Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Rekursif, Vol. 2 No.

2 November 2014, ISSN 2303-0755

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


UNTUK ANALISIS PERSEBARAN
PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA
BENGKULU
Jane Anggun Dewi Pujayanti1, Boko Susilo2, Diyah Puspitaningrum3
1,2,3
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu
Jl. W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371 A INDONESIA
Telp. (0736) 344087, 21170 – 227

1anggun11111@gmail.com,
2bksusilo@gmail.com,
3diyahpuspitaningrum@gmail.com

Abstrak: Tingginya minat masyarakat akan informasi membuat masyarakat memerlukan akses secara
cepat dan mudah untuk memperolehnya. Sistem Informasi Geografis Pelayanan Kesehatan Kota
Bengkulu yang terintegrasi dengan Google Maps API dapat memberikan informasi mengenai pelayanan
kesehatan kapanpun dan dimanapun. SIG ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP,
metode pengembangan sistem menggunakan Waterfall, dan Unified Modelling Language (UML) untuk
merancang sistem. Dari hasil analisis persebaran, nilai indeks persebaran (T) adalah 1,74 artinya pola
persebaran pelayanan kesehatan di Kota Bengkulu adalah tersebar merata (dispersed pattern). Sementara,
hasil analisis kecukupan sarana pelayanan kesehatan dinyatakan bahwa Kota Bengkulu hanya
membutuhkan sekitar 15 pelayanan kesehatan, sedangkan pelayanan kesehatan yang dimiliki sekarang
adalah 32 pelayanan kesehatan. Dan analisis kualitas, interaksi, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan
yang ada di Kota Bengkulu yang tersebar di 9 kecamatan berada pada kategori baik dan sangat baik.
Selain itu, dari hasil pengujian waktu akses menggunakan metode uji-T, dapat disimpulkan bahwa waktu
akses jaringan sinyal HSDPA lebih kecil (lebih cepat) atau sama dengan waktu akses jaringan sinyal
WCDMA. Untuk pengujian kelayakan sistem menempatkan SIG Pelayanan Kesehatan Kota Bengkulu
pada kategori baik. Kelemahan sistem ini adalah pada navigasi, dimana keterbatasan basis data Google
Maps sehingga navigasi terbatas pada jalan yang dikenali Google.
Kata kunci: SIG, Pelayanan Kesehatan, Nearest Neighbor Analysis, PHP, Persebaran, Uji-T.

Abstract: Societies have high desire to get PHP programming language, system
worth information, it will make them need to development using Waterfall method, and
get information quickly and easily. Geographic Unified Modeling Language (UML) to design a
Information Systems Health Service Bengkulu system. Based on the analysis of the
city which is integrated to Google Maps API can distribution, the distribution of the index value
provide information about health service (T) is 1,74 meaning that the pattern of
anytime and anywhere. GIS is created using by distribution of health service Bengkulu city is

99 ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

evenly spread (dispersed pattern). Meanwhile, Salah satu informasi yang dibutuhkan
the results of the analysis of adequacy of health masyarakat pada saat ini adalah kebutuhan
service facilities stated that Bengkulu city only mengenai informasi geografis. Teknologi SIG
need 15 health service, while health service now (Sistem Informasi Geografis) / Georaphic
owned are 32 health service. And analysis of Information System (GIS) merupakan teknologi
quality, interaction, and accessibility of health mengenai geografis yang sangat berkembang,
service in Bengkulu city spread over 9 districts dengan adanya media digital, kini informasi yang
are in good and excellent categories. In addition, terkandung pada suatu peta menjadi lebih kaya
the access time of the test results using T-test karena dapat terintegrasi dengan data lain selain
method, it can be concluded that the signal data geografis. SIG memiliki kemampuan yang
HSDPA network access time smaller (faster) or baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut
equal to the access time of the WCDMA atribut-atributnya, memodifikasi bentuk, warna,
signaling network. Test of the feasibility of ukuran dan simbol. Saat ini teknologi SIG dapat
placing a GIS system Health Service in dibangun berbasis web. Web GIS merupakan
Bengkulu city good categories. The weakness of bentuk dari website yang menggambarkan tentang
this system is navigation, which is the informasi geografis suatu daerah, seperti halnya
limitations of the database of Google Maps Kota Bengkulu.
Navigation is limited to identify the route. Kota Bengkulu merupakan ibukota provinsi
Keywords: GIS, Health Service, Nearest yang pada saat ini sedang berusaha untuk
Neighbor Analysis, PHP, Distribution, T-test. berkembang menjadi sebuah kota yang lebih maju
dan lebih baik, banyak hal dan informasi yang
I. PENDAHULUAN
perlu diketahui dari Kota Bengkulu. Kondisi kota
Seiring dengan perkembangan zaman,
Bengkulu yang semakin maju membuat pelayanan
kebutuhan informasi menjadi semakin kompleks
terhadap masyarakat ikut meningkat, kemajuan
dan beragam. Tingginya minat masyarakat akan
teknologi informasi serta tingkat pendidikan
informasi membuat masyarakat memerlukan akses
masyarakatnya yang tinggi menuntut Kota
secara cepat dan mudah untuk memperolehnya.
Bengkulu untuk dapat memberikan pelayanan serta
Dengan semakin berkembangnya teknologi
solusi yang cepat guna membantu masyarakat.
informasi, banyak instansi dan masyarakat yang
Pada saat ini masyarakat Kota Bengkulu masih
telah memanfaatkan teknologi untuk memperoleh
banyak yang kesulitan untuk mendapatkan
informasi. Salah satu perkembangan teknologi
informasi tentang pelayanan kesehatan yang ada di
yang telah berkembang dengan pesat yaitu
Kota Bengkulu, baik informasi letak maupun
teknologi Internet termasuk di dalamnya adalah
informasi pelayanan yang tersedia. Pada kondisi
perkembangan website. Dengan menggunakan
sekarang, untuk mengetahui pelayanan yang ada di
Internet, kendala ruang dan waktu dapat
sebuah rumah sakit masyarakat masih harus
diminimalisasi. Artinya informasi dapat diakses
mendatangi lokasi rumah sakit tersebut. Masalah
kapanpun dan dimanapun dalam hitungan detik.
seperti inilah yang menjadi kendala yang
menyulitkan bagi masyarakat karena mereka harus

ejournal.unib.ac.id 100
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

meluangkan waktunya hanya untuk mengetahui persoalan mengenai bumi. Istilah "Informasi
informasi pelayanan yang dapat diberikan oleh Geografis" mengandung pengertian informasi
sebuah rumah sakit. Oleh karena itulah Sistem mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang
Informasi Geografis merupakan suatu solusi yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya
dapat menunjang pelayanan kesehatan Kota diberikan atau diketahui.
Bengkulu untuk dapat membantu masyarakat agar B. Analisis Persebaran dan Kecukupan Sarana
menjadi lebih cepat dan mudah. Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan latar belakang diatas, guna 1) Analisis: Menurut Kamus Besar Bahasa
memberikan solusi kepada Dinas Kesehatan Kota Indonesia, definisi analisis yaitu: (1) penelitian
Bengkulu untuk mengelola data-data pelayanan suatu peristiwa atau kejadian (karangan, perbuatan,
kesehatan secara komputerisasi dan memberikan dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya
informasi persebaran pelayanan kesehatan kepada (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb); (2)
masyarakat, penulis bermaksud membuat sebuah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya
Web GIS Pelayanan Kesehatan yang ada di Kota dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan
Bengkulu. Penulis melakukan penelitian dengan antarbagian untuk memperoleh pengertian yg tepat
judul “Sistem Informasi Geografis Untuk dan pemahaman arti keseluruhan; (3) penyelidikan
Analisis Persebaran Pelayanan Kesehatan di kimia dengan menguraikan sesuatu untuk
Kota Bengkulu” mengetahui zat bagiannya dsb; (4) penjabaran
sesudah dikaji sebaik-baiknya.
II. LANDASAN TEORI
2) Persebaran: Menurut Kamus Besar
A. Sistem Informasi Geografis
Bahasa Indonesia, persebaran berarti hal tersebar;
Istilah Sistem Informasi Geografis (SIG)
tersebarnya barang dan jasa oleh penjual melalui
merupakan gabungan dari tiga (3) unsur pokok
aktifitas pemasaran.
sebagai berikut:
3) Analisis Persebaran dan Kecukupan
1) Sistem: Kumpulan dari elemen-elemen
Pelayanan Kesehatan: Analisis Persebaran
yang saling berinteraksi dalam lingkungan yang
Pelayanan Kesehatan berarti kajian yang
dinamis untuk mencapai tujuan tertentu [1]
dilaksanakan terhadap pelayanan kesehatan untuk
2) Informasi: Data yang diolah menjadi
mengetahui keadaan yang sebenarnya. Salah satu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
prinsip dasar yang menjadi menjadi uraian,
yang menerimanya [1]
pengkajian dan pengungkapan gejala, faktor,
3) Geografi: Ilmu yang mempelajari
variabel dan masalah geografi adalah prinsip
permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan
persebaran.
keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah [2]
Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka
jelas SIG merupakan salah satu sistem informasi
dan SIG merupakan suatu sistem yang menekankan
pada unsur "Informasi Geografis". Penggunaan
kata “Geografis" mengandung pengertian suatu

101 ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

Prinsip dasar dalam mengkaji setiap gejala dan Jh = Jarak rata-rata yang diperoleh andaikata
fakta geografi, baik gejala alam maupun manusia. semua titik mempunyai pola acak,
4) Prinsip ini memandang bahwa setiap Rumus yang digunakan untuk mencari nilai Jh,
gejala dan fakta di permukaan bumi tersebar secara yaitu [4]:
tidak merata antara satu wilayah dengan wilayah 1
Jh  …………………............... (2)
lainnya. Dengan mengkaji dan menggambarkan 2 p
berbagai persebaran fenomena biosfer, kita dapat
Keterangan:
mengungkapkan hubungan antara fenomena satu
Jh = Jarak rata-rata yang diperoleh andaikata
dengan fenomena yang lainnya. Syarat untuk
semua titik mempunyai pola acak
menganalisis dengan prinsip penyebaran berarti
P = Kepadatan penduduk atau kepadatan titik
harus ada fenomena yang dikaji.
dalam kilometer persegi
Contohnya persebaran jumlah transmigran di
Sedangkan, untuk mendapatkan nilai P terlebih
Indonesia tidak merata, ada suatu wilayah yang
dahulu harus dicari dengan menggunakan rumus
jumlahnya besar dibandingkan dengan yang lain
sebagai berikut [4] :
sesuai dengan luas wilayahnya. Sedangkan, untuk
N
analisis kecukupan menurut Muta’ali [3] P ............................................... (3)
A
mengatakan ‘Kriteria penentuan baku kapasitas
Keterangan:
sarana kesehatan untuk puskesmas atau pelayanan
P = Kepadatan penduduk atau kepadatan titik
kesehatan jumlah maksimum penduduk yang
dalam kilometer persegi
ditangani 30.000 jiwa.
N = Jumlah titik
C. Analisis Tetangga Terdekat (Nearest
A = Luas wilayah dalam kilometer persegi
Neighbour Analysis).
Dalam melakukan analisis tetangga terdekat,
Analisis tetangga terdekat merupakan salah satu
perlu diperhatikan beberapa tahapan penting
analisis yang digunakan untuk menjelaskan pola
sebagai berikut [5]:
persebaran dari titik-titik lokasi tempat dengan
a. Menentukan batas wilayah yang akan
menggunakan perhitungan yang
diteliti
mempertimbangkan, jarak, jumlah titik lokasi dan
b. Mengubah pola sebaran unit amatan
luas wilayah. Analisis ini memiliki hasil akhir
dalam peta topografi menjadi pola sebaran
berupa indeks (T), Nilai indeks penyebaran
titik
tetangga terdekat sendiri diperoleh melalui rumus
c. Memberi nomor urut untuk tiap titik,
[4]:
untuk mempermudah analisis
Ju
T .............................……… (1) d. Mengukur jarak terdekat pada garis lurus
Jh
antara satu titik dengan titik yang lain
Keterangan:
yang merupakan tetangga terdekatnya.
T = Indeks penyebaran tetangga terdekat
e. Menghitung besar parameter tetangga
Ju = Jarak rata-rata yang diukur antara satu titik
terdekat
dengan titik tetangganya yang terdekat

ejournal.unib.ac.id 102
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

Untuk menghitung jarak terdekat pada garis


lurus antara kedua titik di permukaan bumi dapat
digunakan perhitungan 1’= 1.825 m, dan 1” =
30,416 m. Selanjutnya selisih angka lattitude
menghasilkan sumbu vertikal sedangkan selisih
angka longitude menghasilkan sumbu horizontal. Gambar 1 Pola Persebaran Nearest Neighbour Analysis

Adapun jarak antar titik atau koordinat adalah


III METODOLOGI
merupakan garis miring sebuah sisi segitiga siku,
Adapun metode penelitian yang digunakan
maka jarak dapat diketahui dengan menggunakan
dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
rumus sebagai berikut [6]:
berikut:

Z X 2  X 1 2  Y2  Y1 2 .............(4) A. Jenis Penelitian


Metode penelitian yang digunakan pada
Keterangan:
penelitian ini termasuk di dalam jenis penelitian
Z = Jarak
terapan (applied research, practical research).
X1 = lattitude asal
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Y1 = longitude asal
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
X2 = lattitude tujuan
Desember 2013 - Mei 2014. Objek penelitian
Y2 = longitude tujuan
adalah Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik yang
Setelah melakukan perhitungan maka
ada di Kota Bengkulu. Pengambilan data dilakukan
didapatkan nilai indeks (T), selanjutnya nilai T
di Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.
diinterpretasikan dengan Continum Nearest
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan
Neighbour Analysis yang berkisar antara 0 sampai
Sampel
2,15. Jika T = 0, pola persebarannya dikatakan
Populasi, sampel, dan teknik pengambilan
mengelompok. Jika T = 1 pola persebarannya
sampel pada penelitian ini adalah:
dikatakan acak. Bila T = 2,15 persebarannya
1) Populasi dan Sampel: Keseluruhan subjek
dikatakan seragam. Kategori Indeks Persebaran (T)
penelitian. Sedangkan Sampel adalah sebagian atau
[5]:
wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini
I = Nilai T dari 0 – 0,7 adalah pola
yang menjadi populasi adalah pelayanan kesehatan
mengelompok atau bergerombol (cluster
yang ada di semua kecamatan di Kota Bengkulu
pattern)
meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik.
II = Nilai T dari 0,7 – 1,4 adalah pola acak atau
Sedangkan sampelnya adalah pelayanan kesehatan
tersebar tidak merata (random pattern)
yang terpilih berdasarkan teknik pengambilan
III= Nilai T dari 1,4 – 2,1491 adalah pola
sampel yang digunakan.
seragam atau tersebar merata (uniform
2) Teknik Pengambilan Sampel: Purposive
/dispersed pattern)
random sampling. Teknik ini dipakai dengan
alasan pertimbangan tertentu, yaitu pasien yang

103 ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

pernah berobat ke pelayanan kesehatan Kota pendekatan kualitatif menggunakan metode


Bengkulu. deskriptif, yaitu dengan menggambarkan secara
D. Teknik Pengumpulan Data tertulis data-data yang telah didapat dan diolah,
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menguraikan dan menafsirkan data-data tersebut
adalah: untuk menjelaskan kaitan pola sebaran pelayanan
1) Survei: Teknik pengumpulan data pada kesehatan dengan jumlah penduduk, luas wilayah,
penelitian ini menggunakan metode survei dan faktor lain yang mempengaruhi sebaran
lapangan. Data yang dibutuhkan berupa titik pelayanan kesehatan di Kota Bengkulu. Teknik
koordinat lokasi pelayanan kesehatan yang ada di analisis yang digunakan adalah analisis data
Kota Bengkulu. primer, data sekunder dan tabel.
2) Wawancara: Dalam penelitian ini juga F. Metode Pengujian Sistem
dilakukan wawancara dengan Kepala Bidang Pada penelitian ini peneliti menggunakan
Pelayanan Kesehatan Publik Dan Komunitas Dinas metode black box testing dan uji-T (T-Testing)
Kesehatan Kota Bengkulu. untuk menguji perangkat lunak.
3) Dokumentasi: Adapun data yang harus
IV ANALISIS DAN PERANCANGAN
dikumpulkan dalam tahap dokumentasi yaitu data
A. Analisis Fungsional dan Non Fungsional
spasial dan non spasial. Data spasial berupa
1) Analisis Fungsional: Paparan mengenai
koordinat lokasi pelayanan kesehatan. Sedangkan,
fitur-fitur yang akan dimasukkan ke dalam sistem
data non spasial yang berhubungan dengan
yang dibuat. Adapun fitur-fitur pada aplikasi
karakteristik dan deskripsi dari unsur geografik
sistem informasi geografis pelayanan kesehatan ini
berupa informasi mengenai pelayanan kesehatan
adalah:
yang ada di kota Bengkulu.
1) Menampilkan peta pelayanan kesehatan
4) Angket: Pada penelitian ini angket
yang ada di kota Bengkulu yang
digunakan untuk mengumpulkan data dari
terintegerasi dengan menggunakan Google
sejumlah untuk memberikan penilaian terhadap
Maps API.
kualitas, interaksi, dan aksesibilitas pelayanan
2) Terdapat pilihan tampilan peta, yakni
kesehatan.
tampilan jalan dan tampilan citra satelit.
E. Metode Analisis Data
Tampilan jalan lebih di difokuskan pada
Untuk menganalisis persebaran pelayanan
penampakan jalan guna mempermudah
kesehatan yang ada di Kota Bengkulu peneliti
dalam pencarian nama jalan menuju lokasi
menggunakan metode gabungan antara pendekatan
pelayanan kesehatan. Sedangkan tampilan
kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif,
satelit adalah tampilan peta yang lebih
menggunakan Analisis Tetangga Terdekat (Nearest
difokuskan pada penampakan spasial suatu
Neighbour Analysis) untuk menentukan pola
daerah.
penyebaran pelayanan kesehatan yang ada di Kota
3) Menampilkan informasi pelayanan
Bengkulu, dan metode penilaian skala Likert
kesehatan berupa: nama, alamat, nomor
(Likert scale) untuk menganalisis data dari lembar
telepon, status, pelayanan, kualitas,
jawaban kuisioner setiap responden. Sedangkan

ejournal.unib.ac.id 104
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

interaksi, aksesibilitas, latittude, longitude, 2. Tampilan Navigasi Lokasi


foto, navigasi atau petunjuk arah yang
dilengkapi dengan nama-nama jalan yang
dikenali oleh Google Maps, jarak dan waktu
berdasarkan rute yang ditampilkan Google
Maps menggunakan kendaraan bermotor
milik pribadi,, serta rekomendasi angkutan
kota (angkot) menuju pelayanan kesehatan.
2) Analisis Non Fungsional: Paparan mengenai
kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak
Gambar 9 Tampilan Halaman Navigasi
dalam membuat sistem.
Pada halaman navigasi pengunjung dapat
V. HASIL DAN PEMBAHASAN melihat rute, waktu, dan jarak menuju lokasi
A. Hasil Implementasi Aplikasi pelayanan kesehatan berdasarkan navigasi google
1. Tampilan Halaman Beranda maps.
B. Diagram Jumlah Pelayanan Kesehatan Di Kota
Bengkulu
Berdasarkan data dan survei lapangan,
diketahui bahwa di Kota Bengkulu tahun 2014
terdapat 32 pelayanan kesehatan yang terdiri dari
Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik. Tabel dan
Diagram berikut ini merupakan rincian pelayanan
kesehatan yang ada di kota Bengkulu.
Tabel 2 Rincian Pelayanan Kesehatan Kota Bengkulu

Gambar 8 Halaman Beranda


pengunjung dapat melihat informasi pelayanan
kesehatan beserta peta lokasi pelayanan kesehatan Gambar 5.1 Diagram Jumlah Pelayanan
dengan memilih berdasarkan kategori pelayanan
dan wilayah. Pengunjung juga dapat melihat peta
navigasi pelayanan dengan memilih menu navigasi,
dan meninggalkan pesan kepada admin dengan
C. Analisis Tetangga Terdekat (Nearest Neighbour
memilih menu kontak. Pengunjung juga dapat
Analisys)
melakukan pencarian pelayanan kesehatan dengan
Dengan mengukur jarak terdekat pada garis
memasukkan kata kunci dan klik tombol cari.
lurus antara satu titik dengan titik yang lain yang
merupakan tetangga terdekatnya, berdasarkan data
yang terdapat pada lampiran 2, maka diperoleh 31
pengukuran data jarak terdekat. Berikut ini adalah

105 ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

perhitungan dengan menggunakan Analisis B. Analisis Kecukupan Sarana Pelayanan


Tetangga Terdekat (Nearest Neightbour Analysis). Kesehatan
Diketahui : Berikut ini adalah tabel analisis kecukupan
Jumlah titik pelayanan kesehatan (N) = 32 sarana pelayanan kesehatan berdasarkan pedoman
Luas daerah kota Bengkulu (A) = Muta’ali dalam bukunya Teknik Analisis Regional,
2
144,52 KM pada pembahasan kriteria penentuan fasilitas
Jumlah jarak antara satu titik dengan titik pelayanan lingkungan pemukiman. Adapun kriteria
tetangganya yang terdekat = 58,54 Km penentuan kapasitas satu pelayanan kesehatan
Jumlah banyaknya pengukuran data = 31 dengan jumlah maksimum penduduk yang
Ditanya : T= ....? ditangani 30.000 jiwa.
Penyelesaian : Tabel 3 Analisis Kecukupan Sarana Pelayanan Kesehatan

Ju
T
Jh
2) Langkah 1 : hitung nilai Ju

58,54
Ju 
31
Ju = 1,88
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui
3) Langkah 2 : hitung nilai Jh
bahwa Kota Bengkulu memiliki pelayanan
1 N 32
Jh  , P =  0,22 kesehatan yang sudah lebih dari cukup. Dengan
2 p A 144,52 jumlah penduduk 331.503 jiwa di sembilan
1 kecamatan, hanya membutuhkan sekitar 15
Jh 
2 0,22 pelayanan kesehatan, tetapi jumlah pelayanan
kesehatan yang ada saat ini adalah 32 pelayanan
Jh = 1,08
kesehatan. (Dinas Kesehatan Kota Bengkulu)
4) Langkah 3 : Hitung Nilai T
Ju D. Analisis Kualitas, Interaksi, dan Aksesibilitas
T Pelayanan Kesehatan
Jh
Berdasarkan hasil perhitungan angket dari
1,88
T responden yang merupakan pasien pelayanan
1,08
kesehatan khususnya pasien puskesmas yang
T = 1,74
tersebar di sembilan kecamatan, hasil penilaian
Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan
terhadap penilaian kualitas, interaksi, dan
nilai indeks persebaran (T) adalah 1,74. Maka
aksesibilitas, secara keseluruhan pelayanan
persebaran pelayanan kesehatan di kota Bengkulu
kesehatan yang ada di kota Bengkulu berada pada
memiliki pola tersebar merata (dispersed
kategori baik. Berikut ini merupakan hasil
pattern/uniform)
penilaian terhadap kualitas, interaksi, dan

ejournal.unib.ac.id 106
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

aksesibilitas pelayanan kesehatan di 9 (sembilan) Hasil penilaian pasien terhadap pelayanan


kecamatan yang ada di kota Bengkulu. kesehatan dilihat dari segi aksesibilitas dapat
Tabel 4 Penilaian Kualitas Pelayanan Kesehatan dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6 Penilaian Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa


hasil Penilaian pasien terhadap kualitas pelayanan
kesehatan di setiap kecamatan tidak buruk. Hal ini Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
dapat dilihat bahwa hampir semua pelayanan hasil penilaian pasien terhadap aksesibilitas
kesehatan di masing-masing kecamatan di kota pelayanan kesehatan di setiap kecamatan tidak
Bengkulu mendapatkan penilaian kualitas yang buruk. Hal ini dapat dilihat bahwa hampir semua
baik, dan kecamatan Sungai Serut mendapatkan pelayanan kesehatan di masing-masing kecamatan
penilaian kualitas sangat baik. di kota Bengkulu mendapatkan penilaian dengan
Hasil penilaian pasien terhadap pelayanan kategori baik, dan kecamatan Sungai Serut
kesehatan dilihat dari segi interaksi dapat dilihat mendapatkan penilaian dengan kategori sangat
pada tabel berikut ini. baik.
Tabel 5 Penilaian Interaksi Pelayanan Kesehatan E. Pengujian Sistem dengan Black Box Testing
Pengujian black box dilakukan untuk menguji
apakah sistem yang dikembangkan sesuai dengan
apa yang tertuang dalam spesifikasi fungsional
sistem. Pengujian black box juga digunakan untuk
menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
yang dirancang. Berikut ini disajikan pengujian
hasil penilaian pasien terhadap interaksi pelayanan
black box dari sistem:
kesehatan di setiap kecamatan juga tidak buruk.
Tabel 7 Pengujian Black Box Pada Halaman Admin
Hal ini dapat dilihat bahwa pelayanan kesehatan di
masing-masing kecamatan di kota Bengkulu
mendapatkan penilaian interaksi dengan kategori
baik dan sangat baik. Di Kecamatan Gading
Cempaka, Ratu Agung, Selebar, Singgaran Pati,
dan Muara Bangkahulu berada pada penilaian
kategori baik. Sedangkan kecamatan Ratu Samban,
Teluk Segara, Kampung Melayu berada pada F. Pengujian Sistem dengan uji-T (T-Test)
penilaian kategori sangat baik. Pengujian sistem dengan menggunakan uji-T,
dikhususkan untuk menguji hipotesis dua variabel
independen. Variabel uji pada kasus ini adalah

107 ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

waktu akses pada dua jaringan sinyal, HSDPA d= 18


(3,5G) dan WCDMA (3G) dalam satuan detik 7) Lihat harga t tabel
(sekon). Lokasi uji terdapat di 10 (sepuluh) titik Harga t tabel pada t.s.0,05 = 1,73 dan t.s.0,01 =
berbeda yaitu di Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, 2,55.
dan di 9 (sembilan) lokasi kecamatan di Kota Kesimpulan :
Bengkulu yang dipilih secara acak. Berikut ini Dengan harga t = -5,72 dan d = 18. Harga t -
adalah perhitungan dengan menggunakan uji-T. 5,72 < 1,73 < 2,55 maka t hitung ≤ t tabel, Ho
Tabel 8 data waktu akses jaringan sinyal diterima dan Ha ditolak, jadi dapat disimpulkan
bahwa waktu akses jaringan sinyal HSDPA lebih
kecil (lebih cepat) atau sama dengan waktu akses
jaringan sinyal WCDMA.
HSDPA (3,5G) memang memiliki tingkat
kecepatan transfer data yang lebih tinggi daripada
WCDMA (3G). Kecepatan akses data HSDPA
melebihi 384 kbps bahkan mampu mencapai
kecepatan 3,6 Mbps atau 7,2 Mbps. Selain lebih
cepat, HSDPA juga menawarkan koneksi dengan
Hipotesis : tingkat latency yang lebih rendah daripada
Ho : waktu akses jaringan sinyal HSDPA lebih WCDMA. Latency adalah jeda waktu antara
kecil atau sama dengan waktu akses jaringan permintaan yang dikirim dengan data yang
sinyal WCDMA diterima sebagai balasan terhadap permintaan
Ha: waktu akses jaringan sinyal HSDPA lebih tersebut. Semakin singkat waktu yang dibutuhkan,
besar dari waktu akses jaringan sinyal maka semakin real-time interaksi yang tercipta.
WCDMA (Bowo, 2014).
Ho : µ1 ≤ µ2 G. Uji Kelayakan Sistem
Ha : µ1 > µ2 Uji kelayakan sistem dilakukan dengan
5) Hitung nilai t menggunakan angket. Berikut ini adalah Hasil
X1  X 2 pengujian kelayakan sistem.
t
2 2 Tabel 9 Hasil Uji Kelayakan Sistem Dengan Angket
S1 S
 2
n1 n2
4,31  5,57  1,26
t 
0,258 0,247 0,0505

10 10
t = - 5,72
6) Hitung nilai d Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui
d = n1 + n2 - 2 penilaian tampilan sistem informasi geografis
d = 10 + 10 - 2 pelayanan kesehatan mendapatkan skor rata-rata

ejournal.unib.ac.id 108
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

76,25 berada pada kategori sangat baik. Penilaian c. Dengan menggunakan Google Maps,
terhadap kemudahan penggunaan sistem informasi aplikasi yang dibuat berbasis lokasi dapat
geografis pelayanan kesehatan mendapatkan skor diakses melalui web browser ataupun
rata-rata 73,67 berada pada kategori sangat baik. perangkat mobile.
Penilaian terhadap isi/conten mendapatkan skor Kekurangan menggunakan Google Maps:
rata-rata 69,33 berada pada kategori sangat baik. a. Navigasi atau petunjuk jalan yang
Dan penilaian terhadap kecepatan akses website ditampilakan oleh Google Maps cukup
mendapatkan skor rata-rata 69,50 berada pada membingungkan karena dengan adanya
kategori sangat baik. penilaian terhadap keterbatasan basis data pada web server
kemudahan navigasi 49,75. Secara keseluruhan, Google, maka Google Maps hanya dapat
penilaian terhadap website Sistem Informasi mengenali jalan utama yang ada di Kota
Geografis Pelayanan Kesehatan Kota Bengkulu Bengkulu, hal ini berakibat pada beberapa
mendapatkan skor rata-rata 67,70 dengan kategori ketidaksesuaian nama jalan yang dilalui
baik. sebagai rute.
I. Analisis Kelebihan dan Kekurangan Sistem b. Terdapat cukup banyak titik-titik penting
Informasi Geografis yang Terintegrasi dengan yang belum dikenali oleh Google Maps.
Google Maps API
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian maka didapatkan
A. Kesimpulan
kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah
sistem informasi geografis yang terintegrasi
sebagai berikut:
dengan Google Maps API. Berikut ini adalah
1. Penelitian ini berhasil mengintegrasikan
kelebihan dan kekurangan SIG Pelayanan
Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Kota
Kesehatan Kota Bengkulu dengan menggunakan
Bengkulu dengan SIG yang memanfaatkan
Google Maps API. Kelebihan menggunakan
fitur Google Maps API sehingga dapat
Google Maps API :
memberikan informasi mengenai pelayanan
a. Memiliki mode tampilan peta jalan dan
kesehatan kapanpun dan dimanapun.
juga citra satelit. Tampilan citra satelit
2. Kecamatan yang memiliki pelayanan
yang dimiliki google dapat memudahkan
kesehatan paling banyak adalah Gading
orang awam dalam membaca navigasi
Cempaka dengan 7 pelayanan kesehatan
karena dengan adanya tampilan citra satelit
yang terdiri dari 2 rumah sakit, 3
orang bisa membayangkan kondisi
puskesmas, dan 2 klinik. Sedangkan,
geografis dan jalan yang sebenarnya.
kecamatan yang memilki pelayanan
b. Google Maps bersifat interaktif karena
kesehatan paling sedikit adalah Selebar
pengguna dapat menjelajah peta dan
dengan 2 puskesmas, Kampung Melayu
melihat detail lokasi, terlebih dengan level
dengan 2 puskesmas, dan Sungai Serut
zoom yang dimiliki google maps mampu
dengan 1 puskesmas dan 1 klinik.
merubah fokus peta yang ditampilkan

109 ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

3. Berdasarkan hasil perhitungan Analisis tampilan, kemudahan penggunaan,


Tetangga Terdekat (Nearest Neightbour isi/content, kecepatan akses, dan
Analysis) maka didapatkan pola persebaran kemudahan navigasi berada pada kategori
pelayanan kesehatan di Kota Bengkulu baik.
yaitu pola tersebar merata (dispersed 8. Kelemahan sistem ini adalah pada navigasi
pattern/uniform) dengan nilai indeks atau petunjuk jalan yang ditampilakan oleh
persebaran (T) adalah 1,74. Google Maps cukup membingungkan
4. Berdasarkan hasil analisis kecukupan sarana karena dengan adanya keterbatasan basis
pelayanan kesehatan dinyatakan bahwa data pada web server Google, maka Google
Kota Bengkulu hanya membutuhkan sekitar Maps hanya dapat mengenali jalan utama
15 sarana pelayanan kesehatan, sedangkan yang ada di Kota Bengkulu, hal ini
sarana pelayanan kesehatan yang dimiliki berakibat pada beberapa ketidaksesuaian
saat ini adalah 32 (sarana pelayanan nama jalan yang dilalui sebagai rute.
kesehatan lebih dari cukup).
B. Saran
5. Kecamatan Sungai Serut mendapatkan
Berdasarkan hasil penelitian, pengujian serta
penilaian kualitas dan aksesibilitas yang
pembahasan maka untuk pengembangan penelitian
sangat baik. Sedangkan kecamatan Gading
yang akan datang disarankan:
Cempaka, Singgaran Pati, Teluk Segara,
1. Selain Rumah Sakit, Puskesmas, dan
Ratu Samban, Ratu Agung, Selebar,
Klinik, dapat juga ditambahkan sarana
Kampung Melayu dan Muara Bangkahulu
pelayanan kesehatan lainnya yang ada di
mendapatkan penilaian kualitas dan
Kota Bengkulu seperti Apotek, Dokter
aksesibilitas baik. Sementara, Kecamatan
Praktek Umum, Bidan Praktek Mandiri,
Ratu Samban, Singgaran Pati, Teluk Segara,
dan lain-lain.
dan Kampung Melayu mendapatkan
2. Aplikasi ini dapat dimodifikasi dan
penilaian interaksi yang sangat baik.
dilakukan pengecekkan kembali pada jalur
Sedangkan, kecamatan Gading Cempaka,
yang belum dikenali atau bukan nama
Ratu Agung, Selebar, Sungai Serut dan
sebenarnya (gamg-gang kecil) dengan
Muara Bangkahulu mendapatkan penilaian
menambahkan titik-titik yang belum
interaksi baik.
dikenali agar sesuai dengan rute yang
6. Dari hasil pengujian waktu akses
sebenarnya.
berdasarkan perbedaan jaringan sinyal
3. Disamping menggunakan algoritma pada
HSDPA dan WCDMA menggunakan uji-T,
google maps dapat juga dikembangkan
disimpulkan bahwa waktu akses jaringan
dengan menambahkan algoritma pencarian
sinyal HSDPA lebih kecil (lebih cepat) atau
jalur terpendek untuk metunjukkan arah
sama dengan waktu akses jaringan sinyal
atau rute, dan menghitung jarak serta
WCDMA.
waktu menuju lokasi pelayanan kesehatan.
7. Berdasarkan hasil perhitungan angket uji
kelayakan aplikasi, penilaian berdasarkan

ejournal.unib.ac.id 110
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755

4. Aplikasi ini dapat dikembangkan lebih


jauh dengan menambahkan teknologi GPS
(Global Positioning System) sehingga bisa
mendeteksi lokasi pengguna secara
otomatis.
REFERENSI
[1] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
[2] Prahasta, Eddy. 2009. Konsep-Konsep Dasar Sistem
Informasi Geografis. Bandung: Informatika.
[3] Ronggowulan, Lintang dkk. 2011. Persebaran
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di
Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011. Surakarta: UNS.
[4] Tambunan, P Mangapul. 2002. Pola Persebaran
Industri Di Koridor Jalan Raya Bogor. Depok :
Universitas Indonesia.
[5] Setyawarman, Adityo. 2009. Pola sebaran dan
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
retail modern (studi kasus kota surakarta). [Online]
Tersedia:
http://eprints.undip.ac.id/242971/adityo_setyawarma
n-01.pdf. [12 Januari 2014].
[6] Arjuna, Dafa. 2014. Menghitung Jarak Antar
Koordinat Geografis. [Online] Tersedia:
http://arjuna-
personalblog.blogspot.com/2012/12/menghitung-
jarak-antar-koordinat.html [11 Maret 2014].
[7] Rosa, Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran
Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan
Berorientasi Objek). Bandung: Modula.
[8] Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung : Alfabeta.
[9] ________. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif ,
Kualitatif, dan R & D. Bandung : alfabeta.

111 ejournal.unib.ac.id

Anda mungkin juga menyukai