Nama Anggota :
Soal !
1. Para peneliti seringkali mengukur kelas sosial dari sudut pandang status sosial.
Jelaskan pernyataan ini dan beri contohnya.
Jawab :
Para peneliti seringkali mengukur kelas sosial berdasarkan sudut pandang
status sosial. Status sosial menunjukkan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang
dalam masyarakatnya. Orang yang memiliki kelas/ status sosial yang tinggi akan
ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang
kelas/ status sosialnya rendah.
Contohnya:
Di daerah pedesaan, seorang guru masih dianggap dan dihargai dengan tinggi,
maka profesi guru dianggap berada pada kelas sosial yang tinggi dan dianggap sangat
baik. Di kota-kota besar, para pengusaha, eksekutif perusahaan, dianggap berada pada
kelas sosial yang tinggi yang hal itu dinilai dari status sosial mereka.
Untuk menentukan hal itu, bukan hanya dilihat dari status pekerjaan saja, tetapi
variabel-variabel lain seperti ekonomi, interaksi, dan politik.
2. Carilah tiga buah iklan dari beberapa media sosial. Dengan menggunakan
karakteristik kelas sosial yang terdaftar pada tabel 11-7 (buku Kanuk), kenalilah
kelas-kelas sosial yang ditargetkan oleh masing-masing iklan tersebut dan nilailah
keefektifan daya tarik iklan yang digunakan
Jawab :
GRENDEL MILD "Sahabat Lama Kamu", dengan target kelas bawah atas, mengingat
dengan pecandu rokok yang memiliki tingkat ekonomi rendah, rokok ini sangat cocok,
dengan harga sekitar Rp.14.000 isi 16 batang dan sudah bercukai membuta rokok ini
memiliki tingkat rasa aman yang cukup, kesan warna putih pada bungkus setiap batang
rokok membuat kesan macho pada setiap penikmatnya.
3. Para peneliti pemasaran biasanya menggunakan metode obyektif untuk mengukur
kelas sosial, daripada metode subyektif atau metode reputasi. Mengapa metode
obyektif lebih disukai oleh para peneliti?
Jawab : Metode objektif sering disebut kuantitatif. Dikatakan sebagai pendekatan
ilmiah yang sistematis terhadap bagian - bagian dan fenomena serta hubungannya
berdasarkan pandangan bahwa objek - objek, perilaku - perilaku dan peristiwa
-peristiwa eksis di suatu dunia yang dapat diamati oleh pancaindra (penglihatan,
pendengaran, peraba, perasa, dan pembau) serta dapat dikur dan diramalkan. Untuk
ukuran obyektif itu senditi terdiri dari variabel demografis dan mengajukan
pertanyaan faktual kepada responden tentang diri mereka sendiri, keluarga mereka,
atau tempat tinggal mereka. Dan pada ukuran objektif kelas sosial mencakup satu atau
lebih variabel yaitu pekerjaan, jumlah pendapatan, pendidikan, dan faktor terkait
lainnya. Sehingga memudahkan peneliti untuk mengukur kelas sosial, karena terdiri
dari variabel demografis dan mengajukan pertanyaan faktual kepada para responden,
maupun objek, perilaku dan peristiwa dapat diamati oleh pancaindra.
Sedangkan metode subjektif, atau disebut dengan kualitatif yakni data yang
dikumpulkan berupa kata - kata, gambar dan bukan angka - angka. Cenderung
memandang manusia yang mereka amati sebagai aktif, dinamis, serta mampu
melakukan perubahan lingkungan di sekeliling mereka. Metode subyektif atau metode
reputasi itu meminta seseorang untuk memperkirakan kelas sosial mereka sendiri.
Sehingga pada metode ini seseorang harus mengetahui ukuran subjektif khas kelas
sosial yang terdiri dari beberapa pertanyaan mengenai : kelas bawah, kelas menengah
ke bawah, kelas menengah ke atas, kelas atas, dan tidak tahu/tidak ada jawaban.