DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 51 JAKARTA
Bidang Keahlian : - Bisnis dan Manajemen
- Teknologi / Informasi dan Komunikasi
Jl. SMEA N 33 - SMIK Bambu Apus - Cipayung Telp. (021) 8444903 - 8452062 Fax. 8443754
A. Kompetensi Inti
(KI - 1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
(KI - 2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI - 3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI - 4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi
3.3 Mengidentifikasi karakter barang dagangan
4.3 Merancang konsep strategi pemasaran tiap tahap
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan praktek, peserta didik menunjukan sikapproaktif, menghargai kerja
individu dan kelompok serta dapat mengerti dan memahami :
Pertemuan ke-1
1. Sifat, klasifikasi, dan karakteristik barang
2. Sifat, klasifikasi, dan karakteristik jasa
Pertemuan ke-2
1. Siklus kehidupan produk
2. Strategi pemasaran tiap tahap siklus kehidupan produk
E. Materi Pembelajaran
Fakta :
Barang sendiri bisa diperoleh baik secara bebas maupun ekonomi. Hal ini juga
menjadikannya dikategorikan ke dalam jenis barang ekonomi dan barang bebas. Dimana
barang ekonomi adalah sebuah barang yang bisa diperoleh berdasarkan hasil pengorbanan,
berupa minuman maupun makanan yang membutuhkan uang ketika hendak membelinya.
Sedangkan barang bebas yaitu barang yang bisa diperoleh tanpa adanya pengorbanan, seperti
halnya udara dan cahaya matahari. Sedangkan berdasarkan kegunaannya sendiri, barang
dikategorikan menjadi barang konsumsi dan barang produksi. Barang konsumsi ini
merupakan barang yang bisa langsung dipakai dan juga dikonsumsi pembelinya, seperti
pakaian jadi. Barang produksi merupakan barang yang baru bisa digunakan ketika sudah
melalui proses produksi selanjutnya, misalnya kain untuk pakaian. Sementara itu, jasa sendiri
merupakan setiap aktivitas atau pekerjaan jasa yang ditawarkan dari suatu pihak ke pihak
yang lain berdasarkan prinsip intangibel.
Jasa sendiri tidak menimbulkan perpindahan atas kepemilikan apapun. Hasil produksinya
sendiri bisa tidak terikat dalam produk fisik ataupun bisa terikat dalam produk fisik. Sehingga
bisa kita simpulkan perbedaan barang dan jasa berikut ini:
1. Barang tentu dapat dipegang karena berwujud, berbeda halnya dengan jasa yang tak
bisa kita lihat bentuk fisiknya juga tak bisa dipegang. Sehingga saat sebuah pabrik baju
menemukan adanya cacat dalam produknya, maka mereka bisa lebih mudah untuk mengamati
baju tersebut lalu menemukan pemecahan masalahnya. Berbeda dengan jasa, ketika pelanggan
sebuah karyawan salon mendapatkan keluhan dari pelanggannya, maka manajemen pihak
salon tersebut tak dapat secara langsung menemukan penyebab keluhan tadi. Sehingga harus
melakukan pengamatan saat transaksi jasa salon yang diberikan pegawai salon.
2. Jasa sendiri tentunya lebih memudahkan banyaknya interaksi di antara pihak penyedia
jasa dengan pihak customer atau pelanggannya. Beda halnya dengan benda atau barang,
karena saat kita membeli sebuah pakaian atau makanan, maka kita tidak mengetahui siapa saja
orang yang telah membuat produk tersebut.
3. Secara tidak langsung, jasa sendiri mengharuskan adanya keterlibatan pelanggan pada
produksi jasa tersebut. Seperti halnya jasa potong rambut, maka memungkinkan pelanggan
untuk terlibat langsung saat proses pemotongan rambut tersebut. Berbeda halnya dengan
ketika kita membeli sebuah alat elektronik, maka kita cukup membeli dari internet sehingga
tidak harus terlibat langsung pada proses produksi alat elektronik tersebut.
Konseptual :
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman
tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk
juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu
grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan
ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang
penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai
dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian
penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction,
growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa
keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction
(pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity
(saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan
adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan
decline.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat
tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction).
pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume
penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru)
Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi
terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan
menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih
terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena
permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan,
maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di
sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain
yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan
menurunkan harga jualnya.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada
tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun.
Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan
produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya
mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan
atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru
harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun
jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena
permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa
mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar
tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen
pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar
lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang
sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
Prosedural :
Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu
perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan
membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life
Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market
volume, rate of change of market volume.
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki
beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi.
Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang
mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga
tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya
pemasaran.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang
besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar
yang paling besar.
d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah.
Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi
yang rendah.
Pemasaran merupakan hal yang penting di dalam suatu usaha, maka dari itu seorang
wirausaha harus mempunyai strategi-strategi yang jitu di dalam melaksanakan pemasaran
produk dengan teknik yang baik agar diperoleh keuntungan yang maksimal dari omset
penjualan produk tersebut. Wirausaha juga harus mengikuti perkembangan berita bisnis
atau keadaan ekonomi baik nasional ataupun internasional agar dapat segera bertindak
kalau terjadi perubahan perekonomian nasional ataupun global. Penguasaan internet
ataupun sarana IPTEK lain harus dimiliki para wirausahawan, dengan penguasaan internet
para wirausaha dapat memasarkan produknya ke seluruh dunia dengan biaya yang tidak
terlalu besar di dalam pelaksanaannya.
F. Pendekatan, Model dan Metode
Pendekatan : Scientific
Model : Project
Metode : Diskusi dan Presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN KE-1
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Mengajak peserta didik berdoa untuk
mengawali pembelajaran sebagai bentuk
rasa syukur atas kesehatan dan karunia-
Nya kepada kita.
Konfirmasi atas kehadiran peserta didik.
PENDAHULUAN 5 Menit
Menanyakan kabar . Contoh: guru
berkata:” apa kabar kalian?”
Menginformasikan materi ajar yang akan
dipelajari, yaitu tentang sifat, karakteritik,
dan klasifikasi barang dan jasa
INTI 75 Menit
MENGAMATI
(Syntax : Mengidentifikasi masalah )
Peserta didik menelaah gambar yang
ditampilkan pada slide.
Lalu menebak apa yang dimaksudkan
dengan sifat dan manfaat dari hal yg
ditampilkan.
MENANYA
Menanyakan materi dasar yang akan
disampaikan
MENGEKSPLORASI
(Syntax : Menetapkan masalah melalui berpikir
tentang masalah dan menseleksi informasi-informasi
yang relevan)
Siswa kelompok pertama mencari materi
tentang hal bersangkurtan
MENGASOSIASI
(Syntax : Mengembangkan solusi melalui
pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran
dan mengecek perbedaan pandang)
Menuliskan hasil kerja dalam kertas lalu
memilih tutor sebaya yang akan
menjelaskan materi bersangkutan didepan
kelas
MENGKOMUNIKASIKAN
(Syntax : Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-
pengaruh dari solusi yang dilakukan)
Mempresentasikan hasil analisa dan
melaksanakan proses tanya jawab.
PERTEMUAN KE-2
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Mengajak peserta didik berdoa untuk
mengawali pembelajaran sebagai bentuk rasa
syukur atas kesehatan dan karunia-Nya
kepada kita.
Konfirmasi atas kehadiran peserta didik.
PENDAHULUAN Menanyakan kabar . Contoh: guru berkata:” 5 Menit
apa kabar kalian?”
Menginformasikan materi ajar yang akan
dipelajari, yaitu tentang Siklus kehidupan
produk dan pemasaran tiap siklus kehidupan
produk.
INTI MENGAMATI 75 Menit
MENGASOSIASI
MENGKOMUNIKASIKAN
1. Teknik Penilaian :
- Penilaian sikap : Observasi
- Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
- Penilaian keterampilan : Presentasi
2. Instrumen Penilaian
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di
atas.
Kategori nilai sikap:
1,0
2 Siklus perkenalan
Siklus pertumbuhan
1,0
Siklus pendewasaan
Siklus penurunan
3 1. Tahap Perkenalan (Introduction) 2,0
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi.
Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan
yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga
tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan
biaya pemasaran.
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang
besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar
yang paling besar.
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga
rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan
biaya promosi yang rendah.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product
awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product
preference advertising)
g. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika
produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.
h. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang
digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat
memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam
industri dapat diatasi
Rubrik Pengetahuan
No Nama Siswa / Kelompok Skor Setiap Nomor Soal Nilai
No. 1 No. 2 No. 3
1
2
3
4
5
Mengidentifikas Merancang
i karakter konsep strategi
N Nilai
Nama Siswa / Kelompok barang pemasaran tiap
o dagangan tahap
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
Keterangan :
4 = jika empat indikator dilakukan
3 = jika tiga indikator dilakukan
2 = jika dua indikator dilakukan
1 = jika satu indikator dilakukan
a. Pembelajaran Remedial
b. Pembelajaran Pengayaan
Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal kasus
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 51 Jakarta Guru Mata Pelajaran
a. Pembelajaran Remedial
b. Pembelajaran Pengayaan
Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal kasus
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PKM