Pengkajian Teori DM
Pengkajian Teori DM
B. Pemeriksaan Fisik
B1 (Breath) : pernafasan cepat dan dalam, frekuensi meningkat, nafas berbau aseton.
B2 (Blood) : takikardi, perubahan TD postural, hipotensi, nadi menurun, ulkus pada
kaki dan penyembuhan luka yang lama.
B3 (Brain) : pusing, merasa kesemutan, disorientasi, mengantuk, letargi, stupor/koma,
gangguan memori, reflek tendon menurun, penurunan sensasi
B4 (Bladder) : Poliuria, nocturia, ISK, urine encer, dapat menjadi oliguria/anuria bila
terjadi hipovolemia berat, glukosuria.
B5 (Bowel) : mual, muntah, anoreksia, penurunan berat badan, diare, bising usus
meningkat, polifagi dan polidipsi.
B6 (Bone) : kelemahan, sulit bergerak, kulit/membran mukosa kering.
C. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: klien mengatakan merasa Defisit Volume
Hiperglikemi
haus. Cairan
DO:
Lebih banyak glukosa yang
- Pengeluaran urine masuk ke tubulus ginjal
berlebih
- Polidipsi Glukosuria
- Kulit/membran mukosa
kering Cairan dan elektrolit
- Hipotensi keluar berlebih
- Takikardi
Dehidrasi
Klien kooperatif
Klien tidak mengeluh haus terus menerus
Membran mukosa lembab
TTV dalam batas normal (RR 16-24x/mnt, nadi 60-100x/mnt, TD 120/80x/mnt)
Balans cairan klien dalam keadaan seimbang
Intervensi:
INTERVENSI RASIONAL
1. Jelaskan pada klien tentang tindakan 1. Klien kooperatif terhadap tindakan
yang akan dilakukan keperawatan
2. Berikan cairan yang adekuat 2. Mempertahankan komposisi cairan tubuh,
volume sirkulasi.
3. Kolaborasi dengan dokter dalam 3. NaCl bersifat hipertonik sehingga mencegah
pemberian terapi cairan NaCl 3% pengeluaran cairan berlebih
4. Observasi balans cairan 4. Balans cairan merupakan indikator
peningkatan atau kekurangan volume cairan
dalam tubuh.
5. Observasi TTV 5. Mengevaluasi keadaan klien, perubahan
kondisi klien dan tingkat keberhasilan
tindakan
b) Kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan penurunan darah dan nutrisi
dalam jaringan sekunder akibat diabetes melitus yang ditandai dengan klien mengatakan
ada luka pada ekstremitas, terdapat pus atau slough tissue pada area luka, adanya oedema
pada luka, kemerahan, luka berbau busuk.