DISUSUN OLEH:
NAMA : AKWILA GIAN TULANGI
NIM : 19402057
KELAS : A
SEMESTER : IV
1946
(Chairil Anwar)
A. Pendekatan Mimetik
“Senja di Pelabuhan kecil” menggambarkan tentang cinta yang tak bisa dimiliki.
puisi ini menggambarkan perasaan seorang penyair yang gagal dan merasa sedih dalam
percintaan yang ia alami, kemudian ia utarakan dalam bentuk puisi ini. Berdasarkan
kehidupan nyata, manusia yang mengalami soal percintaan mungkin pernah mengalami
kegagalan. Ketika manusia mengalami kegagalan tersebut, manusia akan kehilangan
motivasi dan semangat untuk menjalani kehidupan yang ia jalani dikarenakan tidak ada
yang mendampingi. Berdasakan segi mimetik, isi puisi karya Chairil Anwar ini diangkat
dari suatu kenyataan baik yang dialami pengarang dan juga menggambarkan kisah yang
dialami manusia pada umumnya.
B. Pendekatan Ekspresif
Biografi Pengarang
Chairil Anwar (lahir di Medan, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada
umur 26 tahun), dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku),
adalah penyair terkemuka Indonesia. Dia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk
70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, dia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai
pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.
Chairil lahir dan dibesarkan di Medan, sebelum pindah ke Batavia (sekarang Jakarta)
dengan ibunya pada tahun 1940, di mana dia mulai menggeluti dunia sastra. Setelah
mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942, Chairil terus menulis. Puisinya
menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan
eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi.