Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Alif Syaipulloh

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043544299

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4567/Perilaku Konsumen

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. a. Who = Siapakah yang akan membeli produk tersebut?

Why = Mengapa harus membeli roduk tersebut?

Where = Dimana membeli produk tersebut?

When = Kapan harus membeli produk tersebut?


What = Apa yang ingin dibeli dari produk tersebut?

How = Bagaimana cara menggunakan produk tersebut?

b. Strategi pemasaran melalui online/social media yang dapat dijangkau dimana


saja, tidak mengenal batas, di sajikan lengkap, detail, menarik. Yang bertujuan
menarik konsumen untuk membeli.

Adapun strategi yang dilakukan untuk pemasaran produk di social media agar lebih
dikenal kalangan masyarakat, yaitu :
a) Melakukan SFS (Shout Out For Shout Out) yaitu memperkenalkan/
mempromosikan produk tersebut di social media dengan memperhatikan
gambar yang diambil, ditambah animasi pendukung agar terlihat menarik,
serta keterangan rincian yang ada di produk dan harga (jika mau);

b) Riding Wave Issue yang sedang viral/banyak dicari/tenar;

c) Melakukan Paid Promote produk menggunakan social media dengan


engagement tinggi;

d) Melayani/merespon secara cepat dan efisien;

e) Melayani dengan ramah untuk mendapat review bagus/baik;


f) Sering mengupload/update produk dan berikan testimoni konsumen;

g) Mengupload foto beserta artikel yang berkaitan dengan produk tersebut;


h) Ada kalanya memberikan promo/diskon pada produk agar menarik konsumen
berlomba-lomba untuk membeli.

Aspek Berpengaruh
Kondisi keuangan, keahlian utama yang dimiliki, pengalaman, dan
kemampuan berproduksi, kemampuan dalam penelitian dan pengembangan, dan
penguasaan teknologi, reputasi, dan keahlian dalam pemasaran.
Pengaruh terhadap strategi

Aspek di atas sedikit banyak berpengaruh terhadap strategi, untuk


mengatasinya perlu dilakukan test the water untuk mengetahui dampak apa saja
yang akan terjadi, dari data yang diperoleh, akan di evaluasi ulang untuk
merumuskan strategi baru yang lebih efektif dan efisien.
2. a. motivasi adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu,
proses yang menyebabkan orang melakukan sesuatu serta mengharapkan
seseorang untuk melakukan perilaku yang bertujuan untuk melakukan sesuatu.
Dengan memotivasi konsumen, secara tidak langsung kita akan merubah
pandangan konsumen. Membuat konsumen lebih tertarik dan menjadi berminat
(lebih yakin dengan apa yang kita tawarkan).

b. setiap manusia memiliki kebutuhan yang harus ia penuhi dalam kehidupan sehari-
hari. Menurut Abraham Maslow, kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki.
Disebut hierarki karena memang manusia memenuhi kebutuhannya secara
berjenjang. Manusia akan berusaha memenuhi satu jenjang kebutuhan terlebih
dahulu. Setelah jenjang pertama terpenuhi, maka manusia akan mencoba memenuhi
kebutuhan yang ada di jenjang berikutnya.

Dilansir dari buku Perilaku Organisasi (2008) karya Stephen P. Robbins dan Timothy
A. Judge, dijelaskan lima hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, yaitu:

a) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar dari hierarki
Maslow. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan primer, seperti makan,
minum, pakaian, dan tempat tinggal. Manusia akan memenuhi kebutuhan
fisiologis terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke kebutuhan berikutnya. Sebab,
kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling kuat dan mendesak
pemenuhannya.
b) Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang menempati posisi
kedua dari hierarki Maslow. Kebutuhan rasa aman ini meliputi kebutuhan
keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosi.
Kebutuhan ini didapatkan setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi. Kebutuhan
rasa aman dipenuhi untuk mendukung pemenuhan kebutuhan lain agar bisa
terus berjalan dengan baik.
c) Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang menempati posisi ketiga dari
hierarki Maslow. Kebutuhan sosial ini meliputi kebutuhan kasih sayang, rasa
memiliki, bersosialisasi, penerimaan, dan persahabatan. Manusia sejatinya
adalah makhluk sosial, tidak mengherankan jika manusia membutuhkan
sosialisasi dalam menjalani hidupnya. Sebab dalam menjalani hidupnya,
manusia senantiasa membutuhkan bantuan dari orang lain.
d) Kebutuhan penghargaan
Kebutuhan penghargaan merupakan kebutuhan yang menempati posisi
keempat dari hierarki Maslow. Dalam buku Perilaku Organisasi (2018) karya
Timotius Duha, dijelaskan bahwa kebutuhan penghargaan meliputi faktor-
faktor internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi serta faktor-faktor
eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian. Kebutuhan penghargaan
atau disebut juga kebutuhan harga diri merupakan hak untuk memperoleh dan
kewajiban untuk meraih atau mempertahankan pengakuan dari orang lain.
Pengakuan akan diperoleh seseorang apabila telah sukses dalam memenuhi
kebutuhan sosialnya. Kebutuhan ini bisa menjadi sangat ambisius apabila
yang memenuhi kebutuhan ini adalah seseorang yang sering mencari status.
e) Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang menempati posisi
tertinggi dari hierarki Maslow. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk
mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri, kebutuhan untuk
meningkatkan kemampuan diri, serta kebutuhan untuk menjadi orang yang
lebih baik. Kebutuhan ini umumnya jarang dipenuhi oleh seseorang. Sebagian
besar orang-orang hanya fokus pada kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, dan
harga diri. Kebutuhan ini biasanya hanya dipenuhi oleh orang-orang yang ingin
menaklukkan kemampuan dirinya dan yang berani menerima tantangan dari
luar. Tujuan utama pemenuhannya adalah untuk memperoleh kepuasan batin
dan meningkatkan kepercayaan diri.
c. Proses strategi pemasaran merupakan suatu siklus (Cravens 2000) adapun
Analisa `dan strategi pemasarannya sebagai berikut :
1) Analisis Situasi
Analisis situasi adalah kegiatan untuk menemukan gambaran kondisi
lingkungan internal-eksternal yang berpengaruh terhadap organisasi.
Kemudian melakukan analisis terhadapnya sehingga dapat ditentukan apakah
kondisi tersebut merupakan kekuatan-kelemahan-peluang ancaman. Pada
Analisa situasi kegiatan pameran liburan di media social bisa dimanfaatkan.
Karena pada jaman era ‘semua harus diposting/diabadikan’, pemasar jasa
wisata bisa memasarkan tempat wisata yang eksotik dan eye-catching lewat
media social.
2) Merancang strategi pemasaran
Setelah menganalisa peluang pada situasi, marketer dapat mulai merancang
strategi terapannya, seperti siapa target pasar wisatanya, produk positioning
atau brandingnya, strategi relationshipnya misalnya dengan agensi bus atau
influencer dan juga tentang harga penawaran yang bersaing.
3) Pengembangan program pemasaran
Strategi Segmentasi, penentuan pasar sasaran, dan pemosisian lewat produk,
harga, distribusi, promosi, SDM, Branding dan proses untuk menggait
pelanggan wisata.
4) Implementasi dan Mengelola Strategi menurut Pasar
Untuk dapat mengimplementasikan suatu strategi pemasaran dengan baik
dibutuhkan suatu tim dengan pembagian kerja yang saling mendukung untuk
mencapai semua strategi yang telah ditetapkan.
3. a. Pemaparan
Kegiatan yang dilakukan oleh pemasar untuk menyampaikan stimulus kepada
konsumen. Konsumen yang merasakan stimulus yang datang ke salah satu panca
indranya tersebut dengan sensasi. Konsumen dapat terekspose pada informasi
dalam lingkungannya seperti strategi pemasaran, terutama melalui perilaku
mereka sendiri. Seperti kampanye memakai masker, jika hal tersebut terus
menerus dipaparkan dengan melalui social media, baliho, dan berbagai cara lain,
maka secara tidak sadar kita akan menangkap hal tersebut sebagai sesuatu yang
harus dilakukan.
b. Perhatian
Tidak semua stimulus yang dipaparkan diterima oleh konsumen akan memperoleh
perhatian dan berlanjut dengan pengolahan stimulus tersebut. Hal ini terjadi
karena konsumen mempunyai keterbatasan kognitif untuk mengolah semua
informasi yang diterimanya. Karena itu konsumen menyeleksi stimulus atau
informasi mana yang akan diperhatikannya. Ada dua factor yang mempengaruhi
yaitu factor pribadi dan factor stimulus. Factor pribadi dapat ditunjang dengan
pemahaman informasi tentang manfaat memakai masker, sedangkan factor
stimulus memakai masker dapat dilakukan dengan warna lebih menarik, utnuk
disesuaikan posisi, petunjuk dan Gerakan.
c. Pemahaman
Usaha konsumen untuk mengartikan atau meninterpretasikan stimulus, Engel
Blackwell dan Miniard (1995) dalam Sumarwan (2004) menyebutkan tahap ini
sebagai tahap memberikan makna kepada stimulus. Pada tahap ini konsumen
melakukan perceptual organization dengan memakai masker di stimulus dengan
gambar dan latar belakang, maksud dari stimulus tersebut.
d. Penerimaan
Tahap pemaparan, perhatian dan pemahaman merupakan persepsi konsumen,
setelah konsumen melihat stimulus memakai masker, memperhatikan dan
memahami stimulus tersebut maka sampailah kepada suatu kesimpulan mengenai
objek tersebut. Ini yang dimaksud dengan persepsi konsumen terhadap objek atau
citra produk tentang bagaimana cara memakai masker.
e. Retensi, Memori, Rehearsal dan Retrieval
Suatu proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang, memori tersebut
terdiri dari 3 sistem penyimpanan :
- Sensory Memory
Sifatnya : sementara, kapasitas tinggi, lama 1 detik (penglihatan) atau
beberapa detik pendengaran
- Short-term Memory
Sifatnya : singkat, informasi yang sedang dipakai, kapasitas terbatas, lama
durasi < 20 detik
- Long-term Memory
Sifatnya : permanen, kapasitas tidak terbatas, lamanya permanen.
Rehearsal : kegiatan mental konsumen untuk mengingat informasi yang
diterimanya dan menghubungkan dengan informasi lainnya yang sudah
tersimpan dalam memori.
Pada tahap ini, semua kampanye memakai masker diharapkan sudah tertanam
pada Short/Long-term Memory.

Anda mungkin juga menyukai