Bab I Pekerjaan Interior
Bab I Pekerjaan Interior
Lingkup pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini secara lengkap,
meliputi:
a. Pekerjaan interior sesuai dengan gambar kerja serta buku uraian pekerjaan dan persyaratan
pelaksanaan teknis.
b. Pekerjaan pembersihan sebelum dan setelah pelaksanaan pekerjaan.
c. Pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap alat-alat kerja, bahan-bahan, maupun
hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga hasil pelaksanaan
sempurna.
2. PERSYARATAN UMUM
2.1.1 Dalam hal terjadi perbedaan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada dalam buku
uraian pekerjaan ini maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan di lapangan, kontraktor
diwajibkan melaporkannya kepada Direksi secara tertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan di lapangan setelah terlebih dahulu direksi berunding dengan perencana.
2.1.2 Semua ukuran yang tertera dalam gambar kerja adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
2.1.3 Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor
diwajibkan terlebih dahulu memperhatikan dan meneliti semua ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja seperti peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan detail lainnya
dan disesuaikan dengan kondisi lapangan.
2.2.1 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup lengkap
dalam gambar kerja/dokumen kontrak maupun yang diminta oleh Direksi/Perencana.
2.2.2 Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan
termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan
spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik.
2.3 KOORDINASI
2.3.1 Penunjukan supplier dan sub-kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Direksi/
Perencana.
2.3.2 Kontraktor wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk Direksi dengan Kontraktor
bawahan atau supplier bahan.
2.3.3 Supplier wajib hadir mendampingi Direksi di lapangan untuk pekerjaan tertentu atau khusus
sesuai dengan instruksi pabrik.
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti normalisasi Indonesia, standar
industri dan peraturan lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini, misalnya :
a. Peraturan pembangunan pemerintah daerah setempat.
b. Peraturan Bangunan Nasional 1978.
BAB I – 1
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
2.5.1 Bahan-bahan yang dipakai/dipasang harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar kerja,
memenuhi standar spesifikasi bahan yang telah dipilih/ditunjuk/ disetujui, mengikuti peraturan
tertulis dalam buku uraian pekerjaan ini dan mengikuti petunjuk Direksi.
2.5.2 Sebelum dipasang, semua bahan harus disetujui oleh Direksi, contoh bahan yang akan
digunakan harus diserahkan kepada Direksi minimum sebanyak empat buah.
2.5.3 Semua produk bahan atau pembuatan yang tercantum dalam buku uraian pekerjaan ini di
maksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai sesuatu yang
mengikat. Apabila kontraktor dapat mengusulkan produk lain sejauh mana masih dapat
dibuktikan mempunyai kualitas sama dengan yang tersebut dalam buku uraian pekerjaan ini
kepada Direksi, maka produk tersebut dapat dipakai sebagai pengganti.
2.5.4 Untuk detail-detail hubungan tertentu, Kontraktor diwajibkan membuat komponen jadi (mock-
up) yang harus diperlihatkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan tertulis sebagai
acuan untuk pelaksanaan.
2.5.5 Setiap bahan/komponen jadi keluaran pabrik, dalam pelaksanaannya harus di bawah
pengawasan/supervisi tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik pembuat. Apabila dianggap perlu,
Direksi berhak untuk menunjuk tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik atau supplier yang
bersangkutan tersebut sebagai pelaksana. Dalam hal ini, kontraktor tidak berhak
mengajukannya sebagai pekerjaan tambah.
2.5.6 Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih serta bentuk komponen jadi
akan diinformasikan tidak lebih dari tujuh hari kalender setelah penyerahan contoh bahan atau
komponen jadi tersebut.
2.5.7 Penyimpanan dan pemeliharaan bahan dan komponen jadi harus sesuai dengan persyaratan
pabrik yang bersangkutan, atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.
2.6.1 Semua bahan untuk pekerjaan ini apabila dianggap perlu harus ditinjau dan diuji, baik pada
pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan oleh Direksi.
2.7.1 Semua ukuran dan posisi di lapangan harus tepat sesuai dengan gambar kerja. Kontraktor wajib
memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk yang tertera dalam gambar kerja untuk
mendapatkan posisi dan ketepatan di lapangan untuk setiap bagian pekerjaan.
2.7.2 Kontraktor harus memasang tanda di lapangan sebagai patokan titik mula setiap bagian dari
pekerjaan dan harus sesuai dengan yang ditentukan pada gambar kerja.
2.7.3 Apabila terjadi perbedaan antara gambar kerja dengan keadaan di lapangan, kontraktor harus
melaporkan hal tersebut kepada Direksi untuk mendapatkan pemecahannya. Tidak dibenarkan
Kontraktor mengambil tindakan tanpa sepengetahuan Direksi.
2.8.1 Apabila dalam pelaksanaan harus dilakukan pembongkaran, atau pemindahan akibat
pelaksanaan pekerjaan ini, maka Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya kembali atau
menyelesaikan pekerjaan tersebut hingga sempurna tanpa mengganggu sistem yang telah ada.
BAB I – 2
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
2.8.2 Kontraktor diwajibkan melaporkan terlebih dahulu kepada Direksi sebelum melakukan
pembongkaran/pemindahan segala yang ada di lapangan.
2.9.1 Pembersihan tapak konstruksi dan semua pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan,
seperti yang tercantum dalam buku spesifikasi ini semua barang atau bahan bangunan lainnya
yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan selesai maka menjadi tanggung jawab
kontraktor bersangkutan.
a. Untuk ruang sesuai dengan yang dalam Gambar Kerja dan kelengkapannya yaitu seperti
yang ditunjukkan dalam gambar kerja
- Tipe : loop pile / Tile uk 50x50 cm
- Bahan dasar : 100% synthetic fiber
- Produk : Import
- Merk : Ex. SMJ,
Ex.Vision, nat c 02
Ex. Suminoe,
Ex. Newland
3.1.3.1 Pengiriman dilakukan/dilaksanakan apabila seluruh daerah atau area lantai yang akan dipasang
karpet telah selesai dengan seijin dan sepengetahuan pengawas lapangan bidang interior.
3.1.3.2 Penerimaan barang harus diperiksa, bila ada kerusakan harus diganti. Pada waktu penerimaan
identifikasi barang harus terpasang [cap dan nomor].
3.1.3.3 Penyimpanan material dilakukan untuk menghindari deteriosasi, staining dan soiling.
3.1.4 PERSIAPAN
3.1.4.2 Pemeriksaan kelembaban dan temperatur dalam keadaan normal, karpet harus disimpan di
daerah yang akan dipasang selama 48 jam.
3.1.4.3 Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan lapangan/lantai sebelum pekerjaan dimulai,
permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata, bersih dan bebas dari cacat. Pelaksana harus
memberitahukan secara tertulis pada Owner/Perencana lapangan apabila keadaan tidak
memuaskan/memenuhi persyaratan untuk penyelesaian pekerjaan secara sempurna.
BAB I – 3
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
3.1.5.1 Pekerjaan seluruh material yang akan dipakai harus dilakukan oleh pekerja yang ahli dan
berpengalaman dalam pekerjaan karpet sejenis.
3.2.1.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini secara lengkap.
Lingkup pekerjaan tersebut adalah :
- Produk : Ex. Asahi Mas, Ex. Mulia, Ex. Magi, Ex. Mycotama
c. Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak, tidak
bergelombang dan harus memenuhi standar bahan yang berlaku di Indonesia.
3.2.3.1 Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar kerja, persyaratan persyaratan
atau sesuai petunjuk Direksi. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan keahlian dan ketelitian.
BAB I – 4
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
3.2.3.3 Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan
yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1.5 mm/m,
kecuali disyaratkan lain oleh Direksi.
3.2.3.4 Ukuran, tebal warna dan jenis bahan yang dipasang sesuai dengan gambar kerja, buku
spesifikasi ini atau sesuai dengan petunjuk direksi.
3.2.3.5 Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat pemotong kaca khusus, sesuai standar
pabrik.
Sisi-sisi kaca yang tampak maupun tidak akibat pemotongan harus digurinda dan dihaluskan
sampai berbentuk tembereng.
3.2.4.1 Kondisi permukaan kaca yang akan dicat dipersiapkan sebaik mungkin (menggunakan Thinner)
sehingga permukaan dalam kondisi kering, besih dari minyak dan debu.
BAB I – 5
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
3.2.4.5 Setelah proses pengecatan selesai biarkan kering selama 8 jam. Untuk penampilan Gloss :
amplas dengan amplas No.1500 dengan menggunakan air, lalu dipoles dengan menggunakan
Braso sampai mengkilat. Selanjutnya gunakan Sanpoly agar mengkilat dan licin.
3.3.1.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan ini secara lengkap meliputi :
a. Pekerjaan kayu kasar (unfinished) terdiri dari rangka kayu partisi, klos-klos dan pekerjaan
lainnya seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
b. Pekerjaan kayu halus (finished), terdiri dari pekerjaan, panel dinding, plint dan pekerjaan
lainnya seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
3.3.2.1 Mutu dan kualitas kayu adalah kayu lokal sesuai dengan persyaratan bahan yang berlaku di
Indonesia.
3.3.2.2 Semua kayu yang dipakai harus tua, benar-benar kering (oven), lurus, tanpa cacat mata kayu,
putih dan retak. Ukuran kayu adalah ukuran jadi seperti tertera pada gambar kerja.
3.3.2.3 Sebelum pelaksanaan semua pekerjaan kayu, material yang digunakan harus sesuai contoh
yang disetujui direksi dari setiap jenis-jenis kayu yang dipilih.
3.3.2.5 Harus dihindarkan adanya cacat-cacat kayu baik yang merupakan cacat bawaan seperti terlalu
banyaknya mata kayu, putih kayu, pecah-pecah atau cacat yang terjadi karena kesalahan proses
penebangan, pemotongan dan penyimpanan seperti melenting, menggeliat dan kebiruan (blue
stain) serta cacat lain yang tidak dapat memenuhi standar untuk pekerjaan ini.
3.3.2.6 Untuk pekerjaan kayu yang bersifat (decorative wood working), digunakan :
a. Kayu sungkay berkualitas baik.
b. Ketebalan veneer yang dipersyaratkan adalah 1(satu) mm yang dihasilkan dengan sistem
“quarter cut slicing” (bukan rotary slicing).
c. Veneer matching sesuai dengan desain dan pola gambar dengan syarat sesuai warna dan
seratnya (colour and grain matching).
d. Kayu-kayu jenis lain yang digunakan dalam pekerjaan inlay, banding, sesuai dengan desain
dan pola yang ditunjukan dalam gambar.
e. Pekerjaan kayu dekoratif yang baik yang bersifat veneer matching cross, veneer inlay,
banding, harus betul-betul dikerjakan dengan sebaik mungkin sehingga menghasilkan
permukaan dekoratif yang betul-betul rata, sejajar, halus dan menghasilkan daerah daerah
pertemuan yang tidak terasa apabila diraba.
3.3.2.7 Khusus untuk pekerjaan finishing kayu baik yang masuk kedalam kelompok kayu padat, papan
maupun lapisan dekoratif persyaratan finishing yang diminta adalah :
a. Pada dasarnya persyaratan finishing yang dipakai adalah natural dengan poly urethane
finish, syarat intensitas warna sama antara satu bagian kayu dengan lainnya.
b. Finishing bersifat “open pore” (pori-pori kayu terbuka), exposed grain (serat nyata dan
terasa apabila diraba), warna natural.
BAB I – 6
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
c. Bagian-bagian kayu yang telah difinish tidak boleh menampakkan adanya paku, sekrup
bekas paku maupun dempulan.
d. Finishing (top coat) yang digunakan adalah dari jenis polyurethane.
e. Bahan perekat yang dipakai dalam pre-finishing adalah perekat formaldehide.
f. Bahan perekat ini juga berlaku pada pekerjaan-pekerjaan veneer setting, inlay, banding.
g. Pembuatan persiapan pemasangan alat-alat pengancingan yang terbuat dari logam (iron
mongery) pada kayu halus dikerjakan dengan mesin kayu sehingga tercapai kerapian dan
ketepatan yang setinggi-tingginya.
3.3.2.11 Semua pengikat berupa paku, skrup, baut, dinabolt, kawat dan lain-lain harus di galvanis sesuai
dengan persyaratan bahan yang berlaku di Indonesia.
3.3.2.13 Dempul yang dipakai adalah tipe B sesuai dengan referensi persyaratan bahan yang berlaku di
Indonesia.
3.3.2.14 Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan/material untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
c. Khususnya untuk pekerjaan kayu halus, kontraktor harus membuat shop drawing yang
menggambarkan detail pemasangan dan sistem perkuatan yang sesuai dengan gambar kerja
dan kondisi lapangan. Shop drawing tersebut harus diajukan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
d. Selama pelaksanaan pekerjaan kayu ini, kontraktor harus selalu koordinasi dengan paket
pekerjaan EE, ES, ME, SA. Kontraktor harus menyediakan manhole untuk
BAB I – 7
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
e. Semua proses pemotongan dan pembuatan bentuk kayu dikerjakan dengan menggunakan
mesin, kecuali untuk detail tertentu atas persetujuan Direksi. Tidak diperkenankan proses
pengerjaan dilakukan di tempat pemasangan.
f. Bentuk, ukuran, profil, nat dan peil yang tercantum dalam gambar kerja adalah hasil jadi/
finish. Bila ada penyimpangan tanpa persetujuan Direksi/Perencana, maka kontraktor harus
membongkar dan memperbaiki kembali tanpa mengurangi mutu yang disyaratkan.
g. Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat penggantung, anker, dynabolt,
sekrup, paku dan lem perekat harus rapi serta sempurna, tidak diperkenankan mengotori
bidang-bidang tampak. Khusus pada permukaan bidang tampak (exposed) tidak
diperkenankan pemasangan paku tetapi harus disekrup atau cara lain yang disetujui
Direksi/Perencana. Ukuran bahan/material sambungan adalah baut “3/8” untuk balok kayu
dengan dinding pasangan batu bata dan permukaan beton. Paku dan sekrup sesuai
keperluan, klem dari plat baja strip tebal 3 mm, lebar 4 mm.
h. Bilamana pada sistem perkuatan yang tertera dalam gambar dianggap kurang kuat oleh
Kontraktor, maka menjadi kewajiban dan tanggungan Kontraktor untuk menambahkannya
setelah disetujui oleh Direksi/Perencana. Dalam hal ini Kontraktor tidak dapat mengklaim
sebagai pekerjaan tambah.
i. Semua pekerjaan pendempulan harus rapi, rata dan halus setelah dempul kering digosok
ampelas halus.
j. Untuk bahan material yang melekat pada kayu, bahan/material tersebut harus diberi lapisan
pelindung atau lapisan cat yang sesuai seperti yang disyaratkan.
k. Rangka kayu yang akan dipasang bahan penyelesaian lain harus diperhalus, rata, dan
waterpas.
l. Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan
0.5 cm setiap 2 m2.
m. Permukaan kayu yang terlihat atau yang akan dilapisi dengan bahan material lain harus
diserut sedemikian rupa sehinga siap menerima bahan/material tersebut.
Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk memberi lapisan dempul atau
sejenisnya, kecuali disyaratkan oleh Direksi.
n. Kayu harus dipotong menurut pola dan urutan pengerjaan yang ditentukan oleh Direksi
atau dalam gambar kerja. Kayu yang telah dipola tersebut diserut dengan mesin, kemudian
dengan serutan tangan untuk sambungan-sambungan. Untuk sambungan sambungan seperti
tenon, ekor burung layang-layang (dove tail), dowel atau tipe sambungan lain harus
dikerjakan mesin dengan toleransi 0 mm.
o. Bila komponen berjumlah lebih dari 10 (sepuluh) buah, maka pemotongan menurut pola
dan pengerjaan assembling harus menggunakan jig.
p. Semua bagian kayu yang terlihat (exposed) harus di-finish, termasuk semua permukaan
yang terlihat apabila ada bagian yang tidak ditutup, dibuka, diangkat dan lain-lainnya.
q. Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor terlebih dahulu harus mengajukan bahan
perekat tersebut baik kualitas maupun jenisnya kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
r. Panel-panel sungkay plywood yang akan dipasang pada rangka kayu harus dengan cara
dilem.
BAB I – 8
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
Pengeleman harus merata, tidak ada rongga udara, rapi, permukaan harus rata dan tidak
kotor atau bernoda. Tidak diperkenankan adanya sambungan dalam satu bidang
permukaan, harus merupakan satu muka yang utuh.
s. Pada bidang kayu yang terlihat tidak boleh ada lubang-lubang paku bekas penyetelan
penunjang atau penyiku.
u. Semua kayu yang telah terpasang harus dilindungi dari segala benturan, pecah, retak noda
dan cacat lain.
Apabila hal tersebut di atas ditemui, maka kontraktor harus membongkar dan mengganti
tanpa mengurangi mutu. Biaya untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Kontraktor,
tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pengecatan pekerjaan furniture kayu, treatment
dinding, kayu olahan untuk permukaan yang dinyatakan ditampakkan serat kayunya atau mega
sungkai plywood sesuai dengan gambar kerja .
3.4.1.2.1 Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara, garam, dan anti gores, produk Petalac 2K, Ex.
Petalac, Ex. Propan/Minimal sekualitas.
3.4.1.2.2 Bahan didatangkan langsung dari pabrik. Tiba di tapak konstruksi harus masih tersegel baik
dalam kemasannya dan tidak cacat.
Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut diatas mengenai kemurnian cat
yang akan digunakan. Pembuktian berupa segel kaleng, test BD, test laboratorium dan hasil
akhir pengecatan.
Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada kontraktor. Hasil test kemurnian harus
mendapat rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan kepada direksi/perencana untuk
persetujuan pelaksanaan.
3.4.1.3.1 Persiapkan permukaan kayu yang akan dicat sebaik mungkin sehingga permukaan dalam
kondisi kering, besih dari minyak dan debu, apabila perlu amplas dengan menggunakan amplas
No. 0 – 1 ( tergantung kondisi kayu yang akan dicat )
3.4.1.3.2 Wood Filler ( dempul kayu ) untuk menghaluskan kayu, menghilangkan bulu kayu, menutup
bagian pori-pori kayu yang tidak rata/berlubang, setelah kering amplas dengan menggunakan
amplas no. 400, ( gunakan jenis solvent base).
3.4.1.3.3 Wood Stain ( Pewarna kayu ) untuk memberikan warna sesuai dengan yang diinginkan,
( gunakan jenis solvent base ).
3.4.1.3.4 Petalac Sanding Sealer berfungsi untuk menutupi pori-pori kayu agar permukaan kayu halus
dan rata. Campurkan Base + Hardener dengan perbandingan 4 : 1, aduk sampai rata,
tambahkan Thinner Sanding Sealer (sesuai merk yang dipakai) sebanyak 100 % aduk sampai
rata, selanjutnya semprotkan pada permukaan kayu sebanyak 3 lapis ( 6 jalan ) tunggu kering
3 Jam, kemudian amplas dengan menggunakan amplas no. 400. Biarkan kering minimal 8
jam/semalam.
BAB I – 9
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
3.4.1.3.5 Top Coat Clear Matt Petalac 2K campurkan Base + Hardener dengan perbanding 4 : 1, aduk
sampai rata, tambahkan thinner 100 % aduk rata, semprotkan dengan menggunakan spray gun
sebanyak 3 Lapis ( 6 jalan ) tunggu sampai kering
3.4.1.3.6 Setelah proses pengecatan selesai biarkan kering selama 8 jam, untuk penampilan Gloss :
amplas dengan amplas No. 1500 dengan menggunakan air, poles dengan menggunakan Braso
sampai mengkilap selanjutnya gunakan Sanpoly agar lebih mengkilat dan licin. Apabila
penampilan Matt tidak perlu diamplas lagi.
Catatan :
Meiji Gum Sealer (khusus kayu solid dan edging kayu solid) berfungsi sebagai Pencegah
Getah Kayu, campurkan Base + Hardener dengan perbandingan 2.5 : 1 ( Tanpa Thinner),
aduk sampai rata, seprotkan pada permukan kayu, tunggu kering minimal 8 Jam, amplas
dengan ampas no. 400.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan ini secara lengkap meliputi :
a. Pemasangan ceiling gypsum board.
b. Pekerjaan lainnya seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
BAB I – 10
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
3.5.4.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan partisi tinggi gypsum board dan pekerjaan lain
yang tercantum dalam gambar kerja.
3.5.4.2 Bahan rangka yang digunakan adalah ex. Jayaboard, ex. Elephant, ex. Knauf, tipe Steel Stud
Drywall Systems beserta kelengkapannya :
wall track dan studs tebal 4,5 mm dengan lebar 76 mm (untuk lebar luar partisi 10 cm).
3.5.5.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan ceiling gypsum board dan pekerjaan lainya
seperti tercantum dalam gambar kerja.
Pada pekerjaan ceiling langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit.
3.5.5.3 Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit pekerjaan lain yang terletak di atas langit-
langit harus sudah terpasang.
3.5.5.5 Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam gambar rencana ceiling, maka
harus diteliti dahulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (sipil, elektrikal, mekanikal dan
lain-lain).
3.5.5.7 Pola rangka penggantung langit-langit sesuai dengan gambar rencana dan diperhatikan benar-
benar peilnya.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini secara lengkap, meliputi :
a. Pekerjaan pengecatan ceiling dan langit-langit
b. Pekerjaan pengecatan lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja.
3.6.2.1 Bahan harus dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam, jenisnya sesuai dengan
bidang permukaan yang akan diberi lapisan cat.
Seluruh bahan harus sesuai dengan standard bahan yang berlaku di Indonesia
BAB I – 11
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
3.6.2.3 Bahan yang didatangkan harus langsung dari pabrik, masih tersegel dalam kemasannya dan
tidak cacat. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk yang dipilih mengenai
kemurnian cat.
3.6.3.1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib melakukan percobaan yang akan
dilaksanakan. Biaya percobaan ini ditanggung oleh kontraktor. Hasil percobaan tersebut harus
diperlihatkan/diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan bagi
pelaksanaan pekerjaan.
3.6.3.2 Lakukan pengecatan dengan cara terbaik yang umum dilakukan, kecuali apabila disyaratkan
lain. Urutan pengecatan, penggunaan lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal sama
dengan syarat yang dikeluarkan pabrik.
3.6.3.3 Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang menunjukan
tanda-tanda sapuan roller maupun semprotan. Tebal minimum dari tiap lapisan jadi/finished
minimum sama dengan syarat spesifikasi pabrik.
3.6.3.4 Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau membahayakan
keselamatan manusia, maka kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung misalnya
masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
3.6.3.5 Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini saat cuaca lembab/hujan, berdebu. Terutama
pada pelaksanaan dalam ruangan, untuk cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakan
keselamatan manusia, maka ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup agar
penggantian udara berlangsung lancar. Dalam keadaan tertentu misalnya untuk ruangan
tertutup, Kontraktor harus memakai kipas angin/fan untuk memperlancar penggantian aliran
udara.
3.6.3.6 Peralatan seperti kipas, roller, sikat kawat, pompa udara tekan/vacuum cleaner, semprotan dan
sebagainya harus tersedia dari kualitas/mutu terbaik.
3.6.3.7 Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya boleh
dilakukan apabila disetujui Direksi.
3.6.3.4 Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering terlebih
dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi terkecuali disyaratkan lain dalam
spesifikasi ini.
3.6.3.9 Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus diawasi tenaga ahli/supervisi dari pabrik
pembuatnya.
3.6.3.10 Hasil akhir pengecatan harus membentuk bidang cat yang rata tidak berbintik-bintik atau
menggelembung dan hasilnya harus dijaga terhadap kotoran yang mungkin melekat. Bila hasil
pekerjaan tidak disetujui oleh Direksi, maka pengecatan harus diulang dan diganti.
3.6.3.11 Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali apabila ada cat dasar atau cat finish yang
kurang menutupi atau lepas, sebagaimana ditunjukan oleh Direksi. Biaya untuk hal ini
ditanggung oleh Kontraktor dan bukan sebagai pekerjaan tambah.
3.7 PEKERJAAN STAINLESS STEEL
BAB I – 12
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
3.7.1.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan bahan, alat bantu yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan ini secara lengkap meliputi :
pekerjaan interior melekat, pekerjaan furniture dan pekerjaan lainnya seperti yang tercantum
dalam gambar kerja.
3.7.2.1 Spesifikasi :
- Jenis : Plat Stainless Steel Ex. Japan/ minimal sekualitas
- Tebal : 0,8 mm & 1,2 mm
- Finish : Mirror
Desain dan ketebalan disesuaikan dengan gambar kerja.
3.7.3.1 Pemotongan bahan dari lembaran besar harus menggunakan mesin pemotong khusus (tidak
diperkenankan memakai gunting) agar hasilnya rapih.
3.7.3.2 Pemasangan terhadap furniture menggunakan lem jenis herferin ex. Jerman.
3.7.3.3 Kotoran bekas lem yang menempel pada kayu dan stainless steel supaya dibersihkan.
a. Pengiriman material harus didalam kotak aslinya lengkap dengan label dan identitas.
b. Penyimpanan material harus pada daerah yang bersih, kering dengan temperatur yang tetap
sekitar 40 F dengan kelembaban normal.
3.8.4.1 Persiapan permukaan yang akan dilapisi wallpaper permukaannya harus rata, kering dan bersih.
3.8.4.2 Harus mengikuti aturan/persyaratan pabrik dalam mencampur dan menggunakan bahan pelapis
dan perekat.
3.8.4.3 Sebelum pemotongan, pola dan warna harus diperiksa dan dicocokkan dengan contoh yang
telah disetujui.
BAB I – 13
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
d. Kaca frameless
Sesuai dengan persyaratan bahan kaca dalam bab Pekerjaan Kaca.
3.10.1.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan bahan, alat bantu yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan ini secara lengkap meliputi :
Pekerjaan : huruf – huruf pada ruangan ; sesuai gambar kerja.
3.10.2.1 Spesifikasi :
- Jenis : Acrylic warna putih susu.
- Tebal : 2 cm
Desain disesuaikan dengan gambar kerja.
Pemotongan huruf memakai cutting laser, tidak boleh manual
BAB I – 14
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pasangan lantai keramik, dinding keramik untuk
Toilet pekerjaan pasangan keramik lainnya seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
Spesifikasi :
- jenis :keramik
- Permukaan :polished
- Tebal :6 mm
- Produk :Ex. Roman uk.30x30 cm
33x50 cm
Toilet Prioritas :
- type Colloseum Bruno 36575 (Lantai)
- type Colloseum Beige W 50535 (dinding warna muda)
- type Colloseum Beige W 50575 (dinding warna tua)
- Ukuran : 33x50 cm,
- Desain, pola dan warna sesuai dengan gambar kerja
3.11.3.1 Adukan yang dipakai 1 PC : 3 pasir, tebal 2 cm diberi campuran additive calbond. Pasir yang
dipakai mempunyai gradasi 2 mm, harus dicuci dan disaring.
3.11.3.2 Pengisian nat digunakan semen warna ( Produk AM / setara ) yang sesuai dengan warna
keramik.
3.11.3.3 Pola pemasangan keramik dan ukuran harus sesuai dengan gambar atau petunju Direksi/
Perencana.
3.11.3.4 Bila diperlukan pemotongan keramik, maka harus dipergunakan alat pemotong khusus sesuai
dengan petunjuk pabrik.
3.11.3.5 Pemasangan keramik harus benar-benar rata (waterpass). Toleransi kecekungan maksimum 1,5
mm setiap 2 m2.
Garis-garis siar lurus, lebar siar harus sama (maksimum 2 mm) atau sesuai petunjuk gambar
dengan kedalaman 1 mm.
3.11.3.6 Kotoran semen dan lain-lain yang menempel pada permukaan, khususnya pada waktu pengisian
nat, harus segera dibersihkan sebelum menjadi keras/kering dengan lap basah dan silet yang
tipis.
3.11.3.7 Lantai keramik yang sudah terpasang dan dinyatakan baik oleh Direksi/Perencana, sebagai
tahapan terakhir setelah pencucian dari segala macam kotoran yang ada pada permukaan
keramik tersebut.
BAB I – 15