Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum, izin menanggapi diskusi 2 ini.

Nama : Bella Qadrisra


NIM : 042808028

Diskusi 2 Perilaku Konsumen

Pertanyaan:
1. Apakah menurut anda motivasi orang dalam membeli sebuah smartphone sama?
Uraikan jawaban anda.

Baik, menurut saya motivasi seseorang dalam membeli smartphone adalah sama,
dikarenakan terkait fungsi dan manfaat yang dibutuhkan oleh penggunanya, yang berbeda
hanyalah kebutuhan spesifikasi dan fitur dari smartphone saja yang memiliki perbedaan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya.

Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi konsumen berasal dari
kebutuhan konsumen itu sendiri. Kebutuhan tersebut dapat dibedakan menjadi kebutuhan
utama dan sekunder. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, seringkali tanpa sadar
konsumen secara sekaligus memenuhi dua kebutuhan yakni utama dan sekunder. Selain
kebutuhan utama-sekunder, juga ada kebutuhan utilitarian dan kebutuhan ekspresif.
Kebutuhan utilitarian adalah kebutuhan yang dilihat dari segi manfaatnya, sedangkan
kebutuhan ekspresif adalah kebutuhan karena faktor psikologis.
Dari uraian tentang kebutuhan yang memotivasi konsumen tersebut, kita mengetahui
bahwa ketika membeli suatu barang, akan ada lebih dari satu kebutuhan yang
menyertainya. Smartphone merupakan barang yang harganya tidak murah, dan bisa
dibilang secara umum termasuk ke dalam kebutuhan sekunder.
Akan tetapi di era digital saat ini, manusia dituntut untuk berkomunikasi serta bekerja
dalam virtual dan media sosial. Untuk itu motivasi seseorang untuk membeli smartphone,
bukan hanya melulu memenuhi kebutuhan sekundernya, melainkan juga sebagai
kebutuhan yang utama. Kebutuhan utama tersebut, yaitu memperlancar kegiatan
komunikasi sehari-hari antar rekan kerja dan sebagainya. Selain itu seseorang membeli
smartphone juga ada yang memenuhi kebutuhan uitilitariannya, yaitu melihat dari segi
manfaatnya. Selain itu seseorang membeli smartphone juga ada yang memenuhi
kebutuhan ekspresifnya, yaitu dengan memilih membeli merek termahal, atau kapasitas
RAM yang besar, atau kamera yang bagus, atau sinyal yang sudah 5G, dan lain sebagainya.
Maka dari itu motivasi tiap orang dalam membeli smartphone pasti berbeda-beda namun di
era sekarang ini, smartphone sudah menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi untuk
tujuan berkomunikasi dan memperlancar kegiatan sehari-hari.

Pertanyaan:
2. Bagaimana teori Maslow dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan strategi
pemasaran untuk produk pemutih kulit, jelaskan dalam 4 bauran pemasaran !

Menurut Teori Maslow, sebagai teori dasar yang menerangkan hierarki kebutuhan orang.
Teori tersebut dapat diterapkan dalam mengembangkan strategi pemasaran yakni
segmentasi dan positioning (pemosisian). Berdasarkan teori Maslow kebutuhan terbagi ke
dalam 5 klasifikasi yaitu, fisiologis, keamanan, sosial, penerimaan, esteem serta
aktualisasi diri. Produk pemutih kulit merupakan produk kecantikan sekaligus kesehatan,
tak jarang banyak orang yang masih meragukan keamanannya. Jika dilihat dari hierarki
kebutuhan Maslow, yang membutuhkan produk pemutih kulit adalah dimulai dari kelompok
penerimaan. Kebutuhan kelompok tersebut adalah diterima di masyarakat, untuk itu harus
mempunyai nilai untuk diterima, kebutuhannya berupa kosmetik, perhiasan dan lainnya
termasuk salah satunya adalah produk pemutih kulit.
Segmentasi merupakan pengelompokkan konsumen, konsumen dibagi-bagi sesuai dengan
karakteristiknya. Seperti uraian diatas yang berdasar teori Maslow, segmentasi pasar
produk ini adalah dimulai dari kelompok penerimaan. Kemudian positioning (pemosisian),
atau dipersepsikan berbeda dengan produk sejenis lainnya. Positioning dari produk
pemutih kulit ini terbuat dari 100% bahan alami dan sudah lulus BPOM, sehingga citra dari
produk ini adalah 100% alami.
Jika ditelusuri dari bauran pemasaran yang terdiri dari 4P (Product, Price, Place,
Promotion), produk ini adalah produk pemutih kulit yang 100% alami terbuat dari bahan
herbal aman dan sudah lulus uji BPOM. Dari segi harga produk ini dijual dengan harga tidak
terlalu murah karena sepadan dengan kualitas dan manfaatnya, karena jika terlalu murah
akan membuat persepsi orang meremehkan kualitasnya. Kemudian tempat untuk
memasarkan produk ini adalah toko obat secara offline, dan toko online serta media
sosial. Dalam hal promosi tidak hanya mengiklankan produk di media sosial melalui
testimoni, tetapi juga mengiklankan brosur di toko-toko obat dan kosmetik.

Pertanyaan:
3. Bagaimana pengetahuan tentang gaya hidup konsumen dapat dimanfaatkan untuk
menyusun strategi pemasaran? Berilah contoh
Gaya hidup merupakan ekspresi dari kepribadian seseorang, dan kepribadian merupakan
refleksi dari internal konsumen. Matin Khan (2006) mengemukakan tentang karakteristik
gaya hidup, salah satunya adalah gaya hidup dapat mempengaruhi semua bidang kegiatan
seseorang, sehingga juga akan berakibat pada pola konsumsi si orang tersebut.
Gaya hidup atau life style tiap konsumen tentunya berbeda satu sama lain, misalkan si A
adalah seorang Pegawai Pajak dan si B adalah seorang karyawan suatu perusahaan. Si A
memiliki gaya hidup mengonsumsi makanan organik dan sehat, sedangkan si B memiliki
gaya hidup mengonsumsi makanan cepat saji.
Dengan pengetahuan gaya hidup, perusahaan (pemasar) akan memahami kebutuhan dan
keinginan sehari-hari konsumen serta mekanisme untuk memungkinkan produk atau jasa
yang akan diposisikan dalam hal bagaimana itu akan memungkinkan seseorang untuk
mengejar gaya hidup yang diinginkan. Atau secara sederhana, dapatkah konsumen
mengejar gaya hidupnya dengan produk yang kita tawarkan.

Sumber Referensi : BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen Modul 2 Hal. 2.5-2.7, 2.9-2.17,
2.32-2.34

https://cerdasco.com/apa-manfaat-analisis-industri-bagi-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai