Anda di halaman 1dari 14

NO 1 : Mantan Pegawai yang menerima jasa

produksi , gratifikasi , dan bonus atau


imbalan lain yang tidak teratur

SOAL: Victoria Endah bekerja pada PT Fajar Wisesa


Pada 1 Januari 2016, ia telah berhenti bekerja
di perusahaan tersebut karena pensiun.
Pada Maret 2016, Victoria menerima bonus
tahun 2015 dari PT Fajar sebesar Rp 25.000.000
Dan pada Juni 2016 , perusahaan menerima jasa
produksi tahun 2015 sebesar Rp 35.000.000
Berapa PPh 21 yang dipotong?

Rumus : PPh pasal 21 =


Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a x Penghasilan bruto kumulatif

Jawaban: Penghitungan PPh Pasal 21 yang dipotong:


5% x Rp 25.000.000 : Rp 1.250.000

Ketika menerima jasa produksi tahun 2015 :


5% x Rp 25.000.000 : Rp 1.250.000
15% x Rp 10.000.000 : Rp 1.500.000
PPh Pasal 21 dipotong : Rp 2.700.000
NO 2 : Dewan Komisaris / pengawas yang tidak merangkap
pegawai tetap mernerima imbalan / honorarium

SOAL
Pandaya adalah seorang komisaris di PT Wahana Sejahtera,
yang bukan sebagai pegawai tetap . Pada tahun 2016,
ia menerima honorarium sebesar Rp 60.000.000.
Berapa PPh 21 yang harus dipotong ?

Jawaban Penghitungan PPh Pasal 21 yang Terutang :


5% x Rp 50.000.000 : Rp 2.500.000
15% x Rp 10.000.000 : Rp 1.500.000
PPh Pasal 21 yang harus dipotong : Rp 4.000.000
Soal :

Rumus :

Jawaban :
SOAL NOMOR 3 "Peserta programpensiun yang masih berstatus pegawai atas penarikan dana pensiun"

Zakaria adalah pegawai PT Sempurna. Ia menerima gaji sebesar Rp. 2.000.000 sebulan. PT Sempurna mengikuti program
pensiun bagi para pegawainya. PT Sampurna membayar iuran dana pensiun untuk Zakaria sebesar Rp. 100.000 sebulan
ke Dana Pensiun Manfaat Sejahtera, yang pendirinya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. Zakaria membayar iuran
serupa ke Dana Pensiun yang sama sebesar Rp. 50.000 sebulan.

Pada April 2016, Zakaria memerlukan biaya untuk perbaikan rumahnya maka ia mengambil iuran dana pensiun yang
telah dibayar sendiri sebesar Rp. 20.000.000. Pada Juni 2016, ia menarik lagi dana sebesar Rp. 15.000.000. Kemudian,
bulan Oktober 2016 untuk keperluan lainnya ia menarik lagi dana sebesar Rp. 25.000.000. Berapa PPh 21 yang terutang?

PPh pasal 21 = Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a x Penghasilan bruto kumulatif

Perhitungan PPh pasal 21 yang terutang:

A. Atas penarikan dana sebesar Rp. 20.000.000 pada April 2016 terutang PPh pasal 21 sebesar
B. Atas penarikan dana sebesar Rp. 15.000.000 pada Juni 2016 terutang PPh pasal 21 sebesar
C. Atas Penarikan dana sebesar Rp. 25.000.000 pada Oktober 2016 terutang PPh pasal 21 sebesar

Total PPh pasal 21 yang terutang dalam satu tahun (2016) oleh Zakaria
Jumlah penarikan PPh 21 terutang di
Tarif Pasal 17 (1) UU Zakaria tiap bulannya tiap
PPh pengambilannya
5% x Rp 20,000,000 = Rp 1,000,000
5% x Rp 15,000,000 = Rp 750,000
5% x Rp 15,000,000 = Rp 750,000
15% x Rp 10,000,000 = Rp 1,500,000
Rp 2,250,000

Rp 4,000,000
SOAL NOMOR 4 "Bukan pegawai yang telah memiliki NPWP dan hanya memperoleh penghasilan dari hubungan
pasal 21 serta tidak memeroleh penghasilan lainnya"

Soal :

Neneng adalah petugas dinas luar asuransi dari PT Sahara (bukan sebagai pegawai perusahaan asuransi). Suami
Wajib Pajak dan mempunyai NPWP dan yang bersangkutan bekerja di PT Zahira. Neneng telah menyampaikan f
surat nikah, dan fotokopi kartu keluarga kepada pemotong pajak. Neneng hanya menerima penghasilan dari keg
luar asuransi, dan telah menyampaikan surat pernyataan yang menerangkan hal tersebut kepada PT Sahara. P
diterima oleh Neneng sebagai petugas dinas luar asuransi PT Sahara adalah sebagai be

BULAN KOMISI AGEN (Rp)


Januari Rp 45,000,000
Februari Rp 45,000,000
Maret Rp 50,000,000
April Rp 52,000,000
Mei Rp 54,000,000
Juni Rp 50,000,000
Juli Rp 55,000,000
Agustus Rp 48,000,000
September Rp 50,000,000
Oktober Rp 52,000,000
November Rp 55,000,000
Desember Rp 56,000,000
TOTAL Rp 612,000,000

Jawaban :
Perhitungan PPh Pasal 21 untuk bulan Januari sampai dengan Desember 2016 (dalam Rupiah) adalah :
Membuat tabel dengan format

50% x Penghasilan
Bulan Penghasilan Bruto PTKP
Bruto
Januari Rp 45,000,000 Rp 22,500,000 Rp 4,500,000
Februari Rp 45,000,000 Rp 22,500,000 Rp 4,500,000
Maret Rp 50,000,000 Rp 25,000,000 Rp 4,500,000

April Rp 52,000,000 Rp 26,000,000 Rp 4,500,000


Mei Rp 54,000,000 Rp 27,000,000 Rp 4,500,000
Juni Rp 50,000,000 Rp 25,000,000 Rp 4,500,000
Juli Rp 55,000,000 Rp 27,500,000 Rp 4,500,000
Agustus Rp 48,000,000 Rp 24,000,000 Rp 4,500,000
September Rp 50,000,000 Rp 25,000,000 Rp 4,500,000
Oktober Rp 52,000,000 Rp 26,000,000 Rp 4,500,000
November Rp 55,000,000 Rp 27,500,000 Rp 4,500,000
Desember Rp 56,000,000 Rp 28,000,000 Rp 4,500,000

TOTAL Rp 612,000,000

a. Jika Neneng Hasanah tidak dapat menunjukkan fotokopi kartu NPWP suami, fotokopi surat nikah, dan
NPWP maka perhitungan PPh pasal 21 dilakukan sebagaimana contoh tersebut, tetapi tidak memperoleh
terutang sebesar 120% dari PPh pasal 21 yang seharusnya terutang dari yang memiliki NPWP.

b. Jika suami Neneng Hasanah atau Neneng Hasanah sendiri telah memiliki NPWP tetapi Neneng Hasana
dinas luar asuransi maka penghitungan PPh pasal 21 terutang adalah sebagaimana contoh tersebut tetap
suaminya telah memiliki NPWP
memperoleh penghasilan dari hubungan kerja dengan Pemotong PPh

ai pegawai perusahaan asuransi). Suami Neneng telah terdaftar sebagai


T Zahira. Neneng telah menyampaikan fotokopi NPWP suami, fotokopi
ng hanya menerima penghasilan dari kegiatannya sebagai petugas dinas
angkan hal tersebut kepada PT Sahara. Pada 2016, penghasilan yang
ar asuransi PT Sahara adalah sebagai berikut :

2016 (dalam Rupiah) adalah :

PPh Pasal 21 Terutang


Tarif Pasal 17
PKP PKP Kumulatif PKP PPh
(1) UU PPh
Rp 18,000,000 Rp 18,000,000 5% Rp 18,000,000 Rp 900,000
Rp 18,000,000 Rp 36,000,000 5% Rp 18,000,000 Rp 900,000
Rp 20,500,000 Rp 56,500,000 5% Rp 14,000,000 Rp 700,000
15% Rp 6,500,000 Rp 975,000
Rp 20,500,000 Rp 1,675,000
Rp 21,500,000 Rp 78,000,000 15% Rp 21,500,000 Rp 3,225,000
Rp 22,500,000 Rp 100,500,000 15% Rp 22,500,000 Rp 3,375,000
Rp 20,500,000 Rp 121,000,000 15% Rp 20,500,000 Rp 3,075,000
Rp 23,000,000 Rp 144,000,000 15% Rp 23,000,000 Rp 3,450,000
Rp 19,500,000 Rp 163,500,000 15% Rp 19,500,000 Rp 2,925,000
Rp 20,500,000 Rp 184,000,000 15% Rp 20,500,000 Rp 3,075,000
Rp 21,500,000 Rp 205,500,000 15% Rp 21,500,000 Rp 3,225,000
Rp 23,000,000 Rp 228,500,000 15% Rp 23,000,000 Rp 3,450,000
Rp 23,500,000 Rp 252,000,000 15% Rp 21,500,000 Rp 3,225,000
25% Rp 2,000,000 Rp 500,000
Rp 23,500,000 Rp 3,725,000
Rp 33,000,000

PWP suami, fotokopi surat nikah, dan fotokopi kartu keluarga, dan Neneng Hasanah sendiri tidak memiliki
oh tersebut, tetapi tidak memperoleh pengurangan PTKP setiap bulan. Selain itu, jumlah PPh pasal 21 yang
dari yang memiliki NPWP.

PPh Pasal 21 Terutang = Total PPh Terutang


1 tahun x 120%
Rp 33.000.000 x 120%
Rp 39,600,000

memiliki NPWP tetapi Neneng Hasanah mempunyai penghasilan lain diluar kegiatannya sebagai petugas
h sebagaimana contoh tersebut tetapi tidak dikenakan tarif 20% lebih tinggi karena yang bersangkutan atau
SOAL NOMOR 5 "Bukan pegawai yang menerima imbalan tidak bersifat berkesinambungan"

Soal :

Bahrun (menikah, tanpa tanggungan) melakukan jasa perbaikan komputer kepada PT. Cahaya Kurnia dengan f
5.000.000. Berapa PPh 21 terutang? Jika Bahrun tidak memiliki NPWP, berapa PPh 21 terutang?

Rumus :
PPh Pasal 21 sebulan = Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a x PKP
PKP = 50% x Penghasilan Bruto

Jawaban :
Besarnya PPh Pasal 21 a 5% x ( 50% x Rp 5,000,000 ) = Rp 125,000

Karena Bahrun tidak memiliki NPWP, besarnya PPh Pasal 21 yang terutang adalah sebesar

120% x 5% x ( 50% x Rp 5,000,000 ) = Rp 150,000


PT. Cahaya Kurnia dengan fee sebesar Rp
, berapa PPh 21 terutang?
SOALNOMOR 6 "Bukan pegawai yang menerima imbalah tidak bersifat berkesinambungan"

Soal :

Arif melakukan jasa perawatan AC kepada PT. Wahana dengan imbalan Rp.10.000.000. Arif mempergunakan ten
dengan membayarkan upah harian masing-masing sebesar Rp.180.000. Upah harian yang dibayarkan untuk 5 oran
pekerjaan sebesar Rp. 4.500.000. Selain itu, Arif membeli spare part AC yang dipakai untuk perawatan AC yan
perawatan AC sebesar Rp. 1.000.000. Berapa PPh pasal 21 terutang?

Rumus :
PPh Pasal 21 sebulan = Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a x PKP
PKP = 50% x Penghasilan Bruto

Jawaban :
a. Jika PT. Wahana memperoleh informasi (berdasarkan dokumen perjanjian) mengenai Upah yang harus dikeluark
Pembelian material/bahan
Perhitungan PPh Pasal 21 Terutang adalah :
Imbalan bruto sebagai dasar PPh 21 yang dipotong = Imbalan bruto - Upah tenaga kerja harian - B
= Rp 10,000,000 -
= Rp 4,500,000

PPh yang harus dipotong PT.Wahana atas Penghasilan Arif =

Jika Arif tidak memiliki NPWP maka PPh yang dipotong perusahaan sebesar =

b. Jika PT. Wahana tidak memperoleh informasi (berdasarkan dokumen perjanjian ) mengenai Upah yang harus dik
Pembelian material/bahan
PPh Pasal 21 yang harus dipotong PT.Wahana =

Jika Arif tidak memiliki NPWP maka PPh yang dipotong perusahaan sebesar =
000. Arif mempergunakan tenaga 5 orang pekerja
yang dibayarkan untuk 5 orang selama melakukan
pakai untuk perawatan AC yang dipakai untuk
pasal 21 terutang?

enai Upah yang harus dikeluarkan Arif atau

- Upah tenaga kerja harian - Biaya spare parts


Rp 4,500,000 - Rp 1,000,000

5% x ( 50% x Rp 4,500,000 ) = Rp 112,500

120% x 5% x ( 50% x Rp 4,500,000 ) = Rp 135,000

mengenai Upah yang harus dikeluarkan Arif atau


5% x ( 50% x Rp10,000,000 ) = Rp 250,000

120% x 5% x ( 50% x Rp 10,000,000 ) = Rp 300,000

Anda mungkin juga menyukai