Panduan Penyusunan Modul Pembelajaran 2018-1 PDF
Panduan Penyusunan Modul Pembelajaran 2018-1 PDF
MODUL PEMBELAJARAN
Penyusun :
Edisi 1
Diterbitkan
Untuk digunakan di Lingkungan Sendiri
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan
karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Panduan Penulisan
Modul Pembelajaran ini sesuai dengan harapan. Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada Direktur Politeknik Kesehatan Makassar yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk dapat menyelesaikan panduan ini untuk dapat digunakan di
Lingkungan Politeknik Kesehatan Makassar.
Panduan Penyusunan Modul Pembelajaran ini dimaksudkan untuk dijadikan
pedoman bagi dosen dalam menyediakan modul pembelajaran baik untuk digunakan
dalam pembelajaran di kelas maupun sebagai panduan dalam penyusunan modul untuk
digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan E-learning dan Pembelajaran
RPL.
Kami menyadari bahwa panduan penyusunan modul pembelajaran ini masih
jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu saran dan masukan dari pengguna sangat kami
butuhkan untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.
Semoga panduan ini bermanfaat dan dapat digunakan dengan baik.
Wassalamualaikum.
Hormat kami,
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
PENULISAN MODUL PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
Kita telah sering mendengar istilah ‘modul’ dan dokumen ini merupakan
salah satu dokumen yang sangat penting dibutuhkan baik dalam pembelajaran di
kelas maupun pembelajaran yang menerapkan atau mengkombinasikan dengan
pembelajaran dengan menggunakan E-learning. Poltekkes Kemenkes Makassar
yang saat ini telah mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan E-learning
perlu mengembangkan modul pembelajaran yang berstandar sehingga dapat
dipergunakan oleh Dosen dan Mahasiswa sehingga capaian pembelajaran dapat
lebih terukur dan objektif.
Apakah modul pembelajaran itu? Modul adalah bahan ajar untuk belajar
mandiri (a self learning material). Modul adalah a learning material that is written
in such a way that it is relatively easy to learn without the help of teachers or
anyone else. (Suci M. Isman: 2003:3), selanjutnya menjelaskan bahwa a self
learning material or module is a print learning material that is relatively easy to
learn by a student without assistance from a teacher, tutor, or facilitator. A module
must be self contain or self explanatory, wich means that it must include all
necessary information to achieve its objective.
Pendapat di atas mengartikan modul adalah bahan belajar yang secara relatif
mudah dipelajari sendiri oleh siswa secara mandiri; dengan bantuan terbatas dari
orang lain. Modul sebagai bahan tercetak (printed material) yang dirancang dan
dikembangkan untuk memudahkan mahasiswa belajar tanpa guru, tutor atau
fasilitator. Modul dalam panduan ini merupakan materi pelajaran yang disusun dan
1
disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat menyerap
sendiri materi tersebut dengan atau sedikit mungkin membutuhkan bantuan dari
orang lain. Modul ditulis lebih rinci dibandingkan buku ajar, isi modul harus sesuai
dengan mata kuliah pada ranah dan jenjang yang telah ditetapkan dalam analisis
kebutuhan pembelajaran. Modul juga dapat diartikan sebagai satu set bahan ajar
yang membahas unit materi pokok tertentu dilengkapi dengan tinjauan mata kuliah,
sajian materi masing-masing modul, daftar kata-kata sulit, daftar kepustakaan.
Sajian materi modul mencakup pendahuluan, kegiatan belajar, rangkuman, tes
formatif dan kunci jawabannya, serta penutup.
1. POLA UMUM
a. Suatu unit pelajaran yang cakupannya relatif kecil, maka isi sebuah modul
kurang lebih sama dengan isi sebuah sub-pokok bahasan atau sebuah bab
(chapter) sebuah buku teks;
b. Bahan belajar mandiri disusun secara sistematis supaya dapat dipelajari
oleh siswa secara mandiri atau dengan bantuan terbatas dari orang lain
c. Sesuai dengan tingkat kemampuan mahasiswa self-explanatory atau self-
contain;
d. Urutannya logis mengandung contoh-contoh yang jelas
e. Hal-hal yang cenderung abstrak dilengkapi dengan latihan atau tes mandiri
3
3. MODUL SUPAYA RELATIF MUDAH DIPELAJARI
a. Urutannya logis
b. Dari yang mudah ke sukar
c. Dari yang sederhana ke rumit
d. Dari yang dikenal ke yang belum dikenal nyata ke abstrak
e. Organisasinya baik: judul, sub-judul, sub-sub judulnya disusun dengan
hati-hati dan jelas
f. Penomoran judul dan sub-judul harus betul dan penyajiannya harus urut.
4
C. FORMAT MODUL PEMBELAJARAN
Modul ditulis pada kertas yang dipakai berwarna dasar putih dengan ukuran
21,5 x 16,5 cm (kertas folio F4 dibagi dua) atau boleh juga berukuran A4 (29,7 x 21
cm). Batas sembir (marjin) sesuai dengan ukuran kertas. Marjin untuk kertas
berukuran 21,5 x 16,5 cm, marjin atas, kiri, kanan, bawah masing-masing 2 cm, 2,5
cm, 2 cm, 2 cm, dan untuk kertas A4 marjin atas, kiri, kanan, bawah masing-masing
2,5 cm, 3 cm, 2 cm, 2,5 cm. Halaman modul ditulis satu kolom.
Ukuran huruf : untuk kertas berukuran 21,5 x 16,5 gunakanlah huruf
berukuran 10 atau 11 dengan spasi antar baris 1 atau 1,15; untuk kertas A4
gunakanlah huruf berukuran 11 atau 12 dengan spasi antara baris 1,5. Khusus untuk
judul bab gunakan ukuran huruf 15 atau 16 dan sub bab gunakan ukuran huruf 13
atau 14.
Jenis huruf dapat digunakan times new roman, calibri, arial, atau jenis huruf
lain yang tidak menyulitkan pembacaannya, dan lazim digunakan dalam penulisan
buku teks.
Struktur modul disusun sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
Pada bagian ini berisi antara lain, sapaan kepada mahasiswa, deskripsi
singkat isi modul, relevansi isi modul, hubungan modul dengan pengetahuan
dan pengalaman mahasiswa, pentingnya isi modul bagi mahasiswa, urutan
penyajian, hubungannya dengan modul lain, petunjuk bagi mahasiswa dalam
mempelajari modul, tujuan umum pembelajaran, tujuan khusus pembelajaran,
perkiraan waktu, peralatan yang diperlukan, dan memotivasi mahasiswa.
2. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1
a. Judul Kegiatan Belajar 1
b. Pendahuluan
1) Learning point
2) Learning objectives
5
c. Uraian (Penyajian)
1) Penjelasan
2) Pemberian contoh
3) Latihan
- Beri soal atau kasus atau problem yang perlu dilatihkan mahasiswa
untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa
- Bila perlu buat lembar kerja mahasiswa, format tabel, atau bentuk
lain yang diperlukan
- Lengkapi dengan petunjuk kerja agar kegiatan mandiri mahasiswa
lebih terarah pada pencapaian sasaran pembelajaran
- Akan baik sekali kalau tugas atau latihan itu mencakup kognisi,
psikomotorik, dan afeksi.
4) Rangkuman
Tulis intisari bahan pembelajaran, rangkuman ini sebaiknya tidak lebih
dari tiga paragraf
5) Tes formatif
Buat sejumlah soal, proyek atau kasus untuk mengukur capaian belajar
mahasiswa. Bila dipandang perlu lengkapi kunci jawaban soal yang
diberikan
6) Umpan balik atau Tindak lanjut
Tulis petunjuk kepada mahasiswa cara mengukur capaiannya
dan tindakan yang perlu dilakukan untuk pengembangan pemahaman
tentang bahan modul dan ketercapaian sasaran pembelajaran. Tindak
lanjut merupakan petunjuk bagi mahasiswa apakah perlu mengulang
bagian tertentu atau perlu menambah bahan pembelajaran lebih lanjut.
7) Daftar bacaan
Kegiatan Belajar 2 (sama dengan Kegiatan Belajar 1)
Dst. .............
3. PENUTUP
4. KUNCI JAWABAN/UMPAN BALIK
5. DAFTAR PUSTAKA
6
D. ILUSTRASI MODUL PEMBELAJARAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Haryono, Anung. (2003). Pengertian dan Konsep Sistem Belajar Jarak Jauh. Jakarta:
SEAMEO SEAMOLEC.
Isman, Suci M. (2003). Tes Construction: Writing Items for a Self-learning Material.
Jakarta: SEAMEO SEAMOLEC.
LKPP Unhas. (2015). Format Bahan Ajar, Buku Ajar, Modul, dan Panduan Praktek.
(online) http://lkpp.unhas.ac.id/files/Format%20Buku%20Ajar.pdf.