Anda di halaman 1dari 4

Sugar Free Tapi Manis?

Label klaim tentang kandungan gula terkadang membuat kita bingung baik ketika kita
sedang berusaha mengurangi konsumsi gula ataupun memang tidak berusaha mengurangi
konsumsi gula. Gula terkadang secara tidak terduga ditambahkan pada produk yang beredar
dipasaran. Selain itu, label produk pangan bertuliskan "sugar free" ataupun "no added sugar"
kadang dianggap sama, walaupun makna dari keduanya sebenarnya berbeda.
Hal pertama yang perlu diluruskan yaitu gula tidak selamanya buruk bagi tubuh, efek
negatif dari konsumsi gula tergantung dari bagaimana kita mengkonsumsinya. Gula yang
secara alami terdapat di dalam buah dan sayur merupakan sumber gula yang sehat, sedangkan
gula tambahan (added sugar) di dalam soft drink dan makanan yang diolah sebaiknya mulai
dikurangi dalam konsumsi harian.

Kelompok Gula
Sebelum kita membahas perbedaan label klaim kandungan gula kemasan, ada baiknya
kita kelompokkan gula-gula yang biasa digunakan dalam beberapa kelompok supaya
memudahkan memahami klaim kemasan gula.
1. Gula Alami
Gula ini secara alami terdapat dalam buah (fruktosa) dan susu (laktosa).
2. Gula Tambahan (Added Sugar)
Makanan yang diolah, produk roti, dan soft drink dapat mengandung added sugar
untuk meningkatkan flavour dan memperoleh tekstur yang diinginkan. Added sugar
mencakup brown sugar, madu, maple syrup, high fructose corn syrup, dll.
3. Pemanis Buatan (Artificial Sweetener)
Pemanis buatan ini umumnya rendah kalori dan memiliki tingkat kemanisan yang
lebih tinggi dibandingkan gula alami. Contoh pemanis buatan yang banyak dijumpai
dalam label kemasan yaitu aspartam, sakarin, dan sucralosa
4. Gula Alkohol (Polyol)
Gula alkohol umumnya dijumpai pada produk sugar free karena gula alkohol tidak
menyebabkan kerusakan gigi seperti gula alami. Sumber utama produk yang
mengandung gula alkohol yaitu chewing gum dan hard candy, tertera di kemasan
dengan nama sorbitol dan mannitol. Walaupun demikian, gula alkohol tetap memiliki
efek laksatif (penyebab diare) bagi beberapa orang.

Sugar Free (Bebas Gula)


Istilah “sugar free” bukan berarti produk tersebut benar-benar tidak mengandung gula,
tetapi menurut Perka BPOM tahun 2016, suatu produk bisa dikatakan “sugar free” apabila
kandungan gulanya dibawah 0,5 gram per 100 gram sajian. Hal yang perlu ditekankan yaitu
gula yang dihitung sebagai kandungan gula pada produk berlabel “sugar free” hanyalah gula
yang secara alami terdapat di dalam bahan dan yang ditambahkan dalam wujud gula
contohnya gula tebu, madu ataupun maple syrup, sedangkan pemanis buatan (aspartam,
neotam, stevia dan sakarin) dan gula alkohol (maltitol, xylitol dan isomalt) tidak termasuk
dalam perhitungan kandungan gula. Namun dalam setiap produk tidak menutup kemungkinan
adanya penambahan gula alkohol dan penambahan pemanis buatan. Dengan kata lain,
walaupun produk sugar free mengandung gula alami dan added sugar yang rendah, tetapi
kandungan pemanis buatan dan gula alkohol inilah yang membuat produk sugar free tetap
terasa manis.

Gambar 1. Contoh Produk Berlabel Sugar Free


Apakah produk “sugar free” yang ternyata masih mengandung pemanis buatan aman
dikonsumsi oleh orang yang memiliki penyakit gula darah? Jawabannya adalah aman karena
pemanis tambahan tersebut hanya memiliki rasa yang manis tetapi tidak mengandung
karbohidrat sehingga tidak memberikan pengaruh terhadap gula darah. Namun, perlu
diperhatikan konsumsi gula sintetik ataupun gula alkohol yang berlebihan dapat
menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.

No Added Sugar (Tanpa Penambahan Gula)


Selain istilah sugar free, kita juga sering mendengar istilah no added sugar. Menurut
Food and Drug Administration (FDA), kalimat no added sugar hanya bisa digunakan selama
proses pengolahan makanan dan minuman tidak ada penambahan gula atau bahan lain yang
mengandung kalori, baik itu added sugar ataupun gula alkohol. Contohnya rasa manis es krim
"no added sugar" memiliki rasa manis dari laktosa murni.
Meski label "sugarfree" dan "no added sugar" dapat dinyatakan aman bagi tubuh,
memperhatikan keterangan pada produk nampaknya perlu dilakukan untuk memperoleh
informasi dan kepastian mengenai manfaat produk. Memahami label makanan dan membaca
tabel nutrisi pada kemasan merupakan cara untuk menginformasikan dan membantu untuk
mengetahui bahwa pemanis yang digunakan merupakan pemanis alami ataupun pemanis
buatan, karena sekalipun berlabelkan “sugar free” dan „no added sugar” masih dapat
mengandung gula.
Yukk pahami label produk pangan, agar hasil yang ditujukan dalam produk tersebut
sesuai dengan manfaat yang kamu inginkan !

Sumber :
https://www.google.com/amp/amp.timeinc.net/cookinglight/eatingsmart/smartchoices/which-
type-of-sugar-is-bes
http://standarpangan.pom.go.id/dokumen/peraturan/2016/PerKa_BPOM_No_13_Tahun_201
6_tentang_Klaim_pada_Label_dan_Iklan_Pangan_Olahan.pdf
https://www.scienceabc.com/eyeopeners/what-sugar-free-mean-sweetness-reason-food-
chocolate-candy-diet-coke.html

Anda mungkin juga menyukai