Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KIMIA KOORDINASI

Tentang Ligan

O L E
H

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. MARIANUS JEFRI AGANG (15117006)

2. ELISE NABU (15117037 )

3. MARIA FATIMA TIMUN ( 15117011 )

4. AGNES N. BALA HEGI ( 15117003)

5. DESI DERATA N. FALO (15117024)

6. MONICA VIRGANTARA BULU (15116078 )

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA

KUPANG

1
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan serta
rahmatNya,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini yang berjudul “jenis jenis
ligan” dengan baik.
Kami ucapkan terima kasih pula kepada Ibu Maria B. Tukan , S.Pd, M.Pd yang telah
memberikan tugas pembuatan makalh tentang jenis ligan ini sebagai media kami belajar dan
memperdalam materi mengenai senyawa koordinasi. Tak lupa, terima kasih pun kami ucapkan
kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam mengkritik dan memberikan dukungan
kepada kami
Semoga materi-materi yang kami sajikan dalam karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman dan memberikan wawasan yang lebih luas lagi mengenai ligan.

Kupang, 03 Maret 2020

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak dijumpai senyawa yang tersusun atas satu atom pusat, biasanya logam
atau kelompok atom seperti VO, VO2 dan TiO serta sejumlah anion atau molekul netral
yang mengelilingi atom atau kelompok atom pusat. Senyawa semacam ini dikenal
sebagai senyawa koordinasi atau senyawa kompleks. Anion atau molekul yang
mengelilingi atom pusat atau kelompok atom ini disebut ligan. Jika ditinjau dari system
asam-basa Lewis, atom pusat atau kelompok atom dalam senyawa koordinasi berperan
sebagai asam Lewis, sedangkan ligannya berfungsi sebagai basa Lewis.
Penjelasan dasar senyawa koordinasi telah dikemukakan oleh seorang ahli kimia
dari Denmark S.M. Jorgenson (1837-1914) dan seorang dari Swiss Alberd Werner (1866
—1919). Mereka telah mensintesis ribuan senyawa koordinasi dengan cara
mencampurkan antara lain larutan ion pusat jenuh dengan larutan ligan jenuh. Dalam
campuran itu akan terbentuk senyawa koordinasi. Werner telah mengemukakan teori
yang menjelaskan tentang senyawa koordinasi dan mengkorelasikan dengan hasil
pengamatan. Senyawa-senyawa koordinasi yang dapat dijelaskan menggunakan teori
werner dikenal dengan kompleks Werner. Werner mengembangkan pemikiran dari
interaksi antara kation dan anion untuk menjelaskan aktivitas kimia, konduktivitas listrik
dan isomer dalam senyawa. Walaupun Werner tidak memiliki pembuktian tentang teori
yang dia kemukakan tetapi teorinya lebih baik dari teori yang dikemukakan Jorgensen
yang memandang bahwa senyawa koordinasi dibentuk oleh pengikatan ligan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari ligan?
2. Apa jenis-jenis ligan?
3. Bagaimanakah cara penamaan ligan?

1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian ligan


2. Untuk mengetahui jenis-jenis ligan
3. Untuk megetahui tata nama ligan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ligan

Senyawa kompeks (koordinasi) dibentuk dari gabungan asam basa Lewis yang
berupa logam atau ion logam dan basa Lewis yang berupa molekul netral atau ion
negatif. Di dalam senyawa kompleks basa Lewis dikenal dengan nama LIGAN

Ligan merupakan basa lewis yang dapat mendonorkan pasangan electron


bebasnya pada atom pusat yang berlaku sebagai asam lewis. Di dalam ligan terdapat atom
donor yaitu atom yang memiliki pasangan electron bebas, memiliki electron tidak
berpasangan, atau atom yang terikat dengan ikatan π.

2.2 Jenis-Jenis Ligan


Berdasarkan atom donor yang dimilikinya, ligan-ligan dapat dikelompokkan
menjadi ligan monodentat, bidentat, tridentat. Awalan mono, di, tri, tetra, penta, heksa
menyatakan banyaknya atom donor pada ligan. Kata dentat berasal dari bahasa latin
dentatus yang berarti gigi.
1. Ligan Monodentat
Ligan monodentat adalah ligan yang hanya mampu menyumbangkan satu pasang
elektron bebas saja atau dengan kata lain hanya dapat membentuk satu ikatan
kovalen koordinasi dengan ion logam pusat. Kebanyakan ligan ini adalah
monodentat, misalnya Cl-, Br-, H2O, NH3, dan OH-. Walaupun ion atau molekul
ini memiliki lebih dari satu pasang elektron bebas tetapi yang dapat
disumbangkan ke ion logam pusat hanya satu pasang (mono : satu, dent : gigi).
Kebanyakan ligan adalah anion atau molekul netral yang merupakan donor
elektron. Beberapa ligan monodentat yang umum adalah F-, Cl-, Br-, CN-, NH3,
H2O, CH3OH, dan OH-.

4
Ligan monodentat yang atom donornya memiliki lebih dari satu PEB
misalnya I-, dapat membentuk:
a) Satu ikatan kovalen koordinasi seperti pada [AgI(AsPh3)3].
b) Dua ikatan kovalen koordinasi seperti [Ph3As)2Ag(μ-
I)2Ag(AsPh3)2]

2. Ligan Bidentat
Ligan bidentat mempunyai dua atom donor dan keduanya dapat digunakan
untuk mengikat ion atau atom pusat (mampu menyumbangkan dua pasang
elektron bebas

5
3. Ligan Tridentat
Dien atau dietilentriamin adalah salah satu contoh ligan tridentat, yaitu
ligan yang dapat menyumbangkan 3 pasang elektron pada ion logam pusat).

4. Ligan Tetradentat
Ligan tetradentat atau kuadridentat memiliki empat atom donor,
contohnya adalah tris(2-aminoetil)amina (trien).

6
5. Ligan Pentadentat
Ligan pentadentat memiliki lima atom donor, contohnya adalah eter
mahkota 15-crown-5.

6. Ligan Heksadentat
Ligan heksadentat memiliki enam atom donor, contohnya adalah ion
etilenadiaminatetraasetat (EDTA). Enam atom donor pada EDTA adalah dua
atom nitrogen dan empat atom oksigen dari empat gugus asetat. Dari dua atom
oksigen yang terdapat pada gugus asetat hanya satu yang dapat dikoordinasikan
pada atom pusat. Ligan EDTA cenderung membentuk kompleks sepit dan banyak
digunakan dalam bidang kimia analitik.

Ligan yang memiliki lebih dari satu atom donor yaitu ligan bidentat,
tridentat dan seterusnya sering disebut sebagai ligan polidentat. Pada ligan yang

7
memiliki dua atau lebih atom donor, atom-atom donor tersebut dapat berikatan
dengan pusat yang sama membentuk komleks sepit (chelate complex).
Beberapa ligan polidentat dengan empat atom donor atau lebih dapat
digolongkan sebagai berikut:
1. Ligan Tripot
Ligan tripot memiliki empat atom donor. Ligan ini memiliki rumus
umum X(−¿Y)3, dimana X adalah atom nitrogen, fosfor atau arsenic;
Y adalah substituent R2N, R2P, R2As, RS atau RSe; dan −¿adalah
rantai penghubung yang dapat berupa CH2, (CH2)3, atau o-fenilena.
Contoh ligan tripod adalah N(CH2CH2NH2)3 (trien), dan
N[CH2CH2N(CH3)2]3.
2. Ligan Makrosiklik
Makrosiklik merupakan molekul organik yang memiliki cincin
yang tersusun atas 15 atom atau lebih . Jumlah atom dalam ligan
makrosiklik kebanyak adalah 14 atom atau lebih dengan atom donor
minimal empat buah. Ligan makrosiklik dapat didefinisika sebagai
molekul organic yang memiliki cincin yang tersusun atas 14 atom atau
lebih dengan empat atau lebih atom donor. Contoh ligan makrosiklik
adalah eter mahkota 18-crown-6, dibenzo-18-crown-6, 24-crown-8.

3. Ligan Penghapsulan
Ligan penghapsulan adalah ligan yang disintesis disekitar atom
pusat yang berupa ion logam. Ligan ini cenderung mengikat dengan
kuat atom pusat yang ada sehingga sulit untuk dilepaskan. Kompleks
kapsul cenderung bersifat stabil sehingga memungkinkan untuk
dilakukannya studi oksidasi atau reduksi atom pusat pada kondisi asam
dan basa yang sangat ekstrim.

8
2.3 Penamaan Ligan
Berdasarkan muatannya ligan dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu ligan
netral, ligan bermuatan negative, dan ligan bermuatan positif. Pada umumnya ligan yang
terdapat pada senyawa kompleks adalah ligan netral atau ligan negative. Dalam
menuliskan ligan biasanya atom donor ditulis dibagian depan kecuali untuk beberapa
ligan seperti H2O, H2S, dan H2Te.
1. Penamaan Ligan Netral
Nama ligan netral adalah seperti nama senyawanya kecuali beberapa ligan
seperti pada tabel:

Nama Senyawa Nama Ligan Ligan


Asetonitril Asetonitril MeCN
Etilenadiamena Etilenadiamena En
Piridina Piridina Py
2,2’-bipiridina 2,2’-bipiridina Bpy
1,10-fenantrolina 1,10-fenantrolina Phen
Trifenilfosfina Trifenilfosfina PPh3
Trifenilarsina Trifenilarsina AsPh3
Trifenilstibina Trifenistibina SbPh3
Trisikloheksilfosfina Trisikloheksilfosfina Pcy3
Ammonia Amina NH3
Hydrogen Sulfide Sulfan H2S
Hydrogen telurida Telan H2Te
Karbon Monoksida Karbonil CO

2. Ligan Bermuatan Negatif

9
Anion yang namanya berakhiran dengan – da, sebagai ligan akhiran –da
diganti dengan –do seperti dibawah ini:

Rumus Kimia Nama Ion Nama Ligan


NH2 amida Amido
NH2- Imidi Imido
N3- Azida Azido

Kecuali untuk ligan-ligan berikut:

Rumus Kimia Nama Ion Nama Ligan


F- flourida Flouro
Cl- klorida Kloro
Br- bromida Bromo
I- iodida Iodo
O2- oksida Okso
H- hidrida Hidro (hidrido)

Anion yang namanya berakhiran dengan –it atau –at sebagai ligan pada
akhiran tersebut ditambah dengan akhiran –o, dan atom donor yang berikatan
dengan atom atau ion pusat dituliskan dibagian depan seperti contoh-contoh
berikut:

Rumus Kimia Nama Ion Nama Ligan


ONO- Nitrit Nitrito
NO2- Nitrit Nitro
ONO2- Nitrat Nitrato
OSO2- Sulfit Sulfito
SCN tiosianat Tiosianato
NCS- Isotiosianat Isitiosianato

3. Ligan Bermuatan Positif


Contoh ligan yang bermuatan positif: H2N-CH2-CH2-NH3+, akan tetapi
senyawa-senyawa kompleks dengan ligan positif sangat jarang ditemukan.

10
2.4 Urutan Penyebutan Ligan
Bila didalam senyawa kompleks terdapat lebih dari satu macam ligan, urutan
penyebutan nama ligan adalah secara alfabetik terlepas dari jumlah dan muatan ligan
yang ada. Pada aturan lama (sebelum tahun 1971) ligan negative disebut lebih dahulu
secara alfabetik kemudian diikuti dengan ligan yang netral yang disebut secara alfabetik
pula. Jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, dan seterusnya.
Apabila awalan-awalan tersebut telah digunakan untuk menyebut jumlah subtituen yang
ada pada ligan maka jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan bi, tris, tetrakis,
dan seterusnya. Ligan yang terdiri dari dua atau lebih atom ditulis didalam tanda kurung.
Untuk ligan piridina(py) dan turunannya, bila jumlahnya dari satu bisa dinyatakan
dengan awalan di, tri dan seterusnya, atau awalan bis, tris dan seterusnya. Ligan yang
membentuk sepit seperti asetilasetonato, karbonato dan oksalato bila jumlahnya lebih dari
satu seringkali dinyatakan dengan awalan bis, tris dan seterusnya, bukan awalalan di,tri
dan seterusnya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Di dalam ligan terdapat atom donor yaitu atom yang memiliki pasangan
elektron bebas.
 Melalui atom-atom donor tersebut suatu ligan mengadakan ikatan kovalen
koordinasi dengan atom atau ion pusat yang ada.
 Berdasarkan banyaknya atom donor yang ada pada suatu ligan,ligan
digolongkan menjadi ligan monodentat, bidentat, tridentat,kuadridentat,
pentadentat, dan seterusnya.
3.2. Saran

Dalam penulisan makalah ini , penulis menyadari masih banyak


kekurangan baik isi materi maupun kelengkapan materi. Maka dari itu penulis
menyarankan kepada pembaca untuk bisa memberikan kritik yang membangun
sekaligus untuk tidak terjadi kesalahan konsep penulis juga menyarankan untuk
membaca dari berbagai buku sumber lainya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/134470579/Buku-Koordinasi

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196802161994022-
SOJA_SITI_FATIMAH/Kimia_Anorganik_II-Coordination_Compleks/Ligan.pdf
Wilkinson, Cotton.1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-Press.

13

Anda mungkin juga menyukai