Tugas 1
TUGAS 1
NAMA : ALEXTAUFIQURROHMAN
NIM 044174174
1. Survei hasil kerja sama dengan Netcomm Suisse eCommerce Association, Pusat Informasi
Jaringan Brasil (NIC.br) dan Inveon ini juga menunjukkan bahwa pembelian online telah meningkat 6
hingga 10 poin persentase di sebagian besar kategori produk. Peraih terbesar adalah perangkat
elektronik, alat berkebun, farmasi, pendidikan, produk furnitur, rumah tangga, dan kosmetik serta
perawatan peribadi.
Namun, pengeluaran bulanan online rata-rata per orang telah menurun tajam. Konsumen di
negara berkembang dan maju telah menunda pengeluaran lebih besar. Mereka yang berada di negara
berkembang lebih fokus pada produk penting. Wanita dan orang-orang dengan pendidikan tinggi
meningkatkan belanja online daripada yang lain. Orang berusia 25 hingga 44 tahun melaporkan
peningkatan yang lebih kuat dibandingkan dengan yang lebih muda.
Ditengah pandemi yang mengharuskan orang untuk tinggal di rumah. Berbagai aktivitas
menjadi hobi yang ditekuni oleh masyarakat untuk mengisi kegiatan di rumah. Salah satunya
adalah memasak, hobi memasak tumbuh menjadi aktivitas yang digemari masyarakat di tengah
pandemi. Hal ini terlihat pada penjualan kategori Home & Living di Tokopedia yang meningkat lebih
dari 2x lipat selama 2020 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di acara Tokopedia WIB TV
Show pada November 2020, salah satu personil BLACKPINK, Lisa, mengaku bahwa memasak
menjadi hobi baru yang ia tekuni selama pandemi. Dalam kesempatan yang sama, Jennie juga
membagikan tips dalam mengatur apiuntuk memasak nasi goreng kimchi yang enak.
Bayangkan Anda adalah manajer pemasaran suatu produk peralatan dapur elektronik seperti
yang meliputi mixer, blender, microwave, airfrayer, rice cooker dan electric pressure cooker.
Aspek diatas sedikit banyak berpengaruh terhadap strategi, untuk mengatasinya perlu
dilakukan test the water untuk mengetahui dampak apa yang terjadi, dari data yang
diperoleh, akan dieavaluasi ulang untuk merumuskan strategi baru yang lebih efektif dan
efisien.
2. Perjalanan wisata telah berkembang menjadi sebuah kebutuhan bagi sebagian besar masayarakat.
Terdapat berbagai motivasi yang mendasari seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Beberapa
diantaranya adalah untuk mendapatkan suasana lain yang lebih menyegarkan dan terlepas dari
kepenatan sehari-hari, atau keinginan untuk melihat dan merasakan pengalaman baru. Dengan
berkembangnya sosial media dan
lOMoARcPSD|18551433
dikombinasikan dengan kemajuan teknologi fotografi yang terintegrasi dengan perangkat pintar
telekomunikasi, menjadikan perjalanan wisata menjadi lebih diminati.
Sebagian besar wisatawan mengambil foto ketika mereka melakukan perjalanan wisata dan
membagikan melalui media sosial. Fenomena ini telah mengubah bisnis pariwisata secara luas. Foto-
foto yang diunggah melalui media sosial menjadi inspirasi bagi konsumen untuk menperoleh
pengalaman yang sama, dalam hal ini memiliki foto di destinasi wisata yang sedang viral
yang harus dipenuhi. Berbeda halnya dalam masyarakat kaya, bisa jadi makanan mahal sudah
menjadi gaya hidup, bukan lagi sebagai pemenuhan kebutuhan fisiologis semata.
2. Kebutuhan Rasa Aman (Safety/Security Needs)
Setelah kebutuhan fisiologisnya terpenuhi, barulah muncul kebutuhan jenjang
berikutnya, yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan tingkat kedua, dalam teori Maslow
ini, meliputi keamanan dari bahaya fisik dan emosional. Contoh kebutuhan akan rasa aman ini
adalah kebutuhan rasa aman pada daya yang mengancam, seperti perlindungan dari
kriminalitas, penyakit, bencana alam, aman dari perundungan, dan sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Kebutuhan selanjutnya adalah kebutuhan sosial dan kasih sayang. Kebutuhan ini
mencakup dorongan rasa dibutuhkan orang lain, kebutuhan untuk dicintai, memiliki
pasangan, bersosialisasi di masyarakat, dan sebagainya. Kebutuhan sosial ini baru bisa
tercapai jika seseorang sudah terpenuhi dua kebutuhan sebelumnya, yaitu kebutuhan akan
rasa aman dan kebutuhan fisiologisnya.
4. Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
Setelah kebutuhan sosialnya terpenuhi, muncul kebutuhan selanjutnya, yaitu kebutuhan
akan penghargaan. Kebutuhan penghargaan ini merupakan pemenuhan ego untuk meraih
prestise. Contoh kebutuhan akan penghargaan ini, menurut Maslow, adalah kebutuhan akan
status, pengakuan, reputasi, martabat, bahkan dominasi.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs)
Puncak kebutuhan manusia adalah kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu keinginan untuk
mengoptimalisasi potensi dirinya. Semisal, seseorang yang bercita- cita menjadi guru berhasil
mencapai profesi yang ia inginkan. Pada saat bersamaan, ia mengembangkan dirinya agar
bisa menjadi guru yang profesional dan terus mengoptimalkan potensi mengajarnya. Hal
inilah yang dikenal sebagai aktualisasi diri, yakni pemenuhan potensi dirinya, mulai dari sisi
cita-cita, keinginan, kreativitas, dan kematangan mental untuk bertanggung jawab terhadap
pilihan yang ia putuskan sendiri.
Teori maslow yang berhubungan dengan liburan dengan dipamerkan di media sosial bisa
masuk dalam kategori kebutuhan penghargaan atau aktualisasi diri. Beberapa dari mereka
memposting atau membagikan foto liburan mereka agar diakui, meraih ego, prestise bahwa
mereka ada sesuatu untuk ditunjukkkan ataupun dipamerkan. Sedangkan untuk aktualisasi
diri, beberapa dari mereka memang bercita cita untuk menjadi selebriti yang membutuhkan
banyak perhatian dan sanjungan, namun apa daya cita cita mereka belum sampai. Maka dari
itu mereka mengaktualisasikan diri mereka seoalah olah menjadi public figure.
lOMoARcPSD|18551433
1. Pemaparan (exposure)
adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemasar untuk menyampaikan stimulus kepada
konsumen. Konsumen yang merasakan stimulus yang datang ke salah satu pancainderanya disebut
dengan sensasi. Konsumen dapat terekspose pada informasi dalam
lingkungannya seperti strategi pemasaran, terutama
melalui perilaku mereka sendiri. Seperti kampanye memakai masker, jika hal itu tersebut terus
menerus dipaparkan entah melalui kanal media social, baliho dan berbagai sara lain, maka secara
tidak sadar tetntu otak tak sadar kita akan menangkap hal tersebut sebagai sesutau yang harus
dilakukan.
2. Perhatian
Tidak semua stimulus yang dipaparkan dan diterima konsumen akan memperoleh perhatian dan
berlanjut dengan pengolahan stimulus tersebut. Hal ini terjadi karena konsumen mempunyai
keterbatasan kognitif untuk mengolah semua informasi yang diterimanya. Karena itu konsumen
menyeleksi stimulus atau informasi mana yang akan diperhatikannya dan akan diproses lebih lanjut.
Ada dua factor yang mempengaruhi factor pribadi dan factor stimulus. Factor pribadi dapat ditunjang
dengan pemahaman informasi tentang menfaat memakai masker sedangkan factor stimulus memakai
masker dapat dilakukan dengan warna lebih menarik, ukuran disesuaikan, posisi, petunjuk, gerakan dll
3. Pemahaman
lOMoARcPSD|18551433
4. Penerimaan
Tahap pemaparan, perhatian dan pemahaman merupakan persepsi konsumen. Setelah
konsumen melihat stimulus memakai masker, memperhatikan, dan memahami stimulus tersebut maka
sampailah kepada suatu kesimpulan mengenai objek tersebut. Inilah yang disebut dengan persepsi
konsumen terhadap objek atau citra produk tentang memakai masker.
1. Sensory memory
Sifatnya : sementara, kapasitas tinggi, lama 1 detik (penglihatan) atau beberapadetik
pendengaran.
2. Short-term memory
Sifatnya : singkat, informasi yang sedang dipakai, kapasitas terbatas, lama : < 20detik.
3. Long-term memory
Sifatnya : permanen, kapasitas tidak terbatas, lamanya permanent.
Rehearsal : kegiatan mental konsumen untuk mengingat- ingat informasi yang diterimanya
dan menghubungkannya dengan informasi lainya yang sudah tersimpandalam memorinya.
Pada tahap ini, semua kampanye memakai masker diharapkan sudah tertanam pada
short/longterm memory
Sumber:
1. https://www.dictio.id/t/bagaimana-proses-pengolahan-informasi-dan-persepsi-
konsumen-dalam-perilaku-konsumen/13994/2
2. http://eprints.undip.ac.id/28956/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf
3. https://tirto.id/teori-kebutuhan-maslow-pengertian-dan-contohnya-gjrV
4. EKMA4567
lOMoARcPSD|18551433