Anda di halaman 1dari 4

MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI

MANAJEMEN DESIGN

TUGAS MANAJEMEN DESIGN

NAMA : DEDE NOVIARDI

NRP : 09211950025020

DOSEN : Dr. Muh.Ali Berawi

JAKARTA

2020
Value Engineering as a Budgeting Tool

Harvey C. Childs,AIA

May 1994

A. Pendahuluan
Negara bagian Washington merupakan ketua value engineering dibidang konstruksi dalam
10 tahun terakhir. Value engineering ini pertama diterpakan pada tahun 1990 oleh kantor
manajemen keuangan atau yang disebut dengan Official of Financial Management (OFM).
Metode ini pun meluas dipergunakan kesemua instansi. Jurnal ini membahas tentang
implementasi value engineering (VE) yang digunakan sebagai alat penganggaran yang dikenal
dengan metode BEST (Budget Estimate Team Study).
Pada tahun 1988, OFM melakukan penelitian dari perencanaan modal dan anggaran,
berikut rekomendasinya:
1. Negara harus memperkuat semua proses, seperti planning, program dan monitoring
2. Setiap instansi harus mempunyai OFM
3. Departemen general administrasi yang bertugas mengatur proyek konstruksi untuk
semua Lembaga harus mengidentifikasi peluang dalam efesiensi dan ekonomi dalam
project planning, development dan execution
Untuk mencapai hal ini, OFM mengembangkan sebuah ketentuan untuk predesign dalam
proyek konstruksi. OFM melakukan BEST untuk mengevaluasi predesign. BEST ini membuat
kemungkinan atau dapat memilih sesuatu yang prioritas dalam budget konstruksi. Hal ini pun
dapat dilihat dalam penemuan biaya yang tidak penting dalam suatu penggangaran, sehingga
dpat menghasilkan biaya yang realistis. Selain itu dalam pemilihan project, OFM juga bekerja
dalam penentuan permintaan pendanaan
B. Kegunaan BEST
Adapun kegunaan dari metode BEST adalah sebagai berikut:
1. Mencegah Scope Creep
Scope creep adalah penambahan fitur dan fungsionalitas scope proyek tanpa
berdasarkan pada efek waktu, biaya, sumber daya atau persetujuan klien.
Karakteristiknya adalah sewaktu pada proyek berjalan. BEST ini dilakukan untuk
mempertahankan biaya agar tidak melebihi budget. Anggaran yang tidak
realisitis dapat menyebabkan permasalahan dalam proyek konstruksi.
2. Modifikasi spesifikasi konstruksi dan ruang
Kebanyakan dari design tidak sesuai dengan peruntukannya. BEST menganalisa
pada predesign stage, maka fungsi dari suatu ruangan dapat dipenuhi tanpa
mengurangi fungsi yang lain.
3. Penghematan Biaya operasional dalam siklus proyek
Pelaksanaan predesign biasanya tidak terlalu memperhatikan biaya operasional
proyek. Padahal hal ini sangat penting jika terjadi perubahan dalam proses design.
4. Mengurangi Pertikaian
Dengan adanya BEST, antara bagian pengganggaran dan pelaksana akan
menjadi sebuah tim. Hal ini akan membuat pertikian semakin berkurag
C. Implementation BEST

Sesuai dengan penjelasan minggu kemaren, nilai tambah dapat tejadi jika

Adapun implementasi BEST dilakukan pada proyek sebagai berikut:

1. Westren Washington University Haggard Hall Renovation


Cost reduce, function added. Ini terlihat dalam pengurangan pekerjaan
underground construction dan tidak jadi dalam pembangunan eksterior baru.
Berikut rangkumannya.
2. Green River Community College Center fo Information Technology
Cost added, function added. Salah satunya terlihat dari penambahan luasan
ruangan untuk perpustakaan
3. Central Washington University Dean Science Building
Cost reduce, function added.salah satunya terlihat dlam pengurangan waktu
design dan waktu pelaksanaan.
4. University of Washington Physics Hall remodeling
Cost reduce, function added. Salah satunya terlihat dalam eliminasi standby
generator.

Anda mungkin juga menyukai