Diambil Dri:
Anshori Moch ., Martono Djoko . 2009. Biologi 1: Untuk Kelas X Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)
- Madrasah Aliah (MA). Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sulistyorini,Ari. 2009. Biologi I : untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit PT. Balai Pustaka
Dalam bab ini kamu akan mengenal lebih dekat tentang komponen ekosistem, peranan
masing-masing komponen dalam perpindahan zat dan untuk kehidupan.
B. Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem yang tersusun dari komponen biotik dan komponen abiotik merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Dalam suatu ekosistem, terdapat suatu
keseimbangan yang disebut dengan
homeostatis ,yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam
sistem secara keseluruhan. Perubahan ekosistem karena perubahan jumlah populasi
komponen biotiknya sangat berpengaruh terhadap suatu ekosistem. Perubahan komponen
biotik tersebut dapat disebabkan oleh adanya pertumbuhan, perkembangbiakan, ataupun
kematian. Sebagai contoh, jika musim kemarau tidak ada petani yang menanam padi, ulat
dan tikus pemakan batang padi tidak mendapat makanan yang cukup sehingga jumlahnya
menurun.
Demikian juga dengan burung pemakan ulat dan ular pemakan tikus, sebagian masih
mendapat makanan untuk bertahan hidup dan sebagian lagi akan mati karena tidak kebagian
makanan. Akan tetapi, pada saat musim penghujan, petani mulai menanam padi maka ulat
pemakan daun padi dan tikus pengerat batang padi akan meningkat jumlahnya karena adanya
peningkatan jumlah makanan tersebut, yang diikuti juga dengan kenaikan jumlah burung
pemakan ulat, dan ular pemakan tikus akan berkembang pesat pula.
Dari contoh di atas dapat dikatakan bahwa perubahan jumlah komponen biotik tidak
mengalami perubahan dengan adanya perubahan musim atau keseimbangan ekosistem tetap.
Grafiknya dapat dilihat seperti di bawah ini.
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang disebut dengan homeostatis ,
yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara
keseluruhan. Betapa kuatnya pertahanan ekosistem terhadap perubahan. Biasanya, batas
mekanisme homeostatis dapat dengan mudah diterobos oleh kegiatan manusia. Misalnya,
pembuangan sampah beracun yang terlalu banyak di dalam perairan sungai sehingga
melampaui batas homeostatis alami sungai yang mengakibatkan kerusakan yang parah
terhadap ekosistem sungai. Contoh lainnya adalah penebangan hutan lindung yang
melampaui batas homeostatis sehingga dapat merusak mekanisme homeostatis ekosistem
hutan.