Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERLAMBATAN

PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP


1
Sekar Dea Kristi, 2Elsi Susanti, 3Erpidawati

Program Studi DIII Administrasi Rumah Sakit


Fakultas Kesehatan dan MIPA Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jl. By Pass Aur Kuning, Bukittinggi, Sumatera Barat

e-mail : sekardeakristic25@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang : Berkas rekam medis pasien harus di kembalikan ke unit rekam
medis paling lambat 2 x 24 jam setelah pasien pulang. Pengembalian yang
terlambat akan mengakibatkan pengelolaan data tidak lancar. Keterlambatan
pengembalian berkas rekam medis karena dokter tidak mengisi rekam medis
pasien rawat inap dengan lengkap. Tujuan : Untuk mengetahui terlambat atau
tidaknya pengembalian berkas rekam medis pasien rawat inap. Metode : Metode
penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam
penelitian ini adalah perawat di ruang bedah dan interne rumah sakit mohammad
natsir. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner dan lembar
ceklis. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil : Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa faktor keterlambatan pengembalian berkas
rekam medis rawat inap di rumah sakit mohammad natsir dari 45 sampel adalah
(55,6%) SDM kurang baik dan (44,4%) dengan SDM baik, (55,3%) kebijakan
baik dan (46,7%) kebijakan kurang baik, (55,3%) metode kurang baik dan
(46,7%) dengan Metode baik, (53,3%) keterlambatan pengembalian berkas rekam
medis dan (46,7%) dengan berkas rekam medis tidak terlambat. Kesimpulan :
Lebih dari setengah responden memiliki SDM kurang baik, lebih dari setengah
responden memiliki kebijakan yang baik, lebih dari setengah responden dengan
metode kurang baik dan lebih dari separo terjadi keterlambatan berkas. Untuk itu
Sebaiknya di setiap instalasi rawat inap ada petugas rekam medis yang bertugas
khusus mengelola berkas rekam medis agar tidak terjadi lagi keterlambatan
pengembalian berkas rekam medis ke instalasi rawat inap.

Kata Kunci: SDM, Kebijakan, Metode, Keterlambatan

Jurnal Menara Medika Vol 1 No 2 Maret 2019 | 131


PENDAHULUAN perawat dalam pengembalian berkas rekam
Rumah sakit adalah institusi pelayanan medis.
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Dari hasil survey awal yang telah
kesehatan perorangan secara paripurna yang dilakukan pada saat praktek bulan januari
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat 2018 penelitian menemukan sekitar 20 berkas
jalan dan gawat darurat sesuai dengan yang terlambat dari 100 berkas rekam medis
Peraturan Menteri Kesehatan Republik pasien rawat inap dari ruangan rawat inap ke
Indonesia Nomor unit rekam medis di Rumah Sakit Umum
340/MENKES/PER/III/2010. Daerah Solok. Hal ini disebabkan masih
Berdasarkan Undang – Undang Nomor banyak berkas rekam medis yang belum diisi
44 tahun 2009 tentang rumah sakit, setiap dengan lengkap, oleh sebab itu petugas
rumah sakit diwajibkan untuk diruangan tidak mengembalikannya tepat
menyelenggarakan rekam medis. Sistem waktu dan setelah berkas rekam medis diisi
pelayanan rekam medis adalah suatu sistem dengan lengkap baru dikembalikan ke Unit
yang mengorganisasikan formulir, catatan, Rekam Medis, namun ada juga pengembalian
dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rekam medis yang tidak terlambat tapi
rupa untuk menyediakan dokumen yang pengisiannya tidak lengkap. Tujuan penelitian
dibutuhkan manajemen rumah sakit dan adalah untuk mengetahui terlambat atau
dilaksanakan untuk pasien yang dipandang tidaknya pengembalian berkas rekam medis
sebagai manusia seutuhnya. pasien rawat inap di Rumah Sakit Daerah
Berkas rekam medis pasien harus Mohammad Natsir tahun 2019.
segera dikembalikan ke Unit Rekam Medis
paling lambat 2 x 24 jam setelah pasien METODE PENELITIAN
pulang. Dimana pengembalian yang terlambat Metode penelitian ini adalah deskriptif
akan mengakibatkan pengelolaan data tidak dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam
lancar sehingga pelaporan rumah sakit akan penelitian ini adalah perawat di ruang bedah
terlambat, apabila rekam medis dibutuhkan dan interne rumah sakit mohammad natsir.
sewaktu-waktu akan sulit mencarinya karena Teknik pengumpulan data menggunakan
status pasien tersebut belum kembali dari lembar kuisioner dan lembar ceklis. Teknik
ruangan benar (Maimunah, 2008). analisis data menggunakan analisis univariat
Berdasarkan hasil Penelitian yang
dilakukan pada tahun 2017 oleh Chindy HASIL DAN PEMBAHASAN
Audhika Zura mahasiswa adm RS, UMSB, a. Karakteristik Responden
menunjukkan bahwa keterlambatan Tabel 1
pengembalian berkas rekam medis rawat inap Distribusi Frekuensi karakteristik umur
merupakan masalah yang sering terjadi di dan masa kerja responden dalam
rumah sakit. Faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari
pengembalian berkas rekam medis rawat inap ruang rawat inap ke bagian rekam medis
karena Man (Sumber daya Manusia) yaitu RS Moh Natsir
kurangnya tanda tangan dokter pada berkas
rekam medis pasien pulang, sibuknya perawat No Umur f %
sehingga lupa mengembalikan berkas rekam 1 20 s/d 35 th 25 55,6
medis ke ruang rekam medis dan faktor kedua 2 36 s/d 50 th 20 44,4
Method (metode) kurangnya job description No Masa kerja f %
sehingga terjadi saling lempar tugas antara 1 1 s/d 10 26 57.8
132 | Jurnal Menara Medika Vol 1 No 2 Maret 2019
tahun kurangnya tanda tangan dokter pada berkas
2 11 s/d 25 resume. ( Nofiatun,2016).
19 42,2
tahun Pernyataan di atas sejalan dengan
Jumlah 45 100 peneitian yang dilakukan pada tahun 2017
oleh Chindy Audhika Zura mahasiswa
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat administrasi rumah sakit, Universitas
bahwa dari 45 responden 55,6% dengan Muhammadiyah Sumatra Barat, menunjukkan
rentang umur 20 sampai 35 tahun dan 44,4% bahwa keterlambatan pengembalian berkas
dengan umur 36 sampai 50 tahun dan masa rekam medis rawat inap merupakan masalah
kerja responden 57,8% dengan masa kerja 1 yang sering terjadi di rumah sakit. Faktor
smpai 10 tahun dan 42,2% dengan masa kerja penyebab keterlambatan pengembalian berkas
11 sampai 25 tahun. rekam medis rawat inap karena Man (Sumber
daya Manusia) yaitu kurangnya tanda tangan
b. Indikator Penelitian dokter pada berkas rekam medis pasien
1) Sumber Daya Manusia ( SDM ) pulang, sibuknya perawat sehingga lupa
Tabel 2 mengembalikan berkas rekam medis ke ruang
Distribusi Frekuensi SDM dalam rekam medis dan faktor kedua Method
pengembalian berkas rekam medis dari (metode) kurangnya job description sehingga
ruang rawat inap ke bagian rekam medis terjadi saling lempar tugas antara perawat
RS Moh Natsir dalam pengembalian berkas rekam medis.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian
No SDM f % di lapangan, peneliti berasumsi bahwa faktor
1 Baik 20 44,4 keterlambatan pengembalian berkas rekam
2 Kurang Baik 25 55,6 medis pasien rawat inap di rumah sakit daerah
Mohammad Natsir karena Sumber Daya
Jumlah 45 100
Kemanusiannya masih Kurang Baik walaupun
dari segi usia responden termasuk ke dalam
Berdasarkan tabel 2 hasil penelitian
usia kerja produktif. Hal ini karena terjadi
yang telah dilakukan di rumah sakit
pelimpahan tanggung jawab yang berlebih
mohammad natsir terhadap 45 responden di
kepada perawat selain melakukan tanggung
jelaskan bahwa 25 orang responden dengan
jawab pokok sebagai petugas medis perawat
presentase (55.6%) SDM kurang baik dan 20
di rumah sakit daerah Mohammad Natsir,
orang responden dengan presentase (44,4%)
perawat juga bertugas mengembalikan berkas
merupakan SDM yang Baik.
rekam medis pasien rawat inap ke Instalasi
SDM adalah individu produktif yang
Rekam Medis. Serta kurangnya tanda tangan
bekerja sebagai penggerak suatu organisasi,
dan asesmen dari dokter.
baik di dalam institusi maupun perusahaan
yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga
2) Kebijakan
harus di latih dan dikembangkan
Tabel 3
kemampuannya. Faktor keterlambatan
Distribusi Frekuensi kebijakan dalam
pengembalian berkas rekam medis adalah
pengembalian berkas rekam medis dari
Man ( sumber daya manusia) keterlambatan
ruang rawat inap ke bagian rekam medis
dalam pengembalian berkas rekam medis
RS Moh Natsir
rawat inap terjadi karena menunggu dokter
mengisi dan melengkapi resume dan lembar
keluar masuk pada berkas rekam medis dan No Kebijakan f %

Jurnal Menara Medika Vol 1 No 2 Maret 2019 | 133


1 Baik 24 53,3 karyawan tersebut dan semakin patuh terhadap
2 Kurang Baik 21 46,7 kebijakan.
Jumlah 45 100

Berdasarkan tabel 3 hasil penelitian


yang telah dilakukan terhadap 45 responden di
jelaskan bahwa 24 orang responden dengan
presentase (53,3%) Kebijakan baik dan 21
orang responden dengan presentase (46,7%)3) Metode ( Method )
merupakan kebijakan yang Kurang Baik. Tabel 4
Kebijakan adalah suatu arah tindakan Distribusi Frekuensi metode dalam
yang diusulkan oleh sesorang, kelompok, atau pengembalian berkas rekam medis dari
pemerintah dalam satu lingkungan tertentu ruang rawat inap ke bagian rekam medis
yang memberikan hambatan-hambatan dan RS Moh Natsir
kesempatan-kesempatan terhadap kebijakan
yang diusulkan untuk menggunakan dan No Metode f %
mengatasi dalam rangka mencapai suatu 1 Baik 21 46,7
tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau 2 Kurang Baik 24 53,3
suatu maksud tertentu. Setiap pasien keluar Jumlah 45 100
rumah sakit berkas rekam medis pasien segara
dikembalikan ke unit rekam medis paling Berdasarkan tabel 4 hasil penelitian
lambat 2x24 jam setelah pasien keluar secara yang telah dilakukan terhadap 45 responden di
lengkap dan benar (Maimunah, 2008). jelaskan bahwa 21 orang responden dengan
Pernyataan di atas sejalan dengan presentase (46,7%) memiliki metode yang
peneitian yang dilakukan Rifqi Ifqor Nawawi baik dan 24 orang responden dengan
pada tahun 2018 menunjukkan bahwa di presentase (53,3%) memiliki metode yang
Rumah Sakit Bina Kasih Pekanbaru, faktor Kurang Baik.
penyebab keterlambatan pengembalian berkas Metode adalah suatu tata cara yang
rekam medis rawat inap karena faktor memperlancar jalannya pekerjaan manajer.
Kebijakan diantaranya, rumah sakit ada Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai
melaksanakan sosialisasi setiap minggunya penetapan cara pelaksanaan kerja suatu kerja
mengenai pengembalian berkas rekam medis 2 dengan memberikan berbagai petimbangan-
x 24 jam, kebijakan dari rekam medis nya pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-
apabila terjadi keterlambatan petugas rekam fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu,
medis dapat mengecek di buku peminjaman serta uang dan kegiatan usaha (Harupto 2011).
rawat inap. Teori di atas sejalan dengan hasil
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti Penelitian yang dilakukan pada tahun 2017
berasumsi bahwa kebijakan di rumah sakit oleh Chindy Audhika Zura mahasiswa
daerah Mohammad Natsir Baik karena lebih administrasi rumah sakit, Universitas
dari setengah responden menjalankan Muhammadiyah Sumatra Barat, menunjukkan
kebijakan dengan baik. Hal ini di dukung bahwa keterlambatan pengembalian berkas
dengan masa kerja responden yang cukup rekam medis rawat inap merupakan masalah
lama maka responden lebih berpengalaman yang sering terjadi di rumah sakit. Faktor
karena semakin lama masa kerja semakin penyebab keterlambatan pengembalian berkas
tinggi pula tingkat pengalaman kerja rekam medis rawat inap karena Method
134 | Jurnal Menara Medika Vol 1 No 2 Maret 2019
(metode) kurangnya job description sehingga yang kurang baik, sehingga terjadi
terjadi saling lempar tugas antara perawat penumpukan berkas rekam medis pasien di
dalam pengembalian berkas rekam medis. instalasi rawat inap dan belum di kembalikan
Berdasarkan teori dan hasil penelitian, ke instalasi Rekam Medis.
peneliti berasumsi bahwa metode di rumah
sakit daerah Mohammad Natsir Kurang Baik KESIMPULAN
karena sehingga terjadi saling lempar tugas Lebih dari setengah responden memiliki
antara perawat dalam pengembalian berkas SDM kurang baik, lebih dari setengah
rekam medis dan tidak ada kejelasan responden memiliki kebijakan yang baik,
mengenai job description. lebih dari setengah responden dengan metode
kurang baik dan lebih dari separo terjadi
4) Keterlambatan keterlambatan berkas. Untuk itu Sebaiknya di
Tabel 5 setiap instalasi rawat inap ada petugas rekam
Distribusi Frekuensi Keterlambatan medis yang bertugas khusus mengelola berkas
pengembalian berkas rekam medis dari rekam medis agar tidak terjadi lagi
ruang rawat inap ke bagian rekam medis keterlambatan pengembalian berkas rekam
RS Moh Natsir medis ke instalasi rawat inap.

No Keterlambatan f % DAFTAR PUSTAKA


1 Terlambat 24 53,3 Audhika zura, Chindy. (2017). Faktor
2 Tidak Terlambat 21 46,7 keterlambatan pengembalian Berkas
Jumlah 45 100 Rekam Medis Ruang Rawat Inap di
Rumah Sakit Ibnu Sina Padang panjang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah (KTI). Program studi D3 Administrasi
dilakukan terhadap 45 responden di jelaskan Rumah Sakit UMSB, Bukittinggi.
bahwa 24 orang responden dengan presentase DepKes, R.I (2006). Pedoman Pengolahan
(53,3%) pengembalian berkas rekam medis rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia
terlambat dan 21 orang responden dengan Revisi II, DIRJEN YANMED. Jakarta.
presentase (46,7%) pengembalian berkas DepKes, R.I (2008). Prosedur pengembalian
rekam medis tidak terlambat. berkas rekam medis rawat inap Revisi I,
Berkas rekam medis pasien harus Jakarta.
segera dikembalikan ke Unit Rekam Medis Harupto. (2011). Jurnal Job Description
paling lambat 2 x 24 jam setelah pasien Pengembalian Berkas Rekam Medis
pulang, dimana pengembalian yang terlambat Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum
akan mengakibatkan pengelolaan data tidak Semarang.
lancar sehingga pelaporan rumah sakit akan Hatta, G.R. (2011). Pedoman Manajemen
terlambat, apabila rekam medis dibutuhkan Informasi Kesehatan di Sarana
sewaktu-waktu akan sulit mencarinya karena Pelayanan Kesehatan. Jakarta :
status pasien tersebut belum kembali dari Universitas Indonesia.
ruangan benar (Maimunah, 2008). Herisa, Dyas Candra. (2017). Analisis
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap
berasumsi bahwa pengembalian berkas rekam Di Rumah Sakit Umum Rizki Amalia
medis di rumah sakit daerah Mohammad Kulon Progo Yogyakarta Tahun 2017
Natsir Terlambat. Hal ini terjadi karena faktor (KTI). Perekam Medis dan Informasi
SDM, kebijakan, dan metode di rumah sakit
Jurnal Menara Medika Vol 1 No 2 Maret 2019 | 135
Kesehatan Stikes Jenderal Achmad Yani PERMENKES RI Nomor
Yogyakarta 340/MenKes/PER/III/2010 tentang
Herlambang, (2016). Manajemen Pelayanan klasifikasi rumah sakit.
Kesehatan Rumah Sakit. Yogyakarta: Rustiyanto, (2009). Etika Profesi Perekam
Gosyen Publishing. Medis Informatika Kesehatan.
Huffman, Edna K (1999). Health Information Yogyakarta : Graha Ilmu.
Manajemen, Physicians Record Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Company, Edisi 10, Illinios: Berwyn. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Koesindratmono, Ferry., Septarini, B.G., Bandung : Alfabeta, CV
(2011). Hubungan masa kerja dengan Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009
perbedaan psikologis pada karyawan PT. Tentang Rumah Sakit
Perkebunan Nusantara X Upin Nofiatun. (2016). Tinjauan Ketepatan
(persero).[Jurnal Ilmiah] Jurnal Waktu Pengembalian Berkas Rekam
Psikologi, Universitas Airlangga. Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit
Surabaya Bethesda Yogyakarta Periode Bulan
Maimunah, (2008). Hubungan Kelengkapan Januari Sampai Dengan Maret 2016.
Pengisian Rekam Medis dengan Perekam dan Informasi Kesehatan,
Keterlambatan Pengembalian Berkas STIKES Jenderal Achmad Yani
Rekam Medis Pasien Rawat Inap Di Yogyakarta
rumah Sakit Pekanbaru Medical Center.
Karya Tulis ilmiah Tidak diterbitkan.
Program Studi D3 RMIK, Semarang.
Maria, Fransiska Lero, Agus Perry Kusuma.
(2011). Jurnal Tinjauan faktor- faktor
penyebab keterlambatan DRM pasien
BPJS dari bangsal rawat inap ke
assembling.
Nurhaidah, dkk (2016). Faktor yang
menjadikan penyebab ketidaklengkapan
pengisian berkas rekam medis (KTI).
Program sutudi S1 Kesehatan
Masyarakat fakultas kesehatan
Universitas Surakarta.
Nurwahyu Utomo, Arfian Eka.(2016). Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi
Kelengkapan Resume MedisPasien Rawat
Inap di Rumah Sakit Umum Dr.
SoegiriLamongan.https://ejurnal.esaungg
ul.ac.id/index.php/Inohim/article/downloa
d/1931/1724
PERMENKES RI Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis.

136 | Jurnal Menara Medika Vol 1 No 2 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai