Anda di halaman 1dari 38

BUKU PANDUAN

PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN
KOMUNITAS

TIM KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD
YANI CIMAHI

BUKU PANDUAN
PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN KOMUNITAS

Oleh :
Suharjiman, S.Kp., M.Kep.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


JENDERAL AHCMAD YANI CIMAHI
2020
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmannirrohiim

Alhamdulillah kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku Panduan
Praktik Profesi Keperawatan Komunitas telah selesai dan dapat digunakan oleh mahasiswa
profesi ners. Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Komunitas ini dibuat untuk
memberikan kemudahan kepada mahasiswa dan dosen pembimbing dalam pelaksanaan
pembelajaran praktik profesi keperawatan komunitas. Buku Panduan Praktik Profesi
Keperawatan Komunitas ini berisikan tentang tujuan mahasiswa melakukan asuhan
keperawatan di komunitas, kompetensi yang harus dimiliki setelah mahasiswa melakukan
asuhan keperawatan komunitas, proses bimbingan selama mahasiswa melakukan asuhan
keperawatan komunitas, proses pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas,
instrumen dan format-format evaluasi yang diperlukan di dalam melihat kinerja mahasiswa
selama melakukan asuhan keperawatan komunitas.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
penyelesaian buku ini, semoga buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Komunitas dapat
bermanfaat dan berguna bagi mahasiswa dan pembimbing dalam melakukan tahapan profesi
untuk melakukan asuhan keperawatan komunitas. Harapan tim penyususn, buku ini dapat
digunakan sebaik-baiknya dalam pencapaian kemampuan mahasiswa sesuai dengan tujuan
yang diharapkan serta dapat menjadi awal pengembangan buku panduan praktik berikutnya.
Masukan dari pengguna sangat diharapkan untuk tim penyususn.

Cimahi, April 2020


Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................................................................iii
TATA TERTIB …………………………………………………………………... iii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. INFORMASI UMUM..............................................................................................1
B. SISTEMATIKA PENULISAN..............................................................................1

BAB II TUJUAN DAN KOMPETENSI


A. TUJUAN.......................................................................................................................3
B. KOMPETENSI...........................................................................................................5
C. MATERI.......................................................................................................................6

BAB III PROSES BIMBINGAN


A. METODE.....................................................................................................................9
B. TATA TERTIB PRAKTIK……………………………………… 10
C. GAMBARAN LAHAN PRAKTIK……………………………… 11

BAB IV PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK


A. PROSES KEGIATAN MAHASISWA………………………….. 13
B. MATRIK………………………………………………………… 14
C. BUKU AJAR…………………………………………………….. 15

BAB V EVALUASI
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
TATA TERTIB PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

A. TATA TERTIB PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS


Mahasiswa yang melaksanakan praktik profesi keperawatan komunitas, wajib
menjalankan tata tertib praktik sebagai berikut :
1. Telah menyelesaikan registrasi di Semester II
2. Tidak menggunakan make up berlebihan dan perhiasan
3. Membawa nursing kit dan APD secara mandiri
4. Wajib menggunakan APD selama ke masyarakat
5. Kehadiran mahasiswa selama praktik profesi keperawatan komunitas adalah 100
%
6. Mahasiswa wajib melaporkan perkembangan disetiap kegiatan sesuai dengan
metode yang disepakati dengan pembimbing masing-masing (emai, zoom,
whatsapp, google class atau yg lainnya).
7. Mahasiswa wajib mengisi daftar hadir yang disediakan dalam bentuk Google
Form dan
8. Sanksi yang diberlakukan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti baik sengaja
atau tidak sengaja sebagai berikut
a. Bentuk sanksi :
1) Ringan, berupa teguran lisan dari Pembimbing.
2) Sedang, berupa surat pernyataan dari mahasiswa yang diketahui oleh
Ketua Program Studi
b. Berat, berupa pernyataan tidak lulus pada departemen yang bersangkutan dan
diberhentikan sementara berdasarkan SK Ketua Stikes sampai dengan
masalah menemukan pemecah
c. Kategori sanksi :
1) Ringan, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi 1 – 2 kali
2) Sedang, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi 3 – 5 kali
3) Berat, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi > 6 kali

9. Mengumpulkan laporan 7 hari setelah praktik. Keterlambatan menyerahkan


laporan akan dikurangi 1 dari nilai laporan setiap hari keterlambatan
10. Kontrak waktu dengan pembimbing paling lambat sehari sebelum kegiatan.
11. Ketentuan lain
a. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh ketentuan tata tertib

b. Mahasiswa wajib mengisi presensi, buku panduan, dan seluruh ketentuan


program yang dijalankan.
c. Ketentuan lain yang belum termasuk di dalam peraturan ini akan
diselesaikan berdasarkan keputusan yang akan datang.
d. Jenis ijin yang dipertimbangkan :
1) Keluarga meninggal dunia
2) Sakit
3) Masalah administrasi instansi asal (bukti dilampirkan)

iv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Petunjuk kelompok kerja kesehatan dalam penyusunan laporan akhir


LAMPIRAN 2 Evaluasi kinerja professional
LAMPIRAN 3 Evaluasi laporan pelaksanaan program puskesmas
LAMPIRAN 4 Evaluasi laporan asuhan keperawatan komunitas
LAMPIRAN 5 Format pembuatan laporan pendahuluan askep komunitas
LAMPIRAN 6 Format cover luar laporan kelompok
LAMPIRAN 7 Format cover dalam laporan kelompok
LAMPIRAN 8 Contoh format pengkajian komunitas
LAMPIRAN 9 Evaluasi presentasi program puskesmas

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. INFORMASI UMUM
Program pendidikan profesi ners merupakan lanjutan dari tahap akademik pada
pendidikan sarjana keperawatan. Pendidikan tahap profesi keperawatan merupakan
tahapan proses adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan secara
bertahap dalam melaksanakan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan
kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik,
serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan.
Program pendidikan profesi ners keperawatan komunitas mengarahkan agar
mahasiswa dapat secara mandiri dan profesional melaksanakan asuhan keperawatan
komunitas. Asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan dari masalah yang
sederhana sampai masalah yang komplek secara tuntas melalui pengkajian, penetapan
diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi, dan evaluasi,
baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai batasan kewenangan,
tanggungjawab, dan kemampuannya, serta berlandaskan etika profesi keperawatan.
Praktik profesi keperawatan komunitas termasuk dalam cabang ilmu keperawatan
komunitas dengan sifat mata ajar adalah mata kuliah keahlian (MKK). Praktik mata ajar
ini memiliki beban studi 4 SKS. Praktik profesi keperawatan komunitas merupakan salah
satu rangkaian kegiatan pelaksanaan praktik profesi untuk meraih gelar perawat (Ners).
Pelaksanaan praktik profesi keperawatan komunitas dilaksanakan di wilayah
masyarakat dengan melakukan penjaringan wabah Covid 19 disamping melaksanakan
pengkajian keperawatan komunitas. Pengalaman belajar ini akan berguna dalam
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan komunitas termasuk bidang
keperawatan lain. Pengalaman belajar meliputi pengalaman belajar komunitas atau dan
pengalaman belajar lapangan. Pelaksanaan praktik ini diharapkan mahasiswa mampu
meningkatkan keterampilan bekerja sebagai perawat di komunitas dan mampu
melibatkan komunitas atau masyarakat untuk meningkatkan status kesehatannya.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan Program pendidikan Ners keperawatan komunitas, mahasiswa
mampu melakukan penjaringan Covid 19 pada masyarakat di wilayahnya serta
menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada setiap area pelayanan di komunitas
dengan pendekatan proses keperawatan komunitas Community as partner.

Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan Program pendidikan Ners keperawatan komunitas, mahasiswa:
Setelah menyelesaikan Program pendidikan Ners keperawatan komunitas, mahasiswa:
1. Mampu menerapkan etik sesuai dengan kode etik PPNI (2000)
2. Mampu menyusun instrument Pengkajian dan penjaringan Covid 19
3. Mampu menyusun instrument pengkajian keperawatan komunitas berdasarkan
wilayah binaan
4. Merumuskan diagnosa keperawatan komunitas
5. Menyusun perencanaan keperawatan komunitas
6. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana keperawatan komunitas
7. Mampu melaksanakan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
8. Mendokumentasikan asuhan keperawatan komunitas
9. Mampu membina hubungan interpersonal dan komunikasi terapetik dengan
target komunitas
10.Mampu menemukan kasus-kasus kelompok risiko atau masalah kesehatan
khusus di suatu wilayah binaan (RT), dan mampu memberikan asuhan
keperawatan pada:
a. Kelompok ibu hamil
b. Kelompok balita
c. Kelompok usia sekolah
d. Kelompok remaja
e. Kelompok dewasa
f. Kelompok lanjut usia
11.Melakukan analisis program puskesmas
BAB II
PROSES BIMBINGAN

A. METODE
Metode bimbingan praktik profesi keperawatan komunitas melalui tahapan: pra interaksi,
introduksi/orientasi, kerja, terminasi proses, dan terminasi akhir sesuai dengan tabel berikut ini :

Kegiatan
Waktu Tahap Kegiatan Kegiatan Mahasiswa
pembimbing
Minggu I a. Pra- a. Menyusun a. Mengarahkan dan
Interaksi instrument memberikan
b. Pre pengkajian Covid masukn
Conference 19 dan pengkajian b. Mengevaluasi
c. Tahap Kerja komunitas dengan pemahaman
mengguakan metode mahasiswa dalam
community as proses kegiatan
partner.
b. Membuat satuan
acara pembelajaran
untuk MMD 1
c. Mendokumentasika
n pelaksanaan
MMD 1 dalam
bentuk video
d. Melakukan analisis
dalam pelaksanaan
MMD 1
e. Melakukan
konsultasi, diskusi
dan Tanya jawab
Minggu II Tahap Kerja a. Konsultasi tentang a. Mengobserva
instrument yang di si kegiatan
buat mahasiswa
b. Menyusun melalui
instrument dalam metode
google form baik daring
tentang covid b. Memberikan
mauoun instrument umpan balik
pengkajian dan masukan
komunitas
c. Pembagian
kuestioner /
pengkajian dalam
bentuk google form
d. Menyusun laporan
hasil google form
dan rencana
kegiatan
e. Mempresentasikan
hasil pengkajian
f. Membuat satuan
acara pembelajaran
MMD 2
g. Mendokumentasika
n pelaksanaan
MMD 2 dalam
bentuk video
h. Menganalisis hasil
MMD 2
Minggu III Tahap Kerja a. Konsultasi a.Mengobservas
implementasi dari i kegiatan
intervensi yang mahasiswa
berfokus pada melalui
upaya promotif metode daring
pencegahan covid b.Memberikan
19 umpan balik
b. Membuat media dan masukan
promotif
c. Membuat video
pelaksanaan
pendkes dengan
media social
d. Mendokumentasika
n video
pelaksanaan MMD
3
e. Menganalisis
pelaksanaan MMD
3
Minggu IV Tahap kerja a. Konsultasi analisis a. Membantu
dan terminasi salah satu program dan
puskesmas (bisa mengarahkan
dilihat melalui mahasiswa
internet melalui b. Melakukan
literatur) evaluasi
b. Menyusun laporan terhadap
hasil kegiatan kegiatan
mahasiswa
c. Memberikan
umpan balik
dan masukan
B. GAMBARAN LAHAN PRAKTIK
Lahan praktik yang akan digunakan adalah wilayah wilayah dimana tempat
mahasiswa tinggal. Walaupun demikian tetap memerlukan kemampuan mahasiswa
menerapkan keterampilan komunikasi dan pendekatan transkultural sesuai dengan
kondisi masyarakat. Umumnya masyarakat sudah mengenal budaya modern namun
belum meninggalkan budaya daerah. Mahasiswa sangat penting mengetahui cara
yang tepat sesuai dengan budaya yang ada di masyarakat tersebut dan dengan
pendekatan yang mudah diterima oleh masyarakat sehingga dapat melaksanakan
praktik yang diharapkan dalam waktu yang terbatas.

5
BAB III
PROSES KEGIATAN
PRAKTIK

A. PROSES KEGIATAN MAHASISWA


1. Mahasiswa ditempatkan di wilayah binaan setingkat RT secara mandiri
2. Minggu pertama:
a. Mahasiswa melakukan orientasi wilayah praktik dengan melakukan identifikasi
melalui struktur yang ada di masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan
lingkungan. Selanjutnya mahasiswa melakukan persiapan pertemuan dengan
tokoh masyarakat atau ketua RT untuk mengidentifikasi masalah (5 masalah
prioritas) dan melakukan pengorganisasian masyarakat dan selanjutnya
melakukan pengkajian, yang diawali dengan pembuatan format survei mawas diri
(SMD) dan pengkajian serta penjaringan Covid 19.
b. Mahasiswa melaksanakan kegiatan MMD 1
c. Format Pengkajian dapat dibuat dalam bentuk google form.
3. Minggu kedua :
a. Mahasiswa menyusun instrument kedalam bentuk google form berdasarkan
b. Mahasiswa membagikan kuestioner dalam bentuk google form
c. Mahasiswa menyusun laporan berdasarkan hasil dari google form
d. Mahasiswa menyusun rencana berdasarkan data yang diperoleh dan diakhiri
dengan penyusunan POA.
e. Mahasiswa melaksanakan kegiatan MMD 2
4. Minggu ketiga :
a. Mahasiswa melakukan implementasi sesuai dengan POA terkait dengan
kebutuhan dan masalah yang ditemukan
b. Mahasiswa membuat media promotif
c. Membuat video pelaksanaan pendkes dengan media social
d. Mendokumentasikan video pelaksanaan MMD 3
e. Menganalisis pelaksanaan MMD 3
5. Minggu keempat :
a. Mahasiswa melakukan analisis salah satu program puskesmas. Program
puskesmas dapat dilihat dari media internet
b. Mahasiswa menyusun laporan hasil kegiatan, seluruh implementasi yang
dilaksanakan dievaluasi
6. Setiap kegiatan yang dilakukan dinilai. Oleh karena itu, setiap anggota
mahasiswa di kelompok harus mengambil kesempatan untuk setiap kegiatan
dengan tugas yang berbeda agar mendapat hasil yang optimal.

B. MATRIK
Minggu Ke-
No Tahap Kegiatan
1 2 3 4
1. Praprofesi V
2. Orientasi dan Sosialisasi V
3. Pengkajian V V
4. Pengolahan data V V V
5. Perencanaan V V
6. Implementasi V V
7. Analisis program Puskesmas V V
Evaluasi dan RTL
8. Terminasi V

C. Sistematika penyusunan laporan analisis program puskesmas


1. Pendahuluan : latar belakang dan tujuan
2. Tinjauan Pustaka : Pedoman dan Kebijakan program
3. Pelaksanaan program : pelaksanaan kegiatan salah satu program puskesmas
wilayah manapun (informasi internet)
4. Pembahasan
5. Saran

9
BAB IV
EVALUASI

A. PROSES EVALUASI

1. Kognitif dan Psikomotor (80%)


a. Pra Profesi (10%)
Evaluasi pada pra profesi dilaksanakan pada awal kegiatan praktik profesi
keperawatan komunitas. Penilaian dititikberatkan pada kemampuan
mahasiswa dalam kehadiran, persiapan praktik, pengorganisasian kelompok.
b. Pre dan Post Confrence ( 10 % )
c. Lokakarya Mini ( 25 %)
d. Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas (35 %)
e. Laporan analisis puskesmas (20 %)
2. Afektif / Kinerja Profesional Individu (20 %)
Evaluasi Kinerja Profesional merupakan penilaian harian individu yang meliputi
kinerja interpersonal, knowledge, skill, etik, dan legal.

B. FORMAT INSTRUMEN

EVALUASI Lihat lampiran

10
BAB V
PENUTUP

Buku panduan praktik keperawatan komunitas merupakan buku pedoman praktik yang
digunakan oleh mahasiswa profesi keperawatan sebagai bahan rujukan mahasiswa dan
pembimbing dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, peran serta mahasiswa dan
pembimbing dalam menggunakan buku ini menjadi sangat penting agar dapat dicapai hasil
yang optimal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Etty Rekawati, Widyatuti, Sigit M (2005). Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan
Komunitas. FIK-UI. Depok
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Kemenkes RI. 2020

12
Lampiran 1

FORMULIR DETEKSI DINI COVID-19 (Update data 26 Maret)


LINGKARI NOMOR pada kolom yang sesuai !
Digunakan untuk pasien gangguan pernafasan. Petugas jaga jarak 1 meter dan
pasien menggunakan masker
Nama : NIK :
Tanggal Lahir : Email (jika ada) :
Telepon :
Alamat :
A. GEJALA (Waspada pada pasien Immunocompromised)
NO Pertanyaan
o
1 Demam > 38 c / Riwayat demam < 14 hari
2 Batuk / Pilek / Nyeri Tenggorokan/ Sesak Nafas (Pneumonia ringan) < 14 hari
3 ISPA Berat/ Pneumonia berat < 14 hari
Berat apabila
a. Pasien remaja atau dewasa : RR>30x/menit, distress pernapasan berat atau saturasi
oksigen <90%
b. Pasien anak batuk dan sesak nafas diserai salah satu
1. Sianosis sentral , saturasi <90%;
2. Distres pernapasan berat (tarikan dinding dada yang berat atau mendengkur)
3. Tanda pneumonia berat (ketidakmampuan menyusui atau minum, letargi,
penurunan kesadaran atau kejang)
4. Tanda lain dari pneumonia = tarikan dining dada, takipnea :<2 bulan,≥60x/menit;
2–11 bulan, ≥50x/menit; 1–5 tahun, ≥40x/menit;>5 tahun, ≥30x/menit.

B. FAKTOR RISIKO (Update selalu di situs http://infeksiemerging.kemkes.go.id)


NO Pertanyaan FAKTOR RISIKO
1 Riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala
2 Riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia dalam waktu 14 hari
sebelum timbul gejala
o DKI Jakarta o Malang o Magetan
o Bekasi o Surabaya o Pontianak
o Solo o Bandung o Makassar
o Depok o Bogor o Lainnya sesuai
o Tangerang o Karawang update Web
kemkes……

3 Memiliki riwayat paparan kontak dengan kasus konfirmasi atau probable COVID-19
Kasus probable adalah Pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk COVID-19 tetapi
inkonklusif (tidak dapat disimpulkan).
Kasus konfirmasi adalah seseorang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan
laboratorium positif.
Termasuk kontak erat adalah:
a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan ruangan di
tempat perawatan kasus tanpa menggunakan APD sesuai standar.
b. Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan kasus (termasuk tempat kerja,
kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari
setelah kasus timbul gejala.
c. Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala jenis alat angkut/kendaraan
dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala
CARA PENILAIAN
PDP ODP OTG Tindak lanjut

A1 +A2+B1 A1+B B3 OTG = Rapid test sesuai algoritma, Karantina rumah dan
ATAU 1 Edukasi jarak jauh call center di BNPB (117),
A1 +A2+B2 ATA Kementerian Kesehatan (119 ext 9), dan kanal informasi
ATAU U lainnya (misal, DKI 112, telemedicine Gojek-
A1+B3 A2+B Halodoc,dan sebagainya)
ATAU 1 Website BNPB: https://www.covid19.go.id/
A2+B3 ATA
ATAU U ODP = ruang isolasi diantar petugas, tatalaksana kondisi
A3 dengan tidak ada A1+B pasien, Lapor Satgas Faskes dan DPJP dengan kriteria
penyebab lain 2 yang dimaksud
berdasarkan gambaran ATA jika diperlukan atas instruksi DPJP = Rapid test sesuai
klinis yang U algoritma , tatalaksana risiko, komunikasi sesuai, pulang,
meyakinkan A2+B karantina di RS darurat(khusus) jika ODP > 60 tahun
2 dengan komorbid, notifikasi dinas kesehatan, diberikan
lembar karantina

PDP = ruang isolasi diantar petugas, Tatalaksana kondisi


pasien, Cek rotgen thorax dan darah rutin , , lapor Satgas
Faskes dan DPJP dengan kriteria yang dimaksud dan
hasil rotgen thorax dan darah rutin, komunikasi risiko ,
identifikasi dan pemantauan kontak erat, Notifikasi dinas
kesehatan
JIka diperlukan, atas instruksi DPJP = Rapid test sesuai
algoritma
Gejala ringan  Karantina Rumah
Gejala sedang  Karantina RS khusus/ RS Darurat
Gejala berat  Karantina RS Rujukan
Gejala Ringan Gejala Sedang Gejala Berat
Demam >380C Demam >380C - Demam >380C yang menetap
Batuk Sesak napas, batuk menetap dan sakit - Ada infeksi saluran napas
Nyeri tenggorokan. dengan tanda-tanda
Tenggorokan Pada anak: batuk dan takipneu a. peningkatan frekuensi
Hidung Anak dengan pneumonia ringan napas (>30x/menit) hingga
Tersumbat mengalami batuk atau kesulitan sesak napas
Malaise bernapas + napas cepat: b. Batuk
frekuensi napas: <2 bulan, ≥60x/menit; - Penurunan kesadaran
2–11 bulan, ≥50x/menit; Dalam pemeriksaan lanjut,
1–5 tahun, ≥40x/menit dan tidak ada tanda ditemukan: saturasi oksigen
pneumonia berat <90% udara luar
Dalam pemeriksanan
darah:Leukopenia, peningkatan
monosit, dan peningkatan
limfosit atipik

Referensi = Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat


COVID-19 di Indonesia per 23 Maret 2020 oleh Gugus Tugas Covid 19 dan data
area transmisi lokal yang diambil dari https://infeksiemerging.kemkes.go.id/
Lampiran 2

CONTOH FORMAT PENGKAJIAN

A. PENGKAJIAN KOMUNITAS

Pengkajian komunitas merupakan suatu proses, untuk dapat mengenal


masyarakat. Warga masyarakat merupakan mitra dan berkontribusi terhadap
keseluruhan proses. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah
mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif maupun negative) yang mempengaruhi
kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi promosi kesehatan.
Mulailah dengan mengidentifikasi komunitas anda. Ingatlah bahwa satu system
merupakan keseluruhan fungsi karena adanya saling kebergantungan di antara bagian
atau subsistemnya. Ingat pedoman ini terdiri atas tiga bagian 1. Inti komunitas, 2.
Subsistem komunitas dan 3. Persepsi. Selain itu, dibuat kolom untuk mencatat hasil
observasi dan data

1. Inti Komunitas Observasi Data


ii. Sejarah
iii. Demografik
c. Etnisitas
d. Nilai dan keyakinan
1. Subsistem
a. Lingkungan
b. Pelayanan kesehatan
dan social
c. Ekonomi
d. Transportasi dan
keamanan
e. Politik dan
pemerintahan
f. Komunikasi
g. Pendidikan
h. Rekreasi
2. Persepsi
a. Warga masyarakat
b. Persepsi anda

B. ANALISIS DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


Analisis adalah suatu studi dan pemeriksaan data. Data tersebut bisa kuantitatif
maupun kualitatif. Semua aspek perlu diperhatikan . Analisis diperlukan untuk
menentukan kebutuhan kesehatan komunitas dan kekuatan komunitas serta untuk
mengidentifikasi pola respons kesehatan dan kecenderungan dalam pemanfaatan
pelayanan kesehatan. Titik akhir analisis adalah diagnose keperawatan komunitas.
Fase-fase yang digunakan dalam membantu proses analisis adalah :
1. Kategorisasi
2. Ringkasan
3. Pembandingan
4. Penarikan kesimpulan
Untuk memperoleh diagnosis keperawatan komunitas, data hasil pengkajian komunitas
dianalisis dan dibuat simpulan. Pernyataan simpulan membentuk diagnosis keperawatan.
Beberapa pernyataan simpulan membentuk bagian deskriptif dari diagnosis keperawatan, yaitu
menunjukan masalah kesehatan komunitas potensial maupun aktual atau keperihatinan ,
misalnya :
a. Tingginya angka kematian bayi di Cimahi Utara
b. Tingginya prevalensi karies gigi pada siswa SD Cibeber
Pernyataan simpulan lain bersifat etiologi dan mencatat kemungkinan penyebab
timbulnya masalah kesehatan atau keprihatinan. Pernyataan etiologic dihubungkan
dengan pernyataan desktiptif dengan menggunakan “berhubungan dengan” sebagai
contoh :
Tingginya angka kematian bayi di Cimahi Utara berhubungan dengan :
• Tidak memadainya sumber klinik milik Departemen Kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan perawatan antepartum
• Tidak terjangkau dan tidak dapat diterimanya pelayanan antepartum yang ada di
klinik
Tingginya prevalensi karies gigi pada siswa SD Cibeber berhubungan dengan :
 Kurangnya pengkajian dan pengobatan gigi di klinik
 Kurangnya fluor dalam air minum
Akhirnya tanda dan gejala diagnosis keperawatan komunitas. Bagian terakhir dari
diagnosis keperawatan komunitas ini dihubungkan dengan dua rangkaian sebelumnya
(masalah dan etiologi) oleh kata penghubung “ditandai oleh”, misalnya :
Tingginya angka kematian bayi di Cimahi Utara berhubungan dengan :
• Tidak memadainya sumber klinik milik Departemen Kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan perawatan antepartum
• Tidak terjangkau dan tidak dapat diterimanya pelayanan antepartum yang ada di
klinik
• Ditandai oleh banyaknya wanita Cimahi Utara yang melahirkan di dukun bayi
tanpa perawatan antepartum, banyak wanita di Cimahi Utara yang melahirkan di
rumahdan angka kematian bayi (IMR) 17 per 100 kelahiran hidup
Tingginya prevalensi karies gigi pada siswa SD Cibeber berhubungan dengan :
• Kurangnya pengkajian dan pengobatan gigi di klinik
• Kurangnya fluor dalam air minum
• Ditandai oleh adanya karies gigi pada 62 % siswa SD Cibeber
Meskipun hanya satu masalah yang dirumuskan, namun etiologi, tanda dan
gejalanya mungkin banyak.

Kategori Data Ringkasan Simpulan


Diagnosa respons / Etiologi berhubungan dengan Dokumentasi tanda dan gejala
keprihatinan / masalah … yang ditandai oleh
komunitas (actual / potensial)

C. PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN KOMUNITAS


Mempertimbangkan intervensi keperawatan yang dapat meningkatkan kesehatan
komunitas tersebut, untuk memformulasikan rencana berfokus komunitas, masing-masing
pernyataan diagnose keperawatan gambaran masalah actual, potensial, penyebab dan
gejala dan tanda mengarahkan untuk perencanaan keperawatan

Rencana Program

Tujuan Objektif Evaluasi

Respon (Masalah) Berhubungan dengan AMB (Data)

Diagnosa

Pengkajian Inti dan


subsistem

D. IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN KOMUNITAS


Hal penting untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan . Intervensi adalah
partisipasi aktif komunitas
E. EVALUASI PROGRAM KESEHATAN KOMUNITAS
Perawat mengevaluasi respon dari komunitas terhadap program kesehatan upaya
mengukur kemajuan terhadap tujuan dan objektif program
Model evaluasi program

Proses (Formatif) Dampak (Sumatif; hasil Hasil (Jangka panjang)


jangka pendek)
Implementasi program Efek segera program Insedens dan prevalensi
Termasuk sebagao contoh : factor risiko, morbiditas
• Respon tempat • Pengetahuan dan mortalitas
• Respon penerima • Perilaku
• Respon praktisi • Persepsi
• Kompetensi personal • Keterampilan
• Keyakinan
• Akses terhadap
pelayanan

Lampiran 3

FORMAT LAPORAN
Format dari makalah praktik keperawatan komunitas
1. Halaman judul : terdiri dari topik utama praktik keperawatan komunitas yang ditemukan
dan diintervensi, nama mahasiswa, nama mata ajar, nama pembimbing/pengajar, nama
Stikes Jend. A. Yani dan tanggal (lihat contoh laporan)
2. Abstrak : ringkasan singkat (100 kata) yang menguraikan target dan resipien komunitas,
teori perubahan komunitas yang digunakan, strategi pengkajian dan instrumen yang
dipakai, diagnosa keperawatan komunitas, proses perencanaan dan implementasi, evaluasi
dan analisa hasil perubahan. Diketik 1 spas.
3. Isi dari makalah : diketik 2 spasi dengan hurup time new roman, terdiri dari semua hal
yang tercantum pada daftar isi. Daftar isi sertakan
4. Format : rujukan pada ide atau fakta-fakta yang diambil dari literatur atau melalui
wawancara harus disertakan nama dan waktu. hasil ini harus ditulis dalam daftar rujukan.

Isi Laporan Praktik


I. Pendahuluan
A. Latar belakang : yang melatar belakangi pelaksanaan praktik keperawatan komunitas
dan alasan fokus masalah yang diangkat
B. Tujuan penulisan laporan
II. Tinjauan teori
A. Paradigma sehat
B. Konsep keperawatan komunitas
1. Uraikan tentang karakteristik komunitas yang dipilih sebagai fokus dari tindakan
perubahan yang dilakukan
2. Mengembangkan konsep komunitas berdasarkan teori komunitas dan
menguraikan berbagai konsep ini berhubungan dengan komuniti yang dipilih
3. Mengidentifikasi karakteristik komunitas yang lebih luas
4. Teori yang mendasari masalah kesehatan utama yang diprioritaskan di komunitas
C. Asuhan keperawatan komunitas
III. Aplikasi asuhan
Mulai dari tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun proses asuhan melalui
tahapan
A. Pengkajian
1. Apakah karakteristik yang diketahui dan yang umum tentang kebutuhan / masalah
kesehatan komunitas yang luas ?. Baca buku-buku rujukan, kumpulkan data
sekunder dan wawancara dengan orang penting di komuniti yang dipilih
merupakan metoda yang dapat membantu dalam menentukan kebutuhan /
masalah kesehatan yang mungkin mempunyai risiko tinggi pada komunitas
2. Apa tipe data yang dikumpulkan dalam mengkaji kesehatan komunitas yang
dipilih ? Identifikasi indikator kesehatan atau tingkat fungsi yang khusus yang
dapat dipakai dalam mengkaji kesehatan komunitas. Kemudian lakukan
pengkajian komunitas
3. Apakah pengkajian kesehatan komunitas yang saudara dapatkan, sesuai dengan
indikator yang sudah ditetapkan
B. Mengembangkan dan merumuskan diagnosa keperawatan
1. Rumuskan diagnosa kesehatan komunitas berdasarkan diagnosa komunitas
(problem, karakteristik komunitas, etiologi, manifestasi)
2. Identifikasi kriteria yang saudara pakai dalam memprioritaskan diagnosa
kesehatan komunitas untuk intervensi keperawatan komunitas, susun urutannya
sesuai dengan prioritas. Kriteria urutan termasuk : kemungkinan
dilaksanakannya, hubungan dengan biaya, sumber-sumber, minat dari komunitas,
tingkat ancaman bahaya pada kesehatan, risiko atau kemungkinan berisiko apa
yang dapat dikurangi
3. Identifikasi 1 diagnosa komunita yang menjadi fokus masalah utama komunitas
C. Perencanaan dan proses implementasi
1. Identifikasi “recipient community” (Komuniti yang menerima) dan “target
community” (komuniti yang menjadi target) dari intervensi, berikan
alasan/rasional
2. Tuliskan tujuan umum (goal) dan tujuan khusus (objektif)
3. Uraikan metode-metode yang diajukan dalam mengukur tujuan umum dan khusus
4. Uraikan pendekatan teoritis untuk berubah yang dipakai bersama target
komunitas. Misalnya social planning, social action, lokality development.
Berikan alasan dalam pemilihan atau kombinasi dari beberapa pilihan.
D. Evaluasi
1. Evaluasi hasil kelompok kerja kesehatan komunitas dengan mengukur
pencapaian tujuan sesuai kriteria
2. Bagaimana kriteria evaluasi ini dapat mengevaluasi dampak program lebih efektif
3. Apakah hasil lain yang diobservasi yang secara langsung berhubungan dengan
intervensi saudara
4. Bagaimana kelompok akan merumuskan kembali urutan prioritas dari diagnosa
komuniti
5. Rekomendasikan apa yang kelompok sarankan untuk berkelanjutan dari program
ini
IV. Pembahasan
Melakukan analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT) dari proses
keperawatan dan kaitkan analisa tersebut dengan teori dari BAB II
V. Simpulan dan Saran
Lampiran 4

FORMAT EVALUASI
KINERJA HARIAN INDIVIDU
KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

NO KINERJA BOBOT MAHASISWA KE


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Interpersonal 15
• Komunikasi dengan kolega 5
(teman)
• Komunikasi antar kolega 5
(petugas kesehatan, perawat,
dokter dsb)
• Melibatkan aparat setempat, 5
sumber-sumber di masyarakat
2. Knowledge 35
• Pengetahuan dalam mengkaji 7
• Kemampuan analisa masalah 7
• Kemampuan mengaitkan 7
rencana intervensi dengan
masalah
• Kemampuan analisa terhadap 7
tindakan
• Menggunakan konsep dan teori 7
3 Skill 35
• Kemampuan komunikasi dengan 10
klien/kelompok
• Keterampilan dalam perasat 15
(persiapan, pelaksanaan,
evaluasi)
• Kemampuan menyampaikan 10
data verbal secara tertulis
dengan formulasi yang logis dan
baik
4. Etika dan Legal 15
• Disiplin (klien dan kolega) 5
• Etis (klien dan kolega)
• Bertanggung jawab dalam 5
tindakan
• Segera menyampaikan masalah 5
yang dihadapi saat ada kesulitan
/ kesalahan
Jumlah 100

Kelompok :
Tanggal :
Pembimbing :
Nama Mahasiswa : (No. 1 – 12)
1. 7.
2. 8.
3. 9.
4. 10.
5. 11.
6. 12.
Lampiran 5

FORMAT EVALUASI
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No Kemampuan Bobot Nilai Keterangan


1 Kekuatan menidentifikasi latar belakang masalah 10
dan tujuan penulisan
2 Tinjauan Pustaka 10
Kejelasan teori dan konsep pendukung disertai
contoh aplikatif
3 Pengkajian 15
a. Membina dan memelihara hubungan kerja
• Identifikasi tokoh masyarakat yang dapat
mewakili masyarakat dalam proses kegiatan
untuk bekerjasama dengan tim kesehatan
• Melibatkan kelompok dalam menetapkan
tujuan dan harapan kegiatan kelompok,
eksplorasi strategi dan teknik intervensi,
merencanakan frekuensi dan lama
pertemuan dengan masyarakat
• Menggunakan teknik komunikatif efektif sikap
percaya, memotivasi anggota kelompok
masyarakat untuk bekerjasama dan saling
menghargai, memberi penjelasan dengan
sederhana dan jelas, menyertakan kelompok
masyarakat dalam mengambil keputusan
b. Mengkaji masalah kesehatan dan sumber daya
• Identifikasi masalah bersama masyarakat
• Menyusun Instrumen dengan tepat sesuai
kebutuhan masyarakat
• Mengumpulkan data bersama masyarakat
• Mengorganisasikan data bersama
masyarakat secara sistematis, ringkas dan
Akurat
• Menganalisa data dengan menggunakan
konsep terkait biostatistik dan epidemiologi
4 Diagnosa 15
• Menyajikan hasil analisa data dengan
masyarakat untuk menetapkan masalah
Kesehatan
• Menetapkan diagnosa berdasarkan criteria
5 Rencana 15
• Menetapkan tujuan umum dan khusus
• Menetapkan rencana bersama masyarakat,
strategi intervensi yang tepat, sumber daya
yang diperlukan, penanggung jawab kegiatan,
Waktu
• Menyajikan rencana intervensi secara
intervensi secara sistematis, ringkas dan akurat
6 Pelaksanaan 15
• Menggunakan strategi dan teknik organisasi
Komuniti
• Menggunakan strategi pendidikan kesehatan
No Kemampuan Bobot Nilai Keterangan
dalam mengembangkan kemampuan
masyarakat untuk mandiri
• Mengembangkan rencana belajar/supervise
untuk kader kesehatan
• Melibatkan kerjasama lintas program dan lintas
Sector
7 Evaluasi 10
• menguraikan proses evaluasi
• Mengidentifikasi hasil asuhan
• Menyusun rencana tindak lanjut
8 Penulisan 10
Sistematis, akurat, lengkap, rapih
Jumlah 100

Kelompok : Nama Mahasiswa : (No. 1 – 12)


Tanggal : 1. 7.
Pembimbing : 2. 8.
3. 9.
4. 10.
5. 11.
6. 12.
Lampiran 6

FORMAT PEMBUATAN
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERTEMUAN KE ……………

Kelompok :
Tanggal :

1. Latar Belakang
a. Karakteristik komunitas (terdiri data wilayah yang terkait dengan kegiatan yang akan
dilakukan)
b. Data yang akan digali lebih lanjut (apabila ada)

2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan komunitas (apabila belum ada masalah saja)
b. Tujuan umum (kegiatan yang akan dilaksanakan)
c. Tujuan Khusus

3. Rencana Kegiatan
a. Topik
b. Metoda
c. Media
d. Waktu dan Tempat
e. Pengorganisasian (waktu, kelompok, tempat)

4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil

Sertakan lampiran yang diperlukan untuk setiap tahap pertemuan dengan masyarakat
Lampirkan materi (jika berada di tahap pelaksanaan dan evaluasi) dengan sumber/rujukan
Lampiran 7

FORMAT COVER LUAR LAPORAN KELOMPOK

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI


PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RT/RW………………….KELURAHAN ……………….. KECAMATAN ………………….
KOTA ….

KELOMPOK I

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
Lampiran 8

FORMAT COVER DALAM LAPORAN KELOMPOK

LAPORAN HASIL PRAKTIK


PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RT/RW …………. KELURAHAN …………..KECAMATAN ……………..
KOTA ……

KELOMPOK I : (NAMA MAHASISWA dan NPM)


1. …………………………………..
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ………………………………….
5. ………………………………….
6. ………………………………….

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
Lampiran 9

FORMAT PENILAIAN LOKAKARYA MINI

Nama Mahasiswa :
Kelompok :
NPM :

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai


1 Persiapan 30
a. Latar belakang
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Bentuk kegiatan
e. Waktu dan tempat
f. Kriteria Evaluasi
2 Pelaksanaan 40
a. Penyampaian Materi Jelas
b. Penguasaan media
c. Kemampuan mengendalikan
jalannya lokmin
d. Ketepatan penggunaan waktu
3 Evaluasi 30
a. Laporan indicator evaluasi
b. Ketercapaian indicator evaluasi
c. Kerjasama dalam kelompok
Lampiran 10
FORMAT RENCANA KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

NO DIAGNOSA TUM TUK STRATEGI RENCANA EVALUASI SUMBER TEMPAT PJ


KEPERAWATAN INTERVENSI KEGIATAN KRITERIA STANDAR
Lampiran 11
FORMAT RENCANA KERJA (POA)
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

NO MASALAH TUJUAN RENCANA SASARAN WAKTU TEMPAT DANA PJ


KEGIATAN
Lampiran 12
FORMAT PRIORITAS MASALAH
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No MASALAH KESEHATAN A B C D E F G H I J K TOTAL PRIORITAS

KETERANGAN PEMBOBOTAN
A. Resiko terjadi G. Tempat
2. Sangat rendah B. Resiko parah H. Waktu
3. Rendah C. Potensial untuk pendidikan kesehatan I. Dana
4. Cukup D. Minat masyarakat J. Fasilitas kesehatan
5. Tinggi E. Mungkin diatasi K. Sumber daya
6. Sangat Tinggi F. Sesuai dengan program pemerintah

Anda mungkin juga menyukai