NIM : 1901616
Prodi : Pendidikan Bisnis
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Ratih Hurriyati, M.P.
Lisnawati, S.Pd., M.M.
TUGAS 2
2. Consumers have both innate and acquired needs. Give examples of each kind
of need and show how the same purchase can serve to fulfill either or both
kinds of needs.
Jawaban:
Ada dua jenis kebutuhan manusia yaitu kebutuhan Biogenik (fisiologis) dan
kebutuhan bawaan, yang menopang keberadaan fisik: kebutuhan akan
makanan, air, udara, perlindungan tubuh dari lingkungan luar (yaitu, pakaian
dan tempat tinggal), dan seks. Kebutuhan psikogenik dipelajari dari orang tua,
lingkungan sosial, dan interaksi dengan orang lain. Di antara banyak lainnya,
mereka termasuk kebutuhan akan harga diri, prestise, kasih sayang,
kekuasaan, dan prestasi.
Kedua jenis kebutuhan tersebut mempengaruhi keputusan pembelian kita.
Misalnya, semua individu membutuhkan perlindungan dari unsur-unsur dan
karena itu membeli rumah. Namun, jenis rumah yang mereka beli adalah hasil
dari kebutuhan psikologis dan terpelajar.
3. List the innate and acquired needs that would be useful in developing
promotional strategies for the following products and explain how they would
be useful: (a) global positioning devices, (b) sunglasses that can be
customized online, and (c) smartphones
Jawaban:
a) global positioning devices
Etnosentrisme konsumen dapat mempengaruhi kesediaan seorang
konsumen dalam membeli produk yang memiliki positioning global.
Bagi konsumen yang tidak atau kurang etnosentris, mereka cenderung
memilih produk buatan luar negeri untuk ekstrinsiknya. Namun bagi
konsumen etnosentris mereka akan merasa tidak pantas atau salah saat
membeli produk milik luar negeri. Oleh karena itu, beberapa pemasar
berhasil menargetkan konsumen etnosentris dengan menekankan tema
nasionalistik dalam daya tarik promosi mereka seperti mencantumkan
“made in amerika” dan lain sebagainya.
b) sunglasses that can be customized online
Kebutuhan akan perlindungan tubuh dari lingkungan luar dan
dipengaruhi oleh keinginan konsumen untuk mengubah atau
memperbaiki diri mereka melalui aksesoris yang ia kenakan. Hal ini
terjadi karena manusia ingin selalu tampil dengan versi terbaik.
c) Smartphones
Karena didorong oleh kebutuhan berinteraksi dan terhubung dengan
orang lain, manusia saat ini sangat bergantung terhadap smartphone.
Namun disamping itu, pemilihan jenis smartphone akan dipengaruhi
oleh kebutuhan psikologis seperti harga diri dan prestise yang
ditawarkan oleh merek smartphone tertentu.
4. Why are consumers’ needs and goals constantly changing? What factors
influence the formation of new goals? Apply the concepts of needs and goals
to the introduction of a new program by your college or university.
Jawaban:
Perubahan yang tejadi pada tujuan seorang konsumen dapat dipengaruhi oleh
berubahnya kepribadian seseorang. Karena kepribadian seseorang dapat
berubah secara lambat namun pasti seiring bertambahnya usia dan
kedewasaan, juga karena adanya peristiwa besar tertentu yang dialaminya.
Trend terkini pun dapat mempengaruhi tujuan dari seorang individu.
Sedangkan perubahan kebutuhan individu terjadi karena manusia tidak
pernah merasa terpuaskan secara penuh atau permanen atas kebutuhannya.
Kebutuhan tingkat tinggi terpenuhi ketika kebutuhan tingkat bawah sudah
terpenuhi . Jika mereka tidak mencapai tujuan mereka, mereka terus berjuang
untuk tujuan lama atau mereka mengembangkan tujuan pengganti.
6. For each of the following products, select one level from Maslow’s hierarchy
of human needs. Describe how you would use the need you selected in
promoting the product to a market segment of your choice. The products are
e-readers, expensive shoes, and vacation homes.
Jawaban:
Produk-produk e-readers, expensive shoes, dan vacation homes berada pada
tingkat keempat hierarki maslow yaitu kebutuhan ego dan harga diri. Sebelum
melakukan promosi, brand yang menjual produk dengan harga tinggi perlu
memiliki alasan kuat dari keberadaan brand tersebut. Seperti manfaat apa
yang diberikan kepada konsumen, ekspetasi konsumen terhadap produk, dan
sebagainya. Adapun cara mempromosikan produk ke segmen pasar yaitu
dengan menunjukkan perhatian orang lain ketika mereka melihat barang milik
seseorang, jika seseorang telah berada di tingkat kebutuhan ego maka ia akan
mencari cara untuk menonjol seperti mendapat pengakuan orang lain ataupun
ketika ada produk mewah atau branded yang baru keluar, maka keinginan
untuk langsung memiliki produk tersebut pun muncul. Cara promosi dapat
melalui media sosial dengan membuat suatu konten, bekerjasama dengan
influencer/selebriti/tokoh terkenal lainnya. Selain itu, dalam mempromosikan
produknya perlu menonjolkan keaslian, kelebihan dan sisi eksklusif dari
produk tersebut.
7. What are the advantages and disadvantages of using Maslow’s needs
hierarchy in segmentation and positioning?
Jawaban:
Keuntungan menggunakan hierarki kebutuhan Maslow dalam segmentasi dan
positioning yaitu:
a) Hierarki Kebutuhan Maslow ini mudah beradaptasi dengan
segmentasi pasar dan perkembangan periklanan dan daya tarik
komunikasi pemasaran lainnya.
b) Lima tingkat kebutuhan dalam Hierarki Kebutuhan Maslow cukup
umum untuk mencakup sebagian besar kebutuhan individu sehingga
dapat dimanfaatkan untuk informasi pemasar.
c) Teori ini memberikan informasi kepada pemasar bahwa kebutuhan
manusia itu memiliki tingkatan yang berbeda beda sehingga pemasar
dapat menggunakan tingkat kebutuhan tersebut untuk membedakan
produk mereka.
9. How would you explain the fact that, although no two individuals have
identical personalities, personality is sometimes used in consumer research to
identify distinct and sizable market segments?
Jawaban:
Umumnya, kepribadian individu cenderung konsisten dan abadi, sehingga
kepribadian dikatakan memiliki konsistensi dan daya tahan. Kedua kualitas
itu penting jika pemasar ingin menjelaskan atau memprediksi perilaku
konsumen dalam hal kepribadian. Pemasar tidak dapat mengubah kepribadian
konsumen agar sesuai dengan produk mereka. Namun, jika pemasar
mengetahui karakteristik kepribadian mana yang mempengaruhi tanggapan
konsumen tertentu, mereka dapat menarik ciri-ciri relevan yang melekat pada
konsumen sasaran mereka. Misal, jika seorang pemasar mengetahui bahwa
salah satu produk perusahaan menarik inovator konsumen untuk membeli,
pemasar dapat menciptakan pesan pemasaran yang menarik konsumen yang
suka terhadap produk tersebut.
Selain itu, kepribadian memungkinkan pemasar untuk mengkategorikan
konsumen ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan satu atau beberapa
ciri yang sama, karena konsumen yang termasuk dalam segmen tertentu
seringkali tinggi pada karakteristik kepribadian tertentu, sedangkan konsumen
dari segmen lain mendapat skor rendah pada karakteristik yang sama.
Meskipun kepribadian umumnya bertahan lama, dalam keadaan tertentu,
kepribadian dapat berubah dalam peristiwa kehidupan seperti pernikahan,
kelahiran anak, kematian orang tua, atau perubahan pekerjaan dan profesi.
Kepribadian seseorang juga berubah seiring bertambahnya usia.
10. Contrast the major characteristics of the following personality theories: (a)
Freudian theory, (b) neo-Freudian theory, and (c) trait theory. In your answer,
illustrate how each theory is applied to the understanding of consumer
behavior
Jawaban:
a) Freudian theory
Teori Freudian (atau psikoanalitik) merupakan inti dari motivasi dan
kepribadian manusia yang dibangun atas dasar pemikiran bahwa
kebutuhan atau dorongan yang tidak disadari, terutama dorongan
seksual dan dorongan biologis lainnya. Karena asal klinisnya, teori ini
menekankan pengukuran kepribadian melalui pendekatan kualitatif
atau subjektif (misalnya teknik proyektif). Aplikasi utama teori
Freudian untuk perilaku konsumen adalah karya Ernest Dichter
Misalnya pada studi kepribadian konsumen bahwa dorongan pada
manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa para konsumen
terutama tidak menyadari alasan mereka yang sebenarnya atas
pembelian suatu jenis barang/jasa tertentu. Dapat dilihat dari hal
tersebut bahwa pembelian konsumen dan kepemilikan barang oleh
konsumen sebagai cerminan dari kepribadian individu yang
bersangkutan.
b) neo-Freudian theory
Teori Neo-Freudian didasarkan bahwa hubungan sosial menjadi dasar
pembentukan dan pengembangan kepribadian. Misalnya, jika seorang
pemasar ingin memposisikan produk mereka sebagai produk yang
memberikan kesempatan menjadi bagian dan dihargai orang lain
dalam lingkungan kelompok/sosial tertentu, maka pemposisian
produk tersebut berdasarkan penggambaran karakterisitik individu
yang patuh menurut Horney. Aplikasi paling sistematis dari teori Neo-
Freudian dalam riset konsumen adalah pengembangan skala CAD—
tes kepribadian berdasarkan proposisi Karen Horney bahwa individu
dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe kepribadian: penurut, agresif,
dan tidak terikat.
c) trait theory
Teori ini bersifat kuantitatif/empiris yang memfokuskan pada
pengukuran kepribadian menurut karakteristik psikologis khusus yang
disebut sifat. Ini memandang kepribadian sebagai seperangkat sifat
yang bertahan lama daripada hasil dari dorongan bawah sadar. Tes
kepribadian yang sangat sesuai dengan kebutuhan tertentu ini
mengukur berbagai sifat seperti keinovatifan konsumen, materialism
konsumen, etnosentrisme konsumen. Contoh: lebih besar
kemungkinan adanya hubungan antara sifat pribadi kepemilikan mobil
yang dapat diubah menjadi sport oleh individu tertentu, daripada
antara sifat kepribadian merk mobil yang dapat diubah menjadi sport
yang dibeli.
11. Describe personality trait theory. Give five examples of how personality traits
can be used in consumer research.
Jawaban:
Sifat kepribadian atau ciri ciri kepribadian adalah karakteristik yang
membedakan individu satu dengan individu lainnya dan diukur melalui
kuisioner yang dikelola sendiri untuk menunjukkan perbedaan individu dalam
hal skor “tinggi” versus “rendah” pada sifat-sifat tertentu. Peneliti perilaku
konsumen mengembangkan tes yang menilai ciri-ciri kepribadian, dan sering
kali memasukkan item dari skala yang dirancang untuk mengukur masalah
klinis dan psikologis ke dalam alat penelitian mereka sendiri.
Para peneliti telah menemukan bahwa ciri-ciri kepribadian tercermin dalam
pola belanja konsumen, tetapi jarang mempengaruhi pilihan merek. Misalnya,
korelasi statistik antara sifat kepribadian tertentu yang mana seseorang secara
teratur makan selai kacang lebih mungkin terjadi daripada korelasi antara
sifat itu dan merek selai kacang yang dibeli. Selanjutnya, pemasar
mempelajari pengaruh kepribadian pada perilaku konsumsi karena
pengetahuan tersebut memungkinkan mereka untuk mengelompokkan
konsumen secara efektif, dan mengembangkan iklan yang menargetkan
segmen tertentu.
Tes kepribadian sifat tunggal yang dipilih (yang mengukur hanya satu sifat,
seperti kepercayaan diri) semakin dikembangkan secara khusus untuk
digunakan dalam studi perilaku konsumen. Tes kepribadian yang dibuat
khusus ini mengukur ciri-ciri seperti inovasi konsumen (seberapa reseptif
seseorang terhadap pengalaman baru), kerentanan konsumen terhadap
pengaruh interpersonal (SUSCEP - mengukur bagaimana konsumen
merespons pengaruh sosial), pemantauan diri (sejauh mana seorang individu
peka terhadap lingkungannya dan menyesuaikan atau memodifikasi perilaku
yang sesuai), dan etnosentrisme konsumen (CETSCALE - mengidentifikasi
kemungkinan konsumen untuk menerima atau menolak produk buatan luar
negeri).
Oleh karena itu, produsen kamera yang mengiklankan kepada konsumen yang
diarahkan ke dalam harus menekankan kemampuan untuk mengambil gambar
yang lebih baik dan kepuasan pribadi yang dihasilkan. Iklan yang ditujukan
untuk konsumen terarah lain harus menggambarkan memotret orang lain
(misalnya memotret teman yang berdiri di dekat tengara terkenal) atau
menunjukkan gambar atau slide yang diambil teman selama perjalanan.
Konsumen yang memiliki tingkat inovasi tinggi lebih mudah menerima
produk baru daripada orang yang tingkat inovasinya rendah. Jadi, ketika
memperkenalkan model baru atau fitur produk baru, pemasar kamera harus
beriklan kepada mereka yang memiliki tingkat inovasi tinggi karena mereka
mendekati produk yang tidak dikenal dengan keterbukaan dan sedikit
kecemasan. Setelah diadopsi oleh para inovator, segmen pasar lain akan
membeli produk
12. Research has found that the target market selected by the maker of a digital
camera consists primarily of individuals who are other-directed and also have
a high need for cognition. How can the camera’s marketer use this
information in promoting its product?
Jawaban:
Hasil informasi dapat digunakan dalam beberapa cara. Pertama, dalam
berurusan dengan konsumen yang terarah pada orang lain. Promosi atau iklan
yang ditujukan untuk konsumen yang diarahkan ke luar menekankan
pentingnya mencari saran dari teman, keluarga atau orang lain sebelum
mengambil sebuah keputusan pembelian. Demikian pula, dengan konsumen
yang memiliki kebutuhan kognisi yang tinggi. Faktor kognitif
mengekspresikan rangsangan mental yang dialami dengan menggunakan
suatu inovasi. Konsumen yang sangat inovatif cenderung menjadi pembuat
kepputusan yang independen. Maka dari itu, promosi atau iklan yang
digunakan perlu mencerminkan inovasi yang tinggi.
13. Describe the type of promotional message that would be most suitable for
each of the following personality market segments, and give an example of
each: (a) highly dogmatic consumers, (b) inner-directed consumers, (c)
consumers with high optimum stimulation levels, (d) consumers with a high
need for recognition, and (e) consumers who are visualizers versus consumers
who are verbalizers.
Jawaban:
a) Highly dogmatic consumers
Dogmatisme adalah tingkat kekakuan seseorang—kebalikan dari
berpikiran terbuka—terhadap informasi dan pendapat yang
bertentangan dengan keyakinan dan pandangan seseorang (yaitu,
pikiran tertutup). Seseorang yang sangat dogmatis mendekati yang
tidak dikenal secara defensif dan dengan ketidakpastian dan
ketidaknyamanan. Konsumen yang sangat dogmatis cenderung lebih
mudah menerima iklan yang berisi daya tarik dari figur berwibawa,
seperti selebriti dan pakar.
Contohnya adalah endorsement selebriti atau testimoni dari para ahli
terhadap suatu produk.
b) inner-directed consumers
Konsumen yang diarahkan ke dalam (inner-directed consumers)
mengandalkan nilai atau standar batin mereka sendiri dalam
mengevaluasi produk baru dan cenderung menjadi inovator
konsumen. Orang-orang yang diarahkan ke dalam lebih menyukai
iklan yang menekankan fitur produk dan keuntungan pribadi.
Contohnya, pelanggan A akan membeli pakaian yang sesuai dengan
standarnya dengan mempertimbangan fitur dan keuntungan pribadi.
c) consumers with high optimum stimulation levels
Tingkat stimulasi optimal yang tinggi (high optimum stimulation
levels) adalah sejauh mana orang menyukai pengalaman baru,
kompleks, dan tidak biasa. Konsumen dengan tingkat stimulasi
optimal yang tinggi lebih terbuka terhadap pengambilan risiko, lebih
cenderung inovatif, mencoba produk dengan banyak fitur baru, dan
berbelanja di gerai ritel baru. Konsumen dengan OSL tinggi
cenderung merespon dengan baik pesan promosi yang menekankan
lebih banyak daripada risiko, kebaruan, atau kegembiraan yang lebih
sedikit. Para peneliti telah menemukan bahwa konsumen yang
mencari stimulasi optimal tingkat tinggi lebih bersedia mengambil
risiko, lebih mungkin untuk mencoba produk baru dan inovatif, dan
berusaha mempertahankan tingkat stimulasi optimal yang tinggi saat
berbelanja.
Contohnya adalah pelanggan A yang lebih memilih berbelanja di toko
baru dibandingkan toko yang pernah ia kunjungi sebelumnya.
d) consumers with a high need for recognition
Need for cognition (NFC) mengukur keinginan atau kenikmatan
berpikir seseorang. Konsumen yang memiliki NFC tinggi merespons
iklan yang berisi banyak informasi dan deskripsi terkait produk.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang dengan NFC tinggi
lebih cenderung mencari informasi produk, peristiwa terkini, dan
sumber daya pendidikan online dibandingkan orang lain. Studi lain
menemukan bahwa orang yang memiliki NFC tinggi berkonsentrasi
pada tujuan aktivitas online yang mereka rencanakan. Konsumen
dengan kebutuhan akan pengakuan yang tinggi adalah mereka yang
sering mendambakan, atau menikmati, berpikir. Mereka cenderung
responsif terhadap iklan yang kaya akan informasi atau deskripsi
terkait produk, dan tidak responsif terhadap aspek tambahan atau
kontekstual dari sebuah iklan.
Contohnya adalah pelanggan A yang lebih responsif terhadap iklan
Sensodyne karena informasi yang diberikan dibandingan iklan
Closeup.
e) consumers who are visualizers versus consumers who are verbalizers
Verbalizers lebih menyukai pesan promosi yang mengandung banyak
informasi tertulis, tekstual, dan verbal. Visualizers lebih mudah
menerima gambar bergambar, dan termasuk: Visualizers Objek dan
Visualizers Spasial. Meskipun sebagian besar iklan terdiri dari
informasi verbal dan gambar, beberapa iklan dan beberapa media
secara signifikan lebih visual daripada yang lain. Konsumen di media
sosial semakin tertarik dan terlibat dalam lebih banyak konten visual
(misalnya instruksi visual, meme, dan infografis). Pemasar harus
menekankan dimensi visual dalam menarik visualisator (yaitu
konsumen yang lebih menyukai informasi visual dan produk yang
menekankan visual) serta deskripsi dan penjelasan rinci dalam
menargetkan verbaliser (yaitu konsumen yang lebih menyukai
informasi produk tertulis dan verbal).
Hands-on Assignments
16. Find two advertisements that depict two different defense mechanisms (Table
3.1) and discuss their effectiveness.
Jawaban:
17. Find three advertisements that illustrate the needs for order, achievement, and
affection and discuss their effectiveness. (Each advertisement should depict
one of these needs.)
Jawaban:
Iklan needs for order
19. Interview three friends about their favorite leisure-time activities. Do your
leisure-time preferences differ from those of your friends? Which personality
traits might explain why your preferences are different from or the same as
those of your friends, and how so?
20. Find three print advertisements that illustrate concepts from Freudian
personality theory and discuss how they do so.
Jawaban:
a) Nike
Iklan Nike berfokus pada branding yang berfokus pada ego. Jenis
strategi ini sepenuhnya berpusat pada membangun ego pelanggan.
Nike juga memposisikan dirinya sebagai merek bagi mereka yang
mencapai hal-hal hebat dan menunjukkan bahwa dalam iklan mereka,
“pemasaran difokuskan di sekitar pengguna, pengguna yang mencapai
hal-hal hebat, pengguna yang berada di jalan menuju perbaikan diri
dan hanya begitu kebetulan menggunakan produk Nike saat
melakukannya.” Merek tidak dipasarkan sebagai produk yang Anda
butuhkan untuk berhasil, melainkan konsumen menggunakannya
karena mereka berhasil. Itu tidak dilihat sebagai produk melainkan
cara hidup.
b) Lucky Strike
21. Discuss how you curate your own social media self-image. What are your
rules for posting or viewing on social media?
Jawaban:
Aturan citra diri dalam media sosial saya sendiri yaitu dengan membagikan
atau memposting apa yang layak dibagikan dan berusaha tidak mengandung
SARA ataupun membuat konten yang bersifat menyinggung orang atau pihak
lain karena dapat menimbulkan pertanyaan besar bagi audiens yang telah
mengikuti akun media sosial saya. Ketika kita terlalu sering membuka media
sosial, besar kemngkinan akan melihat orang-orang yang berada di atas kita,
sehingga kita akan merasa banyak kekurangan yang terdapat dalam diri kita
atau timbul rasa insecure. Maka dari itu, janganlah sering-sering membuka
media sosial karena apabila kita tidak bisa menggunakannya dengan baik
maka akan berakibat buruk untuk kita.