Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN PEMASARAN

NAMA : KADEK WIDYA LASTARI

NPM : 1733122004

KELAS : F1/ AKUNTANSI / REG B

SEMESTER :6

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA

TAHUN 2020
BAURA PEMASARAN

A. PENGERTIAN BAURA PEMASARAN


Pemasaran (Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan
untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia
yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
Secara definisi, Kotler menyebutkan bahwa Manajemen Pemasaran adalah penganalisisan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan programprogram yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam menghadapi pasar sasarannya perusahaan memiliki seperangkat alat-alat
pemasaran yang sangat berperan untuk memperoleh dampak maximum terhadap pasar. Alat-alat
pemasaran tersebut terangkum dalam bauran pemasaran perusahaan. Secara definitif dikatakan
oleh Philip Kotler bahwa Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Alat pemasaran tersebut
dapat dikelompokan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai 4P yaitu: produk
(product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Keempat variabel tersebut
dapat dikombinasikan dan saling berkaitan satu sama lain sehingga keputusan disatu bagian akan
mempengaruhi tindakan dibagian lain, sebagaimana halnya konsep sistem.

1. PENGERTIAN PRODUK (Product)


Salah satu komponen bauran pemasaran yang penting adalah produk. Produk adalah
pemahaman produsen atau “sesuatu” baik yang berwujud fisik maupun tidak, yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Pendapat lain mengatakan bahwa produk merupakan keseluruhan obyek
atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Dan perlu diperhatikan
bahwa dalam produk konsumen tidak hanya membeli benefit dan value dari produk tersebut.

Dari dua difenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa produk adalah suatu barang baik
secara fisik atau tidak yang akan kita jual kepada konsumen dan memiliki lebel atau (brand)
yang ditawarkan dalam produk tersebut. Produk akan terus berkembang sesuai kebutuhan yang
ada di masyarakat dan perkembangan teknologi. Dengan cara melihat pangsa pasar dan
menganalisa kebutuhan dari keinginan masyarakat terhadap produk yang akan digunakan,
sehingga bisa memberikan nilai yang bermanfaat (kualitas yang baik) kepada konsumen atas
produk yang kita tawarkan.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Perencana produk harus memikirkan produk pada 3 tingkat:
a. Produk Inti
Jasa untuk memecahkan Masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen, ketika
membeli suatu produk. Hal ini didasarkan pada pertanyaan: “Apa yang sebenarnya dibeli
oleh pembeli”
b. Produk Aktual
Bagian dari produk, yang meliputi tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek dan
pengemasan dan sifat lain yang dibagungkan untuk memberikan manfaat produk inti.
c. Produk Tambahan
Tambahan servis/pelayanan dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk
inti dan produk aktual.

2. JENIS-JENIS PRODUK ( Klasifikasi Produk)


Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya
tahan, wujud dan penggunanya (konsumen atau industri). Setiap jenis produk memiliki strategi
bauran pemasaran yang sesuai. Menurut Philip Kotler ( 2006 : 451 ) pemasar
mengklasifikasikan produk ke dalam 3 golongan yaitu :

1. Daya tahan dan wujud. Bedasarkan daya tahan dan wujud,produk dapat diklasifikasikan
kedalam 3 kelompok yaitu :
a. Barang tahan lama (durable goods). Adalah barnag yang berwujud yang biasanya tetap
bertahan walaupun sudah digunakan berkali-kali. Contohnya adalah peralatan mesin dan
pakaian. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih
pribadi, mempunyai marjin yang lebih tinggi dan memerlukan lebih banyak garansi dari
penjual.
b. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods). Adalah barang yang tidak tahan lama
adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan. Contohnya adalah sabun dan bir karena barang barang ini dikonsumsi
dengan cepat dan sering dibeli, strategi yang tepat adalah menyediakannya diberbagai
lokasi, hanya mengenakan marjin kecil dan memasang iklan besar-besaran guna
memancing orang mencobanya.
c. Jasa (service). Adalah produk-produk yang tidak berwujud tidak terpisahkan dan tidak
terpisahkan dan tidak mudah habis. Akibatnya produk ini biasanya memerlukan
pengendalian mutu, kredibilitas pemasok dan kemampuan penyesuaian yang lebih
tinggi.Contohnya mencangkup pemotongan rambut dan perbaikan barang.

2. Produk industri. Produk industri dapat diklasifikasikan berdsarkan cara barang itu
memasuki proses industri dan harga relatifnya. Produk industri dapat dibedakan tiga
yaitu:
a. Bahan baku dan suku cadang (materials and parts). Yaitu barang-barang yang seluruhnya
memasuki produk yang dihasilkan tersebut. Barang-barang itu terbagi menjadi dua
kelompok : Bahan mentah dan bahan baku dan suku cadang yang diproduksi.
b. Barang modal (capital items). Yaitu barang-barang tahan lama yang memudahkan
pengembangan atau pengolahan produk jadi. Barang modal meliputi dua kelompok yaitu
: instalasi dan perlatan.
c. Perlengkapan dan jasa bisnis. Yaitu barang dan jasa tidak tahan lama yang membantu
pengembangan dan atau pengelolaan produk akhir.

3. Produk konsumen. Produk yang termasuk barang konsumsi diklasifikasikan kedalam 4


(empat) kelompok yaitu :
a. Produk kemudahan (converience products). Yaitu barang-barang yang biasanya sering
dibeli konsumen segera, seketika, hanya sedikit membanding-bandingkan dan usaha
membelinya minimal, meliputi:
1) Produk kebutuhan pokok: produk yang dibeli konsumen secara teratur
2) Produk impuls: produk yang dibeli dengan sedikit perencanaan atau usaha untuk
mencari
3) Produk keadaan darurat: produk yang dibeli ketika konsumen membutuhkan
Contohnya : shampo dan sabun mandi
b. Produk belanja (shopping products). Yaitu barang-barang yang biasanya dibandingkan
berdasarkan kesesuaian, kualitas,harga dan gaya dalam proses pemilihan dan
pembeliannya. meliputi:
1) Produk homogen: produk yang mempunyai mutu sama, tetapi harganya cukup
berbeda.
2) Produk heterogen: produk yang mana konsumen memandang sifat produk lebih
penting ketimbang harga.
Contohnya : pakaian dan peralatan rumah tangga.

c. Produk Khusus (speciality products). Yaitu produk dengan karateristik unit dan atau
identifikasi merek yang untuk sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia melakukan
usaha khusus untuk membelinya. Contohnya : mobil dan HP

d. Produk yang tidak dicari (unsought products). Yaitu barang-barang yang tidak
diketahui konsumen atau biasanya mereka tidak terpikir untuk membelinya. Contohnya:
asuransi jiwa.

3. SIKLUS PRODUK
Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual
perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir
(bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat
variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :
1) Pemilihan produk
2) Pembungkus barang
3) Merk barang
a. Pemilihan barang/produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang
akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi,
promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari
bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai
dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan
sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau
ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk
tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti
juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan
terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan
yang harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang
akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah
menyiapkan produk baru,sebagai pengganti atau strategi baru.
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing tahap
suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga
agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut :

1) Tahap Perkenalan
Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau
masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang
tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang
gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan
produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain. Tahap
perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil
penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan pendapatan produsen.
Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk
perusahaan dan mulai menyukainya.
2) Tahap Pertumbuhan
Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat
karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang
dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti dengan
memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar)
yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan
perusahaan pesaing.Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang
mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi
yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu
masuk pasar.

3) Tahap kedewasaan dan kejenuhan


Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan
peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan
sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit
peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan. Tambahan volume
penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang
dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai mengikis segmen pasar
kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang
sekitarnya mempunya keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah
mulai jenuh dengan produk yang kita jual.

4) Tahap kemunduran/penurunan
Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala
tahap decline dalam siklus hidup produk. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh
faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, pasar merasa jenuh terhadap produk yang
ada. produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar
negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir
siklus hidup produk ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah
didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi
perusahaan. Contoh produk elektronik yang sedang mengalami penurunan adalah CPU
atau personal komputer yang saat ini sudah hampir terlibas oleh laptop.

b. Pembungkus Barang
Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata
mempunya kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang
relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk tersebut
akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar proudk yang akan dipilih. Oleh karena itu
bungkus juga memegang perenan penting dalam penjualan produk. Untuk membuat bungkus
agar menarik pembeli maka perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai aspek baik
aspek ekonomi, keindahan maupun praktisnya.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:


 Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
 Bungkus yang mudah diingat.
 Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan
produk sejenis yang lain.
 Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan,
penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai kegiatan setelah dipakai
habis (ada kegiatan ganda).

c. Merk Barang
Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar tertentu
untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan
perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah
menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya tidak akan nemilih lagi
dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau
kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap sudah cukup memutuskan untuk
membeli.
4. MERK PRODUK

Merk adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau suatu kombinasi dari atribut-
atribut produk yang dapat memberikan identitas kepada suatu barang dan membedakan barang
tersebut dengan barang yang lainnya. Setiap barang memiliki merk yang berbeda-beda, begitu
juga fungsi merk bagi pembeli, produsen, maupun pedagang. Beberapa fungsi merk, yaitu:
 Bagi Pembeli: sebagai dasar penentuan pilihan, jaminan kualitas, kepuasan
 Bagi Produsen: sebagai identitas, promosional, membangun citra produk, dan
mengendalikan pasar
 Bagi Pedagang: untuk pengendalian persediaan, prestos, dan kompetitif
 Strategi pengembangan merk, yaitu:
a. Line extension/Perluasan lini produk
Strategi ini menggunakan nama merk yang sudah ada ditambahkan variasi
seperti diubah ke dalam bentuk baru, ukuran kemasan yang berbeda, warna
dan rasa yang baru namun masih dengan nama merek yang sama.
b. Brand extension/Perluasan merk
Strategi ini menggunakan nama merk yang sudah ada dikembangkan dan
diperkenalkan untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi.
c. Multi brand/Aneka merk
Strategi ini memperkenalkan banyak merk baru namun masih dalam kategori
produk yang sama.
d. New brand/Merk baru
Pada strategi ini adalah meluncurkan merk yang benar-benar baru untuk
kategori produk yang baru juga bagi perusahaan.

5. LABEL PRODUK
Labeling atau label adalah bagian dari kemasan atau dalam bentuk yang lain yang digunakan
untuk memberikan informasi sehubungan dengan produk. Secara umum ada tiga macam label,
yaitu :
a. Label merek (brand label), merupakan nama merek yang diberikan kepada produk atau
dicantumkan pada kemasan atau packaging.
b. Label diskripsi (descriptive label), merupakan label yang berfungsi untuk memberikan
informasi obyektif mengenai penggunaan, konstruksi, pembuatan, perawatan, perhatian,
kinerja serta karakteristik-karakteristik lainnya yang berhubungan dengan produk.
c. Label tingkatan (grade label), merupakan label yang berfungsi untuk identifikasi
penilaian kualitas produk dengan menggunakan lambang atau tanda kualitas tertentu
(hurup, kata atau tanda yang lainnya), misal produk X dengan kualitas 1.

6. PEMBUNGKUS
Menurut Kotler, Packaging merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan
pembuatan wadah atau pembungkus suatu produk. Fungsi dari kemasan, yaitu:
 Pelindung isi (dari kerusakan, kehilangan, dsb)
 Kemudahan menggunakan produk (alat pemegang, tidak tumpah)
 Pemakaian ulang (dapat diisi kembali, untuk wadah lain)
 Daya tarik (artistic, warna, atau desain)
 Identitas (berkesan kokoh, lembut, atau mewah)
 Distribusi (mudah disusun, dihitung, atau dipindahkan)
 Informasi (informasi isi, pemakaian, kualitas)
 Pengembangan (kemajuan teknologi, daur ulang)

Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan harus memberikan keunikan atau ciri khas
dari produk. Salah satunya yaitu kemasan produk yang mempunyai peranan penting dalam
penjualan. Dimana kemasan bukan hanya sebagai pembungkus, tetapi juga bisa dijadikan
sebagai salah satu alat promosi efektif yang dapat memberikan informasi kepada konsumen
mengenai produk perusahaan. Untuk itu dalam membuat kemasan harus dibuat sebagus
mungkin. Salah satu alasan konsumen tertarik membeli produk dikarenakan kemasan yang
menarik.
Melalui kemasan produk, image produk juga dapat dibentuk misalnya sebagai produk
yang kokoh, awet, mewah atau tahan lama. Sehingga konsumen akan memilih suatu produk
karena sesuai syarat yang akan dibeli misalnya produk yang tahan lama, tidak mudah rusak dan
terjaga kualitasnya. Konsumen seringkali membeli suatu produk tidak untuk segera dikonsumsi
tetapi untuk persediaan, sehingga ia membutuhkan produk yang terlindungi secara baik isinya,
dari kerusakan, berkurangnya isi dan pengaruh cuaca. Dari sisi distribusi, kemasan juga
memegang peranan penting karena dengan kemasan produk akan mudah disusun, dihitung,
ditangani dan disalurkan secara lebih baik dan cepat. Kemudahan dalam distribusi menjadikan
kemasan didesain tertentu dan dengan ukuran yang mudah untuk dipindahkan dari suatu tempat
ke tempat lainnya.

7. Kendala-kendala strategi produk


Tahap-tahap awal dalam proses manajemen pemasaran merupakan kendala bagi strategi
produk unit bisnis khususnya penetapan sasaran pasar dan penentuan posisi di pasar yang
berdampak pada komposisi lini produk (line product) dan atribut dari produk-produk
individual. Perkembangan waktu mengubah lingkungan tempat unit bisnis bersaing,
mendorong timbulnya perubahan didalam strategi produk, sehingga strategi produk juga
dibatasi oleh daur hidup produk.

Anda mungkin juga menyukai