Anda di halaman 1dari 2

ESAI PUISI

JASA TETANGGA – AKU TAK AKAN BERPALING

Puisi adalah karya sastra ungkapan perasaan penulis yang menggunakan kata-kata indah
yang penuh makna. Puisi diharapkan mampu menggambarkan hubungan antara manusia dengan
diri sendiri, hubungan antara manusia dengan manusia, maupun hubungan antara manusia
dengan Tuhan. Oleh karena itu, sangat penting bila suatu karya sastra puisi mengandung nilai
moral, sosial, dan agama.
Hal inilah yang terdapat pada antalogi puisi Langkah Sejuta Langkah karya Sumiati S.Pd,
M.Pd. Didalam buku tersebut, ia menampilkan berbagai tema berbeda dalam tiap puisi yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Ia menuangkan ekspresinya melalui kata demi kata yang
berasal dari perasaan, penglihatan, dan penyadaran akan kehidupan ini. Alhasil, penyajian makna
mendalam yang tersirat dari setiap bait puisi oleh penulis dapat dipahami oleh para pembaca.
Dalam puisi berjudul “ Jasa Tetangga “ , penulis menampilkan sisi kehidupan sosial
masyarakat. Hal ini tergambar jelas dari judul puisi. Dalam puisi ini, penulis menyajikan tentang
kehidupan bertetangga yang harmonis, dimana persaudaraan terjalin antar pemilik satu rumah
dengan pemilik rumah lainnya yang berada disekitar. Bukan hanya berkediaman di lingkungan
yang sama, akan tetapi saling mempererat tali silaturrahmi dengan saling tolong-menolong
terutama saat ada warga sekitar yang membutuhkan uluran tangan. Hal seperti inilah yang sangat
perlu dilakukan dan harus tetap hidup dalam kehidupan bertetangga.
Berbeda dengan puisi sebelumnya, puisi berjudul “ Sebagaimana Akhlakmu “ lebih
menekankan pada hidup pribadi seseorang. Dalam puisi ini tergambar jelas bahwa seorang adik
memilih cita-cita yang mulia namun membutuhkan materi dalam meraih cita-citanya itu, yaitu
menjadi seorang dokter. Dengan penuh perhatian sang kakak pun membantu adiknya membuka
jalan menuju cita-citanya. Tapi kembali lagi, semua itu tak akan berarti apabila sang adik tidak
memiliki akhlak yang baik. Hal inilah yang perlu kita tekankan dalam kehidupan masing-masing,
karena apabila kita memiliki akhlak yang baik, niscaya apa yang kita kerjakan pun mendapatkan
hasil yang terbaik dan kesuksesan pun dapat diraih. Dan apabila kesuksesan itu telah di raih, kita
harus tetap memiliki akhlak yang baik agar dapat berkenan di hadapan Tuhan.
Puisi “ Saksi Biksu, Bengkulu “ merupakan gambaran sebuah kota yang ada di
Sumatera, yaitu Bengkulu. Penulis menjelaskan sedikit mengenai Kota Bengkulu yang memiliki
Pantai Panjang, benteng Marlborough, dan merupakan saksi tempat Bung Karno diasingkan.
Selain itu, nampaknya sang penulis sedang melaksanakan tugasnya sebagai seorang penilai
dalam suatu debat yang dilaksanakan di Bengkulu. Dan untuk semua kesuksesan yang diraih
penulis, ia mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, salah satunya dengan menulis puisi
ini.

Anda mungkin juga menyukai