com
MATERI KULIAH METODE PENELITIAN PENGGANTI TATAP MUKA
KULIAH MINGGU PERTAMA
MEMBAHAS:
1.1 PERBEDAAN TOPIK DAN JUDUL
Topik adalah bagian inti pembicaraan yang lepas dari batas-batas tertentu.
a. tak ada ukuran yang terbatas mengenai sistematika, waktu, luas uraian, biaya
b. tak ada penajaman objek pembicaraan
Ilustrasi:
Topik:
a. PERAN BAHASA DALAM BERKOMUNIKASI
Perhatikan topik di atas:
a. Siapa yang berkomunikasi? Tidak jelas.
b. Bahasa apa? Tidak jelas.
c. Sampai di mana pembicaraan? Tidak jelas.
d. Kapan berhenti topik itu dibahas? Tidak jelas.
Itulah gambaran topik.
Sebaliknya, judul sebuah penelitian harus:
a. sistematis
b. ada batas waktu
c. biaya terjangkau
d. objek penelitian terfokus
Perhatikan judul:
a. Penggunaan sufiks -i dan –kan dalam novel “Di atas Sebuah Kapal” karya N.H. Dini
Perhatikan:
a) Sistematis:
b) Waktu terjangkau
c) Biaya terjangkau
d) Terfokus hanya pada akhiran -i dan -kan
1
Perhatikan judul:
b. BENTUK DAN MAKNA PREFIKS BER- DALAM BAHASA INDONESIA
Judul di atas akan menjadi topik bila diubah menjadi:
a) BENTUK DAN MAKNA PREFIKS
b) BENTUK DAN MAKNA KATA-KATA BERAFIKS
itulah perbedaaan antara topik dan judul.
1.2 MENENTUKAN JUDUL
Judul penelitian tidak perlu muluk-muluk. Sederhana, akan tetapi mengandung masalah,
penelitiannya mendalam, dan hasilnya memenuhi kriteria ilmiah.
Judul yang dipilih ialah :
a. judul yang materinya dikuasai;
b. mengandung masalah
c. terbatas
d. terfokus
e. mudah diteliti
f. mudah instrumentnya
Ilustrasi:
a. Penggunaan gaya bahasa metafora dalam novel…………………
b. Penggunaan kata-kata negasi dalam karangan siswa ……………………
1.3 MENEMUKAN MASALAH PENELITIAN
Jangan lupa, bahwa masalah dalam penelitian adalah kesenjangan antara harapan dan
kenyataan.
Sebelum menentukan judul, cari dulu masalahnya.
Misalnya:
gaya bahasa metafora:
Adakah masalah?
Jawab: ya, ada masalahnya?
Mengapa bermasalah?
2
Ya, menurut penglihatan atau pengamatan/pengalaman bacaan peneliti gaya bahasa metafora
lebih tinggi frekuensinya dibanding dengan gaya bahasa lain. Ada apa, pengarang novel itu lebih
banyak menggunakan gaya bahasa metafora. Untuk mendapatkan jawaban yang pasti novel itu
itu perlu diteliti.
Ternyata:
Gaya itu dipakai karena pengarang lebih menekankan pada makna simbolisasi.
Itu sebabnya, perlu diteliti gaya bahasa metafora itu untuk mendapatkan jawaban yang pasti.
Bagian-bagian mana saja tubuh manusia dibandingkan dengan benda-benda lain. Apakah otak,
tangan, kaki, muka, mata, perut, telinga, dagu, gigi, paha, lengan, hidung, punggung, dada,
rambut, dan lain-lain.
sempit
Jangan lupa memaparkan alasan pemilihan judul. Apa alasan ilmiah memilih judul itu. Apa
masalahnya, harus dikemukakan. Alasan pemilihan judul, bukan karena belum pernah diteliti,
salah. Judul itu dipilih karena ada masalah. Lalu, apa masalah itu. kemukakanlah dalam latar
belakang.
3
Misalnya:
Judul ini dipilih karena penulis ingin meneliti secara mendalam penggunaan gaya bahasa
metafora dalam novel…….
2.2 MERUMUSKAN MASALAH
Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Kalau lebih dari satu rumusan masalah, maka
setiap masalah diberi nomor.
Misalnya:
1. Bagaimana jenis-jenis gaya bahasa dalam roman “Siti Nurbaya” karya Mararuslii?
2. Apakah motivasi kawin paksa dalam roman “Siti Nurbaya” karya Mararuslii?
Rumusan masalah ini menjadi acuan seluruh penelitian.
a. Tujuan mengacu pada rumusan masalah.
b. Metode penelitian mengacu pada rumusan masalah.
c. Hasil penelitian mengacu pada rumusan masalah.
d. Simpulan mengacu pada rumusan masalah.
e. saran mengacu pada rumusan masalah.
2.3 MERUMUSKAN TUJUAN
Tujuan penelitian dirumuskan dengan mengacu pada rumusan masalah.
Misalnya:
1. Mendeskripsikan dan menganalisis jenis-jenis seni gerak dalam tari molihi?
2. Mendeskripsikan dan menganalisis makna-makna simbolisasi seni gerak dalam tari
molihi?
4
Jadi, pada tataran S-2, tugasnya mengkaji pustaka. Apa itu pustaka? Ya, pustaka itu artinya
buku. Jadi, kajilah buku-buku atau referensi yang terkait dengan judul Anda. Sepantasnya,
buku-buku yang adalam adalam kajian pustaka wajib dicantumkan pada daftar pustaka.
Ingat, sekali lagi wajib dicantumkan pada daftar pustaka. Mengapa ditekankan seperti itu,
biasanya banyak mahasiswa yang tidak mencantumkan pada daftar pustaka buku-buku yang
sudah dikutip itu. sering ditemukan.
5
CONTOH: SILAKAN DIKEMBANGKAN SENDIRI
KERANGKA TENTAIF PROPOSAL YANG AKAN DIBUAT
SEBAGAI TUGAS KULIAH
BAB 1
JUDUL
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.4 MANFAAT PENELITIAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
URAIKAN
JUDUL
Judul itu spesifik, jangan umum.
Bandingkan:
Fonologi Bahasa Indonesia (terlalu umum bagi S-1)
Konsonan bahasa Indonesia (masih umum bagi S-1)
Vokal bulat Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Vokal Tinggi Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Konsonan Labial Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Konsonan Alveolar Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Konsonan Palatal Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Konsonan Velar Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Konsonan Nasal Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Prefiks ber- dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Prefiks di- dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Prefiks ke- dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Prefiks per- dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Prefiks ter- dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Prefiks se- dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Sufiks -an dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Sufiks -i dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Sufiks -kan dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Konfiks ke-an dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
6
Sufiks ber-an dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Infiks dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Kalimat Tuggal dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Kalimat Majemuk Setara dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Kalimat Majemuk Bertingkat dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Kalimat Majemuk Rapatan dalam Bahasa Indoesia (bagus untuk judul) atau
Kalau judulnya:
Misalnya:
Judul: Konsonan Labial Bahasa Indoesia
maka
Selain unsure vokal, ada pula unsure konsonan. Menurut daerah artiklasinya, konsonan bahasa
Indonesia terdiri atas bilabial, alveolar, palatal, velar, dan glottal. Konsonan labial terdiri atas [p b m w f
v]. Konsonan alveolar terdiri atas [t d s z n l r]. Konsonan palatl terdiri atas [c j sy ny y]. Konsonan
velar terdiri atas [k g x kh ng]. Konsonan glotal terdiri atas [q h].
Objek penelitian ialah konsonan labial. Alasan memilih objek ini ialah karena konsonan labial cukup
menarik perhatian peneliti. Hal-hal yang menarik perhatian terkait konsonan [p b m w f v] di
antaranya, (a) karakter konsonan [ p ], bila dilekayi imbuhan me(N)- bunyi [ p ] lesap (me(N)- + pilih =
memilih), sementara bunyi [ f ] bila dilekati imbuhan me(N)- tidak lesap (me(N)- + fitnah = memfitnah).
(b) konsonan [w] biasanya direalisasikan menjadi bunyi antara vokal [ u a ] kualitas kwalitas.
Silakan kembangkan sendiri.
Rumusan masalah erkait judul tersebut ialah “Bagaimanakah karakteristik bunyi labial bahasa
Indonesia”
1.2 Tujuan
Tujuan ang ingin dicapai dalam pnelitian ini ialah untuk mengungkap dan mendeskripsikan karakteristik
bunyi-bunyi labial dalam bahasa Indonesia.
1.3 Manfaat
Penelitian ini diharapakan memili manfaat bagi peneliti, bagi ilmuwan, bagi bidang ilmu linguistik
bahasa Indonesia.
7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pustaka yang berkaitan dengan judul tersebut ialah (a) buku-buku
linguistik (Chaer, Verhaar, La Ode Sidu, La Ino), (b) buku-buku fonologi (Chaer, Verhaar, La Ode Sidu, La
Ino).
Buku-buku tersebutlah yang terkait dengan judul.
Misalnya (Judulnya terkait fonologi):
Buku-buku yang membahas fonologi ialah buku Fonologi (Chaer) yang berjudul Fonologi Bahasa
Indonesia. Dalam buku itu dibahas tentang fonologi bahasa Indoesia. Fonologi. Menurut Chaer (2014:
15) fonologi dibagi atas dua bagian, yakni fonemik dan fonetik. Dalam kajian fonetik diuraikan jenis-
jenis konsonan menurut daerah artikulasinya dan menurut cara artikulasinya. Menurut daerah
artikulasinya, konsonan bahasa Indonesia terdiri atas labial, alveolar, palatal, velar, dan glottal.
Konsonan labial meliptui [p b m w f v], konsonan alveolar meliptui [t d s z l n r],, konsonan palatal
meliptui [c j ny sy y ],, konsonan velar meliptui [k g x ng kh],, dan konsonan glottal meliptui [q h],
Teruskan…………………………….
8
9