1

STRUKTUR KOMUNITAS TUMBUHAN

Sri Wirdayanti Andup
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Gorontalo
email:windaandup1998@gmail.com

Abstrak

Struktur komunitas adalah suatu konsep yang mempelajari susunan atau

komposisi spesies dan kelimpahan dalam suatu komunitas.. Penelitian ini bertujuan untuk
megetahui struktur kmunitas tumbuhan beberapa organisme hidup di kawasan Fakultas
Sastra dan Budaya Kampus 4 Bone Bolango pada bulan Maret 2020. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui spesies tumbuahan apa saja yang dominan, bagaimana
struktur komunitas serta hubungan spesies dengan kondisi fisik kimia. Pengambilan data
mangrove menggunakan metode transek garis / line transect

Kata kunci : komunitas, spesies, tumbuhan

1. PEDAHULUAN
Komunitas merupakan kumpulan populasI yang terdiri dari berbagai
spesies yang menempati suatu daerah tertentu. Menurut Odum (1994),
komunitas diklasifikasikan dengan melihat bentuk atau sifat struktur
utamanya seperti spesies yang dominan, bentuk atau indikator hidup,
habitat fisik dari komunitas dan sifat maupun tanda-tanda fungsional.
Komunitas dapat dikaji berdasarkan klasifikasi sifat strukturall (struktur
komunitas).

Keberadaan keanekaragam jenis organisme yang hidup dengan

cara beraturan, tidak tersebar begitu saja tanpa adanya saling
ketergantungan (interaksi), dapatedikaji pada tingkat komunias sehingga
pada konsep komunitas menjadi sangat penting dalam mempelajari
ekologi. Menurut Dharmawan et al. (2005), kajian komunuias dilakukan
untuk mengetahui keseimbangan yang tergambar didalam struktur dan
komposisi populasi penyusunnya. Kajian komunitas juga bertujuan untuk
 2

mengetahui pola sebaran komunitas dan perubahannya dipakai sebagai

hasil interaksi semua komponen yang bekerja dalam komunitas tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies tumbuahan apa

saja yang dominan, bagaimana struktur komunitas vegetasi pada
berbagai tigkat pertumbuhan, di kawasan Fakultas Sastra dan Budaya
Kampus 4 Bone Bolango.

2. METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan : Pengamatan ini dilaksanakan pada hari

minggu Maret 2020 14:00 – 17.00 WITA
Tempat Pelaksanaan : Depan Fakultas Sastra dan Budaya Kampus 4
Bone Bolango

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada pengamatan ini adalah GPS yang

digunaka untuk menentukan loasrool meter digunakan untuk mengukur

paanjang transek, tali raffah digunakan untuk memebuat line transek,

dan plot,kamera untuk mengambil gambar sebagai data dokumentasi

2.3 Metode

Pengamatan ini dilakukan dikawasan depan fakultas FSB, dengan

menggunakan metode line transect dimana membuat garis atau jalur

pada lokasi terpilih, kemudian pengamat berjalan disepanjang garis

transek dan mencatat data yang diperlukan.

2.4 Analisis Data

Adapun data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara Deskriptif

Kuantitatif dengan beberapa karakteristik struktur komunitas yaitu, Indeks
 3

Dominansi (ID), Indeks Keanekaragaman (H), Indeks Kelimpahan (K),

sebagaimana yang di jelaskan Soetjipta (1993), bahwa ciri komunitas
yang biasannya diukur dan dikaji yaitu keanekaragaman, dominansi, dan
kelimpahan.
Indeks Keanekargaman dihitung dengan menggunakan rumus
Indeks Keanekaragan dari Shannon-Wiener (Fachrul, 2006)

Keterangan :
pi = jumlah individu masing-masing jenis (i=1,2,3, ....)
s = jumlah jenis
H = Penduga Keragaman Populasi

Indek Dominasi dihitung dengan Indek Dominasi dari Simpson (Fachrul,

2006).
Dengan :

ni = Jumlah individu dari speies ke-i

N = Jumlah keseluruan dari individu
Setelah diperoleh Indeks dominansi dikelompokkan dalam kriteria
D =0 = Tidak terdapat spesies yang mendominasi spesies lainnya atau
struktur komunitas dalam keadaan stabil.
D = 1= Terdapat spesies yang mendominasi spesies lainnya atau struktur
komunitas labil
Indeks Kelimpahan dihitung dengan rumus berikut :
JI = HI/HI Max
Keterangan :
JI = kemelimpahan atau kehadiran
 4

HI= indeks diversitas Shannon- Winner

HImax= Lon s,dimana, s = jumlah family yang ditemukan
(Vodopich,2010).
.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. KESIMPULAN

5. UCAPAN TERIMA KASIH