Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SDN 3 Tukadmungga


Tema 2 : Kegemaranku
Sub Tema 3 : Gemar Menggambar
Kelas / Semester : 1 (satu)/ 1
Materi Pokok : Bahasa Indonesia, Matematika, dan PPKN
Pembelajaran :3
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 Menit)

A. Tujuan Pembelajaran
 Dengan mengamati, siswa mampu menunjukkan gambar jarak yang baik
antara mata dan buku sebagai media menulis dengan tepat.
 Setelah menunjukkan gambar, siswa mampu mempraktikkan jarak yang
baik antara mata dan buku saat menulis dengan benar.
 Dengan mengamati gambar, siswa mampu mengidentifikasi benda-benda
yang berbentuk bola, tabung, balok, dan kubus di kelas dengan bekerja
sama.
 Setelah mengidentifikasi, siswa mampu mengelompokkan benda-benda
konkret berdasarkan bentuk bangun ruangnya dengan tepat.
 Melalui diskusi, siswa mampu menyebutkan gambar kesukaan anggota
keluarga di rumah dengan benar.
 Dengan percaya diri, siswa mampu menceritakan pengalamannya
menggambar gambar kesukaan bersama anggota keluarga di rumah.
B. Kompetensi Dasar & Indikator Pencapaian Kompetensi
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
3.2 Mengenal kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara
memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan
buku, pemilihan tempat dengan cahaya yang terang) yang benar
4.2 Mempraktikkan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk,
cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan
buku, gerakan tangan atas-bawah, kiri-kanan, latihan pelenturan
gerakan tangan dengan gerakan menulis di udara/ pasir/meja,
melemaskan jari tangan dengan mewarnai, menjiplak, menggambar,
membuat garis tegak, miring, lurus, dan lengkung, menjiplak
berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf di tempat
bercahaya terang) dngan benar.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.2.1 Menunjukkan gambar jarak yang baik antara mata dan buku sebagai
media menulis dengan tepat.
4.2.1 Mempraktikan jarak yang baik antara mata dan buku saat menulis
dengan benar.
Matematika
Kompetensi Dasar:
3.6 Mengenal bangun ruang dan bangun datar dengan menggunakan
berbagai benda
4.6 Mengklasifikasikan bangun ruang dan bangun datar dengan
menggunakan berbagai benda konkret
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.6.1 Mengidentifikasi benda-benda yang berbentuk bola, tabung, balok,
dan kubus
4.6.1 Mengelompokkan benda-benda konkret berdasarkan bentuk bangun
ruang
PPKN
Kompetensi Dasar:
3.3 Memahami keberagaman karakteristik individu di rumah
4.3 Menceritakan pengalaman kebersamaan dalam keberagaman
kehidupan sehari-hari di rumah
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.3.1 Menyebutkan gambar kesukaan anggota keluarga di rumah
4.3.1 Menceritakan pengalaman menggambar gambar kesuakaan bersama
anggota keluarga di rumah
C. Materi Pelajaran
 Jarak yang baik antara mata dan buku sebagai media menulis dengan
tepat.
 Mengidentifikasi benda-benda yang berbentuk bola, tabung, balok, dan
kubus di kelas
 Mengelompokkan benda-benda konkret berdasarkan bentuk bangun
ruangnya dengan tepat.
 Gambar kesukaan anggota keluarga
 Pengalamannya menggambar gambar kesukaan bersama anggota
keluarga di rumah.
D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik, kolaboratif
 Metode : Tanya jawab, Demonstrasi, Kerja kelompok, Diskusi,
Peragaan
E. Media/Alat Pembelajaran
 Buku teks
 Contoh gambar jarak antara mata dan media menulis
 Benda-benda konkret berbentuk bola, tabung, balok, dan kubus yang ada
di sekolah
 Pensil warna/krayon
F. Sumber Belajar
 Buku Pedoman Guru Tema 2 Kelas 1 dan Buku Siswa Tema 2 Kelas 1
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahulua  Guru menyapa siswa dan mengondisikan kelas 15 menit
n agar siap untuk belajar.
 Seorang siswa diminta untuk memimpin doa.
 Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran
yang akan disampaikan.
 Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan dan tujuan kegiatan belajar.
Inti Ayo Berkreasi 180
 Guru menampilkan gambar (bisa juga menit
mencontohkan langsung) posisi duduk, cara
memegang pensil, cara meletakkan buku, dan
jarak mata yang tepat dengan buku saat akan
menulis.
 Siswa menyimak gambar atau demonstrasi
yang dicontohkan guru
 Guru menjelaskan hal-hal apa saja terkait jarak
yang tepat antara mata dan media menulis.

Ayo Mengamati
 Siswa mempraktikkan cara duduk yang tepat,
cara memegang pensil, dan cara meletakkan
buku tulis di atas meja.
 Siswa pun mempraktikkan jarak yang tepat
antara mata dan buku saat akan mulai menulis.
 Guru meminta siswa mewarnai gambar benda-
benda yang ada di buku siswa.
 Mewarnai dilakukan siswa dengan posisi
duduk yang baik, memegang pensil
warna/krayon dengan cara yang benar, jarak
antara mata dan media gambar juga sesuai.
 Guru mengawasi dan mengingatkan siswa
untuk disiplin menjaga jarak antara mata dan
buku dengan baik.
Ayo Berlatih
 Kegiatan dilanjutkan dengan mendengarkan
penjelasan guru bahwa siswa akan mempelajari
tentang bentuk bangun ruang.
 Siswa mengamati benda-benda yang ada di
lingkungan sekolah.
 Siswa menyebutkan benda yang ada di
lingkungan sekolah dan bentuknya.
 Guru menunjukkan empat model bangun ruang
yaitu bola, tabung, balok, dan kubus.
 Guru memberi penjelasan tentang konsep
bangun ruang bola, tabung, balok, dan kubus.
 Bola berbentuk bulat, tanpa sisi. Banyak benda
di sekitar kita yang berbentuk bola, contohnya:
bola sepak, bola voli, bola kasti, bola pimpong,
dll. 2. Tabung adalah bentuk bangun ruang
yang memiliki tutup dan alas. Banyak benda di
sekitar kita yang berbentuk tabung. Contohnya:
gelas, botol minum, drumb, kaleng kue,
gulungan karton, dll. 3. Balok adalah bangun
ruang yang memiliki sisi yang ukuran dan
bentuknya sama. Sisi-sisi tersebut adalah sisi
atas dan bawah, sisi muka dan belakang, serta
sisi samping kiri dan kanan. 4. Kubus adalah
bangun ruang yang mempunya enam sisi
dengan bentuk dan ukuran yang sama.
 Siswa mengidentifikasikan ciri-ciri bangun
ruang dengan cara menentukan mana gambar
yang berbentuk bola, tabung, balok, ataupun
kubus.
 Siswa kembali menyebutkan benda-benda di
sekitar yang berbentuk bola, tabung, balok, dan
kubus.
 Siswa mengelompokkan benda-benda sesuai
dengan bentuk bangunnya. Ada kelompok
benda-benda berbentuk bola, kelompok benda
berbentuk tabung, kelompok benda berbentuk
balok, dan kelompok benda berbentuk kubus.
 Kegiatan ini dilakukan dengan
mengelompokkan gambar benda sesuai dengan
bentuk bangun ruangnya di buku siswa.

Ayo Berlatih
 Guru bertanya jawab, gambar manakah yang
disukai oleh anggota keluarga siswa?
 Siswa diingatkan kembali tentang gambar
kesukaan anggota keluarga yang telah
didiskusikan pada pertemuan sebelumnya.
 Siswa menceritakan pengalamannya saat
menggambar bersama anggota keluarga di
rumah.
 Siswa mengidentifikasi gambar yang dibuat
bersama anggota keluarga.
 Adakah bentuk bangun ruang yang telah
mereka pelajari pada gambar tersebut?
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya jika ada yang tidak dimengerti.
Penutup  Sebagai penutup siswa diminta melakukan 15 menit
refleksi kegiatan yang sudah mereka lakukan
sepanjang hari ini.
 Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
tentang pembelajaran hari ini.
 Pelajaran ditutup dengan doa bersama.
H. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Sikap : Pengamatan dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan.
Ketaatan Perilaku Kebiasaan
Toleransi
No Nama Siswa Beribadah Bersyukur Berdoa
BS PB BS PB BS PB BS PB
1
2
3
4
5

 Lembar Observasi Penilaian Sikap Sosial

Tanggung
Jujur Percaya Diri
No Nama Siswa Jawab

BS PB BS PB BS PB
1
2
3
4
5

BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan

 Penilaian Pengetahuan

Panduan Konversi Nilai:


- Bentuk-bentuk bangun datar dari benda konkret yang ada di kelas

( skor 20 )
- Bangun datar kesukaan anggota keluarga di rumah
( skor 20 )

- Soal di buku siswa

( skor 15 )
( skor 15 )

( skor 15 )

( skor 15 )
 Penilaian Keterampilan
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
1. Mempraktikkan Siswa Siswa Siswa Belum mampu
jarak antara mata mampu mampu belum melakukan
dan media melakukan melakukan mampu
menulis (buku) dengan tepat dengan melakukan
tanpa tepat dengan
bantuan guru dibantu oleh tepat
guru
2. Mengelompokka Sesuai Hanya Hanya Hanya
n benda konkret dengan memenuhi 3 memenuhi memenuhi 1
berdasarkan empat bentuk bentuk 2 bentuk bangun datar
bentuk bangun bangun ruang bangun bangun
ruang (bola, ruang ruang
tabung,
balok, kubus)
3. Menceritakan Kalimat yang Hanya Hanya Hanya
pengalaman saat diucapkan memenuhi 3 memenuhi memenuhi 1
menggambar lancar, kriteria 2 kriteria kriteria
bersama anggota intonasinya
keluarga di rumah tepat, alur
percakapan
runtut,
percaya diri

 Format Penilaian Keterampilan

Mempraktikkan jarak mata dan media menulis


Jarak
Posisi Posisi Posisi Mata
No Nama Siswa Duduk Buku Kepala Dengan Predikat
benar Benar Tegak Buku
Benar
1
2
3
4
5
Mengelompokkan benda berdasarkan bentuk bangun ruang
Benda- Benda- Benda-
Benda-
benda benda benda
benda Predi-
No Nama Siswa berben- berben- berben
berben- kat
tuk tuk -tuk
tuk bola
tabung balok kubus
1
2
3
4
5

Menceritakan pengalaman menggambar bersama anggota keluarga


Kalimat Alur
Into- Per-
yang Percaka Predi
No Nama Siswa nasi caya
diucapkan -pan -kat
tepat diri
lancar nurut
1
2
3
4
5

Refleksi Guru
Catatan Guru

1. Masalah :……….

2. Ide Baru :………..

3. Momen Spesial :………….

Mengetahui Singaraja, 28 Desember 2018


Kepala Sekolah, Guru Kelas II ,

_ Made Savitri Yugakisha


NIP.- NIM. 1711031111
1. Kejelasan
Sistematika RPP yang dibuat sudah sesuai dengan aturan-aturan Permendikbud
(Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan) No.22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah.
2. Kelengkapan ABCD + K
 A = Audience (petatar, siswa, mahasiswa, murid dan sasaran didik
lainnya)
Adalah pelaku yang menjadi kelompok sasaran pembelajaran, yaitu siswa.
Dalam TPK harus dijelaskan siapa siswa yang mengikuti pelajaran itu.
Keterangan mengenai kelompok siswa yang akan manjadi kelompok sasaran
pembelajaran diusahakan sespesifik mungkin. Misalnya, siswa jenjang sekolah
apa, kelas berapa, semester berapa, dan bahkan klasifikasi pengelompokan siswa
tertentu. Batasan yang spesifik ini penting artinya agar sejak awal mereka yang
tidak termasuk dalam batasan tersebut sadar bahwa bahan pembelajaran yang
dirumuskan atas dasar TPK itu belum tentu sesuai bagi mereka.
Mungkin bahan pembelajarannya terlalu mudah, terlalu sulit. Atau tidak sesuai
dengan kebutuhannya. Dalam pembelajaran berwawasan gender, penyebutan
siswa perempuan dan siswa laki-laki alam TPK kadangkadang ditekankan,
terutama jika jenis perilaku yang menjadi target belajar bagi kedua jenis kelamin
dibedakan levelnya, misalnya dalam pelajaran olahraga. Begitu pula, dalam
pembelajaran terhadap kelas yang dibagi atas beberapa kelompok yang bahan
pembelajarannya diklasifikasi atas dasar kemampuan individu siswa, maka
penyebutan klasifikasi siswa tersebut juga perlu tercantum pada TPK masing-
masing.
 B = Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar)
Adalah perilaku spesifik khusus yang diharapkan dilakukan siswa setelah
selesai mengikuti proses pembelajaran. Perilaku ini terdiri atas dua bagian
penting, yaitu kata kerja dan objek. Kata kerja menunjukkan bagaimana siswa
mempertunjukkan sesuatu, seperti: menyebutkan, menganalisis, menyusun, dan
sebagainya. Objek menunjukkan pada apa yang akan dipertunjukkan itu, misalnya
contoh kalimat pasif, kesalahan tanda baca dalam kalimat, karangan berdasarkan
gambar seri, dsb. Komponen perilaku dalam TPK adalah tulung punggung TPK
secara keselutuhan. Tanpa perilaku yang jelas, komponen yang lain menjadi tidak
bermakna.
 C = Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang
diharapkan dapat tercapai)
Adalah kondisi yang dijadikan syarat atau alat yang digunakan pada saat siswa
diuji kinerja belajarnya. TPK yang baik di samping memuat unsur penyebutan
audiens (siswa sebagai sasaran belajar) dan perilaku, hendaknya pula mengandung
unsur yang memberi petunjuk kepada penyusun tes mengenai kondisi atau dalam
keadaan bagaimana siswa diharapkan mempertunjukkan perilaku yang
dikehendaki pada saat diuji.
 D = Degree (tingkat penampilan yang dapat diterima)
Adalah derajat atau tingkatan keberhasilan yang ditargetkan harus dicapai
siswa dalam mempertunjukkan perilaku hasil belajar. Target perilaku yang
diharapkan dapat berupa: melakukan tanpa salah, dalam batas waktu tertentu,
pada ketinggian tertentu, atau ukuran tingkatan keberhasilan lainnya. Tingkat
keberhasilan ditunjukkan dengan batas minimal dari penampilan suatu perilaku
yang dianggap dapat diterima. Di bawah batas itu, siswa dianggap belum
mencapai tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.
Format ABCD Untuk Menulis Tujuan Pembelajaran
Untuk menuliskan tujuan pembelajaran, tata bahasa merupakan unsur yang
perlu diperhatikan. Sebab dari tujuan pembelajaran tersebut dapat dilihat konsep
atau proses berfikir seseorang dalam menuangkan ide-idenya.Sehubungan dengan
teknis penulisan tersebut, ada seorang penganjur bahwa dalam menulis tujuan
pembelajaran sebaiknya dinyatakan dengan jelas, artinya tanpa diberi penjelasan
tambahan apapun, pembaca (guru atau siswa) sudah dapat menangkap
maksudnya.
Menurut Mager tujuan pembelajaran sebaiknya mencakup tiga elemen utama,
yakni:

 Menyatakan apa yang seharusnya dapat dikerjakan siswa selama belajar


dan kemampuan apa yang sebaiknya dikuasainya pada akhir pelajaran.
 Perlu dinyatakan kondisi dan hambatan yang ada pada saat
mendemonstrasikan perilaku tersebut.
 Perlu ada petunjuk yang jelas tentang standar penampilan minimum yang
dapat diterima.
Tujuan pembelajaran merupakan aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaran pada
pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk
kompetensi, yakni kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta ajar. Kompetensi
yang harus dicapai dirumuskan dalam bentuk perubahan perilaku yang terukur
yang selanjutnya dinamakan objective. 
Perubahan perilaku sebagai objective dikembangkan oleh Merger dalam
format ABCD, yaitu Audience (siapa yang memiliki
kemampuan), Behavior  (perilaku yang bagaimana yang diharapkan dapat
dimiliki),Condition (Dalam kondisi dan situasi yang bagaimana subjek dapat
menunjukkan kemampuan sebagai hasil belajar yang telah
diperolehnya), Degree (kualitas dan kuantitas tingkah laku yang diharapkan
dicapai sebagai batas minimal). Bentuk rumusan dapat dilihat dalam contoh
berikut ini. Disampaikan tentang Teknik presentasi  dengan power point (C),
diharapkan peserta belajar (A), dapat mengoperasikan (B), tools dalam power
point dengan tepat sesuai dengan fungsinya (D). dalam rumusan tujuan
pembelajaran diatas, yakni dapat mengoperasikan. Perilaku tersebut merupakan
perilaku yang terukur yang dapat diobservasi. Kata mengoperasikanmerupakan
perilaku yang spesifik atau yang kita sebut dengan kompetensi. Oleh karena
tujuan pembelajaran atau kompetensi merupakan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai, maka disainer pembelajaran harus segera merumuskan item tes sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Perumusan tes setelah perumusan
tujuan bukan hanya berguna dalam menentukan indikator keberhasilan, akan
tetapi juga berfungsi untuk mengecek ketepatan rumusan tujuan.
Karakter/Sikap
Menurut Popham (1995), ranah afektif menentukan keberhasilan belajar
seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk
mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang yang berminat dalam
suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Oleh karena itu semua pendidik harus mampu membangkitkan minat semua
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Selain itu ikatan
emosional sering diperlukan untuk membangun semangat kebersamaan, semangat
persatuan, semangat nasionalisme, rasa sosial, dan sebagainya. Untuk itu semua
dalam merancang program pembelajaran, satuan pendidikan harus memperhatikan
ranah afektif.

Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor


dipengaruhi oleh kondisi afektif peserta didik. Peserta didik yang memiliki minat
belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata
pelajaran tertentu, sehingga dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Walaupun para pendidik sadar akan hal ini, namun belum banyak tindakan yang
dilakukan pendidik secara sistematik untuk meningkatkan minat peserta didik.
Oleh karena itu untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dalam merancang
program pembelajaran dan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik, pendidik
harus memperhatikan karakteristik afektif peserta didik.

Tingkatan Ranah Afektif

Menurut Krathwohl (1961) bila ditelusuri hampir semua tujuan kognitif


mempunyai komponen afektif. Dalam pembelajaran sains, misalnya, di dalamnya
ada komponen sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah komponen afektif. Tingkatan
ranah afektif menurut taksonomi Krathwohl ada lima, yaitu: receiving (attending),
responding, valuing, organization, dan characterization.
Ada 5 (lima) tipe karakteristik afektif yang penting, yaitu sikap, minat, konsep
diri, nilai, dan moral.
1.         Sikap
Sikap merupakan suatu kencendrungan untuk bertindak secara suka atau tidak
suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan
menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima
informasi verbal. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran,
tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu.
2.         Minat
Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui
pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus,
aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian.
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (1990: 583), minat atau
keinginan adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Hal penting
pada minat adalah intensitasnya. Secara umum minat termasuk karakteristik
afektif yang memiliki intensitas tinggi.
3.         Konsep diri
Menurut Smith, konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap
kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Target, arah, dan intensitas konsep diri
pada dasarnya seperti ranah afektif yang lain. Target konsep diri biasanya orang
tetapi bisa juga institusi seperti sekolah. Arah konsep diri bisa positif
atau negatif, dan intensitasnya bisa dinyatakan dalam suatu daerah kontinum,
yaitu mulai dari rendah sampai tinggi.
4.         Nilai
Nilai menurut Rokeach (1968) merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan,
tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk. Selanjutnya
dijelaskan bahwa sikap mengacu pada suatu organisasi sejumlah keyakinan sekitar
objek spesifik atau situasi, sedangkan nilai mengacu pada keyakinan.
5.        Moral.
Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan
orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Misalnya
menipu orang lain, membohongi orang lain, atau melukai orang lain baik fisik
maupun psikis. Moral juga sering dikaitkan dengan keyakinan agama seseorang,
yaitu keyakinan akan perbuatan yang berdosa dan berpahala. Jadi moral berkaitan
dengan prinsip, nilai, dan keyakinan seseorang.
3. Urutan
RPP SDN 3 Tukadmungga, kelas 1 semester 1 dengan tema 2 Kegemaranku
subtema 2 Gemar Bernyanyi dan Menari pembelajaran 3 yang akan dianalisis
sesuai komponen RPP Permendikmud No. 22 Tahun 2016 yaitu sebagai berikut :
1. Identitas sekolah sudah sesuai berada pada bagian paling atas atau I.
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema sudah sesuai letaknya pada RPP
SDN 3 Tukadmungga tema berada pada bagian II
3. Kelas/semester sudah sesuai letaknya dengan Permendikbud No. 22 Tahun
2016 berada pada bagian III.
4. Materi pokok RPP SDN 3 Tukadmungga sudah sesuai letaknya dengan
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 yaitu berada pada bagian IV.
5. Alokasi waktu pada RPP SDN 3 Tukadmungga terletak pada V jadi sesuai
dengan aturan ketentuan Permendikbud No. 22 Tahun 2016.
6. Tujuan pembelajaran pada RPP SDN 3 Tukadmungga terletak pada bagian A,
jadi tsudah sesuai dengan ketentuan Permendikbud No. 22 Tahun 2016.
7. Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi sudah sesuai dengan
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 yaitu terletak pada bagian B.
8. Materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang
relevan pada RPP SDN 3 Tukadmungga terletak pada bagian C sudah sesuai
dengan ketentuan Permendikbud No. 22 Tahun 2016.
9. Metode pembelajaran pada RPP SDN 3 Tukadmungga terletak pada bagian D,
jadi sudah sesuai dengan ketentuan Permendikbud No. 22 Tahun 2016.
10.Media pembelajaran pada RPP SDN 3 Tukadmungga terletak pada bagian E,
jadi sudah sesuai dengan ketentuan Permendikbud No. 22 Tahun 2016
11. Sumber belajar pada RPP SDN 3 Tukadmungga terletak pada bagian F
jadi sudah sesuai dengan ketentuan Permendikbud No. 22 Tahun 2016.
12.Langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan ketentuan Permendikbud
No. 22 Tahun 2016 karena sudah tertera pendahuluan, inti dan penutup dan
letaknya sudah sesuai yaitu pada bagian G.
13.Penilaian hasil pembelajaran sudah sesuai dengan ketentuan Permendikbud
No. 22 Tahun 2016 yaitu terletak pada bagian H dan paling akhir.

Anda mungkin juga menyukai