Anda di halaman 1dari 16

TUGAS INDIVIDU 1

MATA KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


Dosen Pengasuh : Prof. Dr. Hj. Lu'mu, M.Pd

OLEH :

NAMA : Reza Fathurrahman


NIM : 230209501015
KELAS : PTIK C

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA &
KOMPUTER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
TUGAS RESUME BUKU REFERENSI BACAAN TENTANG BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN

Judul BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Penulis Nurlina Ariani Hrp,


Zulaini Masruro,
Siti Zahara Saragih,
Rosmidah Hasibuan,
Siti Suharni Simamora,
Toni

Penerbit WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG


(Grup CV. Widina Media Utama)
Komplek Puri Melia Asri Blok C3 No. 17 Desa Bojong Emas
Kec. Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
Anggota IKAPI No. 360/JBA/2020
Website: www.penerbitwidina.com
Instagram: @penerbitwidina

Tahun Juli, 2022


Terbit

File
Sampul
Buku
Daftar Isi

Kata DALAM, PENGERTIAN, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN,


Kunci PEMBELAJARAN, DARI, BAB, YANG

Resume
BAB 1 HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A. HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik


adalah subjek dan objek dari kegiatan pendidikan. Oleh karena
itu, makna dari proses pembelajaran adalah kegiatan belajar
peserta didik dalam mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Tujuan pengajaran akan dicapai apabila peserta
didik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak
didik tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi
kejiwaan. Apabila hanya dari segi fisik saja yang aktif dan
mentalnya tidak aktif, maka tujuan dari pembelajaran belum
tercapai. Hal ini sama saja dengan peserta didik tidak
belajar, karena peserta didik tidak merasakan perubahan dalam
dirinya. Belajar pada hakikatnya adalah suatu «perubahan»
yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas
belajar.
B. PENGERTIAN BELAJAR

Belajar merupakan suatu aktivitas atau suatu proses


untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, memperbaiki
perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.

C. PENGERTIAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran sebagai sistem Pembelajaran sebagai


sistem terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara
lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan
metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga,
pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak
lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan).

D. CIRI-CIRI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Beberapa para ahli menggolongkan beberapa jenis


perilaku belajar yang terdiri dari tiga ranah atau kawasan yaitu;

a. Ranah kognitif (Bloom, dkk), yang mencakup 6 jenis


atau tingkatan perilaku,
b. Ranah afektif (Krathewohl, Bloom dkk), yang
mencakup lima jenis perilaku,
c. Ranah Psikomotor (Simpson) yang terdiri dari tujuh
perilaku atau kemampuan psikomotorik.

Ketiga ranah yang dikemukakan diatas bukan


merupakan bagian-bagian yang terpisah, akan tetapi merupakan
suatu kesatuan yang saling terkait. Untuk mencapai perubahan
yang diharapkan, baik perubahan pada aspek atau ranah
kognitif, afektif maupun psikomotorik, moto belajar hendaknya
memperhatikan secara sungguh-sungguh beberapa prinsip yang
dapat mendukung terwujudnya hasil belajar yang diinginkan.

BAB II TEORI BELAJAR

A. TEORI BEHAVIORISTIK

Teori ini menekankan tentang perubahan tingkah laku yang


terjadi karena pengalaman belajar.

B. TEORI KOGNITIF

Teori kognitif membahas tentang manusia membangun


kemampuan kognitifnya dengan motivasi yang dilakukan oleh diri
sendiri terhadap lingkungannya.

C. TEORI KONSTRUKTIVISME

Makna konstruksi berarti membangun. Landasan dari teori


belajar konstruktivisme adalah pembelajaran kontekstual. manusia
membangun pengetahuan sedikit demi sedikit yang hasilnya
disebarkan melalui konteks yang terbatas dan dalam waktu yang
direncanakan.

D. TEORI HUMANISTIK

Teori belajar ini lebih cenderung melihat perkembangan


pengetahuan dari sisi kepribadian manusia. Hal ini disebabkan
karena humanistik itu sendiri merupakan ilmu yang melihat segala
sesuatu dari sisi kepribadian manusia.

BAB IV MOTIVASI BELAJAR

A. PENGERTIAN MOTIVASI

Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan


sebagai “daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman,
2011:71). Dalam melakukan kegiatan motivasi sangat
diperlukan. Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan kegiatan yang mencapai
tujuan”. Dorongan yang kuat dalam diri seseorang dalam
melakukan kegiatan akan membuat dirinya berusaha mencapai
tujuan yang diharapkan.

B. PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR

Motivasi belajar adalah sesuatu yang menimbulkan


dorongan atau semangat belajar atau dengan kata lain sebagai
pendorong semangat belajar. Sedangkan menurut Hermine
Marshall, istilah motivasi belajar adalah kebermaknaan, nilai,
dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar belajar tersebut
cukup menarik bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri
seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.

C. JENIS MOTIVASI

Motivasi sebagai kekuatan mental individu dapat


dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi primer dan
motivasi sekunder. Berikut penjelasan dari dua jenis motivasi
tersebut:

1. Motivasi primer

Motivasi primer adalah motivasi yang


didasarkan pada motif-motif dasar yang umumnya
berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.

2. Motivasi sekunder

Motivasi sekunder adalah motivasi yang


dipelajari. Menurut beberapa ahli, manusia adalah
makhluk sosial. Perilakunya tidak hanya terpengaruh
oleh faktor biologis saja, tetap juga faktor-faktor
sosial.

D. SIFAT MOTIVASI

1. Motivasi Intrinsik (motivasi internal)

Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu


sendiri tanpa ada paksaan/dorongan orang lain,
tetapi atas dasar kemauan sendiri.

2. Motivasi Ekstrinsik (motivasi eksternal)

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh


dari luar individu, apakah karena adanya ajakan,
suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian siswa mau melakukan
sesuatu atau belajar.

E. TUJUAN PEMBERIAN MOTIVASI

Adapun tujuan pemberian motivasi antara lain:


a. Mendorong gairah dan semangat belajar
b. Meningkatkan moral dan kepuasan belajar
c. Meningkatkan produktivitas hasil belajar
d. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi
e. Menciptakan suasana dan hubungan
f. Meningkatkan Kreativitas dan partisipasi belajar
g. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas-
tugasnya.

BAB V ASAS PEMBELAJARAN

A. PENGERTIN ASAS PEMBELAJARAN

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Asas


adalah hukum dasar suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar.
Pembelajaran (instruction) adalah suatu usaha untuk membuat
peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan
peserta didik. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Pasal 1 Ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.

B. MACAM-MACAM ASAS PEMBELAJARAN

1. Peragaan
2. Minat dan Perhatian
3. Motivasi
4. Apersepsi
5. Korelasi dan Konsentrasi
6. Kooperatif
7. Individualisme
8. Evaluasi

C. IMPLIKASI PRINSIP-PRINSIP PMEBLAJARAN BAGI


GURU

Guru seperti halnya peserta didik tidak terlepas dari


implikasi prinsipprinsip belajar dan pembelajaran, karena guru
yang merencanakan selanjutnya melaksanakan pembelajaran
tersebut. Implikasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi guru
terwujud dalam perilaku fisik dan psikis mereka. Jadi dengan
adanya kesadaran guru pada prinsip-prinsip tersebut diharapkan
adanya peningkatan kualitas pembelajaran yang
diselenggarakan, antara lain:

1. Perhatian dan Motivasi


2. Keaktifan Guru
3. Keterlibatan Langsung
4. Pengulangan
5. Perbedaan Individual
6. Tantangan
7. Balikan dan Penguatan

D. ARTI ASAS-ASAS PEMBELAJARAN

Didaktik adalah sebagian dari pedagogik atau ilmu


mengajar. Didaktik dapat dibagi menjadi dua yaitu didaktik
umum (prinsip-prinsip umum yang berkenaan dengan penyajian
bahan pelajaran) dan didaktik khusus (membicarakan tentang
cara mengajarkan tentang suatu mata pelajaran tertentu).
Didaktik khusus juga disebut dengan Metodik atau disebut
dengan metodologi Pengajaran dan terbagi dalam dua bagian,
metodik umum dan khusus. Jadi, dapat disimpulkan bahwa asas
atau prinsip pembelajaran adalah bagian dari metodologi
pembelajaran.

BAB VI PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

A. PENGERTIAN PRINSIP BELAJAR

Prinsip belajar ialah suatu interaksi yang berlangsung


antara pembimbing dan siswa-siswi dengan tujuan supaya
siswa-siswi memperoleh semangat belajar yang bermanfaat
untuk dirinya sendiri. Selain itu, prinsip belajar juga bisa
dipakai menjadi pedoman berpikir, pedoman berpegang dan
menjadi sumber semangat supaya prosedur belajar dan
pembelajaran bisa berjalan dengan baik antara pembimbing dan
siswa-siswi.

B. PRINSIP BELAJAR MENURUT PARA AHLI

Adapun beberapa prinsip belajar menurut para ahli diantaranya


yakni: Prinsip belajar menurut Ngalim Purwanto (2002) adalah:

1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi


aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk
mencapai tujuan instruksional
2. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya.
3. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada
siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
4. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap
menurut perkembangannya.
5. Belajar memerlukan sarana cukup, sehingga anak dapat
belajar dengan tenang.
6. Perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya

BAB VII MASALAH-MASALAJ BELAJAR

A. PENGERTIAN MASALAH BELAJAR

Menurut Catur Hari Wibowo (2015) istilah


masalah/problematika berasal dari bahasa inggris yaitu
problematic yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan
dalam Kamus Besar Indonesia (2002), problema berarti hal
yang belum dapat dipecahkan, yang menimbulkan masalah
sebagai suatu kesulitan yang dapat didefinisikan sebagai suatu
kesulitan yang perlu dipecahkan, diatasi atau disesuaikan.
Syukir (1983) mengemukakan masalah adalah suatu
kesenjangan yang mana antara harapan dan kenyataan yang di
harapkan dapat menyelesaikan atau dapat diperlukan.

B. JENIS-JENIS MASALAH (PROBLEMA) BELAJAR


Menurut Saechan Muchith (2008) menjelaskan tiga
macam bentuk masalah/problematika pembelajaran yaitu:

a. Masalah (Problem) yang bersifat metodologis


b. Masalah yang bersifat cultural
c. Masalah yang bersifat sosial,

C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MASALAH BELAJAR

Dimyati dan Mujiono (2010), mengemukakan bahwa


masalah (problematika) pembelajaran berasal dari dua faktor
yaitu faktor intern dan ekstern.

a. Factor intern

1. Sikap terhadap belajar


2. Motivasi Belajar
3. Konsentrasi Belajar
4. Kemampuan mengolah bahan belajar
5. Kemampuan menyimpan perolehan hasil belajar
6. Menggali hasil belajar yang tersimpan
7. Kemampuan berprestasi Siswa
8. Rasa percaya diri siswa

b. Faktor Ekstern

1. Guru sebagai Pembina siswa dalam belajar


2. Sarana dan Prasarana Pembelajaran
3. Kebijakan Penilaian Keputusan Hasil belajar
4. Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah Siswa-siswi di
sekolah
5. Kurikulum Sekolah

BAB VIII PENDEKATAN PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Pendekatan adalah cara umum seorang guru memandang


persoalan atau objek sehingga diperoleh pesan tertentu.
Menurut Tarigan, pendekatan adalah seperangkat asumsi yang
bersifat aksiomatik mengenai hakikat bahasa, pengajaran,
bahan, dan belajar bahasa yang digunakan sebagai landasan
dalam merancang, melakukan, dan menilai proses belajar
bahasa (Tarigan, 1995).

B. JENIS PENDEKATAN PEMBELAJARAN

1. Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered


approaches)

Pengertian pendekatan yang berpusat pada guru adalah


pendekatan yang menurunkan strategi pembelajaran
langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori.

2. Pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered


approaches)

Pengertian pendekatan pembelajaran yang berpusat pada


siswa adalah pendekatan yang menurunkan strategi
pembelajaran inkuiri dan diskoveri serta pembelajaran
induktif.

C. MACAM-MACAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN

1. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual


2. Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
3. Pendekatan Pembelajaran Deduktif – Induktif
4. Pendekatan Konsep dan Proses
5. Pendekatan Pembelajaran Konvensional
6. Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat
7. Pendekatan pembelajaran kontruktivisme
8. Pendekatan pembelajaran quantum learning
9. Pendekatan pembelajaran problem posing
10. Pendekatan pembelajaran saintifik

BAB IX MODEL PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN MOEL PEMBELAJARAN


Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian
materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan
sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala
fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau
tidak langsung dalam proses belajar mengajar.

B. MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah


2. Model Pembelajaran Discovery/Inquiry
3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
4. Model Pembelajaran Kontekstua

BAB X METODE PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran merupakan cara-cara dalam


melakukan aktivitas antara pendidik dan peserta didik ketika
berinteraksi dalam proses belajar. Pendidik perlu mengetahui
dan mempelajari metode pengajaran agar dapat menyampaikan
materi dan dimengerti dengan baik oleh peserta didik.

B. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN

1. Metode Konvensional/metode ceramah


2. Metode Diskusi
3. Metode Demonstrasi
4. Metode Ceramah Plus

BAB XI EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN EVALUASI PENDIDIKAN SECARA


UMUM

Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu


tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari segala
sesuatu dalam dunia pendidikan, merupakan proses pengukuran
akan efektivitas strategi yang dijalankan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Hasil dari evaluasi selanjutnya akan digunakan
sebagai analisis program selanjutnya.
B. PENGERTIAN ALAT EVALUASI

Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat


digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan
tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Kata
“alat” biasa disebut juga dengan istilah “instrumen”. Dengan
kata lain, instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan
pengukuran.

C. JENIS-JENIS ALAT EVALUASI

1. TES

Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan


objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-
keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara
yang tepat dan cepat. Tes juga dapat diartikan sebagai
berikut:

2. NON-TES

Alat evaluasi jenis non-tes ini antara lain:


a. Observasi
b. Wawancara
c. Studi kasus
d. Rating scale (skala penilaian)
e. Check list
f. Inventor

D. CARA MENYUSUN ALAT EVALUASI


PEMBELAJARAN

Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat


dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik bukan tes
(nontes).

1. Teknik Tes

Ditinjau dari segi kegunaannya dalam mengukur siswa,


maka di bedakan menjadi tiga macam tes, yaitu:
a. Tes Diagnostik
b. Tes Formatif
c. Tes Sumatif

2. Teknik Bukan Tes (Non tes)

a. Wawancara adalah suatu metode atau cara yang


digunakan untuk mendapatkan jawaban dari
responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
wawancara bebas dan wawancara terpimpin.
b. Kuesioner sering disebut juga angket. Kuesioner
adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang akan diukur (responden).

DAFTA
R
PUSTA
KA

Anda mungkin juga menyukai