Nama : Muhammad Surya Ramadhan

NIM : 1351910280

1. Seorang pasien pengidap diabetes ingin membeli Diamicron (salah satu obat dalam resep) .Ia
meminta apotek memberi obat tersebut tanpa resep. Pihak apotek bersikeras menolak dan
mengatakan kepada pasien untuk membawa resep atau minimal salinan resep. Yang terjadi
adalah pasien tidak mau repot dengan basa-basi administrasi dan biaya tambahan untuk ke
dokter agar memperoleh obat dengan resep obat yang sudah diketahui dan dipakai berulang.
Pasien meninggalkan apotek kemudian pergi ke apotek lain untuk memperoleh obat tersebut
dengan mudah.

Bagaimana sikapmu sebagai seorang Tenaga Teknis Kesehatan saat menghadapi pasien
seperti di atas?

a. Memberitahukan kepada Apoteker tentang kejadian yang baru saja terjadi di lain hari
b. Menghubungi si pasien agar membeli obat di tempatmu walaupun tanpa resep
c. Mengingatkan si pasien akan dampak buruk yang terjadi bila mengikuti aturan yang ada
d. Memberikan obat kepada pasien dengan dosis yang aman
e. Membicarakan hal ini kepada apoteker

2. Pak Tomo (60th) berobat ke dokter spesialis paru dan mendapatkan resep “Combivent”
dengan aturan pakai empat kali sehari dua semprot. Sebagai seorang tenaga kefarmasian,
apa yang perlu diinformasikan kepada pasien ketika penyerahan obat?

a. Menyampaikan salam, senyum, dan sapa pada pasien

b. Cara penggunaan dan aturan pakai obat
c. Pantangan makanan dan minuman berdasarkan penyakit yang diderita pasien
d. Cara membuat obat alternatif apabila obat yang di resep habis
e. Memberitahukan dosis yang harus digunakan untuk obat tersebut

3. Jika seorang pasien berniat menebus setengah resep dahulu yang ada antibiotiknya karena
uangnya kurang, tindakan yang paling tepat adalah….

a. Langsung menggantinya dengan obat yang lebih murah

b. Menanyakan lebih dahulu boleh tidaknya kepada dokter yang memeriksa
c. Langsung menolaknya dan meminta pasien menebus di tempat lain
d. Membolehkan untuk menebus antibiotik setengahnya dahulu asal pasien berjanji untuk
membeli setengahnya lagi jika sudah ada uang
e. Menyarankan untuk menebus antibiotik seluruhnya (sejumlah yang diminta dokter dalam
resep) dan setengahnya untuk obat lainnya jika memungkinkan karena antibiotik harus
diminum sampai habis sesuai aturan pakainya

4. Kartika sedang melakukan kegiatan di Apotek “Barokah” mulai dari persiapan bahan sampai
penyerahan obat, ia sejak sekolah sudah diperkenalkan dengan dosis obat, khasiat obat, dan
cara konseling kepada pasien. Ketika mencari dosis obat di resep, Kartika harus berpedoman
pada buku resmi diantaranya buku Farmakope. Farmakope berasal dari kata Pharmacon dan
pole, yang masing-masing mempunyai arti...
a. Racun dan membuat
 b. Racun dan resep
c. Obat dan sembuh
d. Obat dan racun
e. Obat dan formulasi

5. Penelusuran Kompas hingga Minggu (7/8) di sejumlah pasar, warung, minimarket,

pedagang kaki lima, toko obat, toko daring, dan apotek di Jakarta, Bogor, dan Tangerang
Selatan menunjukkan mudahnya memperoleh obat.
Kemudahan itu membuka peluang besar peredaran obat palsu, obat kedaluwarsa, obat
tanpa izin edar, hingga obat-obatan yang mengandung bahan berbahaya. Salah satu jenis
obat yang mudah diperoleh ialah penggugur kandungan. Obat itu dijual pedagang minuman
di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Meski dijual agak tersembunyi, banyak pedagang makanan dan minuman menawarkan
jasa untuk mendapatkan obat itu. "Sebetulnya, ini obat lambung, tetapi jika diminum sampai
dua pil langsung, bisa menggugurkan kandungan," kata Deden, penjual obat.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peredaran Obat Tak Terkendali”)

Sebagai seorang farmasis, apakah upaya terbaik tentang kejadian yang telah diberitakan di
atas?
a. Melakukan pemberantasan kepada para pedagang yang terkait dalam kegiatan obat
ilegal
b. Mensosialisasikan di lingkungan sekitarmu tentang bahayanya obat-obatan yang
beredar akibat kedaluwarsa
c. Ikut memberi kemudahan kepada pasien agar memperoleh obat dengan mudah
d. Selalu meng-update informasi mengenai obat palsu yang beredar di masyarakat
e. Mengingatkan kepada saudara, tetangga, dan pasien tentang bahayanya membeli
obat-obatan dengan resep dokter