Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa (dari bahasa Sanskerta भाषा, bhāṣā) secara umum adalah kemampuan yang dimiliki
manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata
dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik. Perkiraan jumlah bahasa di dunia
beragam antara 6.000–7.000 bahasa.
Kontrol sosial (social control) adalah suatu upaya teknik dan strategi yang mencegah
perilaku manusia untuk menyimpang dalam masyarakat. ... Kebanyakan orang yang
melanggar norma-norma sosial yang ada, akan diberi sanksi (sanctions) atau hukuman dan
penghargaan karena melakukan sesuatu yang terkait dengan norma social.
Onomatope (dari Bahasa Yunani ονοματοποιία) adalah kata atau sekelompok kata yang
menirukan bunyi-bunyi dari sumber yang digambarkannya. ... Suara hewan:
menggonggong, mendesis, mengeong dsb.

B. Rumusan Masalah
1. Utarakan sikap Anda mengenai penggunaan bahasa Indonesia di media sosial seperti
Twitter, Facebook, dan Instagram yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang
disingkat, angka, tanda baca berlebih, bahasa alay, dan yang menyinggung SARA.
2. Bunyi tiruan (onomatope) suara hewan berbeda di setiap negara. Tiruan suara anjing di
Indonesia gonggongannya berbunyi “guk guk’ di Jepang “wang wang’, serta di Korea
“mang mang.” Penyebab perbedaan bunyi onomatope tersebut menurut Anda adalah?

C. Tujuan
1. Menjelaskan peranan penting kontrol sosial dalam kehidupan sehari-hari dan
meminimalisir terjadinya penyimpangan dalam sebuah masyarakat.
2. Menjelaskan onomatope yang menyebabkan perbedaan bunyi suara hewan berbeda di
setiap negara.
PEMBAHASAN

Pertanyaan / Tugas yang diberikan :

1. Utarakan sikap Anda mengenai penggunaan bahasa Indonesia di media sosial seperti Twitter,
Facebook, dan Instagram yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang disingkat,
angka, tanda baca berlebih, bahasa alay, dan yang menyinggung SARA.
2. Bunyi tiruan (onomatope) suara hewan berbeda di setiap negara. Tiruan suara anjing di
Indonesia gonggongannya berbunyi “guk guk’ di Jepang “wang wang’, serta di Korea “mang
mang.” Penyebab perbedaan bunyi onomatope tersebut menurut Anda adalah....

Jawaban saya mengenai pertanyaan diatas sebagai berikut :

1. Menurut saya penggunaan bahasa di social media yang cenderung menggunakan bahasa
Indonesia yang disingkat, angka, tanda baca berlebih, bahasa alay, dan yang menyinggung
SARA, sangatlah tidak bijak dan tidak menghargai Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa
kita serta melupakan peran kita sebagai generasi penerus bangsa yang seharusnya berperan
dalam melestarikan kebudayaan dalam tata cara dan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Sebab, jika netizen dan masyarakat terus menerus menggunakan budaya Bahasa
alay, disingkat, dan penyalahgunaan Bahasa yang berujung menyinggung SARA akan ditiru
oleh generasi muda dan menjadikan-nya kebiasaan dalam penggunaan Bahasa sehari-hari
serta kurangnya pengetahuan terhadap tata cara penggunaan Bahasa Indonesia sebagai jati
diri bangsa. Oleh karena itu, peran kontrol sosial sangatlah penting di era Millenial ini,
karena berupaya untuk mencegah perilaku manusia untuk menyimpang dalam masyarakat,
Dan kebanyakan orang yang melanggar norma-norma sosial yang ada, akan diberi sanksi
(sanctions) atau hukuman dan penghargaan karena melakukan sesuatu yang terkait dengan
norma sosial. Maka dari itu, peran kita sebagai Mahasiswa harus memberikan contoh yang
baik terhadap masyarakat dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan semestinya (baik
dan benar) sehingga dapat melestarikan dan melindungi Bahasa Indonesia sebagai jati diri
Bangsa Indonesia.
2. Perbedaan bunyi onomatope pada hewan di setiap Negara yang memiliki karakter unik
tersebut disebabkan oleh sistem fonologinya. fonologi merupakan bidang ilmu yang meneliti
sistem bunyi suatu bahasa, dan perbedaan berbagai bunyi sehingga mampu membedakan
makna.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peranan kontrol sosial sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat, karena dengan adanya
kontrol sosial dapat meminimalisir adanya penyimpangan dalam sebuah masyarakat serta
menjadikan hubungan dan interaksi sebuah kelompok masyarakat yang damai.
Peran onomatape dalam kehidupan sehari-hari pun penting, onomatope kerap kali memegang
peran penting demi mengekspresikan aneka ragam bunyi. Tanpa peran serta onomatope,
seolah komik sekadar film bisu yang bahkan tanpa iringan live-music, terkesan sunyi sepi
membisu seribu Bahasa
B. Saran
Sebagai Mahasiswa, hendaknya kita memberikan contoh dalam berinteraksi dalam media
sosial dan kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat agar menjadi contoh bagi para
generasi muda dalam penggunaan Bahasa yang baik, sopan dan santun terhadap orang lain,
orang tua dan kelompok masyarakat lainnya.

Demikian jawaban saya mengenai pertanyaan dalam sesi tugas ke-1 ini, semoga jawaban saya
dapat memuaskan Tutor Yth. Yenni Fitria, S.Pd., M.Pd. mohon maaf bila masih ada
kekurangan dalam tugas ini dan penggunaan kata yang mungkin kurang berkenan serta tidak
sepenuhnya sempurna. Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai