Modul Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kese PDF
Modul Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kese PDF
PROMOSI KESEHATAN DI
PUSKESMAS
2008
Departemen Kesehatan RI
2008
Kata Pengantar
Kata Pengantar.................................................................................i
Ucapan Terima Kasih ....................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................ iii
1. Visi.
Visi Promosi Kesehatan, merupakan bagian integral dari Visi
Indonesia Sehat 2010, maka Visi Promosi Kesehatan ditetapkan “
Perilaku Hidup Bersih & Sehat 2010” atau “ PHBS 2010”. Artinya
adalah bahwa keadaan dimana individu-individu dalam rumah
tangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka :
a. mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan
lain,
b. menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan,
c. memanfaatkan pelayanan kesehatan
d. mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan
bersumber masyarakat.
2. Misi
Misi Promosi Kesehatan, adalah :
a. memberdayakan individu, keluarga, dan kelompok-kelompok
dalam masyarakat, baik melalui pendekatan individu dan
keluarga, maupun pengorganisasian dan penggerakan
masyarakat
b. membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi
terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat
1. Pemberdayaan Masyarakat
Gerakan Pemberdayaan pada hakikatnya adalah proses pemberian
informasi secara bertahap untuk mengawal proses perubahan pada
diri sasaran, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau,
dan dari mau menjadi mampu mempraktikkan PHBS. Setiap fase
perubahan memerlukan informasi yang berbeda. Tetapi yang paling
menentukan adalah fase pertama, di mana kita harus dapat
menyadarkan si sasaran bahwa suatu masalah kesehatan adalah
masalah bagi yang bersangkutan. (Misalnya, menyadarkan ibu-ibu
di desa bahwa perut buncit anak-anaknya adalah masalah).
Sebelum ini berhasil dilakukan, maka informasi selanjutnya tidak
akan ada artinya (tidak akan digubris).
Kalau ini sudah berhasil dilakukan, maka batu sandungan kedua
akan dijumpai pada fase perubahan dari mau ke mampu. Banyak
orang yang sudah mau berperilaku tertentu (misalnya
memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas), tetapi tidak mampu
melakukan karena tidak adanya dukungan sarana (misalnya tidak
2. Bina Suasana
Strategi dasar ke-2 adalah Bina Suasana. Yaitu upaya untuk
menciptakan lingkungan sosial yang mendorong perubahan perilaku
si sasaran. Menurut teori, perubahan perilaku seseorang akan lebih
cepat terjadi, jika lingkungan sosialnya berperan sebagai
pendorong, atau penekan (pressure).
3. Advokasi
Strategi dasar ke-3 adalah Advokasi. Sebagaimana disebutkan di
muka, Advokasi diperlukan untuk mendapatkan dukungan baik
berupa peraturan perundang-undangan, dana maupun sumber
daya lain. Advokasi tidak boleh dilakukan ala-kadarnya, karena
Advokasi sebenarnya merupakan upaya/proses strategis dan
terencana, menggunakan informasi yang akurat dan teknik yang
tepat.
4. Kemitraan
Kemitraan adalah suatu kerjasama yang formal antara individu-
individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk
mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Dalam kerjasama ada
kesepakatan tentang komitmen dan harapan masing-masing,
tentang peninjauan kembali terhadap kesepakatan-kesepakatan
yang telah dibuat, dan berbagi baik dalam risiko maupun
keuntungan. Kemitraan inilah yang mendukung dan menyemangati
penerapan 3 (tiga) strategi dasar.
Referensi
1. School of Public Health and Tropical Medicine James Cook
University 2002 : Introduction to Health Education and Health
Promotion.
2. WHO, 1986, : The Ottawa Charter for Health Promotion.
3. Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI, 1998: Dari Alma Ata ke
Deklarasi Jakarta.
4. Green and Kreuter, 1992:
5. Bangkok Charter, Agustus 2005.
6. Vancouver Charter 2007.
JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT
Unsur, Sub Unsur, dan butir-butir kegiatan yang dapat dihitung angka
kreditnya adalah :
1. Unsur pendidikan, meliputi :
a. Mengikuti Sekolah/pendidikan mendapat gelar
b. mengikuti pendidikan pelatihan mendapat STTPL/sertifikat.
2. Unsur Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, meluputi:
a. Mempersiapkan penyuluhan
b. Melaksanakan advokasi
c. Menggalang dukungan bina suasana
d. Melaksanakan penyuluhan untuk pemberdayaan masyarakat.
3. Unsur Pengembangan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, meliputi:
a. Melaksanakan pengembangan pedoman penyuluhan kesehatan
b. Merumuskan sistem pengembangan penyuluhan kesehatan
c. Mengembangan metode penyuluhan kesehatan.
4. Unsur Pengembangan Profesi, meliputi:
a. Membuat karya tulis
b. Menerjemahkan/menyadur buku
c. Membuat buku pedoman/petunjuk teknis
d. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan
kesehatan masyarakat.
Sasaran Promkes
c. Gerakan masyarakat
Strategi gerakan masyarakat adalah cara untuk menumbuhkan
dan mengembangkan norma yang membuat masyarakat
mampu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Strategi ini tepatnya ditujukan pada sasaran primer agar
berperan serta secara aktif dalam PHBS. Yang dimaksud
sasaran primer adalah masyarakat yang terkena masalah baik
di kota maupun di desa. Contohnya di tatanan rumahtangga
adalah para ibu, di tatanan instituti pendidikan adalah murid-
murid, di sarana pelayanan adalah petugas kesehatan.
1. Pengertian
Kemitraan (building lingkages) adalah kerjasama antara berbagai
institusi dan/atau perorangan, yang bekerja atas dasar prinsip-
prinsip :
a. Kesetaraan (equity)
Tidak ada sedikitpun perasaan dari institusi pemerakarsa
pembentukan kemitraan, bahwa institusinya sedikit lebih
penting dan dengan demikian lebih tinggi levelnya daripada
institusi yang diajak bermitra.
b. Keterbukaan (transparancy)
Tidak ada hal-hal yang disembunyikan atau dirahasiakan
mengenai segala sesuatu yang menyangkut sumber daya dan
kegiatan yang di-mitrakan dengan segala resiko yang
mungkin bakal diterima oleh pihak yang diajak bermitra.
c. Saling menguntungkan (mutual benefit)
Kerjasama hanya akan terjadi apabila pihak-pihak yang
bekerja-sama yakin bahwa kerjasama ini akan menghasilkan
sesuatu yang menguntungkan baginya. Oleh kerena itu
kemitraan harus digagas dalam rangka menghasilkan
keuntungan bersama.
d. Secara efektif, efisien dan produktif
Semua rencana dan pelaksanaannya harus terfokus kearah
penca-paian tujuan yang dimitrakan, dengan menggunakan
sumberdaya yang sehemat-hematnya dan dengan hasil yang
sebesar-besarnya serta berkembang secara
berkesinambungan.
e. Untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati,
Pelaksanaan rencana yang dimitrakan harus taat azas,
konsisten dan kosekwen sampai tujuan yang telah disepakati
tercapai. Apabila karena sesuatu hal dituntut adanya
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 30
perubahan, maka perubahan itu haruslah merupakan
kehendak bersama pihak-pihak yang bermitra.
f. Setiap komponen yang tergabung dalam kemitraan
memberikan kontribusi sesuai dengan perannya dan
kemampuannya masing-masing.
g. Pembagian tugas setiap mitra kerja hendaknya sesuai dengan
peran dan kompetensinya masing-masing.
2. Manfaat Kemitraan
Melalui kemitraan antar lintas program, lintas sektor, lintas profesi,
lintas lembaga atau institusi, baik pemerintah maupun swasta
serta masyarakat ini diharapkan :
a. Banyak ide atau gagasan yang masuk dari berbagai mitra
yang masing-masing memiliki sudut pandang, kemampuan
dan sumber daya yang berbeda-beda.
b. “The whole is greater than the sum of its parts” (Hasil
pekerjaan keseluruhan secara bersama-sama akan lebih besar
daripada jumlah hasil dari pekerjaan yang dikerjakan secara
sendiri-sendiri.)
c. Akan menghasilkan efektivitas, efisiensi dan produktivitas
yang mak-simal dari program yang dimitrakan.
Institusi
pemerintah
yang terkait
Program
Kemitraan
Institusi Institusi
swasta,Orga kemasyarakat
nisasi
an,pelanggan,
profesi
LSM
pelanggan
Unsur penting dalam kemitraan
1. Wadah koordinasi
Wadah koordinasi berbentuk organisasi, yang di dalamnya
memungkinkan terjadinya interaksi yang intensif antar berbagai
pihak yang bermitra, sesuai dengan peran, tugas dan fungsi serta
kompetensinya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan
kemitraan. Bentuk organisasi ini biasanya bersifat sementara,
sesuai dengan kebutuhan program yang dimitrakan.
3. Sumber Data
Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan proses kegiatan merubah data
menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan, termasuk untuk dasar penyusunan
perencananan Puskesmas.
4. Analisa data
Data yang sudah diperoleh kemudian dikoreksi untuk menjamin
keakuratan dan kualitas data. Data yang sudah terkumpul
kemudian dianalisa. Analisa yang digunakan dengan analisa
deskriptif. Semua data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel,
grafik ataupun bentuk pie. Dari hasil analisa data tersebut
kemudian dapat diketahui rencana kebutuhan masing-masing
Puskesmas.
Kerjakan Latihan 1 .
Menganalisis Data
Petunjuk latihan pada Lembar kerja 1 di hal 74
Kerjakan Latihan 2.
Menentukan Target Puskesmas
Petunjuk latihan pada Lembar kerja 2 di hal 74
Untuk mengisi tabel tersebut, dapat diambil dari Format 11, Cakupan
Program Pelayanan Kesehatan No. A Upaya Kesehatan Wajib.
Target diisi berdasarkan hasil penentuan target Puskesmas.
Pencapaian diisi dari kolom jumlah pencapaian, yang merupakan
rekapitulasi pencapaian diseluruh kelurahan/ desa. Kesenjangan antara
pencapaian dan target, merupakan masalah. Kemungkinan
teridentifikasi beberapa masalah.
Kerjakan Latihan 3.
Menentukan Identifikasi Masalah
Petunjuk latihan pada Lembar kerja 3 di hal 75
Total
Kerjakan Latihan 4.
Menentukan Urutan Prioritas Masalah
Petunjuk latihan pada Lembar kerja 4 di hal 75-76
Kerjakan Latihan 5.
Merumuskan Masalah
Petunjuk latihan pada Lembar kerja 5 di hal 76
Material Manusia
AKIBAT
Masalah
utama
Catatan :
Kerjakan Latihan 6.
Menentukan Akar Penyebab Masalah
Petunjuk latihan pada Lembar kerja 6 di hal 76
Contoh:
Tabel Cara Pemecahan Masalah.
Alternatif Pemecahan
Prioritas Penyebab
No pemecahan masalah Ket
Masalah masalah
masalah terpilih
1
2
3
4
dst
Kerjakan Latihan 7.
Menetapkan Cara Pemecahan Masalah
Petunjuk latihan pada Lembar kerja 7 di hal 77
Pengusulan Rencana
Usulan Kegiatan (RUK)
Catatan :
Kegiatan diisi dengan kegiatan dari paket program yang diusulkan
dalam upaya mencapai tujuan program
Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan program
Sasaran adalah jumlah populasi atau area diwilayah kerja yang
akan dicakup kegiatan
Target adalah jumlah bagian dari sasaran/ area yang akan
diberikan pelayanan oleh Puskesmas dihitung berdasarkan faktor
koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya dan target pasar
serta pencapaian tahun lalu
Besar biaya mengacu pada peraturan daerah yang ada
Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta,
masyarakat atau pendapatan fungsional Puskesmas.
Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
1 Promkes
2 Keslingk
3 KIA/KB
4 Perb. Gizi
5 P3M
6 Pengobatan
7 …………….
Catatan :
No 7 dan seterusnya diisi dengan jenis upaya kesehatan
pengembangan yang diusulkan
DATA
PROSES
PERSIAPAN
DATA UMUM
DATA KHUSUS
Penilaian kinerja
Puskesmas
PENGERTIAN PERENCANAAN
Menentukan Menentukan
posisi/prestasi posisi/prestasi
pada saat ini yang
diinginkan
Menentukan apa
yang harus
dilakukan
Mengenal masyarakat
Program yang akan direncanakan adalah untuk
masyarakat. Karena itu sudah jelas bahwa siapapun
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 62
yang merencanakan program, harus mengenal
masyarakat dalam segala segi kehidupannya.
Sehubungan dengan perencanaan penyuluhan, yang
perlu dikenal tentang masyarakat ini antara lain
adalah:
a) Jumlah penduduk
- Jumlah penduduk keseluruhan menurut
golongan umur
- Kelompok-kelompok khusus risiko tinggi,
seperti ibu hamil, ibu menyusui, PUS, dan lain-
lain yang kira-kira dibutuhkan dalam
menyusun perencanaan
- Jumlah balita.
b) Keadaan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
- Tingkat pendidikan (buta huruf dan
sebagainya)
- Norma-norma setempat, pantangan-
pantangan, dan sebagainya sehubungan
dengan perilaku yang diharapkan
- Agama
- Pola kepemimpinan setempat, artinya
kelompok-kelompok mana saja yang
berpengaruh, hubungan pemuka masyarakat
satu sama lainnya dan sebagainya. Siapa-
siapa. yang berpengaruh mengambil
keputusan di masyarakat, dan siapa-siapa
yang berpengaruh dalam mengambil
keputusan dalam keluarga.
- Pola partisipasi masyarakat setempat dan
organisasi sosial, pemuda, kemasyarakatan
serta LSM yang ada.
- Tingkat ekonomi masyarakat serta jenis mata
pencaharian masyarakat serta pola konsumsi
masyarakat.
c) Pola komunikasi di masyarakat
- Bagaimana berita menyebar di masyarakat
- Siapa-siapa sebagai sumber berita informasi di
masyarakat
- Pusat-pusat penyebaran informasi di
Mengenal wilayah
Program akan dapat dilaksanakan dengan baik, jika
perencana program mengetahui dengan jelas situasi
medan atau situasi lapangan yang dihadapi. Yang
perlu diketahui sehubungan dengan mengenal wilayah
ini antara lain adalah:
a) Lokasinya, yaitu apakah:
- terpencil, tidak berbatasan dengan desa
kecamatan lain
- apakah daerah tersebut daerah pegunungan,
daerah pantai atau daerah datar yang bukan
pantai atau pegunungan
- apakah terjangkau oleh transportasi umum,
dan sebagainya
b. Menentukan prioritas
Prioritas dalam penyuluhan kesehatan harus sejalan
dengan prioritas masalah yang ditentukan oleh program
yang ditunjang. Penyuluhan kesehatan hendaknya tidak
menentukan prioritas sendiri, karena hal ini akan
menyebabkan program berjalan sendiri-sendiri.
Penentuan prioritas dapat berdasarkan bebagai
pertimbangan, antara lain :
- berdasarkan magnitude masalah tersebut, hingga
diperlukan prioritas penanggulangannya
- berdasarkan pertimbangan politis, yaitu menyangkut
nama baik negara, dan sebagainya
- berdasarkan sumberdaya yang ada.
NO PARAMETER MASALAH
A B C D
1 Besamya masalah (prevalence)
2 Berat ringannya (severity)
3 Keinginan masyarakat (degree of
unmeet need)
4 Keprihatinan masyarakat (public
concem)
5 Sumber daya yang tersedia
(resources availability)
- Penget
ahuan
Promosi Kelompok - Sikap Status
PHBS
Kesehata sasaran - Ketera kesehatan
n mpilan
- Dsb
Manfaat Perencanaan
MACAM-MACAM PERENCANAAN
MONITORING
PENGERTIAN MONITORING
Monitoring program merupakan upaya supervisi dan review kegiatan
yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program, untuk
melihat apakah pelaksanaan program sudah. sesuai dengan yang
direncanakan. Monitoring atau pemantauan seringkali disebut sebagai
"evaluasi proses". Monitoring merupakan upaya untuk mengamati
pelayanan dan cakupan program. Mengamati cakupan berarti
seberapa banyak target sasaran yang direncanakan sudah terjangkau.
Sedangkan mengamati pelayanan program artinya menentukan
apakah program itu sudah dilaksanakan seperti yang diharapkan
Adanya pemantauan/monitoring dimaksudkan agar seawal mungkin
dapat menemukan dan memperbaiki penyimpangan dalam
pelaksanaan program. Monitoring bukan pengujian pihak luar terhadap
pelaksanaan program, tetapi merupakan alat yang dipergunakan oleh
pelaksana program untuk mengungkapkan hal-hal yang tadinya tidak
diperkirakan pada waktu membuat perencanaan dan memerlukan
perbaikan, misalnya :
- Bagian mana dari strategi yang tidak berfungsi
- Mekanisme sistem pelayanan yang tidak bekerja seperti yang
diharapkan
- Apakah bahan-bahan promosi/penyuluhan sudah dikirim kepada
khalayak sasaran pada waktu dan tempat yang telah direncanakan
- Apakah ada masalah-masalah baru yang timbul justru karena
implementasi strategi yang direncanakan.
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 76
PERBEDAAN ANTARA MONITORING DAN EVALUASI
MONITORING EV ALUASI
Menjawab pertanyaan-pertanyaan Menjawab pertanyaan-
berikut : pertanyanan berikut :
- Apa yang sedang terjadi pada - Apa yang terjadi sebagai hasil
sistem intervensi?
- pelayanan atau pelatihan? - Perubahan perilaku apa yang
- Mengapa hal itu terjadi? terjadi?
- Hasil antara apa yang terjadi - Seberapa banyak dari target
(pada target sasaran, pada sasaran berperilaku seperti
petugas pada pelayanan) yang dianjurkan?
- Bagaimana hal tersebut bisa - Dampak kesehatan apa yang
dipertahankan, terjadi pada target sasaran?
diperbaiki,dimodifikasi
Tujuan : Tujuan :
- Untuk mengadakan - Untuk menunjukkan dampak
perbaikan perubahan dari pada komunikasi
orientasi, atau desain dari kesehatan
sistem pelayanan, bila perlu - Untuk menentukan tingkat
- Untuk menyesuaikan strategi adopsi perilakunya.
komunikasi dan pesan- - Untuk menentukan dampak
pesannya bila dianggap program terhadap status
perlu, berdasarkan temuan- kesehatan
temuan dalam monitoring
MENGAPA/TINDAKAN
APA TIPE KAPAN
KITA
1. Logistik Input Segera sesudah Memperbaiki kekeliruan
(produk implementasi dalam implementasi.
media dan dimulai Memperbaiki rencana
materi
komunikasi;
produk/sup
ply)
EVALUASI
TIPE-TIPE EVALUASI
DAFTAR RUJUKAN
Mantra, Ida Bagus, Perencanaan PenyuluhanKesehatan Masyarakat,
Depkes RI, Jakarta 1989
Departemen Kesehatan RI, Monitoring dan Evaluasi, Depkes RI,
Jakarta 1977
Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Pendidikan dan
Pelatihan Manajemen, Semiloka Manajemen Pusat PKM Depkes,
Cisarua 1-4 Oktober 1996.
Pengertian Perilaku
Pengetahuan
kebudayaan
Perilaku
Dipengaruhi
EKOSISTEM
(Lingkungan Fisik dan Sosial, termasuk
individu-2 lain)
Apakah komunikator
Apakah sasaran
membuat informasi
mengetahui,
1. Pengetahuan itu :
perilaku
(Knowledge) Terjangkau
baru apa yang
Jelas
perlu diikuti?
Konsisten
Apakah sasaran
menyetujui
perilaku baru tsb?
Bila tidak,
mengapa? Apakah komunkator
2. Persetujuan Apakah orang lain menciptakan rasa
melaksanakannya percaya?
juga?
Apakah
lingkungan
mendukung ?
KOMUNIKASI EFEKTIF
Pengertian Komunikasi
Umpan Balik
Bagan 2
Dimensi yang mempengaruhi komponen dalam proses komunikasi
Keterampilan banyaknya
Seleksi Keterampilan
organisasi
Sikap
Sikap
Prinsip-prinsip Komunikasi
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh setiap
komunikator atau pemimpin dalam melakukan komonikasi.
penggunaan prinsip-prinsip ini dimaksudkan agar komunikasi yang
dilakukan menjadi lebih efektif
Komunikasi dikatakan efektif, apabila terdapat perubahan sikap
pada subjek penerima pesan sesuai dengan kehendak
komunikator.
1. Fungsi Komunikasi
Sejak zaman Yunani Purba komunikasi sudah dipandang sebagai
suatu seni. Sampai dengan abad ke-20 komunikasi tidak hanya
dipandang sebagai seni semata, tetapi telah merupakan bidang
studi tersendiri dalam ilmu komunikasi. Komunikasi sesungguhnya
merupakan proses yang rumit. Ini terutama disebabkan karena
kita dipaksa untuk menuangkan pesan-pesan, gagasan-gagasan
kita ke dalam bahasa. Untuk melakukan hal ini dengan efektif, kita
harus merumuskan tujuan apa yang ingin dicapai dengan
melakukan komunikasi tersebut. Dilain pihak, dalam komunikasi
kita harus memperhatikan kebutuhankebutuhan subjek penerima
pesan. Apabila komunikasi yang kita lakukan tidak memperhatikan
kebutuhan subjek penerima pesan, ini berarti kita hanya
berkomunikasi terhadap diri sendiri. Di tinjau dari fungsinya, maka
komunikasi mempunyai fungsi seperti yang dikemukakan oleh
Kertapati (1981) sebagai berikut :
a. untuk menarik perhatian atau penghibur
b. memberi penerangan dan mendidik
c. menggairahkan serta mendorong
d. meyakinkan
3. Waktu
Waktu kadang-kadang merupakan kendala utama dalam pelatihan,
karena ada beberapa metode persiapannya memerlukan waktu
yang lama seperti kampanye perlu perencanaan yang matang agar
tujuan dapat tercapai
4. Fasilitator/petugas
Kemampuan fasilitator dalam penggunaan metode memegang
1. Penyuluhan perorangan
Penyuluhan perorangan adalah penyampaian pesan dari seseorang
ke satu orang atau lebih. Penyuluhan perorangan dilakukan
melalui kunjungan rumah dan pemantauan kartu rumah. Metode
yang digunakan dalam melakukan penyuluhan" perorangan adalah
wawancara/tatap muka dan atau demonstrasi atau peragaan.
2. Kunjungan Rumah :
adalah Serangkaian kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE) perorangan/tatap muka yang saling mendukung dengan
mengunjungi rumah setiap keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan dan gizi keluarga untuk membantu memecahkan
masalahnya.
a. Pelaksana Kunjungan rumah:
Dilakukan oleh Tim PKMD Desa/TPM Desa pada keluarga-
keluarga yang punya masalah serius dan peka yang tidak mau
dibahas di depan teman-temannya.
b. Tujuan kunjungan rumah :
1) Menjalin hubungan baik dengan keluarga
2) Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi keluarga
tersebut dan membantu memecahkan masalahnya
3) Mendorong keluarga untuk melakukan tindakan
pencegahan dan pemecahan masalah yang bisa dilakukan
sendiri dan yang memerlukan bantuan petugas.
S = Salam
A = Ajak bicara.
J = Jelaskan
I = Ingatkan
a) Salam
- Ucapkan salam kepada yang punya rumah
- Bina suasana agar timbul keakraban seperti
tanyakan kesehatannya,
- putranya dan lain-lain, pembicaraan yang sifatnya
ringan-ringan dan dimengerti yang punya rumah.
- Jelaskan maksud kedatangan Anda, yaitu ingin
mengunjungi ibu/bapak/anak yang ada masalah
- Tunjukkan sikap bahwa Anda ingin membantu
meringankan/memecahkan masalah keluarga.
- Katakan bahwa masalah keluarga tersebut dapat
diatasi secara bersama.
b) Ajak Bicara
- Beri penjelasan hal-hal yang dapat dilakukan
keluarga untuk mengatasi masalahnya
- Gunakan alat peraga, agar penjelasan Anda dapat
dimengerti oleh keluarga
d) Ingatkan
- Ingatkan kepada keluarga tersebut kesepakatan
yang telah disanggupi seperti datang ke tempat
pelayanan kesehatan terdekat
- Penanganan tindak lanjut agar masalahnya tidak
terulang kembali
- Buat perjanjian untuk bertemu kembali
e) Evaluasi (P3)
Berhasil tidaknya kunjungan rumah dapat dilihat dari
tindakan keluarga yang dikunjungi mau mengikuti
anjuran yang telah diberikan
3) Penilaian (P3)
a) Langsung pada saat DKT berlangsung dengan melihat
partisipasi peserta, dan kesepakatan-kesepakatan
8) Syarat-syarat pencatat
a) Bisa baca tulis
b) Dapat mencatat secara ringkas dan tepat
c) Menguasai topik bahasan.
9) Syarat-syarat pengamat
a) Bisa baca tulis
b) Mampu mengamati bahasa verbal & non verbal
(bahasa tubuh) ·
c) Mampu membantu peserta DKT
d) Mampu membantu pemandu
e) Menguasai topik bahasan.
10) Pencatat
Mencatat pokok-pokok hasil DKT yang berisi: topik,
tujuan, masalah yang ditemui, kesepakatan, dan tindak
lanjut.
11) Pengamat
Mengamati suasana DKT yang meliputi :
a) Percakapan
b) Membantu peserta yang buta huruf
c) Peran serta
d) Bahasa tubuh
e) Membantu pemandu mengatasi peserta yang
dominan.
5. Penyuluhan Massa
Yang dimaksud dengan penyuluhan massa adalah penyampaian
pesan kepada banyak orang, yang jumlahnya tidak terhitung.
Batasan banyak dan sedikit amat sulit dltentukan, kapan dikatakan
banyak dan kapan dikatakan sedikit, karena pada zaman modern
ini jumlah yang banyakpun dapat diukur dengan peralatan yang
canggih. Untuk itu ada beberapa ciri yang dipakai untuk
menentukan penyuluhan massa. Pada penyuluhan massa biasanya
tidak terjadi tanya jawab (komunikasi satu arah), peserta yang
satu dengan yang lain tidak saling kenaI.
2) Pelaksanaan (P2)
a) Peluncuran/peresmian oleh tokoh masyarakat
setempat yang disegani dan dihormati
b) Memilih tempat terbuka seperti balai desa, lapangan
bola dan lain-lain
c) Dibuat semeriah mungkin misalnya dengan melepas
balon-balon, memasang ambul-ambul, spanduk dan
lain-lain.
d) Dihadiri oleh seluruh kelompok masyarakat yang ada
di desa tersebut seperti kader keluarga, kader
posyandu, kelompok organisasi wanita, pemuda dan
agama serta Tim PKMD Desa.
4) Penilaian (P3)
Keberhasilan penyuluhan massa tidak berdiri sendiri,
karena ada kaitannya dengan pelaksanaan Diskusi
Kelompok Terarah (DKT) dan kunjungan rumah,
a Penggunaannya
Apabila ingin memperoleh sejumlah pandangan/pendapat
terhadap suatu permasalahan
Langkahnya:
1) Rumuskan pertanyaan / permasalahan di lembaran
pertanyaan di papan tulis
2) Mengundang peserta untuk menyampaikan pendapatnya
3) Menggolong-golongkan pendapat-pendapat peserta
a. Penggunaannya
1) Apabila materi mengandung permasalahan yang
memerlukan beberapa altematif jawaban
2) Apabila ingin mengetahui persepsi, pandangan atau
pendapat peserta terhadap suatu permasalahan, teori,
kasus atau gejala tertentu.
b. Langkahnya
1) Rumuskan masalah, teori, kasus yang akan didiskusikan
2) Tentukan ketua, sekertaris, kelompok diskusi
3) Siapkan alat-alat yang diperlukan (papan tulis, kertas
dinding dan sejenisnya)
4) Melaksanakan diskusi dengan mendorong setiap peserta
untuk menyumbangkan pikirannya
c. Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
a) Lebih luas pemikiran dan altematif pemecahan
masalah
b) Keputusan yang dicapai lebih efektif
c) Hubungan kerjasama akan lebih terbina
2) Kelemahan
a) Sering didominasi oleh seseorang dalam kelompok
b) pembicaraan sering tidak terarah
a. Penggunaannya
1) Apabila ingin menunjukkan proses dalam membuat
sesuatu
2) Apabila ingin menunjukkan hasil sesuatu pekerjaan
b. Langkahnya
1) Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam
demonstrasi
2) Mempertunjukkan proses pembuatan sesuatu langkah
demi langkah
3) Apabila telah selesai, peserta diminta mengulangi proses
pembuatan sesuatu tersebut
c. Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
a) Memungkinkan peserta dapat mempraktekkan apa
yang didemonstrasikan oleh fasilitator
b) Tidak membosankan
2) Kelemahan
Terlalu mempolakan pikiran atau pandangan pesertanya
a. Penggunaannya
1) Apabila ingin memberikan sesuatu kemampuan tertentu
2) Apabila ingin mengetahui tingkat pengetahuan peserta
terhadap sesuatu pengetahuan dan ketrampilan tertentu
b. Langkahnya
1) Siapkan diskripsi tugas dan alat (kalau ada)
2) Melakukan petunjuk dengan jelas mengenai tugas yang
akan dilakukan oleh kelompok
3) Melakukan tugas tersebut baik secara perorangan maupun
peserta
4) Hasil pekerjaan/tugas secara perorangan/kelompok dapat
didiskusikan oleh peserta seluruhnya
c. Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
a) Peserta dapat mengekspresikan semua kemampuan
b) Adanya persaingan sehat antara peserta, ada
gambaran yang obyektif
2) Kelemahan
a) Apabila petunjuk pelaksanaan tugas kurang jelas, hasil
kerja peserta akan menyimpang dari tujuan
instruksional yang diharapkan
b) Membutuhkan waktu yang lama
a. Penggunaannya
Apabila ingin mengetahui tingkat pemahaman peserta
terhadap suatu pengertian konsep dan sejenisnya
b. Langkahnya
1) Mempersiapkan pertanyaan
2) Mengajukan pertanyaan kepada peserta untuk
mengetahui tingkat pemahaman mereka
3) Mengulas dan memperjelas terhadap jawaban-jawaban
peserta
c. Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
a. Mudah dilaksanakan
b. Menghemat waktu
2) Kelemahan
Memberi rasa khawatir/tidak aman bagi peserta orang
dewasa.
a. Penggunaannya
Apabila ingin mengaktualisasikan peran-peran tertentu dalam
kehidupan sehari-hari untuk memecahkan suatu permasalahan
b. Langkahnya
1) Merumuskan masalah dan peran-peran tertentu yang akan
dimainkan peran
2) Menunjukkan beberapa peserta untuk memainkan peran
tersebut
3) Meminta komentar terhadap para pengamat mengenai
pelaksanaan permainan peran
4) Merumuskan beberapa kesimpulan dari hasil permainan
peran itu
c. Kekuatan dan kelemahannya
2) Kekuatan
a) pelibatan secara aktif dalam penghayatan terhadap
permasalahan
b) Memberi pengalaman baru terhadap peserta dalam
memerankan suatu peran tertentu
3) Kelemahan
Peserta yang kurang memahami perannya, akan
mengakibatkan permainan peran itu membosankan.
a. Penggunaannya
Apabila ingin mengetahui pandangan/pendapat terhadap suatu
permasalahan beberapa disiplin ilmu atau ahli
b. Langkahnya
1) Merumuskan suatu permasalahan atau pokok bahasan
2) Mengundang para ahli yang mempunyai disiplin ilmu yang
berbeda untuk memberikan pandangan terhadap masalah
atau pokok bahasan tersebut
3) Melaksanakan diskusi panel tersebut
4) Menyimpulkan hasil panel diskusi
5) Untuk diskusi panel terbuka, peserta ada kesempatan
bertanya
c. Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
Memperoleh pandangan yang lebih kava terhadap
permasalahan atau pokok bahasan tertentu
2) Kelemahan
a) Materi lebih banyak tergantung kepada para panelis
b) Peserta kurang aktif
a. penggunaannya
Apabila ingin memberikan suatu informasi, misalnya kebijakan
peserta terlalu banyak pandangan
b. Langkahnya
1) Mempersiapan alat-alat yang digunakan dalam ceramah
(OHP, transparan, slide, dan sejenisnya)
2) Mempersiapkan materi secara sistematis
3) Melaksanakan ceramah dengan suara yang jelas, memberi
contoh dan humor
c. Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
a) Mudah mengorganisasinya
b) Peserta tidak repot
c) Waktu dapat dibatasi
2) Kelemahan
a) Interaksi tidak ada
b) Penceramah sering tidak ahli
c) Ada kalanya membosankan
Skenario I
Peran Bidan
Anda sebagai seorang bidan di desa mengunjungi keluarga Pak Arief.
Pak Arief menderita batuk berdahak lebih dari 3 minggu. Anaknya 3
orang. Rumah Pak Arief berlantai papan, jendela satu tidak pemah
dibuka, memasak memakai kayu bakar. Atap rumah dari daun rumbia
Skenario II
Peran Bu Nasrul
Anda seorang isteri yang patuh kepada suami. Anda menolak
kedatangan petugas yang datang kerumah Anda dengan alasan suami
Anda tidak ada. Anda tetap menolak kedatangan petugas tersebut
Peran TPM
Anda sebagai Tenaga penggerak Masyarakat (TPM), mengunjungi
rumah Pak Somad. Anak Pak Somad menderita diareImencret -
mencret dan muntah.
Peran Bu Somad
Bu Somad orangnya acuh tak acuh, mencret dianggap bukan penyakit
yang berbahaya. Karena Joni sering mencret. Joni buang air besar di
sembarang tempat, sehingga lalat banyak, sampah bertebaran
dimana-mana. Mandi dan minum mengambil air di sungai
Peran Bu Hersan
Keluarga Pak Hersan orangnya ramah, Anda sedang hamil 4 bulan,
mukanya pucat. Anda kurang suka makan sayuran hijau daun ,
katanya takut anaknya seperti kambing yang suka makan daun. Anda
sering pusing, mata berkunang-kunang cepat lelah, lesuh. Nafsu
makan kurang
Peran Dominan
Anda adalah peserta DKT. Dalam diskusi harap Anda berperan sebagai
orang yang dominan, yang memegang kendali pembicaraan. Anda
dapat berbicara kepada pemandu, teman-teman Anda. Masalah yang
ada di keluarga Anda adalah anak mencret, isteri kurang darah.
Peran cuek
Anda selama DKT bersikap acuh tak acuh terhadap pembicaraan
teman-teman atau pemandu, sekali-kali ngomong yang tidak
nyambung, dan ingin pulang karena ada urusan lain. Masalah di
keluarga Anda adalah anak mencret dan sakit gigi.
Pemandu
Anda berperan sebagai TPM Desa, yang bertugas 3 bulan. Umur 25
tahun. Anda diminta memandu DKT yang terdiri dari 5 orang Bapak
dan 5 orang Ibu. Masalah yang ada adalah mencret, batuk pilek
kurang darah, dan sakit gigi.
Tempat DKT
DKT yang ke-4 diselenggarakan di rumah salah satu kader keluarga.
PEMANDU
- Anda adalah PLKB
- Penduduk asli
- Umur 30 tahun
- sudah bertugas sebagai PLKB di desa selama 7 tahun. Ini DKT
yang ke 3 dengan K2 yang sama sejak DKT pertama.
- Saat ini memandu DKT ke 3 yang terdiri dari 7 bapak dan 3 ibu
yang masing-masing punya anak antara 4-7.
- Dari hasil pemetaan diketahui bahwa masalah di desa itu
umumnya adalah belum ikut KB, balita BGM, ibu kurang
darah/anemia. Pendidikan K 2 antara SD kelas 4 dan Tamat SD
- Pekerjaan petani
- Tempat DKT di rumah ketua kelompok dasawisma.
SILAHKAN MELAKUKAN
- pengaturan duduk
- Pengarahan kepada :
Pendamping
Pencatat
pengamat
- Penyiapan dukungan alat-alat bantu yang sesuai dengan keadaan.
PESERTA DKT
- Terdiri dari 7 bapak dan 3 ibu yang belum ikut KB dengan alasan:
Takut
Banyak anak banyak rezeki
Tidak punya biaya.
- Bapak 1 anaknya 4 kurus-kurus
- Bapak 2 anaknya 5, belum KB, tidak punya biaya, anak kurus-
kurus, pendiam
- Bapak 4 anaknya 6, belum KB, isterinya sering pusing-pusing,
takut KB.
- Bapak 5 anaknya 7, Beranggapan banyak anak banyak rezeki,
ngotot bersikeras mempertahankan pendapatnya,
- Bapak 6 anaknya 7, anak dapat membantu orang tua, wajahnya
suntuk, pendiam
Kasus I :
Masyarakat desa Sidodadi sedang panik, karena banyak penduduk
yang menderita sakit diare, tua, muda anak-anak. Penyebabnya
karena air sungai, sebagai sumber air bersih bagi penduduk desa
tersebut tercemar limbah pabrik. Kebiasaan penduduk, mandi cuci,
kakus ya disungai itu. Jamban keluarga ada tetapi belum
dimanfaatkan. Penyakit kulit dan gigi juga melanda penduduk desa itu.
Kasus II
Desa batealit, jumlah penduduk 212 KK, sebagian besar pasangan usia
subur. Jarak desa ke puskesmas sekitar 10 Km, ditempuh dengan
kendaraan roda 2 selama 30 menit, karena jalannya berbatu-batu dan
rusak, ibu-ibu hamil lebih banyak minta pertolongan dukun beranak.
Angka kematian ibu dan bayi cukup tinggi, rata-rata karena kurang gizi
Kasus III
Desa Bankinang sedang ada masalah. Banyak balita yang menderita
batuk pilek dengan nafas cepat. Disamping itu banyak yang sakit
malaria, belum KB.
Kasus IV
Desa Batucepar merupakan daerah berawa. Rumah penduduk
berlantaj tanah dan beratap rumbia. Banyak penduduk menderita sakit
malaria, diare dan sakit kulit
Yang termasuk dalam penyuluhan massa antara lain
1. Penyuluhan melalui televisi, radio, pemutaran film
2. pemasangan spanduk, poster dan billboard
3. Penyebaran selebaran
4. Menitipkan pesan melalui sandiwara., Wayang, ketoprak , lenong,
dan sebagainya
5. Menitipkan pesan melalui lagu-Iagu
6. Menulis pesan melalui majalah, koran dan sebagainya
7. Pesan tertulis yang dibawa dengan
kendaraan keliling
8. Memakai pengeras suara keliling
9. Pidato akbar, misalnya kampanye pemilu, kotbah di mesjid,
gereja dan sebagainya.
a Menentukan tujuan
perlu diingat tujuan harus spesifik, realistik, dapat diterapkan,
dapat diukur dan dibatasi waktu.
b Identifikasi kelompok sasaran
dilakukan segmentasi berdasarkan demografi, geografi,
budaya, psikologis, atau karakteristik karakteristik lainnya yang
spesifik
c Mengembangkan pesan-pesan
ditujukan sesuai dengan kebutuhan kepedulian, tingkat
pengetahuan serta tingkat kewaspadaan dari sasaran yang
dituju. Harus mengandung informasi yang akurat dan terfokus
pada pesan kunci. Jangan terlalu banyak pesan
d Menetapkan media yang akan digunakan
apakah interpersonal atau media massa. Penggunaan media
sebaiknya bermacam-macam namun terkoordinasi dengan
baik. Juga harus diperhatikan jangka waktu dan dampak dari
penggunaan media tersebut.
e penguatan interpersonal
mencari orang-orang atau kelompok yang secara langsung
atau tidak langsung dapat mempengaruhi orang tersebut,
seperti pemimpin masyarakat, para ahli, tokoh agama dan
lain-lain dalam mengambil keputusan atau perubahan perilaku
yang positif.
- Masalah :…
- Tujuan :…
- Sasaran :…
- Media :…
- Metode :…
- RPK :…
I. PENDAHULUAN
Puskesmas : ….
Nama : ….
I. Pendahuluan
II. Tujuan
III. Proses kegiatan
IV. Hasil Kegiatan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas