Anda di halaman 1dari 33

Data Utama dan Karakteristik Motor

DATA UTAMA DAN KARAKTERISTIK MOTOR

A. PENDAHULUAN
Setiap motor maupun sepeda motor biasanya memuat data utama dan
karakteristik mesin yang digunakan. Data tersebut terdapat pada buku
pedoman pemilik, brosur penjualan dan buku pedoman perbaikan
sepeda motor. Pemahaman data utama dan karekteristik mesin sepeda
motor penting dipahami oleh mekanik maupun penjual sepeda motor.
Bagi mekanik pemahaman karakteristik sepeda motor sebagai dasar
untuk perawatan dan perbaikan sehingga kinerja sepeda motor optimal,
namum bagi penjual informasi ini dapat disampaikan kepada calon
pembeli sebagai pertimbangan dalam memilih sepeda motor sesuai
dengan karakteristik penggunaan sepeda motor.

Berikut ini merupakan contoh data utama dan karakteristik sepeda


motor merk Yamaha Crypton dan Honda Astrea Grand:

Tabel 1. Perbandingan data dua model sepeda motor

Merk Tipe/ Model


Bagian
Yamaha Crypton Honda Astrea Grand
Type Mesin 4 tak, SOHC, Pendinginan 4 tak, OHC, Pendinginan
udara tekan udara
Susunan Silinder Satu silinder, kemiringan Silinder tunggal
10º dari vertikal
Kapasitas silinder 101,8 CC 97,1 Cm2
Diameter x Langkah 49,0 x 54,0 mm 50 x 49,5 mm
Perbandingan 9,0 : 1 8,8 : 1
Kompresi
Daya Maksimum 8,3 PS/ 8000 rpm 7,5 DK/ 8000 rpm
Torsi Maksimum 0,87 Kg-m pada 6500 rpm 0,77 kg-m pada 6000 rpm
Kapasitas pelumas 0,80 liter penggantian 0,75 liter peng. Periodik
periodik dan 1 liter bila 0,90 liter bongkar mesin
bongkar mesin Oli SAE 20W/50, API
Oli SAE 20W/50, API Service SE
Service SE

B. KLASIFIKASI MOTOR
Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Motor pembakaran luar (Exsternal Combustion Engine), yaitu
motor yang pembakarannya diluar mesin.
Contoh : mesin uap, turbin uap dan lain-lain.

1
Data Utama dan Karakteristik Motor

2. Motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine), yaitu


motor yang proses pembakaran berada di dalam mesin itu
sendiri.
Contoh : Motor diesel, motor bensin, motor wankel dan lain-lain.

Gb 1.1 Macam motor bakar

Sedangkan motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine)


dapat diklasifikasikan:
1. Berdasarkan aplikasinya
Motor penggerak mobil, truk, lokomotif, pesawat ringan, kapal,
penggerak serbaguna dan pembangkit listrik.
2. Berdasarkan dasar disain mesinnya :
a. Gerak bolak-balik dengan susunan silinder In-line, V,
rotary dan berlawanan
b. Gerak putar seperti motor Wankel.
3.Berdasarkan siklus kerjanya :
Motor 4 tak dan motor 2 tak
4. Berdasarkan katup dan disain lubang katup
a. Susunan katup: model I, L, H, F
b. Jumlah katup : Single Valve (Tiap silinder katup In maupun Ex
adalah satu), Multi Valve (Tiap silinder katup In maupun Ex
lebih dari satu)
c. Mekanik katup : OHV (Over Head Valve), OHC (Over Head Cam
Shaft), DOHC (Double Over Head Cam Shaft).
2
Data Utama dan Karakteristik Motor

5. Berdasarkan bahan bakarnya :


Bensin, solar, LPG (Liquit Petroleum Gas), alchohol, hydrogen.
6. Berdasarkan metode mencampurnya :
Karburator, injeksi pada saluran masuk, injeksi ke dalam silinder.
7. Berdasarkan metode pengapian:
Percikan busi (motor bensin), tekanan kompresi ( motor diesel).
8. Berdasarkan disain ruang bakar:
Ruang bakar langsung:
Ruang bakar tak langsung:
9. Berdasarkan metode kontrolnya :
a. Throttling yaitu mengatur jumlah campuran udara dan bahan
bakar dengan throttle,
b. Hanya mengatur aliran bahan bakar
c. Kombinasi
10. Berdasarkan sistem pendinginnya:
a. Pendinginan air
b. Pendinginan udara

C. MOTOR 4 TAK
Motor 4 tak merupakan motor yang satu siklus kerjanya diperlukan 4
langkah gerakan piston atau 2 putaran engkol. Empat langkah piston
tersebut adalah:
1. Langkah Hisap
2. Langkah Kompresi
3. Langkah Usaha
4. Langkah Buang
Siklus motor 4 tak ini ditemukan oleh seorang insiyur Jerman, yaitu
Nikolas A. Otto pada tahun 1876, untuk mengenang jasanya maka
motor 4 tak sering disebut motor Otto. Proses kerja motor 4 tak tersebut
adalah sebagai berikut:
Langkah Hisap
Piston bergerak dari TMA (Titik Mati
Atas) menuju TMB (Titik Mati Bawah).
Posisi katup hisap terbuka dan katup
buang tertutup. Akibat gerakan piston
volume didalam silinder membesar
sehingga tekanan turun. Turunnya
tekanan di dalam silinder menyebabkan
adanya perbedaan tekanan diluar
silinder dengan didalam silinder
sehingga campuran bahan bakar
terhisap masuk ke dalam silinder.
Gb. 1.2 Langkah Hisap

3
Data Utama dan Karakteristik Motor

Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB menuju TMA.
Posisi katup hisap dan katup buang
tertutup. Gerakan piston menyebabkan
volume didalam silinder mengecil dan
memampatkan/ mengkompresi
campuran bahan bakar didalam silinder
sehingga tekanan dan temperatur naik.

Gb. 1. 3 Langkah
Kompresi

Langkah Usaha
Beberapa saat sebelum TMA, busi
memercikkan api sehingga membakar
campuran bahan bakar. Terbakarnya
campuran bahan bakar menyebabkan
temperatur dan tekanan didalam
silinder naik. Tekanan mendorong
piston dari TMA menuju TMB, melalui
batang piston gaya tekan piston
digunakan untuk memutar poros
engkol, pada poros engkol digunakan
Gb. 1. 4 Langkah Usaha untuk memutar beban.

Langkah Buang
Piston bergerak dari TMB menuju TMA.
Posisi katup hisap tertutup dan katup
buang terbuka. Gerakan piston
menyebabkan piston mendoron gas
buang ke luar menuju knalpot melalui
katup buang.

Gb. 1. 5 Langkah Buang

Setelah langkah buang maka motor melakukan langkah hisap,


kompresi, usaha dan buang, demikian seterusnya sehingga selama ada
4
Data Utama dan Karakteristik Motor

proses pembakaran maka motor berputar terus. Siklus kerja motor 4 tak
dapat digambarkan sebagai berikut:

Gb. 1.6 Siklus kerja motor 4 tak

D. MOTOR 2 TAK
Motor 2 tak merupakan motor yang satu siklus kerjanya diperlukan 2
langkah gerakan piston atau 1 putaran engkol. Dalam 2 langkah piston
di atas piston atau di dalam silinder terdapat proses pemasukan
campuran bahan bakar, kompresi, usaha dan buang. Sedangkan di
bawah piston atau didalam bak engkol terdapat dua proses yaitu
menghisap campuran bahan bakar dari karburator dan proses
memompa campuran ke dalam silinder.

Pada motor 2 tak proses pemasukan campuran bahan bakar ke dalam


silinder bersamaan dengan proses pembuangan, proses ini lebih
popular dengan istilah proses pembilasan, yaitu proses pemasukan gas
baru dan mendorong gas buang agar gas buang. Tujuan pembilasan
untuk menjamin gas dibuang didalam silinder dapat terbuang dengan
sempurna. Sedangkan istilah proses pemasukan diguna untuk proses
masuknya campuran ke dalam ruang engkol (crankcase).
5
Data Utama dan Karakteristik Motor

Cara kerja motor 2 tak dapat digambarkan sebagai berikut:

Pemasukan dan kompresi


Saat piston bergerak dari TMB
menuju TMA, maka didalam silinder
terjadi proses kompresi, proses ini
dimulai saat lubang bilas dan buang
tertutup piston, gerakan piston
menyebabkan campuran bahan bakar
yang masuk dikompresi sehingga
tekanan dan temperatur naik.
Dibawah piston terjadi proses
pemasukan campuran bahan bakar.
Gb. 1. 7 Proses pemasukan Saat piston bergerak ke TMA, maka
dan kompresi ruang bak engkol membesar
sehinggga tekanan turun
Turunnya tekanan di dalam bak engkol menyebabkan adanya
perbedaan tekanan di luar bak engkol dengan di dalam bak engkol
sehingga campuran bahan bakar terhisap masuk ke bak engkol
dengan membuka katup harmonika (reed valve).

Proses usaha dan kompresi


di bak engkol
Beberapa saat sebelum TMA, busi
memercikkan api sehingga
membakar campuran bahan bakar.
Terbakarnya campuran bahan bakar
menyebabkan temperatur dan
tekanan didalam silinder naik.
Tekanan mendorong piston dari TMA
menuju TMB, melalui batang piston
gaya tekan piston digunakan untuk
memutar poros engkol, pada poros
engkol digunakan untuk memutar
Gb.1. 8 Proses usaha dan
beban.
kompresi di bak engkol

Proses di bawah piston saat piston bergerak dari TMA ke TMB


menyebabkan ruang engkol mengecil sehingga tekanan naik, naiknya
tekanan menyebabkan reed valve menutup, proses pemasukan
campuran terhenti.

6
Data Utama dan Karakteristik Motor

Proses Buang

Beberapa derajat langkah usaha,


lubang buang terbuka sehingga gas
buang mengalir ke luar melalui
saluran buang ke knalpot. Sementara
itu tekanan dibawah piston semakin
besar akibat ruang engkol yang
semakin mengecil.

Gb. 1.9 Proses buang

Proses Pembilas

Saat piston semakin mendekati TMB


tekanan di bak engkol semakin besar,
sementara itu lubang bilas terbuka,
sehingga campuran bahan bakar dari
bak engkol mengalir ke dalam silinder
untuk mengisi silider dengan gas baru
dan mendorong gas buang ke luar
sehingga silinder benar-benar bersih
dari gas buang.
Gb. 1.10 Proses pembilasan

E. VOLUME SILINDER

Volume silinder merupakan


volume di dalam silinder yang
terbentuk dari perubahan langkah
piston. Volume silinder ditentukan
oleh diameter silinder dan
panjang langkah piston. Besar
volume silinder dapat dihitung
dengan rumus:

Gb. 1.11 Proses pembilasan

7
Data Utama dan Karakteristik Motor

VL = π/4 D2 x L (1)

VL = Volume langkah …….. cc


D = Diameter silinder …… cm
L = Pangjang langkah …….. cm

Contoh :
Tentukan volume langkah sepeda motor Honda Astrea Grand bila
diketahui diameter silinder 50 mm dan panjang langkah piston 49,5
mm.

Solusi:
D = 50 mm = 5 cm, L = 49,5 mm = 4,95 cm

VL = π/4 D2 x L
= 3,14 / 4 x 52 x 4,95 = 97,19 cc

Ditinjau dari perbandingan diameter silinder dengan panjang langkah


piston, motor dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

Gb. 1.12 Macam perbandingan diameter silinder dengan langkah

1. Long stroke : panjang langkah piston lebih besar dari pada diameter
silinder
2. Square : panjang langkah piston sama dengan diameter silinder
3. Over Square : panjang langkah piston lebih kecil dari pada diameter
silinder

8
Data Utama dan Karakteristik Motor

Perbandingan diameter silinder dengan panjang langkah piston (D/L)


untuk motor bensin ukuran kecil sampai menengah adalah 0,8 sampai
1,2, sedangkan untuk motor ukuran besar kecepatan rendah adalah 0,5.
Contoh beberapa perbandingan diameter silinder dengan panjang
langkah beberapa merk dan tipe sepeda motor.

Tabel 2 Perbandingan diameter dan panjang langkah psiton

Merk / tipe Siklus D /L VL Kategori


Honda Karisma 4 tak 52,4 / 57,9 mm 124,9 cc Long stroke
Honda Tiger 4 tak 63,5 / 62,2 mm 196,9 cc Over square
Honda NSR 150R 2 tak 59,0 / 54,5 mm 149 cc Over square
Yamaha Force 1 2 tak 52,0 / 52,0 mm 110,4 cc Square
Yamaha αIIR 2 tak 50,0 / 52,0 mm 102,1 cc Long stroke
Yamaha Jupiter Z 4 tak 51,0 / 54,0 mm 110,3 cc Long stroke
Yamaha Cypton 4 tak 49,0 / 54,0 mm 101,8 cc Long stroke
Suzuki Tornado 2 tak 54,0 / 48,0 mm 109 cc Over square
Suzuki Shogun 4 tak 53,5 /48,8 mm 109 cc Over square
Kawasaki Kaze 4 tak 53,0 /50,6 mm 111,6 cc Over square
Kawasaki Ninja 2tak 59,0/54,4 mm 148 cc Over square

F. VOLUME KOMPRESI

Volume kompresi merupakan


volume didalam silinder saat piston
di TMA. Volume kompresi juga
disebut volume ruang bakar karena
saat piston di TMA volume yang
tersisa adalah volume pada ruang
bakar.

Volume ruang bakar dapat


berkurang akibat adanya endapan
karbon sisa pembakaran yang
menempel pada ruang bakar, atau
penggantian gasket dengan ukuran
Gb. 1.13 Volume Kompresi yang lebih tipis.

9
Data Utama dan Karakteristik Motor

G. PERBANDINGAN KOMPRESI
Perbandingan kompresi merupakan
perbandingan volume di dalam
silinder saat piston di TMB dengan
saat piston di TMA. Volume silinder
saat piston di TMB adalah volume
langkah ditambah volume kompresi,
sedangkan saat piston di TMA
adalah volume kompresi.
Dengan demikian perbandingan
kompresi dapat dirumuskan:

Gb. 1.14 Perbandingan Kompresi

VL + VC
E = (2)
VC

E = Perbandingan kompresi
VL = Volume langkah …….. cc
VC = Volume kompresi …… cc

Contoh
Tentukan perbandingan kompresi sebuah sepeda motor bila diketahui
volume langkah 100 cc dan volume kompresi 15 cc.

Solusi :
VL = 100 cc dan VC = 15 cc

VL + VC 100 + 15
E = = = 7,67
VC 15

Jadi besar perbandingan kompresinya adalah = 7,67 : 1

Semakin tinggi perbandingan kompresi, semakin tinggi efisiensi mesin,


namun semakin tinggi perbandingan kompresi tekanan dan temperatur
kompresi semakin tinggi. Tingginya temperatur akhir kompresi dapat
menyebabkan campuran bahan bakar dapat terbakar sendiri sebelum
busi memercikkan api. Bila hal itu terjadi maka proses pembakaran
10
Data Utama dan Karakteristik Motor

menjadi tidak terkendali, sehingga terjadi fluktuasi tekanan pembakaran,


terdengar suara pukulan piston ke dinding silinder (knocking) dan mesin
panas (over heating). Keadaan tersebut sering disebut detonasi.

Besar perbandingan kompresi pada sepeda motor


4 tak sebesar 8 – 10 : 1
2 tak sebesar 6 – 8 : 1

Meningkatkan perbandingan kompresi dapat dilakukan dengan


mengurangi volume kompresi. Cara mengurangi volume kompresi
adalah:
1. Mengurangi tebal gasket kepala silinder
2. Mengurangi atau membubut kepala silinder

Hal-hal yang harus diperhatikan saat meningkat perbandingan kompresi


antara lain:
1. Kompresi jangan sampai bocor (gasket yang tipis elasitas
menurun, daya rapat menurun, peluang bocor meningkat).
2. Piston jangan sampai membentur katup
3. Terukur atau perubahan perbandingan kompresi dapat
diketahui untuk menyesuaikan kebutuhan nilai oktan bahan
bakar sehingga detonasi dapat dicegah.

Tabel 3. Hubungan perbandingan kompresi dengan nilai oktan

Perbandingan Kompresi Nilai Oktan


6:1 81
7:1 87
8:1 92
9:1 96
10 : 1 100
11 : 1 104
12 : 1 108

Pada buku pedoman sepeda motor maupun brosur-brosur tentang


sepeda motor biasanya terdapat infomasi tentang diameter silinder,
panjang langkah piston dan perbandingan kompresi. Volume kompresi
jarang ditentukan, untuk mencari volume kompresi dapat dilakukan
menggunakan rumus:

11
Data Utama dan Karakteristik Motor

VL
VC = (3)
E-1

E = Perbandingan kompresi
VL = Volume langkah …….. cc
VC = Volume kompresi …… cc

Contoh :
Tentukan volume kompresi sepeda motor Honda Astrea Grand bila
diketahui diameter silinder 50 mm dan panjang langkah piston 49,5
mm, perbandingan kompresi 8,8 : 1
Solusi:
D = 50 mm = 5 cm, L = 49,5 mm = 4,95 cm
E = 8,8

VL = π/4 D2 x L
= 3,14 / 4 x 52 x 4,95 = 97,19 cc

VL 97,19
VC = = = 12,46 cc
E–1 8,8 – 1

Contoh :
Tentukan perbandingan kompresi motor di atas bila gasket kepala
silinder diganti dari tebal 0,8 mm menjadi 0,5 mm.

Solusi:
Ta = 0,8 mm = 0,08 cm , tb = 0,5 mm = 0,05 cm

Perbedaan volume tebal gasket adalah:


Semula VGa = = π/4 D2 x ta
= 3,14/4 x 52 x 0,08 = 1,57 cc

Baru VGb = π/4 D2 x tb


= 3,14/4 x 52 x 0,05 = 0,98 cc

Perbedaan volume gasket = VGa – VGb


= 1,57 - 0,98 = 0,59 cc

12
Data Utama dan Karakteristik Motor

Volume kompresi baru (VCb) = Vc - (VGa –VGb)


= 12,46 - 0,59 = 11,87 cc

VL + VCb
Perbandingan kompresi baru =
VCb

97,19 + 11,87
= = 9,187
11,87

Jadi dengan mengurangi tebal gasket sebesar 0,3 mm yaitu dari tebal
0,8 mm menjadi 0,5 mm maka perbandingan kompresi naik dari 8,8
menjadi 9,187 atau naik 9,187 – 8,8 = 0,387

H. KAPASITAS SILINDER
Kapasitas silinder merupakan total volume langkah pada suatu motor.
Kapasitas silinder merupakan informasi pokok tentang suatu motor dan
sering dijadikan indikator tentang kemampuan motor tersebut. Hal itu
dapat dimengerti karena kapasitas silinder suatu motor relatitif tetap
dibandingkan indikator kemampuan motor yang lain seperti daya,
maupun momen maksimal.

Kapasitas silinder dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :


1. Diameter silinder
2. Panjang langkah
3. Jumlah silinder

Rumus:

Kapasitas Silinder = π/4 x D2 x L x K (4)

D = Diameter silinder ……… cm


L = Panjang langkah ………. Cm
K = Jumlah silinder

Dari rumus di atas, maka kapasitas silinder merupakan volume langkah


kali jumlah silinder.

Kapasitas Silinder = VL x K (1.5)


13
Data Utama dan Karakteristik Motor

Contoh :
Tentukan kapasitas silinder sepeda motor 4 tak 2 silinder, bila diketahui
diameter silinder 50 mm dan panjang langkah 50 mm.

Solusi :
D = 50 mm = 5 cm, L = 50 mm = 5 cm, K=2

Kapasitas silinder = π/4 D2 x L x K


= 3,14/ 4 x 52 x 5 x 2
= 196,34 cm3 = 196,34 cc

I. DIAGRAM INDIKATOR
Diagram indikator merupakan diagram yang menggambarkan
perubahan tekanan di dalam silinder motor pada satu siklus kerja.
Diagram indikator merupakan sumber informasi tentang proses yang
terjadi didalam silinder. Diagram indikator motor 4 tak adalah sebagai
berikut:

Keterangan:

0-1 Langkah hisap


1-2 Langkah kompresi
2-3 Naiknya tekanan
akibat proses
pembakaran
3-4 Langkah usaha
4-0 Langkah buang

Gb. 1. 15 Diagram tekanan VS volume motor 4 tak

J. TEKANAN RATA-RATA
Diagram indikator suatu motor diamati menggunakan Farnborough
tester. Alat tersebut akan mendeteksi perubahan tekanan didalam
silinder saat motor hidup. Perubahan tekanan akan digambar pada
kertas yang telah tersedia, dari gambar yang dihasilkan dapat
ditentukan berapa tekanan rata-rata didalam silinder saat putaran
tertentu

14
Data Utama dan Karakteristik Motor

Diagram yang dihasilkan

Gb. 1.15 Farnborough test dan diagram yang dihasilkan

Tekanan rata-rata di dalam silinder tergantung dari tekanan hasil


pembakaran, tekanan hasil pembakaran tergantung dari jumlah
campuran bahan bakar yang dibakar. Semakin banyak campuran yang
dibakar di dalam silinder semakin besar tekanan rata-ratanya.

K. DAYA INDIKATOR ( INDIKATOR POWER)


Daya indikator merupakan daya secara nyata yang dihasilkan silinder
motor. Daya indikator merupakan daya motor yang dihitung
berdasarkan indikator tekanan rata-rata di dalam silinder. Daya indikator
dapat dihitung berdasarkan informasi:

Pm = tekanan rata-rata didalam silinder ….. ( Pa = N/m2)


A = lua permukaan piston ……………… m2
L = panjang langkah piston ………….. m
n = langkah usaha per menit

Gaya yang mendorong piston:


= tekanan rata-rata x luas piston
= Pm x A (6)
( satuan: N/m2 x m2 = N)

Usaha yang dihasilkan tiap langkah usaha:


= Gaya x jarak
= (P m x A) x L (7)
(satuan: N x m = Nm = J)

15
Data Utama dan Karakteristik Motor

Usaha per menit:


= Usaha tiap langkah usaha x jumlah langkah usaha per menit
= Pm x A x L x n
(satuan: J/ menit)

Usaha per detik::


= Usaha tiap langkah usaha x jumlah langkah usaha per menit
Pm x A x L x n
= (8)
60
( satuan : J / detik)

Usaha
Daya indikator (ip) =
Waktu

Pm A L n
ip = joule/ detik atau watt
60

1 watt (W) = 1 joule/ detik

Satuan metrik
1 Horse Power (HP) = 735 Nm/detik= 735 J/detik = 735 W

Satuan Inggris
1 Horse Power (HP) = 550 ft-lb/detik= 746 W

Ukuran daya juga menggunakan satuan PS dari bahasa Jerman Prerd


Strarke (Yamaha Technical Academy). 1 PS merupakan tenaga yang
diperlukan untuk menggerakkan obyek 75 kg sejauh 1 meter dalam 1
detik. Jadi 1 PS = 75 kg-m/detik, di Indonesia sama dengan Daya
Kuda (DK).

L. DAYA INDIKATOR MOTOR 2 TAK


Pada motor 2 tak tiap satu siklus dibutuhkan 1 putaran mesin atau 1
Rpm (Revolution per minute) sama dengan 1 langkah usaha. Dengan
demikian jumlah langkah usaha:

n=NxK (9)

dimana :
N = putaran mesin …….. rpm

16
Data Utama dan Karakteristik Motor

K = jumlah silinder

Dengan demikian rumus daya indikator motor 2 tak adalah.

Pm L A N K
ip 2tak = (10)
60

ip = daya indikator ……….. watt


Pm = tekanan rata-rata ………. N/ m2
L = panjang langkah …………. m
A = luas permukaan piston ……. m2
N = putaran mesin …………. rpm
K = jumlah silinder

Contoh:
Tentukan daya motor 2 tak, 2 silinder bila diketahui panjang langkah 60
mm, diameter silinder 70 mm, tekanan rata-rata 750 kPa pada putaran
2500 rpm.

Solusi:
P m = 750 kPa = 750.000 N/
L = 60 mm = 0,06 m
D = 70 mm = 0,07 m
N = 2500 rpm
K = 2

Luas permukaan piston


A = π/4 D2 = π/4 (0,07)2 = 0,003848 m2

Daya indikator:
Pm L A N K
ip 2tak =
60
750.000 x 0,06 x 0,003848 x 2500 x 2
=
60
= 14430 W = 14,43 kW

1 Horse Power (HP) = 735 W


Jadi daya motor tersebut dalam satuan HP adalah:

17
Data Utama dan Karakteristik Motor

Ip = 14430/ 735 = 19,63 HP

Daya indikator motor 2 tak dalam satuan Prerd Strarke (PS) atau Daya
Kuda (DK).

Rumus:

Pm L A N K
ip 2tak = (11)
60 x 75 x 100

ip = daya indikator ……….. DK


Pm = tekanan rata-rata ………. Kg/ cm2
L = panjang langkah …………. cm
A = luas permukaan piston ……. cm2
N = putaran mesin …………. rpm
K = jumlah silinder

Tentukan daya motor 2 tak, 1 silinder bila diketahui panjang langkah 50


mm, diameter silinder 60 mm, tekanan rata-rata 7 kg/ cm 2 pada
putaran 3000 rpm.

Solusi :
P m = 7 kg/ cm2
L = 50 mm = 5 cm N = 2500 rpm
D = 60 mm = 6 m K = 1

Luas permukaan piston

A = π/4 D2 = π/4 62 = 28,274 cm2

Pm L A N K
ip 2tak =
60 x 75 x 100

7 x 5 x 28,274 x 3000 x 1
=
60 x 75 x 100

= 6,597 Dk

18
Data Utama dan Karakteristik Motor

Gb. 1.16 Motor Honda NSR 150R, 2 tak 1 silinder pendinginan air.
Volume silinder 149 cc, Daya maks 27,7 PS pada 10500 rpm,
Torsi maks 2,04 Kg-m pada 9500 rpm.

M. DAYA INDIKATOR MOTOR 4 TAK


Pada motor 4 tak tiap satu siklus dibutuhkan 2 putaran mesin atau 1
Rpm (Revolution per minute) sama dengan 1/2 langkah usaha. Dengan
demikian jumlah langkah usaha:

n=½NxK (12)

dimana :
N = putaran mesin …….. rpm
K = jumlah silinder

Dengan demikian rumus daya indikator motor 4 tak adalah.

Pm L A N K
ip 4 tak = (13)
2 X 60

ip = daya indikator ……. watt A = luas permukaan piston … m2


P m = tekanan rata-rata …. N/ m2 N = putaran mesin …. rpm
L = panjang langkah ….. m K = jumlah silinder

19
Data Utama dan Karakteristik Motor

Contoh :
Motor 4 tak, 1 silinder mempunyai panjang langkah 50 mm, diameter
silinder 60 mm. Tentukan daya indikator motor bila tekanan rata-rata
600 kPa pada putaran 3000 rpm

Solusi:
P m = 600 kPa = 600.000 N/ m2
L = 50 mm = 0,05 m
D = 60 mm = 0,06 m
N = 2000 rpm
K = 1

Luas permukaan piston


A = π/4 D2 = π/4 (0,06)2 = 0,002827 m2

Daya indikator:
Pm L A N K
ip 4 tak =
2 x 60
600.000 x 0,5 x 0,002827 x 2000 x 1
=
2 x 60

= 14135 W = 14,135 kW

1 Horse Power (HP) = 735 W


Jadi daya motor tersebut dalam satuan HP adalah:

ip = 14135/ 735 = 19,23 HP


Daya indikator motor 4 tak dalam satuan Prerd Strarke (PS) atau Daya
Kuda (DK).

Rumus:
Pm L A N K
ip 4 tak = (1.14)
2 x 60 x 75 x 100

ip = daya indikator ……. watt A = luas permukaan piston … m2


P m = tekanan rata-rata …. N/ m2 N = putaran mesin ……. rpm
L = panjang langkah ….. m K = jumlah silinder

20
Data Utama dan Karakteristik Motor

Contoh:
Tentukan daya motor 4 tak, 1 silinder bila diketahui panjang langkah 60
mm, diameter silinder 60 mm, tekanan rata-rata 8 kg/ cm 2 pada
putaran 4000 rpm

Solusi:
P m = 8 kg/ cm2
L = 60 mm = 6 cm
D = 60 mm = 6c m
N = 4000 rpm
K = 1

Luas permukaan piston


A = π/4 D2 = π/4 x 6 2 = 28,27 c m2

Daya indikator:
Pm L A N K
ip 4 tak =
2 x 60 x 75 x 100

8 x 6 x 28,27 x 4000 x 1
= = 6,03 PS
2 x 60 x 75 x 100

Gb. 1.17 Motor Honda Astrea Grand, 4 tak 1 silinder pendinginan


udara. Volume silinder 97,1 cc, Daya maks 7,5 DK pada 8000
rpm, Torsi maks 0,77 Kg-m pada 6000 rpm.
21
Data Utama dan Karakteristik Motor

N. DAYA REM ( BRAKE POWER)


Daya rem merupakan daya yang dihasilkan mesin yang diukur pada
poros engkol. Daya rem sering pula disebut daya poros atau daya
efektif karena daya inilah yang digunakan untuk memutar beban.

Daya rem dihasilkan dari daya indikator, daya indikator dihasilkan dari
proses pembakaran. Besar daya rem lebih kecil dari daya indikator
karena sebagian daya indikator digunakan untuk mengatasi gesekan
maupun beban pompa dan aksesoris. Dengan demikian daya rem
adalah:
Daya rem = Daya indikator – Daya gesekan
bp = ip - fp (15)

Perbandingan daya rem dengan daya indikator merupakan efisiensi


mekanis motor, dengan demikian efisiensi mekanis dapat dirumuskan:

Daya rem
Efisiensi mekanis = x 100 %
Daya indikator

ηm = bp / ip x 100 % (16)

Hubungan daya indikator, daya rem dan daya gesek dapat digambarkan
sebagai berikut:

Gb. 1.18 Grafik hubungan putaran mesin dengan daya indikator (ip),
daya rem (bp), daya gesek (fp) dan efisiensi mekanis (ηm )

22
Data Utama dan Karakteristik Motor

Ahli otomotif terus-menerus berupaya untuk meningkatkan efisiensi


mekanis dengan cara mengurangi daya gesek. Upaya tersebut
diantaranya:
1. Mencari formula minyak pelumas yang mempunyai daya
gelincir tinggi dan tahan panas.
2. Mengurangi jumlah komponen yang bergesekan
3. Memperbaiki sistem pelumas
4. Mencari bahan piston, ring piston, silinder liner yang
mempunyai tahanan gesek kecil dan koefisien muai kecil
sehingga saat motor pada mutaran tinggi piston tidak macet.
5. Mengurangi beban aksesoris motor seperti beban pompa
pelumas, pompa bahan bakar, pompa air pendingin, kipas
radiator, menggunakan alternator yang lebih efisien dan
mengurangi mekanisme yang bergerak seperti membuat disain
piston yang kuat dan lebih ringan, mengganti mekanisme katup
OHV menjadi DOHC.

O. DINAMOMETER
Dinamometer berfungsi untuk mengetahui daya rem yang dihasilkan
motor. Informasi yang diperlukan untuk mengetahui daya rem antara
lain putaran poros engkol dan torsi. Tachometer digunakan untuk
mengetahui putaran motor, sedangkan untuk mengetahui torsi
digunakan pengukur beban/ gaya dengan jarak tertentu dari sumbu
poros.

Terdapat beberapa tipe dinamometer, yaitu:


1. Dinamometer chasis : mengukur daya pada roda kendaraan
2. Dinamometer mesin : mengukur daya yang dihasilkan poros
atau daya rem.

Dinamometer mesin ada beberapa macam diantaranya:


1. Cradled electric generator : beban poros berupa generator
listrik.
2. Eddy current brake : beban poros berupa gaya magnet
permanent
3. Hydroulic water brake : beban poros berupa tahanan air
4. Friction brake : beban poros berupa tahanan gesek

23
Data Utama dan Karakteristik Motor

Gb.1 19 Macam dinamometer mesin

Dari beberapa model dinamometer diatas, model model hydroulic water


brake paling banyak digunakan. Contoh hydraulic water dinamometer
adalah sebagai berikut:

Gb. 1.20 Dinamometer model hydroulic water brake


24
Data Utama dan Karakteristik Motor

Daya rem = Torsi x kecepatan sudut


= T xω (17)

Torsi = gaya x jarak


= (S + W) x R (18)

Kecepatan sudut
ω = 2πN/ 60 (19)

Dengan demikian, besar daya rem adalah:

2πNRW+S)
bp = watt (20)
60

dimana :
bp = daya rem ……….. …………. watt
N = putaran mesin …….. ………… rpm
R = jarak sumbuh ke beban ………... m
W = beban statis ………………….. N
S = Pembacan pada spring balance ... N

Contoh:
Suatu motor bensin 4 tak, 4 silinder mempunyai diameter silinder 76
mm, panjang langkah piston 100 mm. Pada putaran 2800 rpm tekanan
rata-rata didalam silinder 860 kPa. Pengujian pada dinamometer
dengan jarak ke beban 50 cm, menggunakan beban 100 N spring
balance menunjukkan 98 N.
Tentukan:
a. Daya indikator
b. Daya rem
c. Daya gesek
d. Efisiensi mekanis

25
Data Utama dan Karakteristik Motor

Solusi:
D = 76 mm = 0,076 m
L = 100 mm = 0,1 m
Pm = 860 kPa = 860.000 N/m2
N = 2.800 rpm
K =4
R = 0,5 m
W = 100 N
S = 98 N

A = π/4 D2 = π/4 (0,076) 2 = 0,00454 m2

PmA L N K
a. Daya indikator =
2 x 60

860.000 x 0,00454 x 0,1 x 2800 x 4


=
2 x 60

= 36.440 W = 36,44 kW

b. Daya rem

2πNR(W+S)
bp = watt
60

2π x 2.800 x 0,5 (100 + 98)


=
60

= 29.040 W = 29,04 kW

c. Daya gesek

fp = ip - bp
= 36,44 - 29,04 = 7,4 kW

26
Data Utama dan Karakteristik Motor

d. Efisiensi mekanis

Daya rem
Efisiensi mekanis = x 100 %
Daya indikator

ηm = bp / ip x 100 %

= 29,04/ 36,44 x 100 % = 79,7 %

P. TORSI
Proses pembakaran di dalam silinder menghasilkan tekanan hasil
pembakaran, tekanan mendorong piston, gaya dorong piston diteruskan
oleh batang piston untuk memutar poros engkol. Pena engkol dengan
sumbu poros engkol mempunyai jarak sebesar jari-jari engkol (r), gaya
dari piston menghasilkan momen atau torsi yang memutar poros engkol.
Torsi yang dihasilkan oleh poros engkol diteruskan melalui flywheel
(roda penerus), transmisi, propeller shaft, differential selanjutkan
digunakan untuk memutar roda.

Gaya dari tekanan hasil


pembakaran (F), mendorong
piston sehingga terurai menjadi
gaya kesamping (Fk) dan gaya
F diteruskan ke poros engkol (Fst).
Torsi merupakan gaya yang
bekerja tegak lurus maka gaya Fst
terurai menjadi gaya Fp. Dengan
demikian torsi yang dihasilkan
adalah:

T = Fp x R (21)

Besar torsi yang dihasilkan mesin


tergantung dari besarnya tekanan
rata-rata didalam silinder

Gb. 1. 21 Torsi pada poros


engkol
27
Data Utama dan Karakteristik Motor

Gb. 1. 22 Karakteristik motor

Besarnya tekanan rata-rata didalam silinder ditentukan pada efisiensi


volumetrik. Tekanan rata-rata (bmep) maksimal dicapai pada putaran
tertentu. Pada tekanan rata-rata maksimal maka pemakaian bahan
bakar paling minimal, sehingga bila kita mengendarai kendaraan pada
putaran mesin dengan tekanan rata-rata maksimal maka bahan bakar
paling ekonomis.

Q. EFISIENSI VOLUMETRIK
Efisiensi volumetrik merupakan perbandingan antara jumlah campuran
udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder dibanding dengan
ruang yang ada di dalam silinder. Efisiensi volumetric dapat
dirumuskan:

Campuran udara dan bahan bakar


Efisiensi volumetrik = x 100%
Volume langkah + Volume kompresi

Besarnya torsi yang dihasilkan suatu motor sangat dipengaruhi oleh


efisiensi volumetrik. Hal ini dapat dipahami karena torsi yang dihasilkan
tergantung tekanan rata-rata di dalam silinder, tekanan rata-rata
ditentukan dari jumlah campuran bahan bakar yang masuk kedalam
silinder, jumlah campuran bahan bakar yang masuk maksimal ke dalam
silinder tergantung dari efisiensi volumetrik motornya.

28
Data Utama dan Karakteristik Motor

Efisiensi volumetrik merupakan parameter efektivitas dari sistem


induksi. Pada motor bensin sistem induksi terdiri dari saringan udara,
karburator, intake manifold, saluran masuk (intake port), pembukaan
katup. Besar efisiensi volumetrik dengan pemasukan alami sebesar 80
- 90 %.

Efisiensi volumetrik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :


1. Perbandingan udara dan bahan bakar, jenis bahan bakar,
penguapan bahan bakar di saluran masuk.
2. Perbandingan tekanan saluran buang dengan saluran masuk.
3. Perbandingan kompresi
4. Putaran mesin
5. Disain lubang saluran masuk dan saluran buang
6. Geometri, ukuran, tinggi angkat, saat pembukaan katup masuk
maupun katup buang.

Katup In Ex In Ex In Ex
Timing 10 0 19 10 30 20 Pembukaan awal
Lift, mm 15 50 45 60 70 60 Penutupan Susulan
8,5

Gb. 1. 23 Hubungan putaran mesin dengan efisiensi volumetrik pada


tinggi angkat katup tetap, timing valve berbeda

29
Data Utama dan Karakteristik Motor

Gb. 1. 24 Hubungan putaran mesin dengan efisiensi volumetrik pada


timing valve tetap, tinggi angkat katup berbeda

R. OFFSET ENGINE DAN OFFSET PISTON


Mesin offset engine adalah mesin yang sumbu silinder dengan sumbu
poros engkol tidak segaris. Tujuan offset engine adalah untuk
meningkatkan torsi mesin dan mengurangi gaya gesek piston ke dinding
silinder saat langkah usaha.

Offset piston adalah sumbu silinder dengan sumbu piston tidak segaris.
Tujuan offset piston adalah bersama dengan offset engine untuk
meningkatkan torsi mesin dan mengurangi gaya gesek piston ke dinding
silinder saat langkah usaha.

Adanya offset piston dan offset engine mengharuskan pemasangan


arah piston maupun arah batang piston harus tepat. Kesalahan
pemasangan mengakibatkan gesekan ke piston ke dinding silinder
menjadi sangat besar. Guna menghindari kesalahan tersebut pada
piston diberi tanda pemasangan, yaitu tanda pana menghadap ke
saluran buang, tanda in ke arah katup in. Pada batang piston
berpedoman pada tulisan pada sisi batang piston.

Dampak offset engine terhadap reduksi gaya ke samping dan


optimalisasi gaya yang memutar poros engkol dapat digambarkan
sebagai berikut:
30
Data Utama dan Karakteristik Motor

Gb. 1.25 Perbandingan non effset engine dengan offset engine

Dari gambar tersebut dapat kita lihat bahwa pada sudut engkol yang
yang sama (β = βo ), dan gaya yang mendorong piston yang sama (F
= Fo), gaya kesamping offset engine lebih kecil dibandingkan non offset
engine ( F2 > Fo2). Gaya yang memutar poros engkol lebih besar mesin
dengan offset engine dibanding dengan non offset engine (F1 < Fo1).

Offset engine mampu mereduksi gaya kesamping dan optimalisasi gaya


yang memutar poros engkol saat langkah usaha, namun mempunyai
kosekuensi kebutuhan gaya untuk langkah kompresi harus lebih besar,
dan gaya gesek saat kompresi juga lebih besar. Gaya yang mendorong
piston saat langkah usaha jauh lebih besar dibanding dengan gaya
yang mendorong piston saat langkah kompresi, sehingga gaya
kesamping saat langkah usaha lebih besar dibandingkan saat langkah
kompresi. Dengan adanya offset engine maka besar gaya ke samping
saat langkah usaha dengan saat kompresi hampir sama, sehingga
keausan silinder lebih merata. Dampak offset engine saat langkah
kompresi dapat digambarkan sebagai berikut:

31
Data Utama dan Karakteristik Motor

Gb. 1.26 Gaya ke samping saat langkah usaha dan kompresi

Dari ilustrasi di atas, semakin besar offset, semakin kecil gaya yang
menekan dinding silinder saat langkah usaha, namun gaya yang
menekan dinding silinder saat langkah kompresi semakin besar.

Gb. 1.27 Offset Piston

Selain offset engine juga dilakukan offset piston, yaitu menggeser


sumbuh pena piston beberapa mm, sehingga terdapat offset antara
sumbuh pena piston dengan sumbuh piston. Dengan adanya offset
piston maka kemiringan piston akibat tekanan pembakaran saat
langkah usaha, posisi batang piston dan celah antara silinder dengan
dinding silinder dapat direduksi, sehingga piston relatif lurus dengan
dinding silinder, gesekan ke dinding silinder dapat dikurangi. Besar
offset piston dan offset engine 1-2 mm.

32
Data Utama dan Karakteristik Motor

S. TUGAS DAN EVALUASI

1. Tugas
a. Bandingkan karakteristik 2 sepeda motor dari merk dan tipe
berbeda berdasarkan data kendaraan. Sepeda motor mana yang
baik, apakah alasan saudara?
b. Buatlah tabel data merk, tipe, panjang langkah, diameter silinder,
kapasitas silinder, perbandingan kompresi untuk 10 sepeda motor
yang saat ini banyak beredar.
c. Carilah grafik hasil uji daya dan torsi sepeda motor, dan jelaskan
arti grafik tersebut.

2. Evaluasi
a. Jelaskan prinsip kerja motor bensin 2 tak, dan motor bensin 4 tak.
b. Jelaskan keuntungan dan kelemahan 4 tak dibandingkan motor 2
tak.
c. Apakah yang dimaksud motor long stoke, motor square dan motor
over-square? Berikan contohnya.
d. Sebuah sepeda motor mempunyai diameter silinder 50 mm,
panjang langkah 50 mm,
1). Berdasarkan perbandingan diameter dan pangjang langkah
termasuk jenis motor apa?
2). Tentukan perbandingan kompresinya bila diketahui volume
kompresinya 15 cc.
3). Tentukan daya indikator mesin bila saat mesin berputar 3000
rpm, tekanan rata-rata didalam silinder 6 kg/cm2.
4). Tentukan perubahan perbandingan kompresi bila tebal kepala
silinder dikurangi 0,5 mm.
e. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan saat mengurangi tebal
kepala silinder dengan tujuan meningkatkan perbandingan
kompresi.
f. Jelaskan hubungan perbandingan kompresi dengan daya mesin.
g. Apakah yang dimaksud daya rem atau daya poros?, Bagaimana
cara meningkatkan daya poros?.
h. Apakah nama alat untuk mengukur daya mesin?, sebutkan alat
macam alat tersebut.
i. Apakah yang dimaksud torsi mesin?, bagaimana hubungan torsi
mesin dengan kosumsi bahan bakar.
j. Apakah yang dimaksud efisiensi volumetrik?, Bagaimana cara
meningkatkan efisiensi volumetrik?.
k. Apakah yang dimaksud offset engine dan offset piston?, apakah
keuntungan dampak offset engine dan offset piston terhadap kerja
motor.

33

Anda mungkin juga menyukai