Secara singkat, konsep civil society adalah konsep yang berasal dari pergolakan politik dan
sejarah masyarakat di Eropa Barat yang sedang mengalami perubahan dari polsa kehidupan
foedal menuju masyarakat industri. Jika diliat lebih jauh, konsep civil society sudah ada sejak
zaman Yunani Kuno, pada masa Aristoteles (384-322 SM) bernama koinoniah politike yang
dipahami sebagai sistem kenegaraan yaitu sebuah komunitas politik tempat warga dapat
terlibat langsung dalam percaturan politik dan ekonomi dan pengambilan keputusan. Di
Indonesia, konsep civil society yang kemudian diterjemahkan masyarakat madani pertama
kali diajukan oleh Anwar Ibrahim (Wakil PM Malaysia era 1993-1998). Ia memperkenalkan
konsep ini saat mengisi ceramah Simposium Nasional dalam rangka Forum Ilmiah Festival
Istiqlal, 26 September 1995 di Jakarta.
Istilah itu diterjemahkan dari bahasa Arab mujtama’ madani, yang diperkenalkan oleh Prof.
Naquib Attas, seorang ahli sejarah dan peradaban Islam dari Malaysia, pendiri ISTAC. Kata
“madani” berarti civil atau civilized (beradab). Madani berarti juga peradaban. Konsep
masyarakat madani bersifat universal dan memerlukan adaptasi untuk diwujudkan di Negara
Indonesia mengingat dasar konsep masyarakatmadani yang tidak memiliki latar belakang
yang sama dengan keadaan sosial-budaya masyarakat Indonesia.
Konsep Masyarakat Madani sangat baru dikalangan masyarakat Indonesia sehingga
memerlukan proses dalam pengembangannya.
3. Peran yang dimana akan dilakukan oleh seluruh umat beragama yang dimana termasuk ke
dalam masyarakat madani adalah :
A. Menciptakan sebuah bentuk sikap yang dimana akan selalu saling memberikan
pengertian yang dimana berada dinata sesama umat beragama. Peran tersebut akan
dapatlah dilakukan dengan cara mengciptakan sebuah dialog intensif.
B. Melakukan sebuah bentuk dari studi dibidang agama dengan cara menciptakan sebuah
tujuan dari kerukunan akan umat beragama.
C. Melakukan segala macam bentuk usaha untuk melakukan penumbuhan dari sikap
demokratis, pluralis hingga toleran dari kepada sesama dari umat beragama pada masa
sejak dini untuk melalui sebuah pendidikan Islam yang dimana mewajibkan dari umatnya
guna untuk melakukan pendakwaan.
5. Islam merupakan agama yang memberikan petunjuk bagi manusia dalam mencapai
kehidupan yang damai, sejahtera, saling menghargai antar sesamanya dan keselamatan baik
di dunia maupun di akhirat kelak. Sedangkan Demokrasi hanya memberi petunjuk bagi
manusia dalam pergaulan sosial guna mencapai kehidupan yang damai, sejahtera, dan saling
menghargai serta mencapai kehidupan duniawi semata. Islam dan Demokrasi merupakan
konsep dan sistem nilai yang bermakna sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan itu
hubungan antara keduanya sangatlah erat karena untuk saling memperbaiki perilaku yang
sesuai dengan hokum dan norma-norma yang berlaku dalam sistem pemerintahan dan
kehidupan berbangsa dan bernegara.