Anda di halaman 1dari 4

NAMA: SHANDY IRAWAN

NIM : G041191053
PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK
1. Apa yang dimaksud dengan Rheology ?
Kata Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Rheo (mengalir) dan Logos
(ilmu), jadi Rheologi adalah ilmu yang menggambarkan aliran zat cair atau
perubahan bentuk (deformasi) zat di bawah tekanan (Bringham & Crawford).
Rheologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
deformasi dan aliran (flow). Secara Rheologi selanjutnya, sifat mekanis bahan
dinyatakan berdasarkan 3 parameter, yaitu gaya, deformasi dan waktu. Sifat
Rheologi adalah perilaku time-dependent stress dan strain, creep, stress relaksasi
dan viskositas.
2. Apa yang dimaksud dengan :
a. Strain
Regangan atau strain adalah perubahan pada ukuran benda karena gaya
dalam kesetimbangan dibandingkan dengan ukuran semula. Strain juga sapat
dikatakan sebagai tingkat deformasi. Tingkat deformasi tersebut dapat
memanjang, memendek, membesar, mengecil dan sebagainya. Regangan
adalah bagian dari deformasi, yang dideskripsikan sebagai perubahan relatif
dari partikel-partikel di dalam benda yang bukan merupakan benda kaku.
Definisi lain dari regangan bisa berbeda-beda tergantung pada bidang apa
istilah tersebut digunakan atau dari dan ke titik mana regangan terjadi.
b. Stress
Tegangan atau stress adalah gaya reaksi atau gaya untuk mengembalikan
ke bentuk semula. Jika sebuah benda elastis ditarik oleh sebuah gaya, benda
tersebut akan bertambah panjang sampai ukuran tertentu. Besarnya tegangan
adalah perbandingan antara gaya tarik yang bekerja terhadap luas penampang
benda. Besaran yang menunjukan gaya internal antar partikel dari suatu bahan
terhadap partikel lainnya. Tegangan di dalam suatu benda bisa terjadi oleh
berbagai mekanisme, seperti reaksi terhadap gaya eksternal (misal gravitasi)
yang diaplikasikan ke bahan curah, juga reaksi terhadap gaya yang
diaplikasikan ke permukaannya seperti gaya kontak, tekanan eksternal,
dan gesekan. Setiap deformasi dari benda padat menghasilkan tegangan
elastis, mirip dengan reaksi gaya pada pegas yang selalu kembali ke bentuk
semula.
c. Bearing load
Bantalan ( Bearing) adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk
membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu
bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjaga poros agar selalu
berputar terhadap sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang
bergerak linier agar selalu berada pada jalurnya. Bantalan merupakan salah
satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena
fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat
berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup
kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan
baik.
d. Compressive strength
Kekuatan tekan atau kekuatan kompresi adalah kapasitas bahan atau
struktur untuk menahan beban yang cenderung mengurangi ukuran,
berlawanan dengan kekuatan tarik , yang menahan beban yang cenderung
memanjang. Dengan kata lain, kekuatan tekan menahan kompresi (didorong
bersama),sedangkan kekuatan tarik menahan ketegangan (ditarik terpisah).
Dalam studi kekuatan material , kekuatan tarik, kuat tekan, dan kuat geser
dapat dianalisis secara independen. Beberapa material retak pada batas kuat
tekannya; yang lain merusak secara ireversibel, sehingga jumlah deformasi
tertentu dapat dianggap sebagai batas untuk beban tekan. Kekuatan tekan
adalah nilai kunci untuk desain struktur.
e. Modulus of Elasticity
Modulus elastisitas adalah angka yang digunakan untuk mengukur objek
atau ketahanan bahan untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya
diterapkan pada benda itu. Modulus elastisitas suatu benda didefinisikan
sebagai kemiringan dari kurva tegangan-regangan di wilayah deformasi
elastis. Bahan kaku akan memiliki modulus elastisitas yang lebih tinggi.
f. Yield Point
Yield Point atau Titik luluh didefinisikan sebagai tegangan di luar yang
material mengalami deformasi dengan jumlah yang relatif besar untuk sedikit
peningkatan gaya regangan. Titik luluh adalah titik pada kurva tegangan-
regangan yang menunjukkan batas perilaku elastis dan awal perilaku
plastis. Sebelum titik leleh, suatu bahan akan berubah bentuk
secara elastis dan akan kembali ke bentuk aslinya ketika tegangan yang
diberikan dihilangkan. Setelah titik leleh dilewatkan, sebagian kecil dari
deformasi akan menjadi permanen dan tidak dapat dibalik dan dikenal
sebagai deformasi plastis.
g. Yield Strenght
Yield Strenght (Kekuatan Luluh) adalah tegangan minimum ketika suatu
material kehilangan sifat elastisnya. Kekuatan luluh atau tegangan luluh
adalah sifat material dan merupakan tegangan yang sesuai dengan titik leleh
di mana bahan mulai berubah bentuk secara plastis. Kekuatan luluh sering
digunakan untuk menentukan beban maksimum yang diijinkan dalam
komponen mekanis, karena merupakan batas atas gaya yang dapat diterapkan
tanpa menghasilkan deformasi permanen.
h. Biological Point
Biological Point atau Bioyield point adalah titik pada kurva tegangan-
deformasi di mana tegangan berkurang atau konstan dengan peningkatan
deformasi. Titik ini mencerminkan sensitivitas dari bahan biologis terhadap
kerusakan. suatu titik, seperti y pada kurva tegangan-regangan atau deformasi
gaya dimana terjadi peningkatan deformasi dengan penurunan atau tanpa
perubahan gaya. Dalam beberapa produk pertanian, keberadaan titik bioyield
ini merupakan indikasi pecahnya sel awal dalam struktur seluler material.
Titik bioyield dapat terjadi pada titik di luar titik LL, di mana kurva
menyimpang dari porti garis lurus awal.
i. Rupture Point
Rupture Point atau Titik pecah  yaitu titik pada tegangan-regangan atau
gaya deformasi kurva di mana spesimen yang dimuat secara aksial pecah di
bawah beban. Dalam bahan biologis, pecah dapat menyebabkan tusukan
cangkang atau kulit, retak atau bidang fraktur. Dapat dinyatakan bahwa "titik
bioyield" pada material ini berhubungan dengan kegagalan dalam struktur
makro spesimen. Deformasi paksa dapat terjadi pada titik di luar titik
bioyield. Dalam bahan yang rapuh, pecah dapat terjadi di bagian awal kurva.

Anda mungkin juga menyukai