Anda di halaman 1dari 14

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019

No. 42/05/19/Th.XII, 6 Mei 2019

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI LAMPUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN
PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2019
 Jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 4.408,1 ribu
orang, naik 12,2 ribu orang dibanding Februari 2018. Namun
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun sebesar 0,75
Februari 2019: persen poin.
Tingkat  Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 15,9 ribu orang,
sejalan dengan TPT yang turun menjadi 3,96 persen pada
Pengangguran Februari 2019. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk

Terbuka (TPT)
Universitas, tertinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu
sebesar 8,15 persen.
Sebesar 3,96  Penduduk yang bekerja sebanyak 4.233,6 ribu orang, bertambah
28,1 ribu orang dibanding Februari 2018. Lapangan pekerjaan
Persen yang dominan menyerap tenaga kerja yaitu sektor pertanian
sebesar 47,97 persen, sektor perdagangan sebesar 16,83 persen
dan sektor industri sebesar 8,47 persen.
 Sebanyak 3.022,5 ribu orang (71,39 persen) bekerja pada
kegiatan informal. Selama setahun terakhir (Februari 2018-
Februari 2019), pekerja informal turun sebesar 1,72 persen poin.
 Berdasarkan jam kerja pada seluruh pekerjaan, persentase
tertinggi pada Februari 2019 adalah pekerja penuh (jam kerja
minimal 35 jam per minggu) sebesar 61,36 persen. Sedangkan
penduduk yang bekerja dengan jam kerja 1-7 jam memiliki
persentase yang paling kecil, yaitu sebesar 3,76 persen.
Sementara itu, pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua, yaitu
pekerja paruh waktu (31,34 persen) dan pekerja setengah
penganggur (7,31 persen).

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019 1


1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran
Jumlah angkatan kerja di Provinsi Lampung pada Februari 2019 sebanyak 4.408,1 ribu orang,
naik 12,2 ribu orang dibanding Februari 2018. Komponen pembentuk angkatan kerja adalah
penduduk yang bekerja dan pengangguran. Pada Februari 2019, sebanyak 4.233,6 ribu orang adalah
penduduk bekerja dan sebanyak 174,5 ribu orang menganggur. Dibanding setahun yang lalu, jumlah
penduduk bekerja bertambah 28,1 ribu orang, sedangkan pengangguran berkurang 15,9 ribu orang.
TPAK pada Februari 2019 tercatat sebesar 72,09 persen, sedikit menurun dibanding setahun
yang lalu yaitu sebesar 72,84 persen. Penurunan TPAK memberikan indikasi adanya potensi
ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja yang menurun.
Tabel 1
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama Provinsi Lampung,
Februari 2017 - Februari 2019

Status Keadaan Perubahan 1 Tahun


Februari 2017 Februari 2018 Februari 2019
Ketenagakerjaan (Feb 2018-Feb 2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


ribu orang ribu orang ribu orang ribu orang persen
Penduduk 15+ 5 962,7 6 035,3 6 114,4 79,1 1,31
Angkatan Kerja 4 271,2 4 395,9 4 408,1 12,2 0,28
Bekerja 4 082,1 4 205,5 4 233,6 28,1 0,67
Penganggur 189,1 190,4 174,5 -15,9 -8,37
Bukan Angkatan Kerja 1 691,5 1 639,4 1 706,4 66,9 4,08
Sekolah 430,6 433,7 463,3 29,7 6,85
Mengurus rumahtangga 1 077,8 1 040,6 1 071,4 30,8 2,96
Lainnya 183,1 165,2 171,6 6,4 3,88
persen persen persen persen poin
Tingkat Partisipasi Angkatan
71,63 72,84 72,09 -0,74
0,75
Kerjas (TPAK)
Tingkat Pengangguran
4,43 4,33 3,96 -0,37
Terbuka (TPT)

Dari dekomposisi penduduk usia kerja seperti ditunjukkan pada Tabel 1 di atas jika dibanding
setahun yang lalu, kenaikan jumlah bukan angkatan kerja lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan
angkatan kerja. Jumlah bukan angkatan kerja mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen atau 66,9
ribu orang dibanding keadaan Februari 2018. Apabila dirinci selama setahun terakhir penduduk usia
kerja yang mengurus rumah tangga dan sekolah masing-masing mengalami kenaikan sebesar 30,8
ribu orang dan 29,7 ribu orang, sedangkan penduduk dengan kegiatan utama lainnya mengalami
kenaikan sebanyak 6,4 ribu orang.

2 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019


Gambar 1
Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Provinsi Lampung
Februari 2017 - Februari 2019
75,00

72,84
72,50
72,09
71,63
70,00

67,50

65,00

62,50

60,00
Feb 2017 Feb 2018 Feb 2019

TPAK

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Bila
dibandingkan dengan Februari 2018 (4,33 persen), angka pengangguran Februari 2019 turun sekitar
0,37 poin. Angka pengangguran Lampung ini masih di bawah angka pengangguran nasional yaitu
sebesar 5,01 persen.
Gambar 2
Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Lampung dan Nasional
Februari 2017 – Februari 2019

5,50 5,33
5,13
5,01
5,00

4,50

4,43
4,33
4,00
3,96

3,50

3,00
Feb 2017 Feb 2018 Feb 2019

Lampung Nasional

Apabila diamati menurut wilayah kota-desa, tingkat pengangguran lebih tinggi terjadi di
wilayah perkotaan (urban area), sebanyak 7,48 persen angkatan kerja di perkotaan berstatus
sebagai pengangguran terbuka (pencari kerja) atau setara dengan 97,4 ribu orang. Sedangkan di
wilayah perdesaan (rural area) tingkat pengangguran terbuka sebesar 2,48 persen atau 77,1 ribu

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019 3


orang. Dibandingkan setahun yang lalu, jumlah pengangguran di perkotaan bertambah sebanyak
17,1 ribu orang, sedangkan jumlah pengangguran di perdesaan berkurang sebanyak 33,0 ribu orang.
Tabel 2
Pengangguran Terbuka menurut Daerah Kota-Desa Provinsi Lampung
Februari 2017 – Februari 2019

Perubahan
Februari 2017 Februari 2018 Februari 2019
Daerah Tempat Feb 2018-Feb 2019
Tinggal TPT TPT TPT TPT
ribu orang ribu orang ribu orang ribu orang
(%) (%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Perkotaan 78,7 6,49 80,3 6,30 97,4 7,48 17,1 1,18

Perdesaan 110,4 3,61 110,1 3,53 77,1 2,48 -33,0 -1,05

Total 189,1 4,43 190,4 4,33 174,5 3,96 -15,9 -0,37

Disparitas jender pada partisipasi angkatan kerja sangat timpang. TPAK laki-laki sebesar 86,32
persen jauh lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang hanya 57,14 persen. Kondisi ini berkaitan
dengan adanya perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan di dalam rumah tangga. Laki-laki
berperan sebagai pencari nafkah (breadwinner), sedangkan perempuan mengelola rumah tangga
dan mengasuh anak-anaknya. Dibandingkan keadaan Februari 2018, partisipasi laki-laki di pasar
tenaga kerja mengalami penurunan 0,45 poin dan begitu pula halnya partisipasi perempuan di pasar
tenaga kerja mengalami penurunan 1,04 poin. Pada Februari 2019 TPT laki-laki sebesar 3,94 persen
mengalami penurunan 1,28 poin dibandingkan Februari 2019, sedangkan untuk TPT perempuan
mengalami kenaikan sebesar 1,05 poin dibanding Februari 2019.
Tabel 3
Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka menurut Jenis Kelamin Provinsi Lampung
Februari 2017 – Februari 2019

Februari 2017 Februari 2018 Februari 2019


Jenis Kelamin
ribu orang persen ribu orang persen ribu orang persen
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Angkatan Kerja
4 271,2 71,63 4 395,9 72,84 4 408,1 72,09
(TPAK):
Laki-laki 2 674,3 87,46 2 684,6 86,77 2 704,7 86,32
Perempuan 1 596,9 54,97 1 711,3 58,18 1 703,3 57,14
Pengangguran
189,1 4,43 190,4 4,33 174,5 3,96
Terbuka (TPT):
Laki-laki 99,2 3,71 140,1 5,22 106,5 3,94
Perempuan 89,9 5,63 50,4 2,94 68,0 3,99

4 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019


Dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2019, TPT untuk lulusan Universitas paling tinggi
diantara pendidikan lain yaitu sebesar 8,15 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 6,60 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga
kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan Universitas dan SMK. Mereka yang
berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke
bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 1,18 persen.

Gambar 3
Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Provinsi Lampung, Februari 2017 – Februari 2019
10,00
9,03
9,00 8,47
8,15
8,00

7,00 6,65 6,44 6,60


5,95 5,96
6,00 5,47 5,34
5,05
5,00 4,59
4,30 4,17
4,00 3,28
2,83
3,00 2,30
2,00
1,18
1,00

0,00
<= SD SMP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas

Feb 2017 Feb 2018 Feb 2019

2. Penduduk Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama


Jumlah penduduk yang bekerja pada setiap kategori lapangan pekerjaan menunjukkan
kemampuan suatu sektor ekonomi dalam penyerapan tenaga kerja. Semakin besar penyerapan
tenaga kerja menunjukan dominasi sektor tersebut dibanding sektor lainnya. Struktur penduduk
bekerja menurut lapangan pekerjaan pada Februari 2019 masih didominasi oleh tiga lapangan
pekerjaan utama, yaitu: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 47,97 persen; Perdagangan
sebesar 16,83 persen;dan Industri Pengolahan sebesar 8,47 persen (Gambar 4 dan Lampiran 1).
Dilihat berdasarkan tren lapangan pekerjaan selama Februari 2018-Februari 2019, lapangan
usaha yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Industri
Pengolahan (1,19 persen poin); Jasa Pendidikan (0,67 persen poin); dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial (0,66 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya
pada Perdagangan (1,33 persen poin); Transportasi; Informasi Komunikasi (1,12 persen poin); serta
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum (0,72 persen poin).

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019 5


Gambar 4
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Provinsi Lampung, Februari 2017 – Februari 2019

Tabel 4
Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Daerah Kota-Desa
di Provinsi Lampung, Februari 2019
Perkotaan Perdesaan
Lapangan Pekerjaan
ribu orang persen ribu orang persen
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 240,9 19,99 1 790,2 59,10
B. Pertambangan dan Penggalian 1,0 0,09 24,7 0,82
C. Industri Pengolahan 107,2 8,90 251,1 8,29
Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan
Udara Dingin;
E.Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan 1,9 0,16 11,8 0,39
Daur Ulang, Pembuangan dan Pembersihan
Limbah dan Sampah
F. Konstruksi 79,4 6,59 109,9 3,63
G. Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi
298,2 24,76 414,1 13,67
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan;
70,8 5,87 64,7 2,14
J. Informasi dan Komunikasi
I. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan
79,9 6,63 80,5 2,66
Makan Minum
K. Jasa Keuangan dan Asuransi; L. Real Estat;
37,0 3,07 23,2 0,77
M, N. Jasa Perusahaan
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
74,8 6,21 63,3 2,09
dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 100,1 8,31 107,0 3,53
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 37,3 3,09 34,1 1,12
R,S,T,U. Jasa Lainnya 76,1 6,32 54,3 1,79
Total 1 204,7 100,00 3 028,9 100,00

6 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019


Daerah perkotaan di Lampung didominasi tenaga kerja di kategori perdagangan besar dan
eceran; reparasi dan perawatan mobil yakni 24,76 persen. Sedangkan daerah perdesaan lebih dari
separuh tenaga kerja bekerja pada kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan; pertambangan
dan penggalian (59,92 persen). Kategori industri jumlahnya jauh lebih banyak di perdesaan
dibanding perkotaan menandakan banyaknya industri-industri kecil/industri rumah tangga yang ada
di daerah perdesaan. Keadaan Februari 2019 memperlihatkan jumlah tenaga kerja pada lapangan
usaha perdagangan memiliki perbedaan yang cukup besar antara daerah perdesaan dan daerah
perkotaan, jumlah tenaga kerja pada kategori tersebut lebih banyak berada di daerah perdesaan
(414,1 ribu orang) dibanding daerah perkotaan (298,2 ribu orang).

3. Penduduk Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama


Dari seluruh penduduk bekerja pada Februari 2019, status pekerjaan utama yang terbanyak
sebagai buruh/karyawan (25,56 persen), diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak
dibayar (22,82 persen) dan pekerja keluarga (20,40 persen). Sementara penduduk yang bekerja
dengan status berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar memiliki persentase yang paling kecil
yaitu sebesar 3,04 persen.
Dalam periode setahun terakhir terjadi penambahan jumlah penduduk bekerja yang berstatus
buruh/karyawan (9,90 poin), berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar (1,31 poin),
dan pekerja bebas (0,26 poin). Penurunan terjadi pada status berusaha sendiri dan pekerja bebas,
yaitu masing-masing sebesar 1,89 poin dan 1,39 poin.
Tabel 5
Penduduk yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama di Provinsi Lampung,
Februari 2017 – Februari 2019

Status Pekerjaan Februari 2017 Februari 2018 Februari 2019


(1) (2) (3) (4)
Berusaha sendiri 736,1 808,9 734,1
Berusaha dibantu buruh tidak
tetap/brh tdk dibayar 814,4 904,6 965,9
Berusaha dibantu buruh
tetap/brh dibayar 149,3 128,0 128,7
Buruh/Karyawan/
Pegawai 1 097,1 1 002,5 1 082,3
Pekerja Bebas 493,4 514,4 458,9
Pekerja Keluarga/Tak Dibayar 791,9 847,1 863,6
Total 4 082,1 4 205,5 4 233,6

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019 7


Gambar 5
Perkembangan Penduduk yang Bekerja menurut Kegiatan Ekonomi Formal-Informal
di Provinsi Lampung (ribuan), Februari 2017 – Februari 2019
5 000,0

4 000,0

3 000,0
2 835,8 3 074,9 3 022,5

2 000,0

1 000,0
1 246,3 1 130,5 1 211,0
-
Feb 2017 Feb 2018 Feb 2019

Formal Informal

Secara sederhana, kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi
berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja
formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan,
sisanya sebagian besar termasuk pekerja informal. Berdasarkan pendekatan identifikasi ini, maka
pada Februari 2019 sekitar 1.211,0 ribu pekerja (28,61 persen) bekerja pada kegiatan formal dan
3.022,5 ribu pekerja (71,39 persen) bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal
mengalami penurunan sebanyak 1,72 persen poin dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu
(Februari 2018). Hal ini disebabkan karena adanya penambahan jumlah penduduk bekerja dengan
status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas,
dan pekerja keluarga/tak dibayar.
Gambar 6
Perkembangan Penduduk yang Bekerja menurut Kegiatan Ekonomi Formal-Informal
dan Kota-Desa di Provinsi Lampung (ribuan), Februari 2017 – Februari 2019
3 000,0

2 448,3 2 384,5
2 500,0 2 268,4

2 000,0

1 500,0

1 000,0
679,1
567,3 567,4 567,2 626,6 563,3 566,6 638,1 644,4
500,0

-
Feb 2017 Feb 2018 Feb 2019

Formal-Kota Informal-Kota Formal-Desa Informal-Desa

8 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019


Ketimpangan kegiatan ekonomi formal dan informal terlihat signifikan di perdesaan dibanding
perkotaan. Pada Februari 2019, jumlah pekerja informal di perdesaan mencapai 2.384,5 ribu atau
hampir empat kali jumlah pekerja formal. Pekerja di sektor informal umumnya berpendidikan
rendah dan tidak mempunyai ketrampilan khusus. Sementara itu, jumlah pekerja sektor informal di
perkotaan lebih banyak dibandingkan dengan pekerja sektor formal, namun selisihnya tidak terlalu
berbeda jika dibandingkan dengan selisih sektor formal-informal di perdesaan. Fenomena ini
mengindikasikan pentingnya peran sektor informal dalam kegiatan ekonomi di perkotaan.

4. Penduduk Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2019 masih didominasi oleh penduduk bekerja
berpendidikan SD kebawah sebanyak 1.870,8, ribu orang (44,19 persen), SMP sebanyak 907,8 ribu
orang (21,44 persen), SMA Umum sebanyak 16,23 ribu orang (16,23 persen), dan SMA Kejuruan
sebanyak 379,9 ribu orang (8,97 persen). Sementara itu, penduduk bekerja berpendidikan tinggi
(Diploma ke atas) ada sebanyak 388,1 ribu orang (9,17 persen) mencakup 101,9 ribu orang
berpendidikan Diploma I/II/III dan 286,2 ribu orang berpendidikan Universitas (Gambar 7 dan
Lampiran 1).
Gambar 7
Persentase Penduduk Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
di Provinsi Lampung, Februari 2017 – Februari 2019

Dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja yang meningkat adalah mereka yang
berpendidikan SMA Umum (1,03 persen poin), dan SMA Kejuruan (0,09 persen poin). Sementara
penurunan persentase terutama pada penduduk bekerja berpendidikan SMP (0,92 persen poin), SD
ke bawah (0,07 persen poin), universitas (0,07 persen poin), dan diploma I/II/III (0,06 persen poin).

5. Penduduk Bekerja menurut Jam Kerja


Dilihat dari proporsi penduduk bekerja menurut jam kerja, persentase tertinggi pada Februari
2019 adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 61,36 persen. Sedangkan
penduduk yang bekerja dengan jam kerja 1-7 jam memiliki persentase yang paling kecil, yaitu
sebesar 3,76 persen.

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019 9


Tabel 6
Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu
Provinsi Lampung (ribu), Februari 2017 – Februari 2019

Jumlah Jam Kerja per Minggu Feb 2017 Feb 2018 Feb 2019

(1) (2) (3) (4)


1–7 3,09 3,53 3,76
8 – 14 6,45 7,02 7,48
15 - 24 12,35 13,91 13,37
25 - 34 14,34 15,58 14,03
0 dan ≥ 35 63,77 59,96 61,36
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut penduduk bekerja adalah jumlah pekerja
tidak penuh yakni mereka yang berstatus bekerja tetapi memiliki jam kerja di bawah jam kerja
normal (35 jam seminggu). Dikatakan lebih mendalam karena mampu mengungkap dibalik status
bekerja ternyata tidak semua memiliki produktivitas yang tinggi sebagian dari mereka memiliki jam
kerja rendah. Ada dua kelompok pekerja tidak penuh: yang masih mencari kerja (setengah
pengangguran) dan tidak mencari kerja lagi (pekerja paruh waktu). Pada Februari 2019, pekerja
tidak penuh berjumlah 1.636,0 ribu orang atau 40,04 persen dari penduduk bekerja. Naik dibanding
Februari 2018 1.479,0 ribu orang atau 38,64 persen dari penduduk bekerja. Ini merupakan indikasi
yang merepresentasikan turunnya produktivitas. Dari dua jenis pekerja tidak penuh, Setengah
Pengangguran turun selama setahun terakhir dari 386,3 ribu pekerja menjadi 309,4 ribu pekerja.
Gambar 8
Perkermbangan Pekerja Penuh, Setengah Penganggur, dan Paruh Waktu
Provinsi Lampung (ribu), Februari 2017 – Februari 2019

4 500,0
4 000,0
3 500,0 1 152,6 1 297,5 1 326,7

3 000,0
326,4 386,3 309,4
2 500,0
2 000,0
1 500,0
2 603,2 2 521,7 2 597,5
1 000,0
500,0
-
Februari 2017 Februari 2018 Februari 2019

Pekerja Penuh Pekerja Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu

10 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019


6. Perbandingan Regional
Tingkat pengangguran terbuka menurut provinsi di Sumatera relatif bervariasi. Lima provinsi
memiliki tingkat pengangguran di atas angka nasional, sementara lima provinsi lainnya termasuk
Lampung memiliki tingkat pengangguran di bawah angka nasional (5,01 persen). TPT tertinggi
dialami Provinsi Kepulauan Riau yakni sekitar 6,41 persen. Sedangkan TPT yang paling rendah sekitar
2,50 persen terjadi di Provinsi Bengkulu. TPT Lampung merupakan TPT terendah keempat di Pulau
Sumatera.
Gambar 9
Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Provinsi di Sumatera, Februari 2019
6,41
5,57 5,56 5,53 5,29
5,01
3,99 3,96
3,62 3,39
2,50

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 201911


BEBERAPA KONSEP YANG DIGUNAKAN
Konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data ketenagakerjaan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) adalah The Labour Force Concept yang disarankan oleh the International Labour
Organization (ILO). Konsep ini membagi penduduk menjadi dua kelompok, yaitu penduduk usia
kerja dan penduduk bukan usia kerja. Selanjutnya penduduk usia kerja dibedakan pula menjadi dua
kelompok berdasarkan kegiatan utama yang sedang dilakukannya. Kelompok tersebut adalah
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
1. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih. Batas bawah bervariasi
antar Negara. Indonesia, menggunakan batas bawah usia 15 tahun, namun dalam survei dicatat
5 tahun ke atas, Mesir (6 tahun), Brazil (10 tahun), Swedia, USA (16 tahun), Kanada (14 dan 15
tahun), India (5 dan 15 tahun), Venezuela (10 dan 15 tahun). Batas atas, bervariasi antar Negara.
Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia (74 tahun), Mesir, Malaysia, Mexico (65 tahun). Banyak
Negara termasuk Indonesia tidak ada batas atas.
2. Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang
bekerja, atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, dan pengangguran.
3. Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan
lebih) yang masih sekolah, mengurus rumahtangga atau melaksanakan kegiatan lainnya.
4. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh
atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit dilakukan selama 1
jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu.
5. Penganggur terbuka, terdiri dari:
a) Mereka yang mencari pekerjaan.
b) Mereka yang mempersiapkan suatu usaha.
c) Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan (bukan karena alasan kekurangan fisik).
d) Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
6. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap
penduduk usia kerja (15+).
7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah
angkatan kerja
8. Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35
jam seminggu). Pekerja Tidak Penuh terdiri dari:
a) Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari
35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan
(dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa).
b) Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari
35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan
lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela).

12 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019


Lampiran 1
Karakteristik Penduduk Bekerja di Provinsi Lampung, Februari 2017-Februari 2019

Februari 2017 Februari 2018 Februari 2019


Karakteristik Penduduk Bekerja
ribu persen ribu persen ribu persen
orang (%) orang (%) orang (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
SD ke Ba wa h 1 893,0 46,37 1 861,4 44,26 1 870,8 44,19
Sekol a h Menenga h Perta ma 852,1 20,87 940,5 22,36 907,8 21,44
Sekol a h Menenga h Ata s 583,9 14,30 639,0 15,19 686,9 16,23
Sekol a h Menenga h Kejurua n 365,9 8,96 373,6 8,88 379,9 8,97
Di pl oma I/II/III 111,2 2,72 103,9 2,47 101,9 2,41
Uni vers i ta s 276,1 6,76 287,1 6,83 286,2 6,76
Juml a h 4 082,1 100,00 4 205,5 100,00 4 233,6 100,00
Lapangan Pekerjaan Utama
A. Perta ni a n, Kehuta na n da n Peri ka na n 1 970,3 48,27 2 013,2 47,87 2 031,0 47,97
B. Perta mba nga n da n Pengga l i a n 21,1 0,52 8,9 0,21 25,8 0,61
C. Indus tri Pengol a ha n 315,1 7,72 305,9 7,27 358,4 8,47
D. Penga da a n Li s tri k da n Ga s ;
9,7 0,24 23,5 0,56 13,8 0,32
E. Penga da a n Ai r
F. Kons truks i 177,3 4,34 163,2 3,88 189,3 4,47
G. Perda ga nga n Bes a r Da n Ecera n 741,5 18,17 763,4 18,15 712,3 16,83
H. Tra ns porta s i da n Perguda nga n;
185,9 4,56 181,6 4,32 135,5 3,20
J. Informa s i da n Komuni ka s i
I. Penyedi a a n Akomoda s i da n Ma ka n
106,6 2,61 189,5 4,50 160,4 3,79
Mi num
K. Ja s a Keua nga n da n As ura ns i ;
42,3 1,04 34,5 0,82 60,3 1,42
L. Rea l Es ta t; M,N. Ja s a Perus a ha a n
O. Admi ni s tra s i Pemeri nta ha n 134,9 3,31 146,6 3,49 138,1 3,26
P. Ja s a Pendi di ka n 185,9 4,55 177,5 4,22 207,1 4,89
Q. Ja s a Kes eha ta n da n Kegi a ta n Sos i a l 59,6 1,46 43,2 1,03 71,3 1,68
R,S,T,U. Ja s a La i nnya 131,8 3,23 154,4 3,67 130,5 3,08
Juml a h 4 082,1 100,00 4 205,5 100,00 4 233,6 100,00
Status Pekerjaan Utama
Berus a ha s endi ri 736,1 18,03 808,9 19,24 734,1 17,34
Berus a ha di ba ntu buruh ti da k teta p 814,4 19,95 904,6 21,51 965,9 22,82
Berus a ha di ba ntu buruh teta p 149,3 3,66 128,0 3,04 128,7 3,04
Buruh/ka rya wa n/pega wa i 1 097,1 26,87 1 002,5 23,84 1 082,3 25,56
Pekerja beba s 493,4 12,09 514,4 12,23 458,9 10,84
Pekerja kel ua rga /ta k di ba ya r 791,9 19,40 847,1 20,14 863,6 20,40
Juml a h 4 082,1 100,00 4 205,5 100,00 4 233,6 100,00
Status Pekerjaan Formal/Informal
Forma l 1 246,3 30,53 1 130,5 26,88 1 211,0 28,61
Informa l 2 835,8 69,47 3 074,9 73,12 3 022,5 71,39
Juml a h 4 082,1 100,00 4 205,5 100,00 4 233,6 100,00
Jumlah Jam Kerja per Minggu
1-7 126,3 3,09 148,3 3,53 159,3 3,76
8-14 263,2 6,45 295,1 7,02 316,8 7,48
15-24 504,1 12,35 585,0 13,91 566,2 13,37
25-34 585,4 14,34 655,3 15,58 593,8 14,03
≥ 35*) 2 603,2 63,77 2 521,7 59,96 2 597,5 61,36
Juml a h 4 082,1 100,00 4 205,5 100,00 4 233,6 100,00
Pekerja Penuh/Tidak Penuh
Pekerja Penuh (≥ 35 ja m*)) 2 603,2 63,77 2 521,7 59,96 2 597,5 61,36
Pekerja Ti da k Penuh (1-34 ja m) 1 479,0 36,23 1 683,8 40,04 1 636,0 38,64
- Setenga h Penga nggur 326,4 7,99 386,3 9,18 309,4 7,31
- Pekerja Pa ruh Wa ktu 1 152,6 28,24 1 297,5 30,85 1 326,7 31,34
Juml a h 4 082,1 100,00 4 205,5 100,00 4 233,6 100,00

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019 13


14 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai