komponen terpenting yang membuat
kendaraan bergerak. Untuk itu, setiap komponennya
dibuat dari komponen yang presisi.
1. Kepala silinder
2. Blok silinder
3. Piston
4. Crankshaft
5. Flywheel
6. Mekanisme katup
7. Drive belt
8. Panci oli

4
Mesin Bensin

1. Kepala silinder (Cylinder head)

2. Blok silinder (Cylinder block)

3. Piston

4. Crankshaft 5
Mesin Bensin

5. Flywheel (atau drive plate)

6. Mekanisme katup

7. Drive belt 6
Mesin Bensin

8. Oil pan

Kepala silinder (Cylinder head)


Komponen yang membentuk ruang bakar dengan
piston menekan dari bawah kepala silinder.
Blok silinder (Cylinder block)
Komponen yang membentuk struktur rangka dari
sebuah mesin. Agar mesin berputar halus, digunakan
beberapa buah silinder.
1. Kepala silinder
2. Gasket
3. Blok silinder
REFERENSI:
• Susunan silinder
• Jumlah silinder

Susunan silinder
Biasanya digunakan susunan silinder seperti berikut:
1 Tipe In-line (segaris) 7
Mesin Bensin

Ini yang paling umum, dimana silinder disusun membentuk sebuah garis.
2 Tipe-V
Silinder disusun membentuk huruf V. Mesin lebih pendek jika dibanding tipe in-line dengan jumlah silinder
yang sama.
3 Tipe Horizontal-berlawanan
Silinder disusun dengan arah horizontal berlawanan, dengan crankshaft di tengahnya. Walau mesin menjadi
lebih lebar, tinggi keseluruhannya berkurang.

Jumlah silinder
Untuk meminimalkan getaran dari gerakan vertikal
piston, dan putaran halus, mesin memiliki silinder
banyak.
Secara umum, semakin banyak jumlah silinder, putaran
mesin semakin halus dan semakin minim getaran.
Mesin in-line biasanya memiliki 4 atau 6 silinder, dan
mesin tipe V dengan 6 atau 8 silinder.

Sebuah mesin bensin 4-langkah:


Pada mesin 4 silinder, 4 ledakan terjadi untuk setiap 2
putaran crankshaft. Pada mesin 8 silinder, terjadi 8
ledakan.

Agar mesin berputar halus, urutan peledakan silinder


ditentukan, tergantung dari jumlah silinder.

In-line 4 silinder 1 - 2 - 4 - 3
In-line 6 silinder 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4
Tipe V 6 silinder 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 Piston
Tipe V 8 silinder 1 - 8 - 4 - 3 - 6 - 5 - 7 - 2 Piston bergerak vertikal didalam silinder, sebagai hasil
dari tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran udara-
bahan bakar.
Crankshaft
Crankshaft merubah gerakan linear piston menjadi
gerakan berputar melalui sebuah connecting rod.
Flywheel
Flywheel terbuat dari piringan baja berat, dan merubah
gerakan putaran crankshaft menjadi inersia. Sehingga,
menghasilkan gaya putaran stabil.
1. Piston
2. Pin piston
3. Connecting rod
4. Crankshaft
5. Flywheel

Drive belt menyalurkan gaya putaran crankshaft ke


alternator, pompa power steering, dan kompresor
A/C melalui puli. Biasanya, mesin memiliki 2 atau 3
belt.
Drive belt harus diperiksa kekencangan dan keausan
dengan tepat, dan diganti setiap interval waktu 8
Mesin Bensin

tertentu.

1. Puli Crankshaft
2. Puli pompa power steering
3. Puli Alternator.
4. Puli kompresor A/C.

Sistem serpentine belt drive


Sistem serpentine drive menggunakan V-ribbed belt
tunggal untuk memutar alternator, pompa air, pompa
power steering atau kompresor A/C.
Dibanding drive belt biasa, tipe ini memiliki fitur-fitur
berikut:
• Memperpendek panjang keseluruhan mesin.
• Mengurangi jumlah komponen.
• Mengurangi berat.
1. V-ribbed belt
2. Puli Crankshaft
3. Idler pulley (Auto tensioner)
4. Puli pompa power steering
5. Puli alternator
6. Puli pompa air
7. Puli kompresor A/C

Oil pan
Ini adalah penampung oli, terbuat dari baja atau
alumunium. Panci oli memiliki cekungan dalam dan
partisi sehingga walau kendaraan dalam kondisi
miring, jumlah oli yang cukup akan selalu tersedia di
dasaran panci oli.

1. Panci oli No.1


2. Panci oli No.2

A. Oil pan tanpa partisi


B. Oil pan dengan partisi

Mekanisme katup
Mekanisme katup adalah sekelompok komponen yang
membuka dan menutup katup intake dan exhaust di
kepala silinder dalam waktu yang sesuai.
1. Crankshaft
2. Timing sprocket
3. Timing chain
4. Intake camshaft 9
Mesin Bensin

5. Katup intake
6. Exhaust camshaft
7. Katup exhaust
REFERENSI:
• Tipe mekanisme katup
* Diagram menunjukkan sistem mekanisme katup DVVT

Tipe mekanisme katup


Ada beberapa tipe mekanisme katup, tergantung dari posisi dan jumlah camshaft.
A. DOHC (Double Overhead Camshaft)
Tipe ini memiliki dua camshaft, setiap camshaft menggerakan katup secara langsung, memastikan pergerakan presisi
setiap katup.
B. Compact DOHC
Tipe ini memiliki dua camshaft, salah satu camshaft digerakkan oleh satu set roda gigi. Konstruksi kepala silinder
dibuat lebih simpel dan kecil jika dibanding DOHC
biasa.
1. Timing Belt
2. Scissors gear
3. Camshaft

Timing chain
Rantai ini meneruskan gerak putar dari crankshaft ke
camshafts.
1. Timing chain
2. Camshaft sprocket
3. Crankshaft sprocket

REFERENSI:
• Timing belt.
• Ketika crankshaft berputar sekali, camshaft berputar setengah putaran.

10
Mesin Bensin

Timing belt
Seperti halnya gear, belt ini memiliki gigi yang
bersinggungan dengan gigi puli timing.
Untuk penggunaan otomotif, belt ini dibuat dari bahan
berbasi karet.
Timing belt harus diperiksa dari tegangan yang tepat
dan keausan, dan diganti pada interval yang telah
ditentukan.
1. Timing belt
2. Puli timing camshaft
3. Puli timing crankshaft

Sistem intake
Sistem intake menyediakan volume udara bersih yang
diperlukan untuk mesin.

1. Saringan udara
2. Throttle body
3. Intake manifold
REFERENSI:
• Turbo charger

Turbo charger
Turbo charger adalah peralatan untuk mengkompresi
udara intake dengan energi dari gas buang dan
meneruskan campuran dengan kerapatan tinggi ke
dalam ruang bakar untuk membangkitkan tenaga.
Ketika turbine wheel berputar dengan energi dari gas
buang, compressor wheel dihubungkan dengan shaft
pada sisi yang berlawanan, meneruskan udara masuk
yang dikompresi ke mesin.
Peralatan ini juga disebut dengan "super charger",
yang mana menggerakkan kompresor melalui 11
Mesin Bensin

crankshaft ke drive belt secara langsung, dan meningkatkan volume udara intake.

Saringan udara
Saringan udara terdiri dari elemen saringan udara
untuk membersihkan debu dan partikel lain dari udara
ketika memasukkan udara luar ke dalam mesin.

Elemen saringan udara harus dibersihkan atau diganti


pada interval yang teratur.
1. Elemen saringan udara
2. Case saringan udara
REFERENSI:
• Tipe elemen saringan udara
• Tipe saringan udara

Tipe elemen saringan udara

1. Tipe kertas
Tipe yang banyak digunakan pada kendaraan
bermotor.

2. Tipe Fabric
Tipe yang terdiri dari elemen yang dapat dicuci
terbuat dari fabric.

3. Tipe celup oli


Tipe basah yang terdiri dari bak oli. 12
Mesin Bensin

Tipe saringan udara

1. Pre-air cleaner
Menggunakan gaya sentrifugal udara yang dibangkitkan oleh gerak putar kisi-kisi untuk memisahkan debu dari udara.
Debu kemudian dikirim ke perangkap debu, dan udara dikirim ke saringan udara.

Throttle valve menggunakan kabel untuk


mengoperasikan dalam satu kesatuan dengan pedal
akselerator yang ditempatkan dalam interior
kendaraan, guna untuk mengatur volume campuran
udara bahan bakar yang dimasukkan ke dalam silinder.
Ketika pedal akselerator ditekan, throttle valve terbuka
untuk memasukkan udara dan bahan bakar dalam
jumlah yang banyak, sehingga output mesin di
tingkatkan.
ISCV (Idle Speed Control Valve) juga disediakan,
berguna untuk mengatur volume udara selama idling
atau saat mesin dingin.
1. Pedal akselerator
2. Kabel throttle
3. Throttle valve
4. ISCV

13
Mesin Bensin

ISCV mengatur volume udara yang mengalir melalui


bypass yang disedikan dalam throttle valve,
mengontrol secara konstan putaran idling pada level
optimal.

1. ISCV
2. Throttle body
3. Throttle valve
4. Bypass
REFERENSI:
Tipe ISCV

Tipe ini diatur dengan valve yang ditempatkan pada


ujung rotor, yang bergerak maju dan mundur oleh
gerakan rotor.
Tipe rotary solenoid valve
Valve ini mengatur volume udara intake dengan
mengubah-ubah pembukaan valve. Tipe ini diatur
dengan menyesuaikan durasi voltase yang diberikan ke
2 solenoids (coils).

Valve Rotor Coil Magnet Bimetal 14


Mesin Bensin

Intake manifold terdiri dari beberapa pipa yang


mensuplai udara ke masing-masing silinder.
1. Intake manifold

Sistem bahan bakar mensuplai bahan bakar ke mesin. Sistem ini juga berfungsi membersihkan kotoran atau debu dan
mengatur volume suplai bahan bakar.
1. Tangki bahan bakar
2. Pompa bahan bakar
3. Filter bahan bakar
4. Pressure regulator
5. Injektor
6. Tutup tangki bahan bakar

Memompa bahan bakar dari tangki bahan bakar ke mesin, selanjutnya pipa bahan bahan bakar memungkinkan untuk
menjaga pada tekanan yang tetap.
Terdapat tipe dalam tangki yang di tempatkan dalam tangki, dan tipe segaris yang di tempatkan di pertengahan pipa
bahan bakar.
Keduanya memiliki perbedaan cara dalam menggerakkan pompa; sistem EFI (Electronic Fuel Injection) menggunakan
pompa yang digerakkan secara elektrik dengan motor.

• Tipe elektrik:
Tipe dalam tangki (tipe turbine)
Tipe segaris (tipe rotor)
1. Motor
2. Pompa impeller tipe turbine

Dalam merespon untuk sinyal dari ECU (Electronic Control Unit), coil mendorong plunger dan membuka valve untuk
menyemprotkan bahan bakar. 15
Mesin Bensin

1. Injektor
2. Grommet
3. Nozzle
4. O-ring
5. Valve
6. Coil
7. Plunger

Bahan bakar yang diinjeksikan dari injektor bahan


bakar bercampur dengan udara, dan campuran ini
dikirim ke silinder.
Untuk mendapatkan rasio campuran udara bahan bakar
yang optimal, ECU (Electronic Control Unit) mengatur
waktu dan volume injeksi.
Volume injeksi diatur oleh durasi injeksi.

1. Injektor
2. Saluran intake

16
Mesin Bensin

17
Mesin Bensin

Mesin Bensin 4 Langkah Injeksi Langsung


Dalam EF-VD, bahan bakar tidak diinjeksikan ke
dalam manifold seperti dalam tipe port injection, di sini
bahan bakar diinjeksikan secara langsung ke dalam
ruang bakar. Dengan demikian, sistem ini dapat
mengatur timing dan volume injeksi bahan bakar
secara presisi. Piston head yang telah di desain dalam
bentuk khusus untuk memudahkan pencampuran udara
dan bahan bakar dalam ruang bakar.

A. Tipe EF-VD
B. Tipe port injection

1. Injektor
2. Piston
3. Bahan bakar
4. Saluran intake

CATATAN:
Mesin tipe EF-VD menggunakan injeksi bahan bakar tipe injeksi langsung.

Membersihkan kontaminasi dari bahan bakar.


Untuk mencegah kotoran tersebut di pompa masuk ke
dalam injektor, sebuah kertas filter digunakan untuk
menyaring kotoran tersebut.
Filter bahan bakar assembly harus diganti pada interval
yang teratur.

1. Filter bahan bakar (tipe case integrated)

2. Pompa bahan bakar assembly

Mengatur bahan bakar ke tekanan tertentu, sehingga selalu terdapat suplai bahan bakar yang stabil.

1. Pressure regulator
2. Pompa bahan bakar assembly 18
Mesin Bensin

Sistem pelumasan menggunakan pompa oli untuk


mensuplai oli mesin secara kontinu yang mengalir di
bagian dalam mesin. Sistemini mengurangi gesekan
antara part dengan lapisan oli. Jika mesin bekerja tanpa
oli, karena fungsinya dapat menyebabkan kerja mesin
memburuk, atau bahkan mesin tersebut hancur. Selain
melumasi, oli mesin juga mendinginkan dan
membersihkan mesin.

1. Oil pan

2. Oil strainer

Trochoid pump
Terdiri dari drive rotor dan driven rotor dengan poros
yang berbeda. Gerak putar rotor tersebut menyebabkan
celah antara rotor itu berfluktuasi, sehingga
menghasilkan aksi pemompaan.
Drive rotor digerakkan oleh crankshaft.
Relief valve disedikan dalam pompa untuk mencegah
tekanan oli melebihi nilai yang telah ditentukan.
1. Drive rotor
2. Driven rotor
3. Relief valve
REFERENSI:
• Gear pump

Pompa roda gigi:


Saat gigi penggerak berkaitan dengan putaran
crankshaft, ukuran celah antar gigi penggerak akan
berubah, oli yang berada diantara sisi gigi dan celah
sabit akan dipompa.
1. Gigi penggerak
2. Gigi yang digerakkan
3. Celah sabit 19
Mesin Bensin

Filter oli membersihkan kotoran dari oli mesin, seperti


partikel logam, dan menjaga oli mesin tetap bersih.
Terdapat check valve untuk menahan oli didalam filter
saat mesin berhenti. Maka filter selalu berisi oli saat
mesin mulai dihidupkan.
Juga memiliki relief valve untuk membiarkan oli tetap
mengalir ke dalam mesin saat filter tersumbat.
Filter oli merupakan komponen yang diganti secara
berkala, dan harus diganti secara assy pada jarak
tempuh tertentu.
1. Check valve
2. Element
3. Case
4. Relief valve

Alat ini memperingatkan pengemudi apakah tekanan


oli yang dihasilkan pompa oli dan dialirkan ke
berbagai area mesin masih normal atau tidak.
Switch tekanan oli (sensor) disaluran oli memonitor
keadaan tekanan oli, dan memperingatkan
pengemudi melalui meter kombinasi jika tekanan oli
tidak naik setelah mesin dihidupkan.

1. Switch tekanan oli


2. METER KOMBINASI
3. Lampu peringatan tekanan oli:menunjukkan
kondisi abnormal (tekanan oli rendah) dengan
menyalakan lampu peringatan.

Sistem pendinginan menjaga temperatur mesin di level


optimal (80 sampai 90ºC pada temperatur cairan)
dengan mensirkulasikan pendingin didalam mesin.
Kipas pendingin mendinginkan cairan di radiator dan
pompa air mensirkulasikan cairan melalui kepala
silinder dan blok silinder.
1. Radiator
2. Tanki reservoir
3. Tutup radiator
4. Kipas pendingin
20
Mesin Bensin

5. Pompa air
6. Thermostat

Aliran cairan
Tenaga pompa air menyebabkan cairan untuk bersirkulasi
melalui salurannya. Cairan pendingin menyerap panas
dari mesin dan melepaskannya ke udara bebas melalui
radiator. Cairan yang sudah didinginkan kemudian
dikembalikan ke mesin.

Radiator mendinginkan cairan yang sudah mencapai


temperatur tinggi. cairan di radiator menjadi dingin
saat saluran dan sirip radiator ditiup aliran udara yang
tercipta oleh kipas pendingin, dan aliran udara karena
gerakan kendaraan..

PETUNJUK:
Tingkat konsentrasi optimal dari LLC (Long Life
Coolant) ditentukan berdasar temperatur udara sekitar
di tiap-tiap negara. Kemudian, LLC harus diganti
secara berkala

Tutup radiator
Tutup radiator memiliki pressure valve yang menekan
cairan pendingin.
Temperatur cairan yang ditekan akan naik melebihi 21
Mesin Bensin

100ºC, yang menciptakan perbedaan yang lebih tinggi antara temperatur cairan dan temperatur udara. Hasilnya,
efisiensi pendinginan jadi lebih baik.
Pressure valve membuka dan mengirim cairan kembali ke reservoir tank saat tekanan radiator naik.

Vacuum valve membuka untuk memasukkan cairan dari reservoir tank saat radiator menurun tekanannya.

A. Tekanan naik, saat tekanan bertambah (temperatur tinggi)


B. Tekanan turun, saat tekanan berkurang (temperatur turun)

Kipas pendingin
Kipas ini mengalirkan udara yang banyak ke radiator untuk membantu efek pendinginan.

A. Sistem kipas pendingin elektrik


Mendeteksi temperatur cairan, dan mengaktifkan kipas hanya jika temperatur air menjadi tinggi.
1. Switch pengapian
2. Relay (yang dikontrol engine control ECU)
3. Kipas pendingin
4. Switch temperatur air

Kipas pendingin
B. Kipas pendingin dengan kopling fluida
Diputar oleh drive belt, dan memutarkan kipas dengan kopling fluida dari oli silikon. Mengurangi kecepatan putaran
pada saat temperature cairan rendah.
C. Sistem kipas pendingin hidrolik yang dikontrol electronik
Memutar kipas dengan motor hidrolik.
ECU (Electronic Control Unit) mengatur hidrolik yang mengalir ke motor hidrolik. Mengatur kecepatan putaran kipas
agar volume udara yang meniup radiator selalu sesuai jumlahnya.
1. Kipas pendingin
2. Kopling fluida
3. Puli
4. Pompa air
5. Motor hidrolik
6. Sensor temperatur air
7. Pompa hidrolik

Reservoir tank di hubungkan ke radiator agar menampung cairan berlebih dari radiator, dan mencegahnya mengalir
keluar.
Saat temperatur cairan di radiator naik, cairan akan memuai dan mengalir menuju ke reservoir tank. Saat radiator
dingin, radiator akan menarik cairan dari reservoir tank.

1. Tanki reservoir
2. Selang reservoir tank
3. Radiator

22
Mesin Bensin

Pompa ini mengalirkan cairan ke saluran pendingin.


Drive belt digunakan untuk menyalurkan gerakan
putaran dari crankshaft untuk memutarkan pompa air.

1. Pompa air

Thermostat adalah komponen yang memanaskan mesin


dengan cepat dan menjaga temperatur cairan
pendingin. Lokasi nya berada di saluran antara radiator
dan mesin. Saat temperatur cairan tinggi, katup menuju
radiator terbuka untuk mendinginkan mesin.
Ada dua tipe dari thermostats:
Tipe 'Dengan katup bypass' untuk model bottom
bypass, dan 'Tanpa katup bypass' untuk model inline
bypass.
A. Dengan katup bypass
B. Tanpa katup bypass

1. Katup
2. Silinder
3. Katup bypass
4. Wax
5. Katup jiggle 23
Mesin Bensin

Cara kerja model bottom bypass


Thermostat ditempatkan pada sisi inlet dari pompa air.
Thermostat memiliki katup bypass; saat temperatur
cairan naik dan thermostat terbuka, bypass tertutup.
Dibanding model in-line bypass, model bottom bypass
memiliki karakter berikut:
1. Memiliki bypass yang besar untuk memastikan
distribusi temperatur yang seragam pada mesin saat
pemanasan.
2. Menutup bypass seluruhnya selama pemanasan
mesin atau pada temperatur tinggi, menghasilkan
efisiensi pendinginan lebih baik.

3. Thermostat bereaksi dengan sensitif untuk menstabilkan temperatur pendingin.

Cara kerja model inline by-pass


Bypass selalu terbuka setiap saat, dan saluran menuju
radiator ditutup oleh thermostat selama pemanasan
mesin. Sehingga, cairan mengalir melalui bypass.
Saat temperatur cairan naik, thermostat membuka,
sehingga cairan mengalir menuju radiator. Saat itu,
sejumlah kecil cairan juga mengalir melalui bypass.
1. Thermostat
2. Bypass
3. Radiator
4. Pompa air

24
Mesin Bensin

Sistem exhaust melepas gas buang yang dihasilkan


mesin ke atmosfir.

Memiliki fungsi-fungsi berikut:


• Memastikan efisiensi mesin dengan
memperbaiki tingkat pelepasan gas buang
dari mesin.
• Membersihkan gas buang dengan membuang
zat-zat yang berbahaya.
• Mengurangi suara ledakan yang dikeluarkan
oleh gas buang.
1. Exhaust manifold
2. TWC (Three-Way Catalytic Converter)
3. Pipa gas buang
4. Muffler

25
Mesin Bensin

Catalytic converter di satukan dengan exhaust


manifold atau di tempatkan ditengah sistem exhaust
untuk membersihkan zat berbahaya dari gas buang.
Zat berbahaya di dalam gas buang terdiri dari CO
(Carbon Monoxide), HC (Hydrocarbons), dan NOx
(Nitric Oxides).
Ada dua jenis catalytic converters :
1. OC (Oxidation Catalyst) yang membersihkan CO
dan HC pada gas buang dengan katalis platinum dan
palladium.
2. TWC (Three-Way Catalytic) yang membersihkan
CO, HC dan NOx pada gas buang dengan katalis
platinum dan rhodium.

A. Catalytic converter tipe monolithic


1. Dinding luar
2. Jaring kawat atau cusion
3. Monolithic catalyst

Karena gas buang di keluarkan dari mesin pada


temperatur dan tekanan tinggi, akan menghasilkan
suara ledakan jika dilepaskan secara langsung.
Untuk itu, muffler di sediakan untuk meredam suara
dengan mengurangi tekanan dan temperatur dari gas
buang.

26
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Pertanyaan-1

Tandai setiap pernyataan berikut Benar atau Salah.

No. Pertanyaan Benar atau salah Lihat hal.

Benar Salah
Pada kendaraan mesin bensin, camshaft berputar sekali
1
untuk setiap dua putaran crankshaft.

Benar Salah
Volume injeksi bahan bakar mesin EFI berbeda-beda
2
sesuai dengan lamanya injeksi dari injektor.

Benar Salah
Saringan oli berisikan katup pemeriksa (check valve).
3 Hal ini mencegah agar oli mesin tidak berhenti mengalir,
sebagai akibat dari tersumbatnya saringan.

Benar Salah
Pompa air digerakkan oleh gerakan rotasi crankshaft
4
melalui drive belt.

Benar Salah
Katup throttle bekerja secara serentak dengan pedal
5 akselerasi untuk mengatur volume bahan bakar yang
ditarik masuk ke dalam silinder.

Kilik Jawaban

27
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Pertanyaan-2

Pernyataan berikut manakah yang benar mengenai sistem


gas buang?

Lihat
Pertanyaan
halaman

Catalytic converter mengembalikan gas buang ke intake manifold


1 untuk membakar kembali gas-gas yang berbahaya yang terkandung
di dalam gas buang.

Exhaust manifold dengan cepat menurunkan temperatur gas buang


2
untuk memungkinkan catalytic converter berfungsi dengan efisien.

Muffler membebaskan gas-gas yang dikeluarkan oleh mesin secara


3
langsung ke atmosfer.

Three-way catalyst membersihkan CO (Carbon Monoxide), HC


4 (Hydrocarbon), dan NOx (Nitric Oxides) yang terkandung di dalam
gas buang.

Kilik Jawaban

28
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Pertanyaan-3

Pernyataan berikut manakah yang benar mengenai


thermostat?

Thermostat yang digunakan pada sistem bypass dasar adalah tipe tanpa
1
katup bypass.

Fungsi thermostat adalah untuk menghangatkan mesin setelah dihidupkan


2
dan untuk mengatur temperature cairan pendingin.

Thermostat menaikkan titik didih cairan pendingin dan memberikan tekanan


3
pada cairan pendingin.

Thermostat mengatur temperature cairan pendingin dengan cara membeda-


4
bedakan konsentrasinya.

Kilik Jawaban

Lihat halaman

29
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Pertanyaan-4

Diagram di bawah menunjukkan empat langkah mesin


bensin 4-putaran.
Q4-1. Dari kelompok kata A, pilih kata-kata yang dapat
dipakai pada nomor-nomor yang ada di dalam kurung '( )'.
Q4-2. Dari kelompok kata B, pilih kalimat yang dengan
tepat menggambarkan masing-masing langkah.

(1) (2) (3) (4)

Lihat halaman

The corresponding statements in the sentence group in next page.

30
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

4-1
(1) a b c d (2) a b c d (3) a b c d (4) a b c d

a Kompresi
b Buang (Exhaust)
A
c Hisap (Intake)
d Pembakaran

4-1
(2) e f g h (2) e f g h (3) e f g h (4) e f g h

Katup buang menutup dan katup hisap membuka.


Langkah ke bawah piston menyebabkan percampuran
e
udara-bahan bakar ditarik ke dalam silinder melalui katup
hisap yang terbuka.
Kedua katup hisap dan buang tertutup. Percampuran
f udara-bahan bakar yang dimampatkan terbakar dan
B meledak. Daya ledakan ini mendorong piston ke bawah.
Kedua katup hisap dan buang tertutup. Percampuran
g udara-bahan bakar yang ditarik ke dalam silinder
dimampatkan oleh langkah ke atas piston.
Katup hisap menutup dan katup buang membuka. Gas-
h gas buang yang merupakan hasil pembakaran dibuang ke
luar oleh silinder.

31
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Selamat! Jawaban Anda benar.

Coba lagi pertanyaan berikutnya

32
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Maaf! Anda Salah. Silakan belajar lebih giat.

Coba lagi

33
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Selamat! Jawaban Anda benar.

Coba lagi pertanyaan berikutnya

34
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Maaf! Anda Salah. Silakan belajar lebih giat.

Coba lagi

35
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Selamat! Jawaban Anda benar.

Coba lagi pertanyaan berikutnya

36
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Maaf! Anda Salah. Silakan belajar lebih giat.

Coba lagi

37
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Selamat! Jawaban Anda benar.

Coba lagi pertanyaan berikutnya

38
Mesin Bensin

DAIHATSU Technician >> Mesin Bensin

Maaf! Anda Salah. Silakan belajar lebih giat.

Coba lagi

39
Mesin Bensin

40

Anda mungkin juga menyukai