Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR SPILL KIT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

PELAYANAN AMBULANS 02.03.20 0 0 /2


Tanggal diterbitkan : Ditetapkan oleh:
STANDAR Pengurus Bidang Kesehatan dan Sosial
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Maret 2020 dr. Heru Ariyadi
Penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah cara-cara penanganan
Pengertian apabila terjadi tumpahan bahan berbahaya dan beracun agar tidak
menimbulkan kecelakaan kerja.
Mencegah dan meminimalisir paparan tumpahan bahan B3 terhadap lingkungan
Tujuan apabila terjadi insiden.

UU No. 1 Tahun 2018 tentang kepalangmerahan


Kebijakan PP No. 17 Tahun 2019 tentangnn kepalangmerahan
Pedoman Pelayanan Ambulans
Prosedur
1. Penanganan tumpahan bahan B3:
a. Beri peringatan kepada orang yang ada di sekitar area tumpahan
(petugas, pasien, pengunjung rumah sakit lain).
b. Pasang peringatan (warning sign) di sekitar tumpahan bahan B3
c. Ambil peralatan spill kit.
d. Lakukan kebersihan tangan.
e. Gunakan APD yakni: apron baju pelindung, masker, kaca mata, dan
sarung tangan sudah terpasang dengan benar
f. Lakukan pembersihan:
i. Ambil desinfektan untuk tumpahan bahan B3 kering gunakan :
Cairan Natrium Hipochlorit 0,5%, dan untuk tumpahan bahan B3
yang cair gunakan serbuk Natrium Hipochlorit 0,5%, diamkan
kurang lebih 2 menit dan tutup dengan pad/ kain.

ii. Angkat pad/kain tersebut dengan menngunakan penjepit/pingset


dan masukan ke dalam plastik :
- Plastik kuning 1 ; untuk bahan B3
- Plastik kuning 2 ; peralatan yang akan di steril
- Plastik Kuning 3 ; APD yang kotor
iii. Setelah 2 menit, siram tumpahan bahan B3 tersebut dengan air
bersih, lalu tutup lagi dengan pad/ kain.

iv. Angkat kembali pad/kain tersebut dengan mengunakan


penjepit/pinset , masukan ke plastik kuning 1.

v. Untuk penjepit/ pinset, dimasukan dalam plastik kuning 2.

vi. Lalu lepas APD berikutnya; sarung tangan, masker dan baju
disposal masukkan ke kantong kuning 3, kaca mata masukan ke
kotak spill kit

vii. Setelahnya peralatan dirapihkan lalu area di bersihkan seperti


pelaksanaan pengepelan biasa.
Doc PMI Pusat, Update: 24 Maret 2020
PROSEDUR SPILL KIT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

PELAYANAN AMBULANS 02.03.20 0 0 /2


Tanggal diterbitkan : Ditetapkan oleh:
STANDAR Pengurus Bidang Kesehatan dan Sosial
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Maret 2020 dr. Heru Ariyadi
Prosedur viii. Lakukan kebersihan tangan.

Perhatian : Lakukan disinfeksi B3 sebelum pembersihan biasa

2. Kontaminasi pada linen


a. APD sekali pakai harus dibuang ke tempat sampah sitostatika.
b. APD bukan sekali pakai harus diganti dan dimasukkan ke dalam tempat
sampah linen sitostatika.
c. Pakaian atau linen (seprai, sarung bantal) yang terkena obat
sitostatika harus dilepas dan dimasukkan ke dalam tempat sampah
linen sitostatika.
d. Apabila terkena tumpahan volume besar, semua APD dan linen harus
dibuang dan dimusnahkan.
e. Mandi dengan segera, apabila memungkinkan.

3. Kontaminasi pada mata


a. Lakukan penanganan dengan segera.
b. Lepas sarung tangan luar.
c. Cuci mata dengan larutan NaCl 0,9%.
d. Lakukan pencucian selama 5 -10 menit.
e. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk penanganan
lebih lanjut.
f. Isi formulir insiden.

4 . Kontaminasi pada kulit


a. Lakukan penanganan dengan segera.
b. Lepas APD atau pakaian yang menutupi kulit yang terkena tumpahan.
c. Cuci dengan sabun dan air mengalir.
d. Lakukan selama 5 – 10 menit.
e. Jika kulit terluka, lakukan perawatan sesuai jenis keparahan luka.
f. Segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
g. Isi formulir insiden.

5. Tertusuk jarum
a. Jangan segera mengangkat jarum. Tarik kembali plunger untuk
menghisap obat yang mungkin terinjeksi.
b. Angkat jarum dari kulit dan tutup jarum, kemudian buang.
c. Lepas sarung tangan, bilas bagian yang tertusuk dengan air mengalir
tanpa memijat.
d. Cuci bersih dengan sabun dan air.
e. Segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
f. Isi formulir insiden.

Doc PMI Pusat, Update: 24 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai