Anda di halaman 1dari 9

JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.

1, MEI 2016

Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar


Mahasiswa Mata Kuliah Pengantar Manajemen
(Studi kasus Mahasiswa Tingkat I EKM A Semester II)

Syardiansah
Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra
e-mail: syar_di_ansah@yahoo.com

Abstract
This study was conducted to determine the relationship of learning
motivation and interest in learning on student achievement of economic faculty
majoring in management, especially in the introductory courses of management.
The number of students in an introductory course management department
management level 1 EKM A two semesters as many as 40 students were used as
source material for data retrieval. This study only measures the variables of
learning motivation (X1), interest in learning (X2) and achievement (Y). For the
data on the variables of learning motivation and interest in learning by
distributing questionnaires given to 40 students. While the data for student
achievement is taken from the value of an introductory course on the management
students. To determine the relationship between these variables do some analysis
that test reliability analysis and correlation tests. Based on the test results of 36
questionnaires statement can be expressed realiabilitas well as Cronbach alpha
value was 0.82 and have a positive relationship because the value of the
correlation coefficient of 0.16 is positive and close to zero. While the coefficient of
determination of 0.028 means that the motivation and interest of 2.8% effect on
learning achievement.

Keywords: Motivation, interest, learning achievement

PENDAHULUAN sebaik-baiknya jika ia tidak mengetahui


Terdapat berbagai upaya untuk betapa penting dan faedahnya hasil yang
meningkatkan hasil belajar mahasiswa, akan dicapai dari belajarnya bagi dirinya
berbagai upaya tersebut antara lain dengan (Purwanto, 2006).
memberikan motivasi belajar dan Dalam proses belajar pun minat
membangkitkan minat belajar kepada sangat diperlukan, sebab seseorang yang
mahasiswa yang sedang belajar. Karena tidak memiliki minat belajar tidak
belajar merupakan proses penting bagi mungkin melakukan aktivitas belajar.
perubahan perilaku manusia dan Minat adalah “gejala yang tertarik pada
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan sesuatu yang selanjutnya minat seseorang
dan dikerjakan. Belajar memegang akan mencerminkan tujuannya”. Apabila
peranan penting di dalam perkembangan mahasiswa yang berminat terhadap suatu
kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, pelajaran tertentu dapat dilihat dan diamati
kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. partisipasinya dalam menekuni pelajaran
Motivasi merupakan pendorong bagi tersebut. Minat ini memegang peranan
mahasiswa untuk melakukan sesuatu. penting dalam proses belajar mengajar,
Motivasi dapat medorong seseorang, tanpa adanya minat maka ia tidak dapat
sehingga akhirnya orang itu menjadi menguasai pelajaran yang diberikan
spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan dosennya.
tertentu. Tidak mungkin seseorang mau Minat muncul dari suatu kebutuhan
berusaha mempelajari sesuatu dengan dan keinginan sehingga siswa terdorong

Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ................................ 440
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016

untuk melakukan kegiatan belajar yang berkenaan dengan hubungan motivasi


akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian belajar dan minat belajar terhadap prestasi
hasil belajarnya. Hal tersebut senada belajar mahasiswa khususnya dalam mata
dengan pernyataan Syah (2007), “Minat kuliah pengantar manajemen yang
merupakan salah satu faktor yang merupakan mata kuliah wajib pada jurusan
mempengaruhi kualitas dan pencapaian manajemen.
hasil belajar siswa dalam bidang-bidang
studi tertentu”. Mahasiswa yang berminat Motivasi Belajar
terhadap pelajaran maka ia akan Sardiman (2007) mengatakan bahwa
memperhatikan pelajaran, lama kelamaan motivasi adalah daya penggerak yang telah
muncul ketertarikan dan perasaan senang menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada
sehingga dirinya lebih giat dan saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan
bersemangat dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan
belajar. Minat merupakan rasa atau mendesak. Sedangkan, Mc. Donald
ketertarikan, perhatian, keinginan lebih (Sardiman 2001) mengatakan bahwa
yang dimiliki seseorang terhadap suatu motivasi adalah perubahan energi dalam
hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut diri seseorang yang ditandai dengan
akan menetap dan berkembang pada munculnya “feeling” dan didahului dengan
dirinya untuk memperoleh dukungan dari tanggapan terhadap adanya tujuan. Pada
lingkungannya yang berupa pengalaman. intinya bahwa motivasi merupakan kondisi
Pengalaman akan diperoleh dengan psikologis yang mendorong seseorang
mengadakan interaksi dengan dunia luar, untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan
baik melalui latihan maupun belajar. Dan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab
faktor yang menimbulkan minat belajar seseorang yang tidak mempunyai motivasi
dalam hal ini adalah dorongan dari dalam dalam belajar, tidak akan mungkin
individu. Dorongan motif sosial dan melakukan aktivitas belajar.
dorongan emosional. Dengan demikian Dari pengertian yang dikemukakan
disimpulkan bahwa pengertian minat Mc. Donald ada tiga elemen penting yaitu
belajar adalah kecenderungan individu sebagai berikut:
untuk memiliki rasa senang tanpa ada 1. Bahwa motivasi itu mengawali
paksaan sehingga dapat menyebabkan terjadinya perubahan energi pada diri
perubahan pengetahuan, ketrampilan dan setiap individu dalam sistem
tingkah laku . “neurophysiological” yang ada pada
Mahasiswa tingkat I EKM A organisme manusia karena
semester 2 ini adalah mahasiswa hasil menyangkut perubahan energi manusia
seleksi UMBPTN yang pertama dilakukan (walaupun motivasi itu muncul dari
penerimaan di Universitas Samudra dalam diri manusia), penampakannya
Langsa setelah menjadi Universitas akan menyangkut kegiatan fisik
Negeri. Mereka merupakan lulusan terbaik manusia.
hasil seleksi UMBPTN yang telah berhasil 2. Motivasi ditandai dengan munculnya,
lulus dari berbagai SMU yang ada di rasa atau “feeling”, afeksi seseorang.
Indonesia. Walaupun jumlah mahasiswa Dalam hal ini motivasi relevan dengan
hasil penerimaan UMBPTN masih sedikit persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi
namun kualitas mahasiswa yang masuk dan energi yang dapat menentukan
Universitas Samudra Fakultas Ekonomi tingkah laku manusia.
Jurusan Manajemen terbilang bagus. 3. Motivasi akan dirangsang karena
Untuk dapat mengetahui dan adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal
melihat sampai sejuah mana hasil belajar ini sebenarnya merupakan respons dari
yang dicapai oleh mahasiswa tersebut suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi
peneliti bertujuan melakukan penelitian memang muncul dari dalam diri

Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ................................ 441
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016

manusia, tetapi kemunculannya karena 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah


terangsang atau terdorong oleh adanya artinya menggerakkan perbuatan
unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. kearah pencapaian tujuan yang
Tujuan ini akan menyangkut soal diinginkannya.
kebutuhan. 3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
Motivasi berfungsi sebagai mesin,
Purwanto (2007) mengemukakan besar kecilnya motivasi akan
definisi motivasi adalah pendorong suatu menentukan cepat atau lambannya
usaha yang disadari untuk mempengaruhi pekerjaan.
tingkah laku seseorang agar seseorang Sardiman (2007) mengemukakan
tersebut menjadi tergerak hatinya untuk beberapa bentuk dan cara untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
mencapai hasil dan tujuan tertentu. belajar di sekolah, seperti berikut:
Sedangkan, Winkel (2004) mengatakan 1. Memberi angka
bahwa motivasi adalah daya penggerak di Angka dalam hal ini adalah nilai.
dalam diri orang untuk melakukan Banyak siswa yang beranggapan,
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai belajar untuk mendapatkan angka atau
tujuan tertentu. nilai yang baik. Oleh karena itu,
Sardiman (2007) mengatakan dalam langkah yang perlu dilakukan seorang
kegiatan pembelajaran, motivasi dapat guru adalah bagaimana memberikan
dikatakan sebagai keseluruhan daya angka yang terkait dengan values yang
penggerak dalam diri siswa yang terkandung dalam setiap pengetahuan
menimbulkan kegiatan belajar, yang siswa sehingga tidak hanya nilai
menjamin kelangsungan dari kegiatan kognitif saja tetapi juga keterampilan
belajar dan memberikan arah pada afeksinya.
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang 2. Hadiah
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat Hadiah dapat juga dikatakan sebagai
tercapai. Jadi motivasi adalah usaha atau motivasi, tetapi tidaklah selalu
daya yang disadari untuk mendorong demikian. Karena hadiah untuk suatu
keinginan individu dalam melakukan pekerjaan, mungkin tidak akan
sesuatu demi tercapainya tujuan tertentu. menarik bagi seseorang yang tidak
Motivasi merupakan daya penggerak dari senang dan tidak berbakat untuk suatu
dalam diri siswa yang menimbulkan pekerjaan tersebut.
kegiatan belajar, yang menjamin 3. Saingan/ kompetisi
kelangsungan dari kegiatan belajar serta Saingan atau kompetisi dapat
memberikan arah pada kegiatan belajar, digunakan sebagai alat motivasi untuk
sehingga tujuan yang dikehendaki siswa mendorong belajar siswa. Persaingan
tercapai. antar individual maupun kelompok
Dari beberapa pengertian di atas, dapat meningkatkan prestasi belajar
maka dapat disimpulkan bahwa pengertian siswa.
motivasi adalah daya penggerak atau 4. Ego-involvent
pendorong yang ada di dalam setiap Menumbuhkan kesadaran kepada
individu maupun di luar individu untuk siswa agar merasakan pentingnya tugas
melakukan sesuatu demi mencapai tujuan. dan menerimanya sebagai tantangan
Ada tiga fungsi motivasi menurut sehingga bekerja keras dengan
Hamalik (2003) yaitu sebagai berikut: mempertaruhkan harga diri adalah
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau sebagai salah satu bentuk motivasi
sesuatu perbuatan. Tanpa motivasi yang cukup penting. Penyelesaian
maka tidak akan timbul suatu tugas dengan baik adalah simbol
perbuatan seperti belajar. kebanggaan dan harga diri bagi siswa.

Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ................................ 442
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016

5. Memberi ulangan minat merupakan alat motivasi yang


Memberi ulangan merupakan salah pokok.
satu sarana motivasi. Tetapi dalam
memberikan ulangan jangan terlalu Syafií (2009) menyatakan bahwa
sering, karena siswa akan merasa jenis motivasi ada beberapa antara lain
bosan dan bersifat rutinitas. seperti yang dikemukakan para ahli
6. Mengetahui hasil psikologi. Dimana para ahli berusaha
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, menggolong-golongkan motif-motif yang
apalagi kalau terjadi kemajuan, akan ada dalam diri manusia atau suatu
mendorong siswa untuk lebih giat organism kedalam beberapa golongan
belajar. Semakin mengetahui bahwa menurut pendapatnya masing-masing.
grafik hasil belajar meningkat, maka Woodworth menggolongkan dan membagi
ada motivasi pada diri siswa untuk motif-motif tersebut menjadi tiga jenis
terus belajar, dengan suatu harapan yaitu:
hasilnya terus meningkat. 1. Kebutuhan-kebutuhan organis
7. Pujian (Organic Motive). Motif ini
Pujian ini adalah bentuk reinforcement berhubungan dengan kebutuhan-
yang positif dan sekaligus merupakan kebutuhan bagian dalam tubuh
motivasi yang baik. Dengan pujian (kebutuhan-kebutuhan organis),
yang tepat akan menciptakan suasana seperti: lapar/haus, kebutuhan
yang menyenangkan dan mempertinggi bergerak dan beristirahat/tidur, dan
gairah belajar serta sekaligus akan sebagainya.
membangkitkan harga diri. 2. Motif-motif darurat (Emergency
8. Hukuman Motive). Motif ini timbul jika situasi
Hukuman sebagai reinforcement yang menuntut timbulnya tindakan yang
negatif tetapi kalau diberikan secara cepat dan kuat karena perangsang dari
tepat dan bijak bisa menjadi alat luar yang menarik manusia atau suatu
motivasi. organisme. Contoh motif ini antara
9. Hasrat untuk belajar lain: melarikan diri dari bahaya,
Hasrat untuk belajar, yaitu ada unsur berkelahi dan sebagainya.
kesengajaan. Hal ini lebih baik apabila 3. Motif-motif obyektif (Objective
dibandingkan dengan suatu kegiatan Motive). Motif obyektif adalah motif
yang tanpa maksud. Berarti dalam diri yang diarahkan/ditujukan ke suatu
anak didik itu memang ada motivasi obyek atau tujuan tertentu di sekitar
untuk belajar, sehingga sudah barang kita. Motif ini timbul karena adanya
tentu hasilnya akan lebih baik. dorongan dari dalam diri kita (kita
10. Tujuan yang diakui menyadarinya). Contoh: motif
Rumusan tujuan yang diakui dan menyelidiki, menggunakan
diterima baik oleh siswa, merupakan lingkungan.
alat motivasi yang sangat tepat. Sebab
dengan memahami tujuan yang harus Sedangkan Burton menggolongkan
dicapai, karena dirasa sangat berguna dan membagi motif-motif tersebut menjadi
dan menguntungkan, maka akan timbul dua, yaitu motif intrinsik dan motif
gairah untuk terus belajar. ekstrinsik:
11. Minat 1. Motif Intrinsik.
Proses belajar akan lancar apabila Motif intrinsik adalah motif yang
disertai dengan minat. Motivasi timbul dari dalam seseorang untuk
muncul karena ada kebutuhan, begitu berbuat sesuatu atau sesuatu yang
juga minat sehingga tepatlah kalau mendorong bertindak sebagaimana
nilai-nilai yang terkandung di dalam

Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ................................ 443
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016

obyeknya itu sendiri. Motivasi 4. Minat tergantung pada kesempatan


intrinsik merupakan pendorong bagi belajar
aktivitas dalam pengajaran dan dalam 5. Minat dipengaruhi oleh budaya
pemecahan soal. Keinginan untuk 6. Minat berbobot emosional
menambah pengetahuan dan wawasan, 7. Minat berbobot egoisentris, artinya jika
keinginan untuk memahami sesuatu seseorang senang terhadap sesuatu,
hal, merupakan faktor intrinsik yang maka akan timbul hasrat untuk
ada pada semua orang. memilikinya.
2. Motif Ekstrinsik. Menurut Slameto (2003), siswa yang
Motif ekstrinsik adalah motif yang berminat dalam belajar adalah sebagai
timbul dari luar/lingkungan. Motivasi berikut:
ekstrinsik dalam belajar antara lain 1. Memiliki kecenderungan yang tetap
berupa penghargaan, pujian, hukuman, untuk memperhatikan dan mengenang
celaan atau ingin meniru tingkah laku sesuatu yang dipelajari secara terus-
seseorang. menerus.
2. Ada rasa suka dan senang terhadap
Minat Belajar sesuatu yang diminatinya.
Menurut Ahmadi (2009), minat 3. Memperoleh sesuatu kebanggaan dan
adalah sikap jiwa orang seorang termasuk kepuasan pada suatu yang diminati.
ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, dan 4. Lebih menyukai hal yang lebih
emosi), yang tertuju pada sesuatu dan menjadi minatnya daripada hal yang
dalam hubungan itu unsur perasaan yang lainnya
kuat. Menurut Slameto (2003), minat 5. Dimanifestasikan melalui partisipasi
adalah kecenderungan yang tetap untuk pada aktivitas dan kegiatan.
memperhatikan dan mengenang beberapa Dari pendapat di atas dapat
kegiatan. Sedangkan menurut Djaali disimpulkan bahwa ciri-ciri minat belajar
(2008), minat adalah rasa lebih suka dan adalah memiliki kecenderungan yang tetap
rasa ketertarikan pada suatu hal atau untuk memperhatikan dan mengenang
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. sesuatu secara terus menerus, memperoleh
Sedangkan menurut Crow & crow (dalam kebanggaan dan kepuasan terhadap hal
Djaali, 2008) mengatakan bahwa minat yang diminati, berpartisipasi pada
berhubungan dengan gaya gerak yang pembelajaran, dan minat belajar
mendorong seseorang untuk menghadapi dipengaruhi oleh budaya. Ketika siswa ada
atau berurusan dengan orang, benda, minat dalam belajar maka siswa akan
kegiatan, pengalaman yang dirangsang senantiasa aktif berpartisipasi dalam
oleh kegiatan itu sendiri. Dari beberapa pembelajaran dan akan memberikan
pendapat para ahli diatas dapat prestasi yang baik dalam pencapaian
disimpulkan bahwa pengertian minat prestasi belajar.
adalah rasa ketertarikan, perhatian, Menurut Djamarah (2002), indikator
keinginan lebih yang dimiliki seseorang minat belajar yaitu rasa suka/senang,
terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. pernyataan lebih menyukai, adanya rasa
Dalam minat belajar memiliki ketertarikan adanya kesadaran untuk
beberapa ciri-ciri. Menurut Elizabeth belajar tanpa di suruh, berpartisipasi dalam
Hurlock (dalam Susanto, 2013), ada tujuh aktivitas belajar, memberikan perhatian.
ciri minat belajar sebagai berikut: Sedangkan menurut Slameto (2010)
1. Minat tumbuh bersamaan dengan terdapat beberapa indikator minat belajar
perkembangan fisik dan mental yaitu: perasaan senang, ketertarikan,
2. Minat tergantung pada kegiatan belajar penerimaan, dan keterlibatan siswa.
3. Perkembangan minat mungkin terbatas Minat belajar seseorang tidaklah
selalu stabil, melainkan selalu berubah.

Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ................................ 444
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016

Olehnya itu perlu diarahkan dan Prestasi Belajar


dikembangkan kepada sesuatu pilihan Prestasi belajar adalah hasil akhir
yang telah ditentukan melalui faktor-faktor dari proses belajar. Bukti keberhasilan
yang mempengaruhi minat itu, yaitu: peserta didik dalam pencapaian tujuan
1. Faktor intern adalah sama yang ada pengajaran dapat diketahui dan dilihat dari
pada diri seseorang baik jasmani prestasi belajarnya pada waktu tertentu.
maupun rohani, fisik maupun psikhis. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang
2. Faktor ekstern adalah semua faktor dicapai oleh siswa selama belangsungnya
yang ada diluar individu: keluarga, proses pembelajaran dalam jangka waktu
masyarakat dan sekolah. tertentu.
Campbell (dalam Sofyan, 2004) Menurut Sardiman (2001), prestasi
berpendapat bahwa usaha yang dapat adalah kemampuan nyata yang merupakan
dilakukan untuk membina minat seseorang hasil interaksi antara berbagai faktor yang
agar menjadi lebih produktif dan efektif mempengaruhi baik dari dalam maupun
antara lain sebagai berikut: dari luar individu dalam belajar. Dalam
1. Memperkaya ide atau gagasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995),
2. Memberikan hadiah yang merangsang prestasi belajar adalah penguasaan
3. Berkenalan dengan orang-orang yang pengetahuan atau keterampilan yang
kreatif dikembangkan oleh mata pelajaran,
4. Petualangan dalam arti berpetualangan lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
ke alam sekeliling secara sehat angka nilai yang diberikan oleh guru.
5. Mengembangkan fantasi Menurut Djamarah, (2011), prestasi
6. Melatih sikap positif belajar adalah hasil penilaian pendidikan
Pendapat lain yang dikemukakan tentang kemajuan siswa setelah melakukan
oleh W. Olson (dalam Samosir, 1992) aktivitas belajar. Menurut Hamalik,
mengemukakan bahwa untuk memupuk (2004), prestasi belajar adalah adanya
dan meningkatkan minat belajar seseorang perubahan tingkah laku pada orang
dapat dilakukan sebagai berikut: tersebut, misal dari tidak tahu menjadi tahu
1. Perubahan dalam lingkungan, kontak, dan tidak mengerti menjadi mengerti.
bacaan, hobi dan olahraga, pergi Sedangkan menurut Sudjana, (2004), hasil
berlibur ke lokasi yang berbeda-beda. belajar adalah kemampuan-kemampuan
Mengikuti pertemuan yang dihadiri yang dimiliki siswa setelah ia menerima
oleh orang-orang yang harus dikenal, pengalaman belajarnya.
membaca artikel yang belum pernah Taksonomi Bloom (dalam Sudjana,
dibaca dan membawa hobi dan 2009) mengatakan prestasi belajar dapat
olahraga yang beraneka ragam, hal ini dicapai melalui tiga kategori ranah. Ranah
akan membuat lebih berminat. tersebut antara lain kognitif, afektif, dan
2. Latihan dan praktek sederhana dengan psikomotor. Ranah kognitif berhubungan
cara memikirkan pemecahan- dengan hasil belajar intelektual yang
pemecahan masalah khusus agar terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan,
menjadi lebih berminat dalam pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,
memecahkan masalah khusus agar dan penilaian. Ranah afektif berkaitan
menjadi lebih berminat dalam dengan sikap dan nilai. Ranah afektif
memecahkan persoalan-persoalan. meliputi lima jenjang kemampuan, yaitu
3. Membuat orang lain supaya lebih menerima, menjawab atau reaksi, menilai,
mengembangkan diri yang organisasi, dan karakterisasi dengan suatu
pada nilai atau kompleks nilai. Sedangkan ranah
hakekatnya mengembangkan diri psikomotor meliputi keterampilan motorik,
sendiri. manipulasi benda-benda, dan koordinasi
neuromuscular (menghubungkan,

Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ................................ 445
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016

mengamati). Ranah yang paling banyak alami dan lingkungan sosial budaya)
diukur di sekolah adalah ranah kognitif dan faktor instrumental (kurikulum,
karena berkaitan dengan penguasaan program, sarana dan fasilitas, guru)
materi pelajaran dan aspek yang paling
banyak dinilai dari enam aspek kognitif Hipotesis
yang ada adalah aspek yang berada pada Berdasarkan uraian latar belakang
tingkatan paling bawah yaitu aspek dan dikaitkan dengan teori-teori dari para
pengetahuan mengingat kembali (recall). ahli, maka peneliti dapat mengajukan
Aspek mengingat kembali (recall) ini hipotesis yaitu terdapat hubungan motivasi
hanya meminta siswa untuk mengingat belajar dan minat belajar terhadap prestasi
kembali satu atau lebih fakta-fakta yang belajar mahasiswa tingkat I EKM A pada
sederhana (Arikunto, 2007). Aspek ini mata kuliah pengantar manajemen.
cenderung membuat siswa hanya
menghafal materi pelajaran. METODE PENELITIAN
Beberapa pengertian di atas tentang Penelitian ini menggunakan metode
prestasi belajar dapat disimpulkan bahwa survey dengan angket berupa kuesioner
prestasi belajar adalah hasil belajar yang yang dibagikan kepada mahasiswa yang
diperoleh siswa selama proses belajar pada menjadi respondennya untuk melihat
periode tertentu yang dapat diukur dengan apakah hasil belajar mereka sudah baik
alat berupa tes dan dinyatakan melalui dikaitkan dengan motivasi dan minat
skor atau nilai. Tinggi rendahnya nilai belajar mahasiswa itu sendiri. Kuesioner
siswa menunjukkan tinggi rendahnya menggunakan skala Likert untuk setiap
prestasi belajarnya. item jawaban dengan masing-masing
Menurut Purwanto (2003: 107), pernyatan yang diajukan dengan bobot 1
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi sampai 5. Bobot 1 bermakna “Sangat
belajar adalah: Tidak Setuju”, bobot 2 bermakna “ Tidak
1. Faktor dari dalam individu setuju”, bobot 3 bermakna “Ragu-ragu”,
Terdiri dari faktor fisiologis. Faktor bobot 4 bermakna “Setuju” dan bobot 5
fisiologis adalah kondisi jasmani dan bermakna “Sangat Setuju”
kondisi panca indra. Sedangkan faktor Dalam penelitian ini hanya dibatasi
psikologis yaitu bakat, minat, pada bagian motivasi, minat belajar dan
kecerdasan, motivasi berprestasi dan prestasi belajar saja yang menjadi fokus
kemampuan kognitif. penelitian. Dengan populasi adalah
2. Faktor dari luar individu seluruh mahasiswa dalam kelas mata
Terdiri dari faktor lingkungan dan kuliah pengantar manajemen tingkat I
faktor instrumental. Faktor lingkungan EKM A. Ini dikarenakan jumlah
yaitu lingkungan sosial dan lingkungan mahasiswa yang hanya 40 orang sehingga
alam. Sedangkan faktor instrumental harus menggunakan cara sampling jenuh
yaitu kurikulum, bahan, guru, sarana, yaitu dengan mengambil semua anggota
administrasi, dan manajemen. populasi sebagai respondennya.
Menurut Djamarah, (2011), faktor- Untuk menguji hubungan antara
faktor yang mempengaruhi tinggi variable dependen dengan varibel
rendahnya hasil belajar siswa adalah: independen digunakan metode regresi
1. Faktor yang ada dalam diri siswa linear berganda (Sugiyono, 2004) dengan
adalah: faktor fisiologis (kondisi bantuan Software SPSS for windows
fiologis dan kondisi panca indra) dan (Singgih, 2000). Adapun varibel dependen
faktor psikologis (minat, kecerdasan, (Y) adalah prestasi belajar, sedangkan
bakat, motivasi, kemampuan kognitif) variable independen (X1) adalah motivasi
2. Faktor yang berasal dari luar diri siswa belajar dan variable independen (X2)
adalah: faktor lingkungan (lingkungan adalah minat belajar.

Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ................................ 446
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016

HASIL ANALISIS 0,82. Dengan membandingkan kategori


Kuesioner dibagikan kepada nilai alpha yang digunakan dalam
mahasiswa yang terdiri dari 40 orang penelitian ini (Sekaran, 2000) sebagai
dengan karakteristik serta hasil yang berikut:
diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Nilai alpha antara 0,8 sampai dengan 1
dikategorikan reliabilitas baik.
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasar- 2. Nilai alpha antara 0,6 sampai dengan
kan Jenis Kelamin 0,79 dikategorikan reliabilitas diterima.
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
3. Nilai alpha kurang dari 0,6
Laki-laki 20 50% dikategorikan reliabilitas kurang baik.
Perempuan 20 50% Maka dapat diambil kesimpulan
Total 40 100% bahwa item-item pernyataan dalam
kuesioner memiliki keandalan yang baik.
Sumber: data primer diolah (2016)
Untuk melihat bagaimana hubungan
Tabel 2. Hasil Penyebaran Kuesioner antara motivasi belajar dan minat belajar
Keterangan Jumlah terhadap prestasi belajar digunakan nilai
koefisien korelasi (R). Jika nilai R positif
Kuesioner yang disebar 40
dan mendekati nol, artinya bahwa
Kuesioner yang kembali 40 hubungan antara motivasi belajar dan
Respon rate 100% minat belajar terhadap prestasi belajar
Kuesioner yang tidak kembali 0 adalah positif. Berdasarkan hasil analisis
Kuesioner yang kembali tapi tidak 0 pada tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai R
sebesar 0,16, artinya motivasi belajar dan
layak kuesioner
Total digunakanyang layak 40 minat belajar memiliki hubungan yang
dianalisis
Sumber: data primer diolah (2016) positif terhadap prestasi belajar, jika
motivasi belajar dan minat belajar
Hasil analisis statistik mengenai meningkat, maka prestasi belajar akan
hubungan motivasi belajar dan minat meningkat. Dan nilai koefisien determinasi
belajar terhadap prestasi belajar diperoleh sebesar 0,028 artinya besar pengaruh
sebagai berikut: motivasi belajar dan minat belajar terhadap
prestasi belajar sebesar 2,8% sedangkan
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas sisanya 97,2% dipengaruhi oleh faktor
Cronbach’s Cronbach’s Alpha Based N of
Alpha on Standardized Items Items lain.

KESIMPULAN
.820 .829 2 Berdasarkan hasil penelitian yang
Sumber: data primer diolah (2016) telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa nilai r (koefisien korelasi) sebesar
Tabel 4. Hasil Uji Korelasi 0,16 dan koefisien determinasi sebesar
Model R R Square 0,028, maka hasil penelitian dapat
1 .166a .028 diinterpretasikan bahwa motivasi belajar
Sumber: data primer diolah (2016) dan minat belajar berpengaruh sangat kecil
terhadap prestasi belajar mahasiswa mata
Pembahasan kuliah pengantar manajemen, artinya jika
Uji reliabilitas digunakan untuk motivasi belajar dan minat belajar
mengetahui tingkat keandalan item-item meningkat maka prestasi belajar akan
pernyataan dalam kuesioner, dengan meningkat walau tidak signifikan. Dan
metode Cronbach’s Alpha. Berdasarkan faktor lain yang lebih besar bisa
hasil analisis pada tabel 1 dapat dilihat mempengaruhi prestasi belajar sebesar
bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 97,2%.

Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ................................ 447
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016

DAFTAR PUSTAKA Purwanto, M. Ngalim. 1988. Psikologi


Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. Pendidikan. Bandung: Remadja
2004. Psikologi Belajar. Cetakan Karya CV.
ke-2. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman, A. M. 2007. Interaksi dan
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Motivasi Belajar Mengajar.
Penelitian suatu Pendekatan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan
Rineka Cipta. Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta
Djaali. 2012. Psikologi pendidikan. Grafindo Persada.
Jakarta: Bumi Aksara. Singgih, S. 2000. Buku Latihan SPSS.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-
Belajar. Edisi Revisi. Jakarta: faktor yang Mempengaruhinya.
Rineka Cipta. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Proses Belajar Mengajar.
Cipta. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar Sugiyono. 2004. Metode Penelitian
dan Mengajar. Bandung: PT Sinar Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Baru Algensindo. Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Belajar.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Winkel. 2004. Psikologi pendidikan dan
Hurlock, Elizabeth. 2003. Psikologi evaluasi belajar, Jakarta: Gramedia
Perkembangan. Edisi keenam.
Jakarta: Erlangga.

Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ................................ 448

Anda mungkin juga menyukai